Bab. 19. Kedatangan Mantan.

Edward menggeleng. “Aku masih waras, Jo. Felisha akan sangat cemburu jika tau ada wanita lain di hidupku”.

“Lalu sampai kapan akan begini bos? Hubungan bos dengan nona Laura tidak mungkin selamanya tanpa kejelasan kan?” Tanya Johan lagi.

“Apa yang kamu katakan Jo? Aku dan Ara, kami baru kenal selama seminggu.” Jawab Edward. “Masih jauh untuk menjelaskan hubungan apa yang kami miliki”.

Johan mencebikan bibirnya. “Baru kenal seminggu saja sudah berani melakukan ciuman panas.” Celetuk Johan.

“Kamu melihatnya?” Selidik Edward

“Tentu saja. Apa bos lupa jika aku ada disana? Sarapan bersama kalian? Aku sedang membereskan piring-piring bekas makan kalian. Tapi saat aku akan kembali ke kamarku, hal tak senonoh menodai mataku”. Jawab Johan panjang lebar.

Edward melempar botol air mineral kosong ke arah Johan. “Jangan sok suci kamu Jo. Kamu pikir, aku tidak tau apa yang kamu lakukan di depan pintu itu, dengan sekretaris ku?” Tanya Edward sambil menunjuk pintu masuk ruangannya. Dimana di depan pintu itu adalah meja kerja sekretaris sang Presdir Hugo.

“Hah” Johan terkejut. “Aku lupa. Kalau ini daerah kekuasaan mu, bos. Lain kali aku akan melakukan di daerah kekuasaan ku”.

“Memangnya dimana daerah kekuasaanmu, Jo? Bukannya kamu tinggal di tempatku?”

“Bos, yang mengajak ku tinggal disana, kalau tidak, aku pasti sudah punya daerah kekuasaan ku sendiri”.

Perdebatan antara atasan dan bawahan itu berjalan sengit. Sebagai pria sejati, tak ada yang mau mengalah.

Ting, suara pintu ruangan itu terbuka. Muncullah sosok wanita cantik berusia 26 tahun, dengan setelan kerjanya.

Kedatangan sekretaris Edward itu, membuat perdebatan dua pria berhenti.

“Pak, 30 menit lagi kita ada pertemuan dengan klien dari Singapura”. Jelas gadis itu. Ia meletakkan map coklat di atas meja kerja Edward.

“Hmm.. dimana tempatnya ?” Edward bangun dari sofa, lalu menuju kursi kerja kebesarannya.

“Klien meminta bertemu di tempat yang tidak terlalu mewah, pak. Kemarin aku sudah berdiskusi dengan Johan. Ia menyarankan di Yulia’s kitchen.” Jelas sekretaris cantik itu.

Johan yang di sebutkan namanya pun merasa bangga. Ia membetulkan kerah jas nya.

Edward menyungging bibirnya. “Akhir pekan nanti, aku beri kalian berdua waktu kencan 2 hari”.

“Benarkah, bos? Asyik, Monica persiapkan dirimu. Kita akan berkencan sepuasnya.” Kata Johan gembira.

Sekretaris yang bernama Monica itu tersenyum malu, ia pun menaikkan ibu jari tangan kanannya sebagai tanda setuju.

*****

“La.. ada yang mencari mu tuh”. Kata salah satu pramusaji di Yulia’s kitchen.

“Siapa mbak?” Tanya Laura, ia menghentikan kegiatan mengelap meja yang baru saja di tinggalkan pelanggan nya.

“Aku tidak tau. Cowok cakep sih, Itu di meja nomer 15”. Tunjuk pramusaji wanita itu ke arah meja nomer 15 yang berada di pojokkan ruangan.

Terlihat punggung tegap seorang pria, sedang membelakangi tempat Laura berada.

“Ya sudah mbak, aku permisi dulu. Aku titip ini ya mbak”. Laura menyerahkan lap dan cairan pembersih meja kepada rekan kerjanya itu.

