Bab. 8. Tinggal Bersama

Keesokan harinya, tepat setelah makan siang, Laura berpamitan pada ibu Maria dan bibi Lily. Ia meminta ibu dan bibinya mendoakan agar ia selalu dilindungi oleh Tuhan.

Bagi Laura restu orang tua, adalah perwakilan restu dari Tuhan. Jika orang tuanya merestui, berarti Tuhan juga telah merestui.

"Hati-hati dijalan, Nak. Jaga dirimu nanti di tempat atasanmu yang baru". Pesan Ibu Maria.

"Iya Bu, aku pasti akan selalu berhati-hati".

"Bibi, tolong jaga ibu dan adik-adik ya, beritahu aku kalau terjadi sesuatu. Dan ingat, jangan lagi meminjam uang pada orang lain. Apapun masalah kalian disini, aku harus menjadi orang pertama yang tahu". Laura berpesan pada bibi Lily nya.

"Kamu tenang saja, La. Bibi akan mengabari mu keadaan panti setiap waktu".

Laura pun meninggalkan panti asuhan dengan langkah gontai. Ia tak tau bagaimana nasibnya setelah ia sampai di kota nanti.

"Huft..."

*****

Setelah 2 jam berkendara, Laura tiba di parkiran basemen, gedung penthouse mewah milik Edward.

Ia sudah berada di depan lift. Keraguan mendatanginya lagi. Haruskah dia masuk? Atau pergi saja?.

"Hahh". Laura mendesah frustrasi

"Ha-lo Tuan, aku sudah berada didepan lift". Laura akhirnya menghubungi Edward.

"Halo Ara.. kenapa kamu tidak naik ke atas ? Naiklah langsung. Tunggu aku di dalam penthouse, aku masih ada meeting. Setelah ini aku pulang". Edward menjawab panjang lebar.

"Apa.. tidak masalah jika aku masuk, saat penthouse mu kosong, Tuan ?".

"Tidak masalah Ara. Kamu masuk atas ijinku. Lagipula, mulai sekarang itu juga rumahmu".

"Baiklah Tuan".

Laura pun memutuskan menaiki lift dan memasuki penthouse mewahnya Edward. Ia menutup kembali pintu utama.

Bingung harus kemana, Laura memutuskan menunggu Edward di ruang tamu. Meletakan koper kecilnya di samping sofa, Laura menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.

Tanpa terasa mata Laura pun terpejam.

*****

Usapan lembut di pipinya membuat tidur Laura terusik. Ia memaksa membuka matanya. Dan matanya membola, ketika ia menyadari kalau ia sedang berada di dekapan Edward. Dan satu tangan Edward membelai pipinya.

Dengan cepat Laura melepaskan dekapan Edward.

"Maafkan aku Tuan. Aku ketiduran".

"Tidak masalah Ara. Kamu pasti lelah. Kenapa tidak tidur dikamar saja, Hemm..?". Edward menatap Laura dengan lembut.

"Aku tidak berani sembarang disini Tuan". Jawab Laura menunduk.

"Jangan menunduk, ingat aku tidak suka". Edward mengangkat dagu Laura. "Apa kamu hanya membawa koper kecil itu?". Tanya Ed sambil melirik koper disamping sofa.

Laura mengangguk, "iya tuan, aku tidak punya banyak barang dan pakaian, dan setengahnya juga ada di panti".

"Mulai besok, belilah barang dan pakaian apa saja yang kamu mau. Gunakan kartu yang aku berikan".

"Iya tuan, Terimakasih".

"Jo...".

Johan pun mendekat ke arah ruang tamu.

"Iya bos?" Jo siap menerima perintah atasannya.

"Bawa koper Ara ke atas".

"Di kamar mana bos?" Tanya Jo sambil meraih koper kecil itu.

"Bawa ke kamarku, letakan di ruang ganti, Ara akan menggunakan lemari sebelah kanan".

"Baik bos".

"Tunggu pak Jo". Johan pun berhenti

"Ada apa lagi, Ara?".

"Ke-kenapa harus di kamarmu tuan? Apa tidak ada kamar yang lain?". Tanya Laura gugup

"Tentu saja di kamarku, kamu lupa tentang caramu membayar hutangmu padaku, Ara?"

"Aku ingat tuan".

"Apa?"

"A-aku,.. aku harus menjadi teman tidurmu". Jawab Laura lesu

"Nah itu kamu ingat, maka dari itu, kamu harus tinggal di kamarku". Ed tersenyum smirk. "Bawa ke atas Jo".

