ASMARA DIUJUNG WAKTU

ASMARA DIUJUNG WAKTU

DIHADANG MUSUH

...***...

Di sebuah tempat terpencil.

Seorang pendekar wanita bercadar merah sedang bersama dengan sepasang suami istri yang tampak menangis.

"Jangan menangis nyai, katakan padaku apa yang terjadi sebenarnya? Jika nyai menangis? Aku tidak mengetahui apa yang akan kau sampaikan padaku."

"Bagaimana aku tidak sedih nini? Hatiku sangat sedih sekali, anak gadisku dibawa kabur oleh kekasihnya." Wanita setengah baya itu terlihat sangat bersedih hati. "Satu-satunya anak gadis yang kami miliki, sepuluh tahun pernikahan kami? Baru kami memiliknya, namun ada seorang pemuda kurang ajar yang membawanya kabur." Hati ibu mana yang tidak iba anaknya dilarikan orang lain?.

"Itu benar sekali nini, ia membawa kabur anak kami, alasan ia mengatakan cinta pada anak kami." Sebagai seorang ayah?. Hatinya juga iba atas apa yang terjadi pada anaknya.

"Baiklah, kalau begitu aku akan mencari keberadaan anak kalian."

"Kami mohon bawa kembali anak kami, hanya dia yang kami miliki."

"Kalian tenang saja, aku akan segera mencarinya, dan kalian bersabarlah."

"Oh? Terima kasih nini."

Ada harapan bagi mereka saat itu, ada perasaan lega karena pendekar wanita bercadar merah itu mau membantu mereka.

"Kalau begitu kalian pulanglah, aku pergi dahulu, sampurasun."

"Rampes."

Pendekar wanita bercadar merah langsung pergi meninggalkan mereka.

"Semoga saja pendekar itu bisa menemukan keberadaan anak kita."

"Berdoa saja, semoga Dewata agung menyelamatkan anak kita."

Ya, hanya berharap jika anak gadis mereka akan kembali dengan selamat. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak terus ceritanya.

...***...

Di sebuah tempat tersembunyi.

Ada beberapa pemuda yang terdiri dari dua wanita dan tiga orang laki-laki berkumpul di sebuah tempat. Tampaknya mereka sangat serius membahas sesuatu yang cukup menarik?.

"Kita telah berhasil menaklukkan beberapa tempat, dan bahkan rampok di sana bersedia bekerjasama dengan kita."

"Itu sangat bagus, aku suka dengan cara kerja kalian."

"Tentu saja, tidak ada yang bisa mengalahkan kami."

Ada kebanggaan yang mereka rasakan karena telah berhasil menaklukkan beberapa daerah?.

"Tapi masih ada daerah sekitar yang belum kita taklukkan."

"Apa maksud ucapanmu itu?."

"Bukankah sudah sangat jelas? Bahwa kekuasaan itu ada di tangan Raja."

Mereka malah tertawa?. Apa yang lucu dari ucapan itu?.

"Aku kira apa? Ternyata daerah kekuasaan mutlak seorang Raja?."

"Lantas apa yang akan kita lakukan? Apakah kita membiarkannya begitu saja?."

"Tentu saja kita harus menaklukkan darah kekuasan itu, kita tidak takut pada siapapun, bahkan pada Raja bodoh itu."

"Nini benar, Raja agung hanya ranting kecil, sekali sepak langsung patah."

Kembali mereka tertawa, rasanya memang ada yang lucu dari ucapan itu.

"Kalau begitu kita cari dia, katanya dia sangat suka mengembara, aku sangat penasaran untuk apa dia mengembara."

"Paling hanya untuk mencari wanita? Apa lagi yang akan dilakukan para bangsawan busuk itu jika tidak mencari wanita?."

Dan kembali terdengar suara tawa, mereka sangat memahami bagaimana perangai bangsawan yang sangat gemar berburu wanita. Namun apakah mereka yakin akan membuat kerusuhan di wilayah utama yang dipimpin oleh seorang Raja?. Simak dengan baik kisahnya.

...***...

Istana.

Pangeran Wira Wijaksana tampak sedang merenung, pikirannya kembali ke masa lalu ketika kenal dengan seorang wanita yang sangat cantik.

