5

Di sebuah kamar hotel sederhana namun cukup nyaman, saat ini Argus sedang berbaring di atas ranjang tempat tidur..

"Akhh.. Ini cukup melelahkan.

Tapi untuk Hari pertama di isekai cukup menyenangkan.. " Gumam Argus

"Aku cukup penasaran tentang Rasa daging ular itu, sampai-sampai ada orang yang menawarkan permintaan dengan hadiah yang katanya cukup tinggi..?"

"Kalo aku tau sebelum ini enak, aku takan mengeluarkannya tadi di guild.

Haiihhh... Lupakan, karena sudah terlanjur apa mau di kata. "

"Lebih baik tidur untuk sekarang, besok aku akan pergi ke pos jaga untuk membayar biaya masuk dan plat permanen. " Gumam Argus sambil mulai memejamkan matanya..

.

.

.

. ----------

.

.

.

Kembali ke saat masih di dalam Guild petualang.

Saat setelah Argus mengeluarkan tubuh Wyvern dan ular viper mata rubi, Emilia berlari pergi masuk ke dalam salah satu ruangan.

Dan kembali beberapa saat kemudian bersama dengan seseorang laki-laki tua.

"Manajer, lihat apakah benar ini memang yang ada di dalam permintaan khusus itu.? " Ucap Emilia kepada laki-laki tersebut.

Kemudian laki-laki tersebut mulai memperhatikan dengan teliti tubuh ular itu dan setelah beberapa saat.

"Tidak salah lagi, Ini memang Ular Viper Mata Rubi dari hutan Orasis. " Ucap laki-laki tersebut.

Kemudian dia melihat ke arah Argus.

"Apakah kamu yang membawa material ini.? " Tanya orang itu kepada Argus

"Ya benar, apakah ada masalah dengan material ini..? Ucap Argus

" Tidak, justru sebaliknya.

Ular Viper ini ada dalam permintaan khusus yang dikeluarkan di Guild, jadi kamu akan di bayar sesuai dengan hadiah permintaan. "

"Tapi Manajer, Argus belum selesai menyelesaikan pendaftaran miliknya saat ini. " Ucap Emilia.

"Hemm benarkah..?

Bawakan padaku kartu Guild miliknya nanti keruangan ku, biar ku selesai sendiri. " Ucap laki-laki itu.

"Dan untuk mu anak muda, untuk Wyvern dan Ular Viper ini bisakah kau menyimpannya kembali terlebih dahulu untuk saat ini.

Aku akan menjelaskan detailnya sambil berjalan.. "

"Baiklah.. " Kemudian Argus kembali memasukkan Kedua Wyvern dan ular Viper mata rubi itu kedalam inventori miliknya kembali.

Setelah itu ia berjalan mengikuti laki-laki sebelumnya menuju lantai dua bangunan Guild petualang tersebut.

Mereka pun akhirnya memasuki ruangan Master guild. Tak lama berselang, Emilia pun ikut memasuki ruangan tersebut sembari membawa kartu Guild petualang milik Argus.

"Silahkan duduk..

Oh benar, saya lupa memperkenalkan diri padamu.

Kamu bisa memanggilku Gilbert. Manajer Guild petualang Cabang kota isak di sini. "

"Ya salam kenal juga Manajer, namaku Argus Okinawa.. " Ucap Argus

"Kau tak perlu terlalu Formal saat di sini, panggil saja aku Gilbert, itu terdengar lebih muda..

Untuk peraturan Guild, yang terpenting adalah kamu tidak bisa memalsukan hasil permintaan, tak boleh saling membunuh antar anggota.

Namun jika kamu hanya membela diri itu tak maslah. Lalu kamu tidak boleh meninggalkan pekerjaan jika belum selesai.

Seperti pengawalan, kamu harus melakukannya sampai selesai jangan meninggalkan klien di tengah jalan atau pertempuran.