"Baik bos".

*****

Waktu menunjukkan pukul 6 sore, Laura berniat memasak makan malam. Karena selama hampir 2 jam berada di penthouse ini, Laura tidak melihat adanya pekerja rumah tangga.

Ketika sampai di dapur, Laura terkesiap. Bibirnya menganga sempurna. Melihat pemandangan di depan kompor.

"Pak Jo? Apa yang bapak lakukan?" Ya, Laura melihat Johan sedang berdiri di depan kompor, dengan pakaian santai dan memakai celemek.

"Hai nona, tentu aku sedang memasak. Apalagi yang orang lakukan di dapur ?" Johan balik bertanya.

"Pak Jo.. memasak ?". Yang benar saja, seorang asisten tampan dan berwibawa memasak. Laura masih belum percaya.

"Ini sudah menjadi tugas ku selama ikut dengan bos, nona. Bahkan hal pertama yang bos tanyakan saat wawancara adalah apa aku bisa masak atau tidak. Untungnya aku bisa". Jo terkekeh kecil.

"Memangnya disini tidak ada asisten rumah tangga, pak?"

"Tidak nona". Jawab Jo sambil tetap membuat masakannya

"Lalu siapa yang membersihkan ruangan sebesar ini? Jangan katakan kalau pak Jo juga yang melakukannya?"

"Tidaklah nona, ada kok orang dari gedung ini yang aku panggil untuk bersih-bersih. Biasanya 3 kali seminggu mereka datang". Johan meletakan masakannya di piring saji.

"Oh.." Laura mengangguk paham. "Biar aku yang membawa ke meja makan pak Jo".

"Terimakasih nona"

Makanan sudah tertata rapi di meja makan. Sang taun rumah pun terlihat turun dari lantai dua. Sampai di ruang makan, matanya memicing, menatap ke arah dua anak manusia yang sedang asyik bercanda tawa.

"Ekhmm"

Ed berdehem dengan keras, membuat obrolan Laura dan Jo terhenti.

"Selamat malam tuan". Laura tersenyum kaku

"Apa sudah selesai mengobrol nya? Perutku sudah lapar".

"Tentu bos. Kami hanya sekedar mengobrol bos". Jo tahu atasannya mulai panas. "Bos mau makan apa? Biar aku ambilkan".

"Tidak. Mulai sekarang, biarkan Ara yang mengurus ku, kamu cukup memasak saja". Edward menolak Jo melayaninya.

"Baiklah bos, akhirnya pekerjaan ku berkurang sedikit". Jo terkekeh kecil. "Nona tolong layani bos dengan baik". Jo menaik turunkan alisnya.

"Iya pak Jo" geram Laura

****

Makan malam telah usai, Jo pun telah pamit memasuki kamarnya. Ya, Jo juga tinggal di penthouse itu, ia tinggal di lantai dasar dekat dengan ruang tamu.

Kini Laura dan Edward telah berada di lantai dua, namun belum memasuki kamar. Mereka duduk di sofa didepan kamar Edward.

Hening, canggung, itulah suasana yang tergambar disana.

Hingga Edward berinisiatif membuka obrolan.

"Apa besok kamu kuliah, Ara?"

"Hah.. i-iya tuan" Laura kaget mendengar suara Edward.

"Jam berapa?"

"Pagi tuan, jam 7. Dan selesai jam 12 siang".

"Setelah itu kamu mau kemana?" Edward sebenarnya hanya berbasa-basi, agar ia bisa lebih dekat dengan Laura.

"Kemana?" Laura bergumam. "Ya aku kembali kesini. Memangnya aku harus kemana tuan?" Laura balik bertanya.

"Bukannya kamu bekerja paruh waktu?".

"Apa aku boleh tetap bekerja tuan?" Tanya Laura.

"Tentu. Sebenarnya kamu tidak perlu bekerja paruh waktu lagi, uang di kartu yang ku beri itu, sudah cukup untuk biaya hidup mu, bahkan kamu bisa memberi pada keluargamu di panti. Tapi aku tidak mau kamu bosan, dan merasa terkekang disini. Jadi pulang kuliah kamu masih boleh bekerja lagi". Jawab Edward panjang lebar.

"Benarkah tuan. Terimakasih tuan". Tanpa sengaja Laura menggenggam tangan Edward.

"Tentu Ara". Ed mengangkat tangannya yang di genggam oleh Laura, lalu ia mencium tangan Laura.

Laura pun tersadar dan menarik tangannya.