"Nimas rembulan indah, kenapa aku tidak bisa melupakan sosok itu di dalam hidupku?." Dalam hatinya bertanya-tanya pada dirinya. "Bayanganmu seakan-akan selalu hadir, dan bahkan beberapa kali aku bermimpi bertemu dengannya." Dalam hatinya sangat bingung dengan perasaannya. "Apakah mimpi itu suatu pertanda? Bahwa ia masih hidup? Tapi di mana ia sekarang?." Perasaannya semakin bimbang.

"Kau adalah wanita yang sangat aku cintai, aku berharap bisa bertemu denganmu suatu hari nanti." Tentu saja pangeran Wira Wijaksana sangat berharap itu terjadi.

"Kanda pangeran?."

Terdengar suara seorang wanita menyapanya dengan sangat ramah.

"Oh? Dinda?." Matanya menatap seorang wanita cantik yang merupakan istrinya. "Apa yang kanda lakukan di sini? Kenapa kanda tampak melamun? Apa yang kanda pikirkan?."

Tidak ada jawaban sama sekali darinya, ia seakan tidak merasa terganggu sama sekali dengan pertanyaan itu.

"Aku hanya sedang memikirkan sesuatu, tidak ada yang perlu aku ceritakan padamu."

Wanita cantik bergelar tuan Putri dari kerajaan terkenal, sedang berusaha tersenyum walaupun ucapan itu terasa sangat mengganggu baginya.

"Baiklah kalau begitu kanda, saya tidak akan bertanya lagi." Dengan penuh kesabaran ia menerima itu, dan duduk di samping pangeran Wira Wijaksana yang tidak peduli padanya?.

Apakah benar mereka adalah pasangan suami istri?. Tapi kenapa seperti itu perlakuannya terhadap pasangannya?. Simak dengan baik ceritanya.

...***...

Di sebuah tempat.

Duakh! Duakh!.

Pendekar selendang merah tampak sangat marah pada seorang pemuda yang telah melarikan anak gadis?. Ia menghajar lelaki itu tampa ampun, ia tidak peduli pada lelaki kurang ajar itu.

"Eagkh!."

Lelaki itu terlempar sampai keluar dari rumah ketika mendapatkan sepakan yang sangat kuat.

"Kya!."

Sedangkan korban?. Wanita yang diculik itu hanya bisa berteriak menangis, ia sangat ketakutan atas apa yang terjadi di sana.

"Uhuk!."

Lelaki itu mengalami luka yang sangat parah setelah dihajar habis-habisan oleh pendekar pembunuh bayaran selendang merah.

"Kau telah memiliki banyak istri! Tapi kau masih ingin menculik anak gadis orang?! Besar juga nyalimu!." Bukan hanya sampai di situ saja, rasa tidak puas telah membuncah di dalam dadanya.

"Uhuk!." Kembali ia terbatuk, dan kali ini memuntahkan darah yang banyak. Dadanya terasa sesak karena luka yang ia alami. Ia tergeletak begitu saja di tanah, ia hanya bisa pasrah saja setelah dihajar habis-habisan oleh pendekar wanita itu?.

"Kau ini memang lelaki biadab! Hanya berani pada orang lemah saja! Sangat tidak berguna sama sekali!." Pendekar selendang merah melampiaskan amarahnya, hatinya terasa sakit ketika melihat bagaimana orang tua dari anak itu menangis pilu karena kehilangan anak mereka?. "Mati lah kau dalam kehinaan." Setelah berkata seperti itu? Pendekar selendang merah membunuh lelaki itu dengan menggunakan sebilah pedang yang sangat tajam.

"Sepertinya kita harus segera kembali." Tanpa banyak bicara lagi, ia segera mendekati wanita muda yang masih menangis ketakutan.

"Apa yang nini lakukan padanya?." Tangisnya.

"Sudahlah, jangan banyak bertanya, aku akan mengembalikanmu pada orang tua mu, mereka sangat cemas padamu." Ia menyeret tangan wanita muda itu agar segera pergi meninggalkan tempat itu.

"Terima kasih atas pertolongan nini."

"Ya." Hanya itu saja balasannya, hatinya sangat bergemuruh jika berhubungan dengan situasi seperti itu. Bagaimana lanjutnya?. Temukan jawabannya.

...***...

Di Hutan, malam hari. Seorang laki-laki sedang berjalan melangkah hendak menuju perkampungan. Rasanya ia ingin beristirahat, untuk melaksanakan sholat isya jika mendapatkan tempat penginapan. Akan tetapi ia dihadang oleh beberapa orang hingga membuatnya menghentikan langkahnya.