“Maaf, ada yang bisa saya bantu?” Tanya Laura setelah ia sampai di samping pria itu.

Pria yang memakai setelan santai dengan jaket kulit dan kacamata hitam itu menoleh ke arah Laura. Ia melepaskan kacamatanya.

Deg…

‘Kak Arga’ Laura terkejut setelah melihat pria itu.

“Duduklah, La”. Pria itu menarik kursi di sampingnya, untuk Laura tempati.

“Maaf pak, tidak bisa. Saya sedang bekerja. Tidak enak dengan teman yang lain”. Tolak Laura secara halus.

“Ada urusan apa bapak mencari saya?” Tanya Laura ‘to the point’, ia tak mau berlama-lama dengan pria ini.

“Tidak bisakah memanggilku seperti dulu kamu memanggilku?” Tanya Rendra.

Laura menggeleng. “Sekarang anda adalah dosen saya. Jadi saya harus menjaga sopan santun saya.”

“Tapi kita sedang tidak berada di kampus, La.”

“Sama saja, pak. Dimana pun berada, anda tetap dosen saya.” Tegas Laura. “Jika tidak ada hal penting yang ingin di bicarakan, saya mohon undur diri, pak.”

Laura akan berbalik, tetapi tangannya di tarik oleh Rendra. Dan di saat bersamaan, dari pintu masuk restoran terlihat kedatangan dua orang pria yang Laura kenali.

Tatapan mata Laura bertemu dengan tatapan mata Edward. Pria dewasa itu melihat ke arah tangan Laura yang di genggam oleh pria lain. Seketika tangan Edward terkepal. Laura pun melihat itu. Kepala Laura menggeleng, memberi kode pada Edward jika semua tak seperti yang pria dewasa itu pikirkan.

Edward pun berlalu begitu saja, diikuti oleh Johan dan salah seorang pramusaji.

“Lepaskan aku pak,.” Laura berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Rendra atau yang dulu ia panggil dengan nama ‘Kak Arga’.

“La, tidak bisakah kita memperbaiki hubungan kita? Aku rindu kita yang dulu, La.” Ucap Rendra.

Laura menggeleng. Ia tidak mau lagi berhubungan lebih dengan pria ini. Bukan karena sudah tak memiliki rasa, tapi ia sadar jika keluarga pria ini tidak bisa menerima latar belakang nya. Penolakan yang disampaikan oleh ibu dari Rendra 3 tahun yang lalu, masih ia ingat sampai sekarang. Tidak menerimanya tidak masalah bagi Laura, tapi jika sudah berkaitan dan membawa-bawa keluarganya. Laura tak akan kompromi.

“Maaf mengganggu.” Suara seorang pramusaji memecah ketegangan yang ada di meja itu.

“La, itu tamu yang baru datang tadi, mereka mau kamu yang melayaninya.” Sambung pramusaji itu lagi.

“Mereka ada dimana mbak?” Tanya Laura sembari melepas tangannya dari genggaman Rendra.

“Mereka ada di ruangan ‘VIP.”

“Baiklah mbak, sini menunya. Biar aku yang kesana.” Laura pergi tanpa permisi meninggalkan Rendra.

“La, tunggu”. Panggil Rendra

Namun Laura tak mendengarkan dan semakin menjauh bersama rekan kerjanya.

“La, mbak minta rahasianya dong. Bagaimana caranya menarik perhatian pria-pria tampan itu. Dari tadi para pelanggan minta kamu terus yang melayani”. Oceh rekan kerjanya itu.

Laura menyunggingkan senyum dan menggelengkan kepalanya. Ia pun berlalu menuju ruangan ‘VIP’ yang ada di restoran itu. Meski bukan restoran bintang lima, tetapi restoran milik Yulia itu juga di lengkapi ruangan ‘VIP’.

