part 2 Gadis unik

Gadis unik

Malam harinya sepulang dari kantor.

Gerimis kecil menari dalam gelapnya  malam. Genangan air berkilau diterpa cahaya lampu jalanan. Orang orang berlarian untuk berteduh. Seorang pria duduk dengan tenang di dalam mobil mewahnya. Sesekali melihat keluar, menyaksikan bagaimana hujan menyapa bumi. Andhra yang baru pulang dari kantor.

Tak sengaja dia memutar kepalanya kesamping, tanpa sengaja netranya menangkap seorang nenek tampak tertatih membawa bakul, ke teras toko untuk berteduh. Beberapa menit kemudian, pemilik toko sepertinya marah marah, terlihat dari mimik muka dan urat leher yang mengeras. Mendorong nenek itu sampai terhuyung kebelakang. Entah mengapa tangannya mengepal melihat adegan tak sopan pemilik toko terhadap yang lebih tua tersebut.

'Tidakkah dia memiliki sedikit hati nurani?'

Baru saja Andhra hendak turun ketika seorang gadis entah darimana, menangkap tubuh renta si nenek. Menuntun sang nenek menjauh dari toko itu.

"Berhenti Zan!"

"Kenapa Ndhra?" Kini mereka menjelma jadi sahabat, bukan atasan dengan bawahan.

Ozan melihat dari spion, Andhra tidak hentinya melihat ke satu arah. Ozan pun turut memperhatikan.

'Sungguh mulia perangai gadis itu. Dia penolong yang murah hati.' Andhra bicara dalam hati. Di sana seorang gadis tengah menyodorkan uang untuk nenek tua.

Andhra membatalkan niatnya untuk turun, dia cukup senang melihat nenek itu ada yang menolong.  Mobil berjalan lambat, rupanya lampu merah menyala. Ozan sampai jenuh karenanya. Andai saja dia punya baling-baling Doraemon. 

Tak berapa lama pintu mobilnya diketuk dari luar.

"Permisi tuan!"

Gadis itu terus mengetuk pintu kaca mobil.

"Ada apa Ozan?"

"Entahlah bos, ada seorang gadis yang mengetuk kaca mobil, bolehkah saya buka bos." Andhra hanya mengangguk tanpa suara.

'Bukankah itu gadis yang tadi' batin Andra.

"Halo, terimalah ini, saya tidak mungkin menghabiskan nya jadi saya bagi dengan anda, ikannya masih bagus kok, terima kasih." Tersenyum lalu pergi setelah Ozan benar benar menerima plastik yang diberikannya.

"Apa itu Zan?"

"Dia bilang ikan bos."

Meletakkan pemberian gadis itu di bawah, bau ikan asap tercium di indera penciuman keduanya. Ozan  lalu melajukan mobilnya kembali.

"Aneh ya bos, biasanya orang berbagi makanan ringan, atau makanan cepat saji, tapi yang ini kok malah ikan."

Ozan berbicara mencairkan suasana yang hening.

"Gadis yang unik."

Bayangan gadis yang menuntun nenek terlintas di pikirannya."Andai semua orang bisa sebaik, dia." Gumamnya lagi.

"Apa bos?"

"Sudah ayo cepat pulang, aku mengantuk."

Ozan tersenyum tipis sebelum benar benar menjalankan mobilnya. Diliriknya tepi jalan dimana gadis itu hendak menaiki sebuah motor matic hitam. Ozan sempat menghafal nomer plat yang berada di motor itu.

"4172"  Ucap Ozan dengan lantang. Dia menoleh ke spion, mungkin saja ada reaksi dari bosnya itu.

"Ozan, sudahkah kau tuliskan cerita yang diminta oleh si kembar?"  Andhra menyandarkan kepalanya dan memejamkan mata. Heran dengan permintaan adiknya yang meminta cerita perjalanan hidupnya sebagai kado ulang tahun.

"Sudah, bos. Mungkin anda bisa membacanya sebelum diserahkan." Andhra tidak menjawab lagi. Diambilnya kotak yang di sodorkan oleh Ozan. Andhra membuka lembaran itu. Ya...cerita itu sesuai dengan umur si kembar Andhra juga menginjak lima belas tahun di kala itu.

'Kegalauan Ozan'. "Judul yang dramatis." Komentar Andhra.

Ozan memang sekonyol itu membuat judul atas namanya sendiri seperti pamer kepada si kembar bahwa dialah teman terbaik di dunia ini.