Kecuali maslah darurat, seperti jumlah target terlalu banyak melebihi jumlah yang di laporkan atau Rank berbeda dengan informasi yang tersedia, kamu bisa kembali dan melaporkan nya. Cukup sederhana "

"Baiklah, biar kulihat data milikmu dulu.

Argus Okinawa, usia 17. Job Sage..?

Lv 1..? " Manajer Guild cukup terkejut membaca job dan status Argus.

"Jujur saja, ini pertama kalinya saya melihat Job Sage. Job seperti apa ini Argus.? Apakah ini campuran Mage dan Swordsman..?"

"Tidak, job lanjutan untuk Mage. Jadi ini bisa di bilang murni Job Mage juga. "Ucap Argus

"Apakah ada hal seperti itu..?

Lupakan tapi kenapa Level mu masih satu.? Jika kamu bisa mengalahkan ular ini dan bahkan Wyvern, keduanya adalah binatang Level A.

Jadi setidaknya di butuhkan Level 80 keatas atau setidaknya party dengan setidaknya 50 anggota Level 40 keatas untuk mengalahkan salah satu dari ketiga monster ini. " Tanya Manajer Guild

"Untuk levelku sendiri, itu karena sebelumnya aku memilih Reset Level saat mencapai level 100, jadi aku memulai dari awal lagi. " Jawab Argus.

"Reset level..? Aku sama sekali belum pernah mendengar kasus seperti itu, bahkan Dalam sejarah sekalipun belum pernah di jelaskan hal semacam ini bukan..?

Apa ketua mengetahui sesuatu.?" Ucap Emilia

"Tidak, Sejauh yang di ketahui, hanya ada beberapa orang yang mampu mencapai level seratus dan melewati batasan itu. " Jawab Manajer guild

"Biasanya orang yang bisa mencapai level lebih dari seratus.

Mereka yang ingin menaikan Level lagi dan mengubah batasan level menjadi dua ratus, biasanya mereka membutuhkan core dungeon yang ada di lantai terdalam Dungeon.. " Ucap manajer.

"Jadi sejauh ini tidak pernah ada yang namanya reset level. "

Saat mendengar Jawaban manajer guild dan Emilia, apa yang membuat Argus tertarik bukan ada atau tidaknya orang yang mereset Level atau mengetahui atau tidak mereka di dunia ini.

Bukan juga jumlah orang yang memiliki level lebih dari seratus. Tetapi adalah cara menaikan level mereka atau lebih tepatnya Syarat kenaikan level seratus satu.

Yaitu dengan Core Dungeon. Yang artinya adalah untuk Argus pribadi, Arti dari gelar yang ia dapatkan belum lama ini yaitu "Liberator".

Berat gelar ini jauh melebihi perkiraannya, yaitu dia yang mampu membuat atau menghancurkan Dungeon dengan gelar miliknya. Maka dia bisa menjadi sasaran semua orang di dunia ini.

Mereka mungkin akan berfikir jika menjadikan Argus Musuh, ada kemungkinan Argus akan menghancurkan Dungeon milik mereka.

Karena Dungeon adalah salah satu Harta untuk mereka yang ingin menaikan level mereka melebihi seratus.

Dan juga Argus bisa membantu mereka membuatkan Dungeon baru yang mudah jika mereka ingin menaikan level mereka melebihi seratus.

Hal ini membuat Argus sekali lagi menaikan kepentingan dari gelar Liberator miliknya, jangan sampai ada seorang pun yang mengetahui tentang gelar ini.

"Sial, jika di pikir-pikir lagi.

Kemampuan menciptakan atau menghancurkan Dungeon, kemampuan menyalin menyalin skill monster yang aku konsumsi.

Bukankah lambat-laun aku akan mirip dengan Raja iblis.? " Gumam Argus.

"Lupakan, selama tidak ada yang mengetahuinya itu semua akan baik-baik saja.

Semoga.. "

"Baiklah, aku tak tau apakah kamu jujur atau tidak. Namun itu bukan masalah, toh setiap orang memiliki rahasia masing-masing.

Jadi mari kembali ke bisnis. " Ucap Manajer.