Di depan pintu, Laura menarik dan membuang nafasnya kasar. Ia tau, dirinya dalam masalah besar. Masuk kedalam berarti menyerahkan diri pada singa yang sedang meradang.

Laura mengetuk pintu ruangan, lalu pintu terbuka menampakkan Johan di baliknya. Johan mempersilahkan Laura untuk masuk.

Laura masuk dengan perasaan campur aduk. Ia ingin sekali menundukkan kepalanya. Tak berani menatap Edward yang kini menatapnya tajam. Tapi ia ingat, Edward tidak akan suka.

“Jo.. tinggalkan kami berdua. Tunggu kliennya di depan”. Titah Edward kepada Johan.

“Tentu, bos. Nikmati lah waktu kalian berdua”. Johan berkata sambil terkekeh. Lalu meninggalkan tempat itu.

“Apa ada yang ingin kamu jelaskan, Ara?” Itu bukan pertanyaan, tapi nada suara Edward lebih ke sebuah perintah.

“Ed, itu.. itu..” Laura bingung harus menjelaskan darimana.

Edward berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Laura. Pria itu dengan ganas menarik pinggang dan tengkuk Laura secara bersamaan. Lalu memagut kasar bibir tipis Laura.

“Aku tidak suka miliki di sentuh orang lain”. Bisik Edward setelah ia puas menyesap bibir tipis Laura.

Nafas keduanya masih memburu, dengan kening mereka yang saling menempel.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

Ica Snow Kim

Ica Snow Kim

TERNYATA LAURA PUNYA MANTAN PACAR, & SEKARANG JADI DOSEN DI KAMPUSNYA 😓😓😓.

EDWARD LIHAT LAURA DI PEGANG COWOK LAIN & MARAH 😓😓😓.