"Sepertinya kalian bermalam di hutan, apakah kalian juga hendak mencari penginapan di sekitar sini?." Ramah, senyuman lembut, begitulah gambaran lelaki itu sekarang pada mereka yang sedang berdiri di hadapannya.

"Heh! Kau tidak usah sok baik pada kami lagi, Prabu bodoh!." Lelaki kurus tinggi yang memegang sabit tajam mendengus keras. Ia terlihat sangat marah, pada lelaki yang ia panggil prabu itu?.

Prabu?. Apakah ia seorang raja?. Apa yang dilakukan seorang raja di hutan seperti itu?. Apakah ia sedang melakukan penyamaran sehingga ia bisa berada di sini?. Entahlah. Siapa yang mengetahui apa yang membuat sang prabu malam-malam seperti ini, hingga dihadang oleh beberapa orang yang sepertinya sangat tidak menyukai dirinya.

"Astaghfirullah hal'azim, apa yang kisanak katakan? Saya hanyalah orang biasa, seorang pengembara yang kebetulan lewat, dan ingin mencari penginapan." Lelaki yang dipanggil prabu merasa heran. Apakah ia dikenali oleh mereka?. Hingga menimbulkan gelak tawa bagi mereka?. Apakah ada hal yang patut ditertawakan dari ucapannya tadi?.

"Ya Allah, kuatkan lah hati hamba ya Allah, jangan sampai kemarahan menguasai diri hamba, hanya karena mereka ya Allah." Dalam hatinya berusaha untuk bersikap tenang. Ia berusaha menahan diri. Ia tidak mau terpancing amarah, hingga membuat mereka semua mengetahui jati dirinya yang sebenarnya.

Kau tidak perlu menipu kami Prabu busuk! Karena kami mengetahui kau siapa!." Seorang wanita dengan senjata cambuk tertawa dengan keras, ia tidak menyangka bahwa lelaki itu pandai bermain peran. Sungguh luar biasa sekali dalam menyembunyikan diri dengan mengatakan bahwa ia hanyalah seorang pengembara?.

"Kau pikir kami ini bodoh Prabu praja permana?!." Bentak seorang laki-laki dengan suara yang sangat keras. "Kau tidak perlu menyamar dihadapan kami! Karena kami sangat mengenali wajahmu itu! Dan juga sebentar lagi kau akan mati ditangan kami!." Lanjutnya lagi, sambil mengacungkan tombak aneh ditangannya.

Tentunya mereka semakin tertawa, entah dari mana letak lucunya perkataan itu, akan tetapi mereka malah tertawa terbahak-bahak. Sungguh sangat mengherankan melihat tingkah mereka yah sedang tertawa seperti itu.

"Ya Allah, aku serahkan hidup dan mati ku hanya pada-Mu, aamiin ya Rabbal a'lamin." Dalam hatinya ia berdoa kepada Allah SWT, agar mendapatkan perlindungan dari marabahaya yang akan mengancam keselamatan nyawanya.

"Tidak perlu banyak bicara lagi, ayo kita serang dia!." Perintah seorang wanita dengan selendang jingga ditangannya. Tanpa basa-basi lagi, mereka semua benar-benar menyerang laki-laki itu.

Lelaki itu sebenarnya adalah prabu praja Permana. Seorang raja yang sedang dalam perjalanan mengembara. Dalam pengembangannya ia ingin mengetahui bagaimana kehidupan rakyatnya. Apa saja yang dialami oleh rakyatnya. Karena itulah ia melakukan perjalanan ini untuk mengetahui segalanya.

"Astaghfirullah hal'azim, sebaiknya kalian segera bertaubat. Selagi masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk segera bertaubat." Prabu Praja Permana mencoba untuk menasehati mereka semua. Tapi rasanya itu hal yang mustahil akan mereka terima begitu saja dengan mudah. Rasanya itu sangat mustahil, sama seperti ketika ia bertemu dengan kelompok setan jahat. Tidak ada yang menduga atau mengira pertemuan langka itu.

Namun siapa sangka ia malah bertemu dengan kelompok setan jahat yang selama ini cukup meresahkan. Kelompok pendekar jahat yang namanya telah diketahui siapa saja. Termasuk Prabu Praja Permana yang hendak memulai pengembaraannya.

Sudah banyak hal buruk yang mereka lakukan selama ini. Salah satunya yaitu, mereka menjarah, merampas harta milik rakyat. Selain itu mereka selalu mengancam keselamatan rakyat. Karena itulah prabu Praja Permana ingin melihat dan menyambangi mereka. Mengingatkan mereka agar tidak melakukan kerusuhan yang membuat ketakutan yang luar biasa dikalangan rakyat.