"Ma-maaf tuan"

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

Eddy Junaedi

Eddy Junaedi

nah lho muali berani nakal ia km ed sama laura

2023-10-23

0

Minthulrawan IR

Minthulrawan IR

nah Lo mulailah mesumx akan muncul🤭🤭🤭🤭

2022-11-28

1

Irma Idayanniee

Irma Idayanniee

bagus ceritax😍

2022-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Hutang 300 juta
2 Bab. 2. Pertemuan Pertama
3 Bab. 3. Bercerita
4 Bab. 4. Bimbang
5 Bab. 5. Menerima Tawaran Edward
6 Bab. 6. Tak Ada Pilihan Lain
7 Bab. 7. Transaksi Panti Asuhan
8 Bab. 8. Tinggal Bersama
9 Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward
10 Bab. 10. Bantal Kenyal
11 Bab. 11. Sengaja Menggoda?
12 Bab. 12. Membeli Ponsel Baru
13 Bab. 13. Nyonya Samantha
14 Bab. 14. Insiden Panas Yang Memakan Korban
15 Bab. 15. Aku Masih Normal, Nona!
16 Bab. 16. Papa Edward
17 Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.
18 Bab. 18. Panggil Aku, Ed.
19 Bab. 19. Kedatangan Mantan.
20 Bab. 20. Dia Mantan Pacarku, Ed.
21 Bab. 21. Tidak Bisakah Kita Berteman?
22 Bab. 22. Bali Hari Pertama.
23 Bab. 23. Setengah Panas.
24 Bab. 24. Makan Malam.
25 Bab. 25. Apa Kamu Mengidam?
26 Bab. 26. Bali Hari Kedua.
27 Bab. 27. Terjadi Sesuatu di Bali ?
28 Bab. 28. Amarah Edward.
29 Bab. 29. Masih, Amarah Edward.
30 Bab. 30. Kamu Milikku. 21+
31 Bab. 31. Menikahimu, Setelah Lulus!
32 Bab. 32. Jangan Terlalu Berharap, Laura!
33 Bab. 33. Hidangan Penutup! 21++
34 Bab. 34. Percayalah Padaku, Ara!
35 Bab. 35. Mengundurkan Diri!
36 Bab. 36. Aku Ingin Menghabisi Mu! 21+
37 Bab. 37. Aku Sungguh Jatuh Cinta Padamu!
38 Bab. 38. Dia Asisten Ku, Fel!
39 Bab. 39. Kamu Tidak Marah, Fel?
40 Bab. 40. Dia Mimpi Buruk Lagi?
41 Bab. 41. Maafkan Aku, Sayang!
42 Bab. 42. Kamu Pelakor, Laura!
43 Bab. 43. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
44 Bab. 44. Ada Apa Dengan mu ?
45 Bab. 45. Keponakan?
46 Bab. 46. Siapa Laura?
47 Bab. 47. Kamu Berbohong, Tuan Hugo!
48 Bab. 48. Kamu Dimana?
49 Bab. 49. Mantan Lagi!
50 Bab. 50. Bersiap Ke Kota!
51 Bab. 51. Kedatangan Felisha!
52 Bab. 52. Selamat Tinggal, Ed!
53 Bab. 53. Aku Harus Kemana?
54 Bab. 54. Dia Meninggalkanku, Fel!
55 Bab. 55. Merindu!
56 Bab. 56. Dia, Cinta Pertamaku!
57 Bab. 57.
58 Bab. 58. Aku Sudah Tidak Waras!
59 Bab. 59. Aku Kekasih Kakakmu!
60 Bab. 60. Bertemu!
61 Bab. 61. Tentang Felisha.
62 Bab. 62. Masih, Tentang Felisha.
63 Bab. 63. Tentang Mimpi Buruk.
64 Bab. 64. Aku Janji!
65 Bab. 65. Terimakasih, Sudah Mencintaiku!
66 Bab. 66. Aku Mencintaimu! 21+
67 Bab. 67. Dia Bernama Edward!
68 Bab. 68. Rencana Perjodohan!
69 Bab. 69. Kejutan Kecil.
70 Bab. 70. Menolak Perjodohan
71 Bab. 71. Apa Terjadi Sesuatu Disana?
72 Bab. 72. Ada Apa Denganmu, Ed?
73 Bab. 73. Maafkan Aku, Laura!
74 Bab. 74. Kamu Menolak Lamaranku?