2023-03-19

0

Minthulrawan IR

Minthulrawan IR

posesifx Dateng dech

2022-11-28

1

runma

runma

kasihan juga Laura cuma pelampiasan jd nya

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Hutang 300 juta
2 Bab. 2. Pertemuan Pertama
3 Bab. 3. Bercerita
4 Bab. 4. Bimbang
5 Bab. 5. Menerima Tawaran Edward
6 Bab. 6. Tak Ada Pilihan Lain
7 Bab. 7. Transaksi Panti Asuhan
8 Bab. 8. Tinggal Bersama
9 Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward
10 Bab. 10. Bantal Kenyal
11 Bab. 11. Sengaja Menggoda?
12 Bab. 12. Membeli Ponsel Baru
13 Bab. 13. Nyonya Samantha
14 Bab. 14. Insiden Panas Yang Memakan Korban
15 Bab. 15. Aku Masih Normal, Nona!
16 Bab. 16. Papa Edward
17 Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.
18 Bab. 18. Panggil Aku, Ed.
19 Bab. 19. Kedatangan Mantan.
20 Bab. 20. Dia Mantan Pacarku, Ed.
21 Bab. 21. Tidak Bisakah Kita Berteman?
22 Bab. 22. Bali Hari Pertama.
23 Bab. 23. Setengah Panas.
24 Bab. 24. Makan Malam.
25 Bab. 25. Apa Kamu Mengidam?
26 Bab. 26. Bali Hari Kedua.
27 Bab. 27. Terjadi Sesuatu di Bali ?
28 Bab. 28. Amarah Edward.
29 Bab. 29. Masih, Amarah Edward.
30 Bab. 30. Kamu Milikku. 21+
31 Bab. 31. Menikahimu, Setelah Lulus!
32 Bab. 32. Jangan Terlalu Berharap, Laura!
33 Bab. 33. Hidangan Penutup! 21++
34 Bab. 34. Percayalah Padaku, Ara!
35 Bab. 35. Mengundurkan Diri!
36 Bab. 36. Aku Ingin Menghabisi Mu! 21+
37 Bab. 37. Aku Sungguh Jatuh Cinta Padamu!
38 Bab. 38. Dia Asisten Ku, Fel!
39 Bab. 39. Kamu Tidak Marah, Fel?
40 Bab. 40. Dia Mimpi Buruk Lagi?
41 Bab. 41. Maafkan Aku, Sayang!
42 Bab. 42. Kamu Pelakor, Laura!
43 Bab. 43. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
44 Bab. 44. Ada Apa Dengan mu ?
45 Bab. 45. Keponakan?
46 Bab. 46. Siapa Laura?
47 Bab. 47. Kamu Berbohong, Tuan Hugo!
48 Bab. 48. Kamu Dimana?
49 Bab. 49. Mantan Lagi!
50 Bab. 50. Bersiap Ke Kota!
51 Bab. 51. Kedatangan Felisha!
52 Bab. 52. Selamat Tinggal, Ed!
53 Bab. 53. Aku Harus Kemana?
54 Bab. 54. Dia Meninggalkanku, Fel!
55 Bab. 55. Merindu!
56 Bab. 56. Dia, Cinta Pertamaku!
57 Bab. 57.
58 Bab. 58. Aku Sudah Tidak Waras!
59 Bab. 59. Aku Kekasih Kakakmu!
60 Bab. 60. Bertemu!
61 Bab. 61. Tentang Felisha.
62 Bab. 62. Masih, Tentang Felisha.
63 Bab. 63. Tentang Mimpi Buruk.
64 Bab. 64. Aku Janji!
65 Bab. 65. Terimakasih, Sudah Mencintaiku!
66 Bab. 66. Aku Mencintaimu! 21+
67 Bab. 67. Dia Bernama Edward!
68 Bab. 68. Rencana Perjodohan!
69 Bab. 69. Kejutan Kecil.
70 Bab. 70. Menolak Perjodohan
71 Bab. 71. Apa Terjadi Sesuatu Disana?
72 Bab. 72. Ada Apa Denganmu, Ed?
73 Bab. 73. Maafkan Aku, Laura!
74 Bab. 74. Kamu Menolak Lamaranku?
75 Bab. 75. Jangan Menyakitinya!
76 Bab. 76. Berpikir Ulang Menikahkan Kalian!
77 Bab. 77. Aku Setuju!
