Ngumbara Cinta
Pemeran.
Andhra Ghasani, usia 30 tahun. Dingin, memiliki trauma akibat kematian ibunya.
Daisya Rosyida) 20 tahun gadis periang dan suka menolong.
Fariq (cucu kakek Suluh temannya Andhra 30.Lucu dan supel
4.Ozan (31 tahun pekerja keras dan cinta mati sama istri yang bernama Arini.
Rasya Abhimanyu Ayah angkat Andhra Suami dari Rena.
6.Mella, adik seayah kandung tapi beda ibu Andhra(25 tahun)
Cyra dan Candra anak kandung Rena dan Rasya (15 tahun)
Ryo kekasih Mella.
Rusdi kakak Rossi.
10 Halimah ibunya Farid.
Dara teman Rossi di kampung.
Hasma(ibu tiri Andhra)
Angga suami kedua Hasma
Part 1
Suara dentingan sendok seperti nyanyian pagi yang merdu ditelinga. Semua anggota keluarga Abhimanyu tengah sarapan pagi bersama.
"Jika tiap pagi kita sarapan bareng gini, sudah dipastikan Cyra bakal punya seragam baru, celoteh gadis berseragam SMP dengan rambut diikat rendah. Kacamata menempel sempurna di hidung mancungnya. Mampu menutupi kecantikan gadis manja yang sangat disayangi keluarga.
Yang dimaksud dengan seragam baru adalah Cyra yang bakal gemuk sebab bersemangat menyantap makanan. Taukan, jika dengan cara sering makan bersama, bisa menambah nafsu makan.
"Nggak usah lebay! Tiap bulan juga beli seragam baru tuh."
Yang ini adalah suara Candra, kembarannya Cyra, meski masih belia, tampang maco dan cool membingkai wajah tampan remaja lima belas tahun itu, hingga banyak gadis sebayanya yang mengidolakan.
"Kalau makan jangan dibiasakan sambil bicara." Ini adalah suara sang idola semua orang yang tidak lain adalah Andha. Anggap saja peran utama gitu. Andhra mengoles roti dengan selai kacang kemudian memakannya langsung menggunakan tangan. Sesekali matanya menatap ke arah layar ponsel.
Andhra sebenarnya juga suka dengan makan pagi bersama begini, tapi dia cukup tidak tenang karena mamanya selalu menanyakan perihal jodoh. Biasalah jomblo, pasti terdengar pilu saat ditanya tentang pasangan.
"Makan yang benar Ndhra, jangan gila kerja begitu, nanti kamu sulit dapat jodoh." Kedua adiknya mengulum senyum mendengar ucapan ibu mereka. Seakan mengejek status Andhra sebagai jomblo akut. Andhra hanya menatap tajam keduanya yang disambut gelak tawa mereka.
Sejak remaja, tidak pernah sekalipun Andhra jalan sama perempuan. Bahkan berita miring memfitnah Andhra sebagai kaum gay. Sungguh sadis bukan?
"Allah selalu menciptakan hambanya dengan berpasang-pasangan, Ma," bela Cyra yang langsung ditanggapi acungan jempol Andhra.
Cyra tidak menyia-nyiakan kesempatan bagus seperti ini untuk menyampaikan maksud hatinya membela Andhra.
Cyra menyerukan permintaannya lewat kode. Andhra mencondongkan tubuh ke samping, Cyra membisikkan sesuatu. Andhra nampak berpikir sejenak, kemudian mengangguk setuju.
"Janjii!" Betapa girangnya Cyra, reflek mengangkat kelingking. Andhra yang super kaku ini tersenyum hangat. Menautkan kelingking miliknya dengan jari Cyra.
"Sudah sana pergi."
"Jangan lupa ya Bang!" Mengedipkan mata sebelah.
"Iya!"
'Adik yang pintar dan licik' batin Andhra
"Bukan berarti harus malas mencoba menjalin hubungan dengan lawan jenis, pasangan itu harus dicari," kata Candra bicara bijak. Langsung dapat apresiasi dari Rena. Dua jempol terangkat sempurna.
"Hilang kemana, Abang? Apanya yang dicari? Ingat kata pepatah jika jodoh takkan kemana. Betulkan Bang?"
"Hemmh!" Andhra menghabiskan roti yang tersisa di tangan. Kemudian mengambil lagi yang baru. Kali ini Andhra menambahkan potongan sosis dan telur juga saos.
"Kalian ini, masih kecil ikut-campur urusan orang tua," gerutu Rena sebab tidak punya kesempatan bicara. Cyra menjulurkan lidahnya ke arah Candra, yang hanya ditanggapi dengan pelototan mata.
"Baiklah! Kalau begitu, saya berangkat sekolah terlebih dahulu." Cyra berdiri, diikuti oleh Candra.
"Kalian pergi bareng kan?" Tanya Rena.
"Tidak! Aku mau naik sepeda saja!" tolak Cyra membuat wajah Candra berubah kecut.
"Why?" Kini Andhra angkat bicara.
"Bukankah Kalian tahu alasannya apa?"
Cyra malah memonyongkan bibirnya.