75 Bab. 75. Jangan Menyakitinya!
76 Bab. 76. Berpikir Ulang Menikahkan Kalian!
77 Bab. 77. Aku Setuju!
78 Bab. 78. Jangan Menyakitinya, Ed!
79 Bab. 79. Tentang Perjodohan.
80 Bab. 80. Selamat Bos!
81 Bab. 81. Melamar Laura.
82 Bab. 82. Papi Edward.
83 Bab. 83. Menjelang Pernikahan.
84 Bab. 84. Pria Asing.
85 Bab. 85. Sehari Sebelum Pernikahan.
86 Bab. 86. Hari Pernikahan.
87 Bab. 87. Masih Di Hari Pernikahan.
88 Bab. 88. Papa Jahat!
89 Bab. 89. Hallo, Mami.
90 Bab. 90. Hallo, Ayah.
91 Bab. 91. Tidak Hamil?
92 Bab. 92. Rencana Jahat.
93 Bab. 93. Hadiah Pernikahan.
94 Bab. 94. Tentang Damian.
95 Bab. 95. Bercengkerama.
96 Bab. 96. Dua Puluh Satu Ples!
97 Bab. 97. Pertemuan.
98 Bab. 98. Meminta Maaf.
99 Bab. 99. Kedatangan Damian.
100 Bab. 100. Tidak Akan Meninggalkan Panti.
101 Bab. 101. Aku Tidak Nyaman.
102 Bab. 102. Merindukan Papa dan Mami.
103 Bab. 103. Kakak Johan.
104 Bab. 104. Dia Teresha Hadi.
105 Bab. 105. Keluarga.
106 Bab. 106. Bertemu Damian.
107 Bab. 107. Apa Anak Itu Leo?
108 Bab. 108. Melamar Monica.
109 Bab. 109. Edward Bercerita.
110 Bab. 110. Ancaman Laura!
111 Bab. 111. Aku Sedang Kesal 21++
112 Bab. 112. Aku Lelah, Papi.
113 Bab. 113. Hugo Tower
114 Bab. 114. Memberitahu Leo.
115 Bab. 115. Aku Anak Kalian.
116 Bab. 116. Ayo Lakukan Test DNA!
117 Bab. 117. Felisha Dan Teresha.
118 Bab. 118. Pesan Dari Bagas.
119 Bab. 119. Maafkan Mama.
120 Iklan-iklan.
121 Bab. 120. Hasil Tes DNA.
122 Bab. 121. Sebuah Kenyataan.
123 Bab. 122. Satu Saja Belum Jadi.
124 Bab. 123. Pernikahan Johan dan Monica.
125 Bab. 124. Anda Yang Telah Membuangku.
126 Bab. 125. Rumah 40 M.
127 Bab. 126. Gadis SMA
128 Bab. 127. Mewujudkan Fantasi 21+++
129 Bab. 128. Hamil 5 Minggu.
130 Bab. 129. Ucapkan Selamat Padaku!
131 Bab. 130. Gara-Gara Parfum.
132 Bab. 131. Kabar Bahagia.
133 Bab. 132. Melindungi Adik.
134 Bab. 133. Syarat Dari Leo.
135 Bab. 134. Kedatangan Sahabat.
136 Bab. 135. Gara-Gara Sarapan.
137 Bab. 136. Terima Kasih, La.
138 Bab. 137. Keputusan Teresha.
139 Bab. 138. Kedatangan Leo.
140 Bab. 139. Bukan Urusanku!
141 Bab. 140. Kami Menerima Syarat Mu.
142 Bab. 141. Ngidam Bebek Betutu.
143 Bab. 142. Ubud - Bali.
144 Bab. 143. Hanya Untuk Leo.
145 Bab. 144. Menghabiskan Waktu Berdua.
146 Bab. 145. Kekhawatiran Laura.
147 Bab. 146. Monica Hamil.
148 Bab. 147. Meminta Seorang Adik.
149 Bab. 148. Alasan Meminta Adik.
150 Bab. 149. Semuanya Sudah Berlalu.
151 Bab. 150. Jangan Sakiti Leo, Lagi!
152 Bab. 151. Selamat, Papa dan Mama.
153 Bab. 152. Terima Kasih Cinta.
154 ExtraPart. Damian dan Teresha.
155 ExtraPart. Bulan Madu
156 ExtraPart. Mengunjungi Leo.
157 ExtraPart. Edward Dan Laura.
158 ExtraPart. Piknik Dadakan.
159 ExtraPart. Hadiah Di Hari Wisuda.
160 ExtraPart. Sangat Bahagia.