Dan tidak pernah diduga sebelumnya adalah, mereka lah yang mendatanginya. Dan malam ini Prabu Praja Permana berhadapan langsung dengan mereka. Apakah sang prabu bisa mengatasi masalah yang sedang terjadi?.

Prabu Praja Permana dikeroyok oleh mereka. Ia berusaha sebisa mungkin dari serangan-serangan yang mereka mainkan. Jurus yang beragam, sehingga Prabu Praja Permana sedikit kewalahan menghadapi mereka.

Ada kabar juga yang ia dapatkan, yaitunya, kelompok setan jahat dipimpin oleh seorang wanita dengan nama julukan Setan Selendang jingga kematian. Yang kini terus menyerang sang prabu dengan menggunakan jurus-jurus andalan yang ia miliki, untuk menghajar Prabu Praja Permana.

"Heh! Hanya segitu saja kemampuanmu? Prabu lemah!. Sangat lemah, sehingga aku tidak berselera untuk menghadapimu." Setan selendang Jingga kematian sangat meremehkan ilmu Kanuragan yang dimiliki oleh sang prabu. Hanya karena seperti itu ia terlalu cepat untuk menilai, mengambilkan kesimpulan dengan apa yang mereka lakukan tadi?.

Prabu Praja Permana yang sedang mengatur hawa murninya tersenyum kecil. Ia masih bisa menahan dirinya, ia tidak mau kemarahan menguasai dirinya hanya karena perkataan-perkataan seperti itu.

Prabu Praja Permana diserang oleh lelaki dengan senjata sabit tajam. Nama julukannya adalah setan Sabit pencabut nyawa. Sungguh nama julukan yang tidak enak untuk didengar. Sangat mengerikan, sehingga tidak enak untuk dipanggil.

Setan Sabit pencabut nyawa terus menyerang Prabu Praja Permana dengan senjatanya. Namun sang Prabu berhasil menghindari serangan itu, dan ia bahkan dapat menahan serangan itu dengan menyerang balik lawannya.

"Sepertinya dia memang kuat, apa yang harus aku lakukan?." Dalam hatinya bertanya-tanya apa yang akan ia lakukan melihat gerakan Prabu Praja Permana yang nampak sudah ahli dalam bertarung.

Di satu sisi Setan Cambuk Neraka, wanita muda cantik yang melihat itu tidak tinggal diam. Ia juga ikut menyerang Prabu Praja Permana dengan melecuti sang Prabu menggunakan cambuknya.

Beruntung sang Prabu menyadari serangan itu. Sehingga ia menghindarinya dengan melompat ke belakang, ia berhasil terhindar dari maut yang mengintainya. Allah SWT masih menyayanginya, dan ia akan selalu meminta pertolongan kepada Allah SWT.

"Kurang ajar! Dia berhasil menghindari serangan ku?." Setan Cambuk Neraka sangat kesal karena serangannya berhasil dihindari oleh prabu Praja Permana. "Tidak ada yang bisa mengalahkan, atau menolak keinginan dari cambuk neraka jika ia masih sayang dengan nyawanya." Lanjutnya lagi dengan perasaan yang menggebu-gebu.

Prabu Praja Permana terus menghadapi mereka semua. Ia tidak boleh lengah, jika ia tidak ingin celaka dari kejahatan mereka padanya. Meskipun ia telah bersikap waspada, tetapi siapa sangka ternyata, dari arah belakangnya. Setan Tombak Kegelapan membokongnya, sehingga ia terkena serangan kuat salah satu dari mereka, yang dapat melihat kesempatan disaat Prabu Praja Permana sedang lengah.

Serangan itu cukup membuatnya merasakan sakit yang luar biasa. Apa yang terjadi?. Apakah prabu praja Permana bisa menghindarinya?.

...***...