78 Bab. 78. Jangan Menyakitinya, Ed!
79 Bab. 79. Tentang Perjodohan.
80 Bab. 80. Selamat Bos!
81 Bab. 81. Melamar Laura.
82 Bab. 82. Papi Edward.
83 Bab. 83. Menjelang Pernikahan.
84 Bab. 84. Pria Asing.
85 Bab. 85. Sehari Sebelum Pernikahan.
86 Bab. 86. Hari Pernikahan.
87 Bab. 87. Masih Di Hari Pernikahan.
88 Bab. 88. Papa Jahat!
89 Bab. 89. Hallo, Mami.
90 Bab. 90. Hallo, Ayah.
91 Bab. 91. Tidak Hamil?
92 Bab. 92. Rencana Jahat.
93 Bab. 93. Hadiah Pernikahan.
94 Bab. 94. Tentang Damian.
95 Bab. 95. Bercengkerama.
96 Bab. 96. Dua Puluh Satu Ples!
97 Bab. 97. Pertemuan.
98 Bab. 98. Meminta Maaf.
99 Bab. 99. Kedatangan Damian.
100 Bab. 100. Tidak Akan Meninggalkan Panti.
101 Bab. 101. Aku Tidak Nyaman.
102 Bab. 102. Merindukan Papa dan Mami.
103 Bab. 103. Kakak Johan.
104 Bab. 104. Dia Teresha Hadi.
105 Bab. 105. Keluarga.
106 Bab. 106. Bertemu Damian.
107 Bab. 107. Apa Anak Itu Leo?
108 Bab. 108. Melamar Monica.
109 Bab. 109. Edward Bercerita.
110 Bab. 110. Ancaman Laura!
111 Bab. 111. Aku Sedang Kesal 21++
112 Bab. 112. Aku Lelah, Papi.
113 Bab. 113. Hugo Tower
114 Bab. 114. Memberitahu Leo.
115 Bab. 115. Aku Anak Kalian.
116 Bab. 116. Ayo Lakukan Test DNA!
117 Bab. 117. Felisha Dan Teresha.
118 Bab. 118. Pesan Dari Bagas.
119 Bab. 119. Maafkan Mama.
120 Iklan-iklan.
121 Bab. 120. Hasil Tes DNA.
122 Bab. 121. Sebuah Kenyataan.
123 Bab. 122. Satu Saja Belum Jadi.
124 Bab. 123. Pernikahan Johan dan Monica.
125 Bab. 124. Anda Yang Telah Membuangku.
126 Bab. 125. Rumah 40 M.
127 Bab. 126. Gadis SMA
128 Bab. 127. Mewujudkan Fantasi 21+++
129 Bab. 128. Hamil 5 Minggu.
130 Bab. 129. Ucapkan Selamat Padaku!
131 Bab. 130. Gara-Gara Parfum.
132 Bab. 131. Kabar Bahagia.
133 Bab. 132. Melindungi Adik.
134 Bab. 133. Syarat Dari Leo.
135 Bab. 134. Kedatangan Sahabat.
136 Bab. 135. Gara-Gara Sarapan.
137 Bab. 136. Terima Kasih, La.
138 Bab. 137. Keputusan Teresha.
139 Bab. 138. Kedatangan Leo.
140 Bab. 139. Bukan Urusanku!
141 Bab. 140. Kami Menerima Syarat Mu.
142 Bab. 141. Ngidam Bebek Betutu.
143 Bab. 142. Ubud - Bali.
144 Bab. 143. Hanya Untuk Leo.
145 Bab. 144. Menghabiskan Waktu Berdua.
146 Bab. 145. Kekhawatiran Laura.
147 Bab. 146. Monica Hamil.
148 Bab. 147. Meminta Seorang Adik.
149 Bab. 148. Alasan Meminta Adik.
150 Bab. 149. Semuanya Sudah Berlalu.
151 Bab. 150. Jangan Sakiti Leo, Lagi!
152 Bab. 151. Selamat, Papa dan Mama.
153 Bab. 152. Terima Kasih Cinta.
154 ExtraPart. Damian dan Teresha.
155 ExtraPart. Bulan Madu
156 ExtraPart. Mengunjungi Leo.
157 ExtraPart. Edward Dan Laura.
158 ExtraPart. Piknik Dadakan.
159 ExtraPart. Hadiah Di Hari Wisuda.
160 ExtraPart. Sangat Bahagia.
161 ExtraPart. Persiapan Melahirkan.
162 ExtraPart. Selamat Datang, Boy.