161 ExtraPart. Persiapan Melahirkan.
162 ExtraPart. Selamat Datang, Boy.
163 ExtraPart. Edzard Alexander Hugo.
164 Iklan-iklan..
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Bab. 1. Hutang 300 juta
2
Bab. 2. Pertemuan Pertama
3
Bab. 3. Bercerita
4
Bab. 4. Bimbang
5
Bab. 5. Menerima Tawaran Edward
6
Bab. 6. Tak Ada Pilihan Lain
7
Bab. 7. Transaksi Panti Asuhan
8
Bab. 8. Tinggal Bersama
9
Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward
10
Bab. 10. Bantal Kenyal
11
Bab. 11. Sengaja Menggoda?
12
Bab. 12. Membeli Ponsel Baru
13
Bab. 13. Nyonya Samantha
14
Bab. 14. Insiden Panas Yang Memakan Korban
15
Bab. 15. Aku Masih Normal, Nona!
16
Bab. 16. Papa Edward
17
Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.
18
Bab. 18. Panggil Aku, Ed.
19
Bab. 19. Kedatangan Mantan.
20
Bab. 20. Dia Mantan Pacarku, Ed.
21
Bab. 21. Tidak Bisakah Kita Berteman?
22
Bab. 22. Bali Hari Pertama.
23
Bab. 23. Setengah Panas.
24
Bab. 24. Makan Malam.
25
Bab. 25. Apa Kamu Mengidam?
26
Bab. 26. Bali Hari Kedua.
27
Bab. 27. Terjadi Sesuatu di Bali ?
28
Bab. 28. Amarah Edward.
29
Bab. 29. Masih, Amarah Edward.
30
Bab. 30. Kamu Milikku. 21+
31
Bab. 31. Menikahimu, Setelah Lulus!
32
Bab. 32. Jangan Terlalu Berharap, Laura!
33
Bab. 33. Hidangan Penutup! 21++
34
Bab. 34. Percayalah Padaku, Ara!
35
Bab. 35. Mengundurkan Diri!
36
Bab. 36. Aku Ingin Menghabisi Mu! 21+
37
Bab. 37. Aku Sungguh Jatuh Cinta Padamu!
38
Bab. 38. Dia Asisten Ku, Fel!
39
Bab. 39. Kamu Tidak Marah, Fel?
40
Bab. 40. Dia Mimpi Buruk Lagi?
41
Bab. 41. Maafkan Aku, Sayang!
42
Bab. 42. Kamu Pelakor, Laura!
43
Bab. 43. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
44
Bab. 44. Ada Apa Dengan mu ?
45
Bab. 45. Keponakan?
46
Bab. 46. Siapa Laura?
47
Bab. 47. Kamu Berbohong, Tuan Hugo!
48
Bab. 48. Kamu Dimana?
49
Bab. 49. Mantan Lagi!
50
Bab. 50. Bersiap Ke Kota!
51
Bab. 51. Kedatangan Felisha!
52
Bab. 52. Selamat Tinggal, Ed!
53
Bab. 53. Aku Harus Kemana?
54
Bab. 54. Dia Meninggalkanku, Fel!
55
Bab. 55. Merindu!
56
Bab. 56. Dia, Cinta Pertamaku!
57
Bab. 57.
58
Bab. 58. Aku Sudah Tidak Waras!
59
Bab. 59. Aku Kekasih Kakakmu!
60
Bab. 60. Bertemu!
61
Bab. 61. Tentang Felisha.
62
Bab. 62. Masih, Tentang Felisha.
63
Bab. 63. Tentang Mimpi Buruk.
64
Bab. 64. Aku Janji!
65
Bab. 65. Terimakasih, Sudah Mencintaiku!
66
Bab. 66. Aku Mencintaimu! 21+
67
Bab. 67. Dia Bernama Edward!
68
Bab. 68. Rencana Perjodohan!
69
Bab. 69. Kejutan Kecil.
70
Bab. 70. Menolak Perjodohan
71
Bab. 71. Apa Terjadi Sesuatu Disana?
72
Bab. 72. Ada Apa Denganmu, Ed?
73
Bab. 73. Maafkan Aku, Laura!
74
Bab. 74. Kamu Menolak Lamaranku?
75
Bab. 75. Jangan Menyakitinya!
76
Bab. 76. Berpikir Ulang Menikahkan Kalian!
77
Bab. 77. Aku Setuju!
78
Bab. 78. Jangan Menyakitinya, Ed!
79
Bab. 79. Tentang Perjodohan.