Terpopuler

Comments

Sri Bayoe

Sri Bayoe

nyimak

2023-07-10

1

🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸

🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸

wah cinta kerajaan indo

2022-11-11

1

rajes salam lubis

rajes salam lubis

lanjutkan

2022-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 DIHADANG MUSUH
2 SANG PRABU DALAM BAHAYA
3 MUSUH LAMA?
4 AGAK ANEH
5 MANGSA?.
6 RENCANA KELOMPOK SETAN JAHAT
7 KEPUTUSAN SANG PRABU
8 KEINGINAN ANDARA WIJAYA
9 KELALAWAR HITAM BERAKSI
10 ORANG YANG DICARI
11 PERASAAN YANG CEMAS
12 USAHA MEREKA
13 KEMARAHAN KELALAWAR HITAM
14 ALASAN
15 TAKDIR
16 PERASAAN CEMBURU
17 KEMARAHAN SANG PRABU
18 DESA LAYANG
19 JURUS YANG SAMA
20 MELAWAN KAWANAN PEROMPAK
21 TUGAS DARI SANG PRABU
22 KEGELISAHAN
23 GEJOLAK AMARAH
24 MENGAPA BISA?.
25 JURUS BERNAHAYA
26 AMBISI
27 JANGAN SALAH MENILAI
28 SUASANA HATI
29 PERASAAN WANITA
30 PERTARUNGAN
31 PERTANYAAN DAN MENCARI JAWABAN
32 KEGELISAHAN, RENCANA DAN KEKUATAN
33 MENCURI JURUS LAWAN
34 KEANEHAN YANG DIALAMI
35 PATAH HATI
36 TIDAK TERIMA
37 KEMARAHAN DAN KEINGINAN
38 KEMARAHAN DAN RAHASIA
39 HUTAN PERSEMBUNYIAN PERAMPOK
40 LAGI?
41 DICURIGAI
42 SIDANG
43 PERTARUNGAN SENGIT
44 HAL ANEH TERJADI
45 PENGAKUAN YANG MENGEJUTKAN
46 PANGERAN WIRA WIJAKSANA
47 PERTENTANGAN DAN PENGKHIANATAN
48 IKATAN YANG ANEH
49 HUKUMAN DAN RAHASIA
50 KEGUNDAHAN
51 HAL YANG MUSTAHIL
52 RAHASIA YANG DISEMBUNYIKAN
53 PERTARUNGAN DAN KEGELISAHAN
54 GANASNYA PERTARUNGAN
55 KEANEHAN YANG TERJADI?.
56 BAGAIMANA KISAH ITU?
57 ALASAN MEMBUNUH
58 DENDAM DAN PERASAAN HATI
59 KEGELISAHAN & RENCANA
60 TIDAK YAKIN
61 BUKAN MIMPI ATAUPUN KHAYALAN
62 PENANGKAPAN
63 JANJI DARAH?
64 PERTARUNGAN PENUH KEBENCIAN
65 PERTARUNGAN DI KOTA RAJA
66 PENJELASAN
67 SAKIT HATI
68 INGATAN HARI ITU
69 LAMARAN & INGIN TAHU
70 ALASAN DALAM APA?.
71 EMOSI YANG MELEDAK
72 RAHASIA JATI DIRI
73 MENCOBA MENERIMA KENYATAAN
74 MENGEJUTKAN
75 HATI YANG SEDIH
76 PERJODOHAN
77 PERASAAN KAGUM
78 KETETAPAN HATI
79 DENDAM LAGI?.
80 BALAS DENDAM DAN IKATAN
81 SIAPA YANG LEBIH KUAT
82 PERASAAN GELISAH
83 PERMINTAAN UNTUK MEMBUNUH
84 JURUS PEMIKAT BUNGA
85 TIDAK SEMUDAH ITU
86 LATIHAN
87 PRABU PRAJA PERMANA DI MASA LALU
88 PENJELASAN PANGERAN PRAJA PERMANA
89 CALON KANDIDAT RATU AGUNG
90 HATI YANG MENENTUKAN
91 SELENDANG MERAH DIINCAR
92 KEDATANGAN PUTRI AMBAR SURYATI
93 PERASAN HATI MEREKA
94 PENGUMUMAN
95 BELAJAR UNTUK MENCOBA
96 INGATAN PRABU PRAJA PERMANA
97 KEBAHAGIAAN DAN RENCANA JAHAT
98 KEMBALI MELAWAN KAWANAN PERAMPOK
99 SANTET
100 KABAR TENTANG PATIH ARYA SERUPA
101 AIR MATA KESEDIHAN
102 PERPISAHAN SEMENTARA
103 MEREKA SIAPA?.
104 PERKENALKAN
105 ALASAN YANG TIDAK BISA DIBANTAHKAN
Episodes

