13

Pada pagi harinya, Argus yang mulai bangun merasakan bahwa tangannya sedikit mati rasa dan berat.

Dan saat dia melihatnya ternyata Lisa memakai tangan Argus sebagai bantal tidur.

"Ehhh.. Kenapa dia memakai tanganku untuk di jadikan bantal.. ? " Gumam Argus.

"Tidak yang lebih penting kenapa Lisa bisa tidur bersama ku di ranjang ku.? "

Lisa yang merasakan gerakan dari Argus pun mulai terbangun.

"Pagi Master.." Ucap Lisa sambil tersenyum.

"Bisakah kau bangun dulu, tanganku sudah mulai mati rasa sekarang.. " Ucap Argus.

"Baik master.. " Kata Lisa sambil tersenyum.

Setelah Lisa bangun Argus sedikit merilekskan tangannya yang mulai kebas itu.

Setelah beberapa saat tangannya mulai terasa lebih baik kemudian Argus menggunakan penyembuhan agar lebih cepat pulih.

Lalu Argus memandang Lisa yang saat ini duduk di samping nya.

"Lisa. kenapa kau tidur di tempat tidurku..?

Sepertinya aku tak menyuruhmu bukan..?

Dan aku juga telah mengatakan kamu tak perlu lagi melakukan kebiasaan yang harus Budak lakukan, jadi kamu tak memiliki kewajiban untuk menemaniku tidur. " Kata Argus.

"Ya Master memang tidak memberikan perintah seperti itu padaku, namun Master mengatakan untuk melakukan apapun yang aku mau dan tak perlu melakukan hal yang bertentangan dengan keinginan ku. " Ucap Lisa.

"Jadi aku memutuskan untuk tidur bersama master mulai sekarang..

Bukankah master sebelumnya tidak mengatakan untuk melarang ku melakukan tidur bersama Master..? "

"Ehh.. Memang aku tak melarang mu sebelumnya, tapi.. " Sebelum Argus selesai berbicara, Lisa memotong nya dengan cepat.

"Apakah karena aku jelek..? " Tanya Lisa.

"Tidak, kau Cantik. Tapi.. " Ucap Argus

"Apa master membenci ku..? " Tanya Lisa lagi.

"Tidak, tidak seperti itu.. Tapi.. "" Lagi-lagi Lisa memotong ucapan Argus.

"Kalo begitu sudah di putuskan. Mulai sekarang aku akan tidur dengan Master.... " Ucap Lisa dengan gembira, lalu dia berlari menuju kamar mandi meninggalkan Argus yang masih ingin mengatakan seseuatu

"Tapi.. Tapi... " Melihat Lisa yang pergi dengan bahagia, Argus pun tak jadi mengatakan apa yang ingin ia katakan sebelumnya dan hanya menelan lagi kata-katanya.

"Haihh... Lupakan.. "

Di dalam kamar mandi lisa tersenyum bahagia. Karena melihat respon Argus yang tak marah membuatnya cukup senang.

Setelah Lisa selesai mandi, kemudian giliran Argus. Dan kali ini Argus melarang Lisa untuk masuk.

Setelah beberapa saat Argus dan Lisa turun untuk sarapan pagi, dan kemudian mereka meninggalkan penginapan itu.

Dia kemudian melewati pos pemeriksaan dan bertemu Braga, yang menjelaskan Rute menuju kota Isak.

Biasanya jika menggunakan tunggangan atau kereta akan memakan waktu satu hari jika terus berjalan tanpa beristirahat.

Namun jika beristirahat akan memakan waktu sehari semalam.

Dan jika berjalan kaki akan memakan waktu dua sampai tiga hari atau bahkan lebih tergantung kecepatan orang itu.

Setelah menimbang-nimbang akhirnya Argus memutuskan untuk berjalan kaki, walaupun dia bisa saja menyewa kereta. Namun Argus memiliki tujuan lain saat di jalan nanti.

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Braga yang sudah membantunya memasuki desa saat awal petualangan nya. Argus dan Lisa kemudian mulai berjalan pergi.

Namun arah yang Argus pilih tak sama dengan Rute Normal, karena Argus juga bertujuan untuk mencari monster dalam perjalanan kali ini.