163 ExtraPart. Edzard Alexander Hugo.
164 Iklan-iklan..
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Bab. 1. Hutang 300 juta
2
Bab. 2. Pertemuan Pertama
3
Bab. 3. Bercerita
4
Bab. 4. Bimbang
5
Bab. 5. Menerima Tawaran Edward
6
Bab. 6. Tak Ada Pilihan Lain
7
Bab. 7. Transaksi Panti Asuhan
8
Bab. 8. Tinggal Bersama
9
Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward
10
Bab. 10. Bantal Kenyal
11
Bab. 11. Sengaja Menggoda?
12
Bab. 12. Membeli Ponsel Baru
13
Bab. 13. Nyonya Samantha
14
Bab. 14. Insiden Panas Yang Memakan Korban
15
Bab. 15. Aku Masih Normal, Nona!
16
Bab. 16. Papa Edward
17
Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.
18
Bab. 18. Panggil Aku, Ed.
19
Bab. 19. Kedatangan Mantan.
20
Bab. 20. Dia Mantan Pacarku, Ed.
21
Bab. 21. Tidak Bisakah Kita Berteman?
22
Bab. 22. Bali Hari Pertama.
23
Bab. 23. Setengah Panas.
24
Bab. 24. Makan Malam.
25
Bab. 25. Apa Kamu Mengidam?
26
Bab. 26. Bali Hari Kedua.
27
Bab. 27. Terjadi Sesuatu di Bali ?
28
Bab. 28. Amarah Edward.
29
Bab. 29. Masih, Amarah Edward.
30
Bab. 30. Kamu Milikku. 21+
31
Bab. 31. Menikahimu, Setelah Lulus!
32
Bab. 32. Jangan Terlalu Berharap, Laura!
33
Bab. 33. Hidangan Penutup! 21++
34
Bab. 34. Percayalah Padaku, Ara!
35
Bab. 35. Mengundurkan Diri!
36
Bab. 36. Aku Ingin Menghabisi Mu! 21+
37
Bab. 37. Aku Sungguh Jatuh Cinta Padamu!
38
Bab. 38. Dia Asisten Ku, Fel!
39
Bab. 39. Kamu Tidak Marah, Fel?
40
Bab. 40. Dia Mimpi Buruk Lagi?
41
Bab. 41. Maafkan Aku, Sayang!
42
Bab. 42. Kamu Pelakor, Laura!
43
Bab. 43. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
44
Bab. 44. Ada Apa Dengan mu ?
45
Bab. 45. Keponakan?
46
Bab. 46. Siapa Laura?
47
Bab. 47. Kamu Berbohong, Tuan Hugo!
48
Bab. 48. Kamu Dimana?
49
Bab. 49. Mantan Lagi!
50
Bab. 50. Bersiap Ke Kota!
51
Bab. 51. Kedatangan Felisha!
52
Bab. 52. Selamat Tinggal, Ed!
53
Bab. 53. Aku Harus Kemana?
54
Bab. 54. Dia Meninggalkanku, Fel!
55
Bab. 55. Merindu!
56
Bab. 56. Dia, Cinta Pertamaku!
57
Bab. 57.
58
Bab. 58. Aku Sudah Tidak Waras!
59
Bab. 59. Aku Kekasih Kakakmu!
60
Bab. 60. Bertemu!
61
Bab. 61. Tentang Felisha.
62
Bab. 62. Masih, Tentang Felisha.
63
Bab. 63. Tentang Mimpi Buruk.
64
Bab. 64. Aku Janji!
65
Bab. 65. Terimakasih, Sudah Mencintaiku!
66
Bab. 66. Aku Mencintaimu! 21+
67
Bab. 67. Dia Bernama Edward!
68
Bab. 68. Rencana Perjodohan!
69
Bab. 69. Kejutan Kecil.
70
Bab. 70. Menolak Perjodohan
71
Bab. 71. Apa Terjadi Sesuatu Disana?
72
Bab. 72. Ada Apa Denganmu, Ed?
73
Bab. 73. Maafkan Aku, Laura!
74
Bab. 74. Kamu Menolak Lamaranku?
75
Bab. 75. Jangan Menyakitinya!
76
Bab. 76. Berpikir Ulang Menikahkan Kalian!
77
Bab. 77. Aku Setuju!
78
Bab. 78. Jangan Menyakitinya, Ed!
79
Bab. 79. Tentang Perjodohan.
80
Bab. 80. Selamat Bos!
81