Updated 105 Episodes

1
DIHADANG MUSUH
2
SANG PRABU DALAM BAHAYA
3
MUSUH LAMA?
4
AGAK ANEH
5
MANGSA?.
6
RENCANA KELOMPOK SETAN JAHAT
7
KEPUTUSAN SANG PRABU
8
KEINGINAN ANDARA WIJAYA
9
KELALAWAR HITAM BERAKSI
10
ORANG YANG DICARI
11
PERASAAN YANG CEMAS
12
USAHA MEREKA
13
KEMARAHAN KELALAWAR HITAM
14
ALASAN
15
TAKDIR
16
PERASAAN CEMBURU
17
KEMARAHAN SANG PRABU
18
DESA LAYANG
19
JURUS YANG SAMA
20
MELAWAN KAWANAN PEROMPAK
21
TUGAS DARI SANG PRABU
22
KEGELISAHAN
23
GEJOLAK AMARAH
24
MENGAPA BISA?.
25
JURUS BERNAHAYA
26
AMBISI
27
JANGAN SALAH MENILAI
28
SUASANA HATI
29
PERASAAN WANITA
30
PERTARUNGAN
31
PERTANYAAN DAN MENCARI JAWABAN
32
KEGELISAHAN, RENCANA DAN KEKUATAN
33
MENCURI JURUS LAWAN
34
KEANEHAN YANG DIALAMI
35
PATAH HATI
36
TIDAK TERIMA
37
KEMARAHAN DAN KEINGINAN
38
KEMARAHAN DAN RAHASIA
39
HUTAN PERSEMBUNYIAN PERAMPOK
40
LAGI?
41
DICURIGAI
42
SIDANG
43
PERTARUNGAN SENGIT
44
HAL ANEH TERJADI
45
PENGAKUAN YANG MENGEJUTKAN
46
PANGERAN WIRA WIJAKSANA
47
PERTENTANGAN DAN PENGKHIANATAN
48
IKATAN YANG ANEH
49
HUKUMAN DAN RAHASIA
50
KEGUNDAHAN
51
HAL YANG MUSTAHIL
52
RAHASIA YANG DISEMBUNYIKAN
53
PERTARUNGAN DAN KEGELISAHAN
54
GANASNYA PERTARUNGAN
55
KEANEHAN YANG TERJADI?.
56
BAGAIMANA KISAH ITU?
57
ALASAN MEMBUNUH
58
DENDAM DAN PERASAAN HATI
59
KEGELISAHAN & RENCANA
60
TIDAK YAKIN
61
BUKAN MIMPI ATAUPUN KHAYALAN
62
PENANGKAPAN
63
JANJI DARAH?
64
PERTARUNGAN PENUH KEBENCIAN
65
PERTARUNGAN DI KOTA RAJA
66
PENJELASAN
67
SAKIT HATI
68
INGATAN HARI ITU
69
LAMARAN & INGIN TAHU
70
ALASAN DALAM APA?.
71
EMOSI YANG MELEDAK
72
RAHASIA JATI DIRI
73
MENCOBA MENERIMA KENYATAAN
74
MENGEJUTKAN
75
HATI YANG SEDIH
76
PERJODOHAN
77
PERASAAN KAGUM
78
KETETAPAN HATI
79
DENDAM LAGI?.
80
BALAS DENDAM DAN IKATAN
81
SIAPA YANG LEBIH KUAT
82
PERASAAN GELISAH
83
PERMINTAAN UNTUK MEMBUNUH
84
JURUS PEMIKAT BUNGA
85
TIDAK SEMUDAH ITU
86
LATIHAN
87
PRABU PRAJA PERMANA DI MASA LALU
88
PENJELASAN PANGERAN PRAJA PERMANA
89
CALON KANDIDAT RATU AGUNG
90
HATI YANG MENENTUKAN
91
SELENDANG MERAH DIINCAR
92
KEDATANGAN PUTRI AMBAR SURYATI
93
PERASAN HATI MEREKA
94
PENGUMUMAN
95
BELAJAR UNTUK MENCOBA
96
INGATAN PRABU PRAJA PERMANA
97
KEBAHAGIAAN DAN RENCANA JAHAT
98
KEMBALI MELAWAN KAWANAN PERAMPOK
99
SANTET
100
KABAR TENTANG PATIH ARYA SERUPA
101
AIR MATA KESEDIHAN
102
PERPISAHAN SEMENTARA
103
MEREKA SIAPA?.
104
PERKENALKAN
105
ALASAN YANG TIDAK BISA DIBANTAHKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!