"Kenapa kau buat cerita kejadian itu juga?" Heran Andhra.

"Ibu Rena yang menyuruh. Aku ikut saja. Dan tentang dirimu sebelumnya sudah si kembar dapatkan dari Ki Dalang (sebutan untuk Fariq)." Senang sekali bercerita, jika si kembar di ajak main ke desa.

Andhra ingat semua itu. Ingat saat pertemuannya dengan mama Rena. Hingga sampai pernikahan papa angkatnya yang juga menganggap dirinya adalah Abhi. Andhra tidak ingat kejadian setelah dirinya pingsan. Namun di buku itu diceritakan semua.

Andhra yang pingsan langsung di baringkan di teras masjid. Rasya yang marah karena dibohongi oleh Enda langsung menyuruh polisi untuk meringkusnya, atas kasus penipuan. Rasya merasa begitu shock dan juga kecewa. Dia shock karena menganggap Andhra adalah Abhi, juga kecewa karena telah menelantarkan istrinya yang hamil dan tertipu oleh kebohongan Enda.

Ozan dibuat kebingungan oleh keadaan yang kacau. Pria yang dia ambil dompetnya bernama Bara. Mengintrogasi nya, menanyakan semua apa yang bocah ini lakukan hingga membuat keributan seperti ini. Ozan pun akhirnya menceritakan semuanya. Tentang Rena dan juga tentang semuanya.

"Apa ada yang keliru boss." Setelah beberapa menit lalu terdengar helaan nafas bossnya.

"Ozan, jangan ceritakan dendam yang aku miliki, Zan. Cukup aku saja yang merasakan sakit di dada ini." Memegang dadanya sambil bersandar di kursi.

Sudah begitu lama keadaan ini menimpa sang bos. Cukup memperihatinkan ternyata seorang yang sukses memiliki sakit yang tidak bisa terdeteksi oleh alat medis.

"Besok kita ke rumah prof...!"

"Tidak, Zan. Aku tidak ingin ke sana lagi. Aku akan berdoa saja di makam kakek Suluh." Ozan pun mengangguk, dia harus mengatur ulang segala aktivitas sang bos agar bisa pergi ke desa dengan tenang. Entah mengapa, segala pengobatan yang di lakukan untuk mengobati sakit dada Andhra hanya tempat itu yang menjadikannya tenang.

"Kamu beneran tidak apa apa, Ndhra?" Khawatir Ozan.

"Tidak, apakah aku terlalu pendendam dan berbuat zalim sehingga Dia menghukumku seperti ini, Zan!" Andhra masih setia menyandarkan kepalanya. Ozan sesekali melirik Andhra melalui kaca spion.

Kejadian saat dia membuat perhitungan dengan Hasma sehingga membuat  Rangga masuk ke rumah sakit jiwa akibat pemilihan Gubernur yang gagal karena ulah Andhra. Andhra menyewa orang untuk menyabotase money politic untuk para pendukung Rangga. Alhasil mereka berbelok memilih calon legislatif lain. Selain itu, Andhra juga membongkar kasus penggelapan dana bansos yang melibatkan Rangga. Hal itulah yang membuat Rangga terlilit hutang karna pemilu juga untuk bayar denda kepada Negara dengan jumlah yang fantastis sedang usahanya mengalami defisit. Dan Hasma istri tersayangnya memilih kabur karna tidak tahan dengan hujatan orang orang yang kontra dengan Rangga.

"Lucu sekali bukan, karna uang apapun yang kita inginkan bisa terwujud. Apa yang tidak mungkin menjadi mungkin." Andhra memejamkan matanya tapi senyum di bibirnya itu, membuat Ozan sedikit khawatir. Dendam yang terpendam lama telah membuatnya menjadi manusia yang berbeda.

"Andhra apa kau benar baik baik saja? Kumohon Andhra lepaskan kenangan itu dan mulailah hidup baru." Andhra hanya mendesah saja. Memejamkan matanya.

Ozan menghawatirkan temannya yang mulai memegangi dada. Jika hal itu terjadi, sudah di pastikan Andhra tidak akan bisa tidur semalaman jika tidak minum obat penenang. Ozan semakin khawatir akan keadaan yang menimpa teman juga di anggap saudaranya itu. Telah berpuluh tahun lamanya kenangan itu selalu menghantui kehidupan Andhra.

Jalan semakin sepi saja mobil yang mereka tumpangi telah sampai di halaman rumah pribadi Andhra. Rumah itu memang tidak jauh dari rumah Ozan.