Jika ia memilih jalan yang biasa di lalui orang-orang, maka kemungkin ia takan menjumpai Monster. Karena biasanya Jalan yang biasa di lalui itu rutin di bersihkan sekelilingnya dari monster guna menghindari kecelakaan orang yang lewat..

Jadi jalan yang di tentukan dalam rute itu merupakan jalan teraman jika mereka ingin melalui sebuah rute.

Benar saja, jalan di luar Rute memang memiliki banyak monster. Walaupun tak sekuat monster di Hutan Orasis, namun itu sudah cukup sulit untuk orang normal lainnya.

Monster yang di jumpai cukup beragam, mulai dari yang lemah seperti Slime, Goblin, Orc.

Wlaupun mereka tak bergerombol banyak, hanya berkisar antara 5 sampai 10 monster tiap kelompok.

Namun intensitas menjumpai monster cukup sering.

Argus membiarkan beberapa Semut pelumpuh untuk membantu Lisa untuk mengalahkan setiap monster yang mereka jumpai, pertama agar Lisa bisa naik Level dan juga agar argus bisa melihat gaya bertarung Lisa.

Lalu Argus juga bertujuan agar Lisa bisa terbiasa dengan para Semut itu.

Awalnya lisa akan kesulitan beradaptasi saat melawan Monster bersama dengan Para semut.

Namun lambat laun sepertinya Lisa mulai terbiasa dengan mereka.

Sampai akhir Argus melihat Lisa tidak takut lagi dengan Para Semut, Argus memanggil Lisa untuk istirahat.

Hasil perburuan Lisa dan para semut mendapatkan 27 telinga Goblin, dan 15 mayat Orc normal.

Dan Level Lisa meningkat 1 level saat itu.

Argus mengeluarkan beberapa Makanan yang telah ia beli dan menyerahkan untuk Lisa.

"Lisa, kau seperti nya sudah terbiasa dengan para Semut. Itu bagus untukmu.. " Ucap Argus.

"Emm.. Aku akan terus berusaha.. " Ucap Lisa dengan tegas.

"Emm bagus untuk mu.

Namun ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan, apakah kamu tak pernah menggunakan Mana booster milik mu itu untuk menyelimuti Anak panah mu..? " Tanya Argus.

"Menggunakan skill Mana Booster untuk meningkatkan kekuatan Panah..? " Kata lisa bingung.

"Aku belum pernah mencobanya dan juga sepertinya belum pernah ada yang melakukan hal seperti itu. "

"Walaupun belum ada tidak berarti tidak bisa bukan..? Kau bisa mencobanya lain kali. " Kata Argus.

"Baiklah, aku akan mencoba nanti. " Kata Lisa sambil memikirkan bagaimana hasilnya jika ia mencoba.

"Lalu yang kedua adalah, anak panah yang kau miliki terbatas.

Lalu bagaimana caramu mengatasi hal itu..? " Tanya Argus.

"Jika kamu sendirian, takan ada yang bisa menyediakan anak panah untukmu. Lalu jika dalam pertempuran dan Anak panah milikmu habis. Apa yang akan kamu lakukan..? "

Semala perjalanan ini, Argus selalu mengubah beberapa kayu dari pohon yang ia lihat menjadi anak panah untuk lisa.

Jadi Lisa tak takut kehabisan Anak panah.

"Ini..? Jika keadaan seperti itu terjadi, maka aku akan mengambil dan menggunakan lagi anak panah terdekat yang bisa aku dapat kan.

Atau biasanya aku akan bertarung jarak dekat dengan mengandalkan skill Booster milikku. " Kata Lisa.

"Itu merepotkan, dan bagaimana jika anak panah itu sudah rusak.

Dan serangan jarak dekat dengan tangan kosong tak selamanya efektif melawan monster bukan..? " Kata Argus

"Kenapa kau tak mencoba membuat Panah Mana..?

Bahkan jika kamu tak memiliki busur, kamu bisa tetap menggunakan Mana Arrow..

Seperti ini.. "

Kemudian Argus berdiri dan melihat ke satu arah, Argus sudah merasakan kehadiran monster dari sana.