80
Bab. 80. Selamat Bos!
81
Bab. 81. Melamar Laura.
82
Bab. 82. Papi Edward.
83
Bab. 83. Menjelang Pernikahan.
84
Bab. 84. Pria Asing.
85
Bab. 85. Sehari Sebelum Pernikahan.
86
Bab. 86. Hari Pernikahan.
87
Bab. 87. Masih Di Hari Pernikahan.
88
Bab. 88. Papa Jahat!
89
Bab. 89. Hallo, Mami.
90
Bab. 90. Hallo, Ayah.
91
Bab. 91. Tidak Hamil?
92
Bab. 92. Rencana Jahat.
93
Bab. 93. Hadiah Pernikahan.
94
Bab. 94. Tentang Damian.
95
Bab. 95. Bercengkerama.
96
Bab. 96. Dua Puluh Satu Ples!
97
Bab. 97. Pertemuan.
98
Bab. 98. Meminta Maaf.
99
Bab. 99. Kedatangan Damian.
100
Bab. 100. Tidak Akan Meninggalkan Panti.
101
Bab. 101. Aku Tidak Nyaman.
102
Bab. 102. Merindukan Papa dan Mami.
103
Bab. 103. Kakak Johan.
104
Bab. 104. Dia Teresha Hadi.
105
Bab. 105. Keluarga.
106
Bab. 106. Bertemu Damian.
107
Bab. 107. Apa Anak Itu Leo?
108
Bab. 108. Melamar Monica.
109
Bab. 109. Edward Bercerita.
110
Bab. 110. Ancaman Laura!
111
Bab. 111. Aku Sedang Kesal 21++
112
Bab. 112. Aku Lelah, Papi.
113
Bab. 113. Hugo Tower
114
Bab. 114. Memberitahu Leo.
115
Bab. 115. Aku Anak Kalian.
116
Bab. 116. Ayo Lakukan Test DNA!
117
Bab. 117. Felisha Dan Teresha.
118
Bab. 118. Pesan Dari Bagas.
119
Bab. 119. Maafkan Mama.
120
Iklan-iklan.
121
Bab. 120. Hasil Tes DNA.
122
Bab. 121. Sebuah Kenyataan.
123
Bab. 122. Satu Saja Belum Jadi.
124
Bab. 123. Pernikahan Johan dan Monica.
125
Bab. 124. Anda Yang Telah Membuangku.
126
Bab. 125. Rumah 40 M.
127
Bab. 126. Gadis SMA
128
Bab. 127. Mewujudkan Fantasi 21+++
129
Bab. 128. Hamil 5 Minggu.
130
Bab. 129. Ucapkan Selamat Padaku!
131
Bab. 130. Gara-Gara Parfum.
132
Bab. 131. Kabar Bahagia.
133
Bab. 132. Melindungi Adik.
134
Bab. 133. Syarat Dari Leo.
135
Bab. 134. Kedatangan Sahabat.
136
Bab. 135. Gara-Gara Sarapan.
137
Bab. 136. Terima Kasih, La.
138
Bab. 137. Keputusan Teresha.
139
Bab. 138. Kedatangan Leo.
140
Bab. 139. Bukan Urusanku!
141
Bab. 140. Kami Menerima Syarat Mu.
142
Bab. 141. Ngidam Bebek Betutu.
143
Bab. 142. Ubud - Bali.
144
Bab. 143. Hanya Untuk Leo.
145
Bab. 144. Menghabiskan Waktu Berdua.
146
Bab. 145. Kekhawatiran Laura.
147
Bab. 146. Monica Hamil.
148
Bab. 147. Meminta Seorang Adik.
149
Bab. 148. Alasan Meminta Adik.
150
Bab. 149. Semuanya Sudah Berlalu.
151
Bab. 150. Jangan Sakiti Leo, Lagi!
152
Bab. 151. Selamat, Papa dan Mama.
153
Bab. 152. Terima Kasih Cinta.
154
ExtraPart. Damian dan Teresha.
155
ExtraPart. Bulan Madu
156
ExtraPart. Mengunjungi Leo.
157
ExtraPart. Edward Dan Laura.
158
ExtraPart. Piknik Dadakan.
159
ExtraPart. Hadiah Di Hari Wisuda.
160
ExtraPart. Sangat Bahagia.
161
ExtraPart. Persiapan Melahirkan.
162
ExtraPart. Selamat Datang, Boy.
163
ExtraPart. Edzard Alexander Hugo.
164
Iklan-iklan..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!