Bab. 81. Melamar Laura.
82
Bab. 82. Papi Edward.
83
Bab. 83. Menjelang Pernikahan.
84
Bab. 84. Pria Asing.
85
Bab. 85. Sehari Sebelum Pernikahan.
86
Bab. 86. Hari Pernikahan.
87
Bab. 87. Masih Di Hari Pernikahan.
88
Bab. 88. Papa Jahat!
89
Bab. 89. Hallo, Mami.
90
Bab. 90. Hallo, Ayah.
91
Bab. 91. Tidak Hamil?
92
Bab. 92. Rencana Jahat.
93
Bab. 93. Hadiah Pernikahan.
94
Bab. 94. Tentang Damian.
95
Bab. 95. Bercengkerama.
96
Bab. 96. Dua Puluh Satu Ples!
97
Bab. 97. Pertemuan.
98
Bab. 98. Meminta Maaf.
99
Bab. 99. Kedatangan Damian.
100
Bab. 100. Tidak Akan Meninggalkan Panti.
101
Bab. 101. Aku Tidak Nyaman.
102
Bab. 102. Merindukan Papa dan Mami.
103
Bab. 103. Kakak Johan.
104
Bab. 104. Dia Teresha Hadi.
105
Bab. 105. Keluarga.
106
Bab. 106. Bertemu Damian.
107
Bab. 107. Apa Anak Itu Leo?
108
Bab. 108. Melamar Monica.
109
Bab. 109. Edward Bercerita.
110
Bab. 110. Ancaman Laura!
111
Bab. 111. Aku Sedang Kesal 21++
112
Bab. 112. Aku Lelah, Papi.
113
Bab. 113. Hugo Tower
114
Bab. 114. Memberitahu Leo.
115
Bab. 115. Aku Anak Kalian.
116
Bab. 116. Ayo Lakukan Test DNA!
117
Bab. 117. Felisha Dan Teresha.
118
Bab. 118. Pesan Dari Bagas.
119
Bab. 119. Maafkan Mama.
120
Iklan-iklan.
121
Bab. 120. Hasil Tes DNA.
122
Bab. 121. Sebuah Kenyataan.
123
Bab. 122. Satu Saja Belum Jadi.
124
Bab. 123. Pernikahan Johan dan Monica.
125
Bab. 124. Anda Yang Telah Membuangku.
126
Bab. 125. Rumah 40 M.
127
Bab. 126. Gadis SMA
128
Bab. 127. Mewujudkan Fantasi 21+++
129
Bab. 128. Hamil 5 Minggu.
130
Bab. 129. Ucapkan Selamat Padaku!
131
Bab. 130. Gara-Gara Parfum.
132
Bab. 131. Kabar Bahagia.
133
Bab. 132. Melindungi Adik.
134
Bab. 133. Syarat Dari Leo.
135
Bab. 134. Kedatangan Sahabat.
136
Bab. 135. Gara-Gara Sarapan.
137
Bab. 136. Terima Kasih, La.
138
Bab. 137. Keputusan Teresha.
139
Bab. 138. Kedatangan Leo.
140
Bab. 139. Bukan Urusanku!
141
Bab. 140. Kami Menerima Syarat Mu.
142
Bab. 141. Ngidam Bebek Betutu.
143
Bab. 142. Ubud - Bali.
144
Bab. 143. Hanya Untuk Leo.
145
Bab. 144. Menghabiskan Waktu Berdua.
146
Bab. 145. Kekhawatiran Laura.
147
Bab. 146. Monica Hamil.
148
Bab. 147. Meminta Seorang Adik.
149
Bab. 148. Alasan Meminta Adik.
150
Bab. 149. Semuanya Sudah Berlalu.
151
Bab. 150. Jangan Sakiti Leo, Lagi!
152
Bab. 151. Selamat, Papa dan Mama.
153
Bab. 152. Terima Kasih Cinta.
154
ExtraPart. Damian dan Teresha.
155
ExtraPart. Bulan Madu
156
ExtraPart. Mengunjungi Leo.
157
ExtraPart. Edward Dan Laura.
158
ExtraPart. Piknik Dadakan.
159
ExtraPart. Hadiah Di Hari Wisuda.
160
ExtraPart. Sangat Bahagia.
161
ExtraPart. Persiapan Melahirkan.
162
ExtraPart. Selamat Datang, Boy.
163
ExtraPart. Edzard Alexander Hugo.
164
Iklan-iklan..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!