Lalu Argus berdiri dan mengambil posisi memanah tanpa menggunakan busur dan anak panah.

Kemudian, dari tangan Argus mulai terbentuk Busur panah dan perlahan juga mulai muncul bentuk Anak panah di tangan Argus.

"Mana Arrow..! " Kata Argus dan Panah Mana itu terbentuk sempurna.

Lalu Argus melepaskan Panah itu dan langsung melesat ke satu arah dan semua yang ia lalui benar-benar tertembus..

Itu puluhan kali lebih kuat dari panah Normal yang biasa Lisa pakai atau bahkan pernah Lisa lihat.

Dari arah yang di tuju Argus terdengar Raungan dan kemudian menghilang.

Lalu Argus berbalik untuk melihat Lisa yang terpana.

"Bagaimana..? Apa kau bisa melakukan hal seperti ini..? " Tanya Argus.

"Aku akan mencobanya.. " Ucap Lisa.

Lalu ia berdiri dan mencoba melakukan seperti yang Argus lakukan, namun antara membentuk busur atau anak panah. Lisa hanya bisa membentuk salah satunya pada satu waktu, dan tak bisa membentuk keduanya bersamaan.

Setelah sekian lama mencoba dan terus saja gagal, Lisa merasa sedikit frustasi.

Kemudian sebuah tangan menepuk pundaknya dan suara Argus terdengar saat itu.

"Coba kau pakai Busur dan banya fokus membuat Anak panah Sihir.. " Ucap Argus.

Kemudian Lisa memegang Busur di satu tangan dan menariknya dengan tangan Lain sambil mulai membuat Mana Arrow.

"Mana Arrow..! " Teriak Lisa.

Lalu Anak panah sihir terbentuk sempurna di busur itu, kemudian Lisa mulai membidik sebuah pohon besar tak jauh dari sana dan menembaknya.

Hasilnya membuat Lisa dan Argus cukup senang.

Pasalnya itu berhasil menembus dengan sempurna dan bahkan menghancurkan Batu di belakang pohon itu.

"Aku berhasil...!! " Teriak Lisa sambil memeluk Argus dan mencium pipinya tanpa sadar..

Kemudian Argus betuk sedikit, Saat itu Lisa sadar, ia langsung melepaskan pelukannya dan menundukkan kepalanya karena malu.

Kemudian dari satu arah yang Argus pilih untuk menembakkan Panah Mana, seekor kuda besar dengan tubuhnya yang tertutup lapisan logam di bagian atasnya perlahan mendekati mereka.

Namun kuda itu dalam keadaan sudah mati, dan seperti nya di seret oleh sesuatu. Dan jika di perhatikan bagian bawah sapi itu terdapat banyak kawanan semut yang mengangkatnya.

Sebenarnya Sementara Argus membantu Lisa, ia memerintahkan Semut Tank untuk mengambil Mayat Monster yang telah Argus kalahkan tadi.

Itu adalah monster Bicorn, kuda dengan tanduk ganda. Monster yang masuk dalam kategori Rank B.

Monster ini tidak terkenal dengan kekuatan serangannya, melainkan kelangkaan dan kekuatan bertahan miliknya. Yakni punggung baja.

Itu cukup menyulitkan untuk para petualangan. Oleh karena itu, Bicorn di kategorikan dalam Rank B monster.

"Mari istirahat dan makan daging kuda ini.. " Kata Argus sambil berjalan menuju Monster Bicorn itu.

"Bicorn..? Monster Rank B..? Itu monster dengan Harga 5 koin emas jika di jual..? " Ucap Lisa kaget melihat monster yang telah di kalahkan Argus dengan mudah itu.

Awalnya Lisa berfikir bahwa Argus bisa membunuh Banyak Monster dan juga Ular Viper Mata Ruby itu karena Argus memiliki Monster yang ia jinakan yaitu para semut..

Namun seperti sekarang Lisa mulai berfikir bahwa mungkin bukan hanya karena itu.

Walaupun Argus mengatakan memotong kepal naga sebelum nya, Lisa masih setengah percaya setengah tidak.