"Sudah ah, Cyra berangkat dulu" Salim pada Rena "Jangan paksa Cyra ikut mobil bersama Bang Candra. Nanti pacarnya marah!" ketus Cyra sambil berlalu pergi dari hadapan Rena.
Alasan yang sebenarnya adalah, Cyra tidak ingin teman-temannya tahu jika Cyra adalah orang kaya. Terlebih lagi ketahuan sebagai saudara perempuan Candra yang memiliki banyak idola. Cyra tidak ingin jika ada yang berteman dengan dirinya hanya karena popularitas. Dia ingin memiliki teman yang mau menerima dirinya apa adanya.
"Kami berangkat Ma, Bang! Eh! Papa baru datang." Cyra setengah berlari menghamburkan dirinya kedalam pelukan Rasya yang baru saja turun dari tangga.
"Cyra berangkat ya, Pa!" Rasya merenggangkan pelukannya seraya mencium puncak kepala Cyra.
"Iya, hati-hati di jalan," seru Rasya sebab keduanya setengah berlari untuk mencapai pintu.
"Bareng yuk Cy!"
"Nggak! Aku lebih nyaman naik sepeda aja. Bisa sambil olahraga."
Candra menunggui saudara kembarnya yang sibuk menuntun sepeda hingga keluar dari garasi.
"Sekali-kali Cy, bareng sama aku!"
"Nggak mau! Abang pergi duluan sana. Aku nggak mau dapat bullyan dari fansnya Abang." Cyra segera menggenjot sepedanya.
Masih di kediaman Abhimanyu.
Andhra tengah melakukan perdebatan kecil dengan Rena. Masih seputar pernikahan. Rena masih mendesak Andhra dengan berbagai argumen agar Andhra mau melepas masa lajangnya.
"Ayolah Nak, mama tidak sabar untuk menimang cucu. Iyakan Pa?" Rasya memutar bola mata malas. Rasya sebenarnya tidak ingin mencampuri masalah sensitif seperti ini, terlebih mengangkut hati.
"Ma, berilah Andhra waktu untuk berpikir? Kita masih memiliki banyak kesempatan, iyakan, Nak," Andhra hanya mengangguk dengan perkataan Rasya.
'Untung ada Papa! bisa berabe jika mama terus saja mendesak ku.'
Bahkan Andhra membangun rumahnya sendiri juga, karna tidak betah dengan desakan Rena. Dia selalu saja menyodorkan gadis pilihannya, walaupun tahu jika Andhra akan menolak. Masih kekeh rupanya.
"Andhra, bukankah hari ini kau ada janji dengan pihak Bank?" Rasya mengedipkan sebelah matanya.
"Iya, Mama, Andhra harus menemui mereka saat ini," ucap Andhra sedikit gugup. Beruntunglah Rasya membantu kali ini.
"Yah, Papa! Kok diingetin sih. Mama pengen ngomong sama Andhra." Rena memoyongkan bibirnya ala Donal bebek.
"Minta dicium, ya! kok monyong gitu!" Rasya menaik turunkan alisnya.
"Kamu ini, isshh nggak malu apa sama anak?" Melirik Andhra yang nampak memilih fokus pada ponselnya.
~
~
Sampai di kantor
"Muka ditekuk gitu ada apa gerangan Bos?" Ozan sang sahabat dan juga asisten pribadi Andhra. Hanya hembusan nafas yang terdengar. "Pasti karena pernikahan!" tebak Ozan, Andhra berhenti sejenak, lalu menoleh pada Ozan, seolah berkata bahwa 'tebakanmu benar)
"Siapa lagi yang dibawa mama Rena?"
Andhra hanya menggeleng lemah.
"Tidak ada."
"Lalu,apa yang membuatmu begini?"
"Entahlah, Si Kembar meminta dibuatkan kisah hidupku sebagai hadiah saat pesta ulang tahunnya nanti.
"Itu seh, kecil." Ozan menjentikkan jari.
"Baiklah,kau urus saja semuanya. Tapi sebelum kau serahkan pada Cyra, kasihkan kepadaku dahulu."
"Baik Bos Tuan."
"Dimana Mella?" Andhra mengehentikan langkahnya tanpa menoleh pada Andhra
"Seperti yang Bos perintahkan. Mella mendapatkan ganjaran yang setimpal.
"Ini yang terakhir kali kita membuat gadis itu kesusahan."
"Apa Bos mendeklarasikan untuk berdamai dengannya?"
"Tidak ada salahnya bukan? Dia adikku. Bagaimana bisa aku berbuat demikian?" Andhra seolah tidak yakin dengan keputusan yang dia ambil.
"Entahlah!" Andhra tergesa-gesa masuk ke dalam lift bahkan sebelum Ozan sampai, lift itu telah naik menuju lantai dimana ada ruang tempat Andhra bekerja.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Keyboard Harapan
semangat kakak
2023-03-31
1
Yukity
Hai Thor mampir nih..
Salam dari
SI OYEN PACARKU BUKAN MANUSIA
2022-06-02
1
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌
ini baru mampir thor, semangat. 💪💪💪💪
2022-04-13
1