"Ozan aku akan pergi sendiri saja besok. Kau urus saja kantor aku akan kembali sore hari." Ozan bergeming di tempat.

"Tapi...!" Cemas Ozan karena keadaan Andhra akhir akhir ini yang kurang baik.

"Aku akan baik baik saja, Zan! Aku hanya merindukan, kakek." Lirih Andhra. Ozan menepuk bahu temannya.

"Aku pulang dulu ya." Diangguki oleh Andhra.

"Salam untuk keluargamu."

"Iya, selamat malam bos."

"Malam."

To be continued

Terpopuler

Comments

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

nyimak...

2022-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 part 2 Gadis unik
3 part 3 Mella
4 Part 4 Kenangan buruk
5 Part 5 kenangan buruk
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8 Bonceng aku ya
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Kampung Kembang
13 part 13
14 Part 14 Ke makam
15 Part 15 Akan aku pikirkan nanti
16 Part 16
17 Part 17 bicara saja
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21 siluet
22 part 22
23 Part 23
24 Part 24 Kembali
25 Part 25
26 Part 26 Kemarahan Ozan
27 Part 27 Menu
28 Part 28 Jangan Melihat
29 Part 29
30 Part 30 Jangan
31 Part 31 Kepergian
32 Part 32 Dia Bisa Di sini
33 Part 33 Karena aku jelek
34 Part 34 Raja Elang
35 Part 35
36 Part 36 Saksi hidup
37 37 Dia
38 Part 38
39 Part 39 Mengantarkan
40 Part 40 Orang kaya Aneh
41 Part 41
42 Part 42 Bukan Zaman Perjodohan
43 Part 43
44 Part 44 Pesan Rindu
45 Part 45
46 Part 46 Flashback 1
47 Part 47 Flashback 2
48 Part 48 kesal
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51 Dia lagi
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54 pulang
55 Part 55
56 Part 56 Jangan sok tahu
57 Part 57 Cinta
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60 Menurutmu
61 61 Perjalanan singkat
62 Part 62 Pergi bersama
63 Part 63
64 Part 64 Melamar
65 Part 65 Alan & Ryo
66 Part 66 Kemungkinan
67 Part 67
68 Part 68 Tiga hari telah berlalu
69 Part 69 Mencari Rossi
70 Part 70 Kecelakaan
71 Part 71 Jangan ada dendam
72 72 Kau di sini
73 73 Mobil Mewah Sobo Dadah
74 74 Seindah Bahasa Hati
75 Part 75
76 part 76
77 Part 77
78 Kau
79 part 79
80 part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1
2
part 2 Gadis unik
3
part 3 Mella
4
Part 4 Kenangan buruk
5
Part 5 kenangan buruk
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8 Bonceng aku ya
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Kampung Kembang
13
part 13
14
Part 14 Ke makam
15
Part 15 Akan aku pikirkan nanti
16
Part 16
17
Part 17 bicara saja
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21 siluet
22
part 22
23
Part 23
24
Part 24 Kembali
25
Part 25
26
Part 26 Kemarahan Ozan
27
Part 27 Menu
28
Part 28 Jangan Melihat
29
Part 29
30
Part 30 Jangan
31
Part 31 Kepergian
32
Part 32 Dia Bisa Di sini
33
Part 33 Karena aku jelek
34
Part 34 Raja Elang
35
Part 35
36
Part 36 Saksi hidup
37
37 Dia
38
Part 38
39
Part 39 Mengantarkan
40
Part 40 Orang kaya Aneh
41
Part 41
42
Part 42 Bukan Zaman Perjodohan
43
Part 43
44
Part 44 Pesan Rindu
45
Part 45
46
Part 46 Flashback 1
47
Part 47 Flashback 2
48
Part 48 kesal
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51 Dia lagi
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54 pulang
55
Part 55
56
Part 56 Jangan sok tahu
57
Part 57 Cinta
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60 Menurutmu
61
61 Perjalanan singkat
62
Part 62 Pergi bersama
63
Part 63
64
Part 64 Melamar
65
Part 65 Alan & Ryo
66
Part 66 Kemungkinan
67
Part 67
68
Part 68 Tiga hari telah berlalu
69
Part 69 Mencari Rossi
70
Part 70 Kecelakaan
71
Part 71 Jangan ada dendam
72
72 Kau di sini
73
73 Mobil Mewah Sobo Dadah
74
74 Seindah Bahasa Hati
75
Part 75
76
part 76
77
Part 77
78
Kau
79
part 79
80
part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!