Namun ia tak berani mengatakan nya, bagaimanapun ia adalah seorang budak. Dan seorang Budak sama sekali tidak pantas melakukan hal itu.

Ya walaupun Argus menganggap Lisa bukan sebagai budak, dan menyuruh Lisa untuk tidak berperilaku seperti Bidak. Namun Lisa masih tetap mengerti bahwa bagaimana pun juga ia adalah seorang budak.

"Oh seperti nya ini cukup mahal..? Pasti karena dagingnya enak bukan..? " Tanya Argus sambil melihat lebih dekat Bicorn itu.

"Tidak, sama sekali tidak..

Daging Bicorn terkenal karena Alot dan susah di makan.. " Kata Lisa.

"Hem Alot yah..? " Argus mulai bersiap membongkar sambil memikirkan cara agar daging Kuda Bicorn ini tidak alot.

"Bongkar..! "

Saat Argus menggunakan Skill miliknya, semua bahan di pisahkan, dari kulit, Daging dan jeroan, tulang dan tanduk Bicorn.

"Master..! apa yang master pakai..? Kenapa semuanya sudah di bongkar dengan sendirinya..? Apakah ini salah satu Skill master..? " Tanya Lisa yang penasaran.

"Ya.. Ini salah satu skill milik ku, oh tolong rahasiakan masalah ini juga. " Kata Argus yang mulai memotong-potong daging melintang dengan serat ototnya, tujuannya adalah agar tidak sulit dikunyah.

"Baik Master.. Apa ada yang bisa aku bantu..? " Tanya Lisa.

"Coba carikan beberapa kayu bakar untuk memasak.. " Kata Argus

"Baik.. " Kata lisa sambil mulai berjalan mencari kayu bakar.

"Agar tidak alot, aku bisa menggunakan Madu yang sebelumnya aku beli di salah satu kios.

Aku ingin menggunakan Nanas sebenarnya, namun aku tak memilikinya.. " Gumam Argus sambil mulai melumuri daging itu dengan Madu. Kemudian Argus juga menaburi nya dengan Bawang goreng dan kemudian menutupi daging itu dengan Kain bersih dan membiarkannya untuk sementara.

Karena Nanas bukan salah satu jenis bumbu yang ada di Mall, Argus tidak bisa mendapatkan nya.

Namun, Argus masih bisa mendapatkan Garam halus, Kecap dan bubuk cabai yang ingin Argus pakai untuk daging kali ini..

Sepertinya di dalam Mall hanya menjual bumbu kering saja.

Tanpa menjual bumbu basah atau mentah yang belum di olah..

Karena Argus berencana memanggangnya saja tanpa menggunakan cara lain, karena ia belum memiliki alatnya.

Sebenarnya Argus ingin mencoba menggoreng nya, karena sudah lama Argus tidak memakan makanan yang di goreng.

Kemudian setelah beberapa lama.

Lisa kembali membawa seikat kayu bakar, Argus kemudian memotong sebuah pohon dan mengubahnya menjadi batang panjang untuk menusuk daging itu.

Setelah memanggang beberapa lama, mulai tercium aroma harum daging itu. Argus tak lupa menaburi nya dengan garam sebelum memanggangnya.

Awalnya Argus ingin menggunakan kecap juga, namun saat mencobanya ternyata lebih enak tanpa kecap jadi Argus hanya menaburi dengan bubuk cabai.

Kemudian mereka mulai memakan daging ukuran besar itu berdua, dan Sisa daging lainnya Argus berikan kepada para semut.

Sama seperti mayar para Goblin seblumnya.

"Ini enak dan tidak Alot..? " Ucap Lisa sambil memakan daging panggang itu.

"Sayangnya, waktu merendam daging ini kurang lama. Jika lebih lama 1 atau 2 jam pasti akan empuk.. " Ucap Argus.

Kemudian mereka melanjutkan menghabiskan daging itu sampai selesai..

Lisa tidak menyadari bahwa saat memakan makanan buatan Argus itu membantunya menyembuhkan luka yang ia derita saat melawan monster sebelumnya, bahwa itu juga memulihkan MP dan HP miliknya.

.

.

. Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***