"Pertama, untuk harga material yang kamu jual. Satu buah Kulit Beruang Armor,

Lalu ada Babi punggung baja, kuda bertanduk, sepuluh ekor Orc. Lima belas kobold dan Empat orge. Dan Dua puluh Tiga serigala silver. Dan satu pemimpinnya Serigala Hitam.

Untuk orang yang mengalah mereka semua, aku takan heran jika kau mengatakan level seratus saat ini. " Ucap Manajer.

"Baiklah, Emilia jelaskan harga masing-masing materinya. " Perintah Manajer

"Baiklah, aku awali Untuk Beruang armor. Babi punggung baja. Dan Black wolf adalah tipe Rank A monster.

Namun untuk kulit Beruang armor saja hanya di hargai 50 koin silver.

Dan Babi punggung baja. Dan Black wolf seharga masing-masing tiap ekor 2 dan 5 koin Emas.

Lalu ada kuda bertanduk, Orge dan Serigala silver merupakan Rank C dengan harga masing-masing 5, 3 dan 2 koin Silver total masing-masing adalah 5+12+46 ada 63 koin Silver

Untuk Orc adalah Rank D masing-masing 10 koin perunggu dengan jumlah 100 koin perunggu.

Sedangkan Kobold termasuk Rank E. 5 koin Perunggu masing-masingnya. Jumlah totalnya adalah 75 koin perunggu.

Jadi total semuanya harga material yang kamu jual adalah 8 Emas 11 silver 175 perunggu, dan itu sudah di kurangi biaya pendaftaran 2 koin silver.." Ucap Emilia sembari memberikan kantong berisikan uang kepada Argus.

"Terimakasih.. " Argus menerimanya tanpa mengecek jumlahnya, dan langsung memasukannya kedalam inventori.

"Jadi uang di dunia ini mudahnya adalah.

1 emas sama dengan 100 silver. Dan 1 Silver sama saja 1000 perunggu.?" Gumam Argus.

"Sekarang biar aku jelaskan maslah Wyvern dan Ular Viper mata rubi itu, pertama untuk Wyvern.

Sejujurnya keduanya termasuk dalam kategori Rank A. Dan harganya adalah 100 koin Emas untuk tiap seekor masing-masing nya.. " Ucap Manajer

"Kami disini hanyalah Guild Cabang, jadi Anggaran kami tidak mencukupi untuk membeli kedua Wyvern tersebut.

Namun kamu masih bisa menjualnya di Guild utama. Jadi tolong harap maklum dengan masalah kami. "

"Ya saya paham dengan maslah ini, karena memang begitu adanya.. " Jawab Argus.

Masalah Anggaran merupakan hal biasa di Guild cabang, jumlah maksimal keuangan yang mampu di keluarkan oleh mereka terbatas setiap tahunnya atau setiap bulannya.

Jadi jika ingin membeli material dengan harga tinggi, mereka biasanya perlu menghubungi guild utama terlebih dahulu.

Atau jika keadaan darurat, mereka akan menggunakan jumlah anggaran untuk permintaan lainnya terlebih dahulu.

Namun mengingat ini bukan keadaan darurat, jadi mereka memutuskan untuk memberitahu Argus masalah ini. Dan jika Argus tidak setuju menjual di guild Utama.

Dan tetap ingin menjual di sini, maka mereka akan menghubungi Guild pusat terlebih dahulu.

"Baiklah terimakasih untuk pengertiannya, selanjutnya maslah Ular Viper mata rubi itu termasuk dalam salah satu permintaan khusus dari Guild pusat.

Jadi kami perlu menghubungi Guild pusat untuk sekarang, dan menunggu keputusan dari sana.

Kami memerlukan waktu sehari untuk konfirmasi karena ini permintaan khusus dan seperti nya ini cukup mendesak, jadi jika kamu bisa tolong kembali lagi besok ke sini.. " Ucap Manajer guild cabang

"Baiklah aku paham. Besok aku akan datang lagi " Ucap Argus

"Oh benar, manajer. Apakah ada perpustakaan di sekitar sini..? Aku ingin membaca buku. "

"Perpustakaan..? Di desa ini tidak ada, kamu hanya bisa menjumpai di kota..

Namun jika hanya buku informasi umum di resepsionis ada satu disini." Ucap Manajer

"Kalo begitu, aku ingin meminjamnya sebentar. Ini pertama kalinya aku keluar dari hutan, jadi sepertinya aku masih memerlukan banyak informasi dunia luar... " Ucap Argus

"Kau bisa meminjamnya kepada Emilia di bawah.. " Kata Manajer

"Baiklah kalo begitu, sampai ketemu besok. Permisi.. "

Kemudian Argus kembali turun menemui Emilia dan meminjam buku di sana.

Dari buku itu, Argus mengetahui bahwa mata uang di dunia ini sebagai berikut.

1 platinum.. 1000 emas.

1 emas.. 100 silver.

1 Silver.... 1000 perunggu.

Perkiraan Argus sebelum memang benar, hanya ada satu mata uang tambah lagi yang baru di ketahui Argus.

Kemudian di dunia ini terbagi menjadi Tiga benua Benua Barat, Timur dan selatan. yang Masing-masing di miliki oleh Tiga kerajaan.

Benua barat adalah kerajaan Illia, di dominasi oleh Ras Terran, lalu Benua timur ada Kerajaan Raika di dominasi oleh Ras Demi human.

Dan Benua terkecil Benua Selatan adalah Hutan Jura. Kota para Elf. Mereka lebih suka di sebuat Hutan Jura daripada kerajaan Jura.

Walaupun demikian, saat ini sudah tidak ada lagi peperangan. Jadi walaupun di dominasi oleh ras tertentu, tapi ras lain saat ini sudah bebas berpergian atau bahkan menetap di masing-masing kerajaan.

Hanya wilayah Elf saja yang menolak membiarkan Ras lain ikut campur di dalam wilayah mereka.

Mereka terkenal dengan hasil hutan nya, jadi mereka lebih memilih menjauhkan Terran dan demi human lainnya dari urusan hutan.

Karena khawatir akan merusak hutan.

Namun mereka tidak menolak melakukan hubungan dengan kerajaan lain, bahkan mengizinkan ras mereka untuk berpergian atau bahkan tinggal di wilayah kerajaan lain.

Di kerajaan Illia terdapat hutan yang belum selesai di jelajahi dan masih misterius, yaitu Huta Orasis.

Dan di Kerajaan Raika juga terdapat hutan yang belum dijelajahi, yaitu hutan Kuro.

Kedua Hutan ini maaih termasuk kedalam wilayah terlarang.

Sekarang kembali ke tempat Argus berada, ini adalah desa Soutou kota Isak kerajan Illia.

Ini adalah kota terdekat dengan wilayah Hutan Orasis sekaligus di juluki kota benteng.

Karena ini bersebrangan dengan hutan Orasis. Dan juga wilayah kota Isak sendiri memiliki perbukitan yang membentengi ibukota.

Perbukitan ini di kenal dengan Bukit Baiji yang sekaligus batas wilayah kota Isak dan kota Taito ibukota Illia.

Setelah membaca informasi ini, Argus memutuskan meninggal Guild petualang dan mencari penginapan untuk beristirahat hari ini..

tak terlalu jauh Argus menjumpai penginapan bernama matahari bintang, harga kamar permalam dengan satu kali makan hanya 20 perunggu cukup murah untuk Argus, jadi dia memesan kamar untuk semalam di sana.

setelah makan sederhana, makanannya cukup hambar untuk mulut Argus, terutama Argus merasa kurang nya rempah-rempah di makanan itu. namun untuk Argus untuk makanan pertama di isekai yang bukan ia masak sendiri,itu sudah cukup lumayan..

setelah itu Argus bergegas ke kamar untuk istirahat karena dia memiliki banyak kegiatan yang ingin argus lakukan besoknya.

.

.

.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***