Bab. 5. Menerima Tawaran Edward

Dering alarm di pagi hari membangunkan Laura dari tidurnya. Semalam ia baru bisa memejamkan matanya saat waktu sudah menunjukkan pukul 01.30 malam.

Tangannya terulur meraih ponsel untuk mematikan alarm tersebut. Namun matanya terbelalak saat melihat sebuah pesan di layar ponselnya.

‘Kak… Ibu sakit’

Itulah isi pesan yang di kirim oleh adiknya Leo, bayi laki-laki yang pertama kali ayahnya temukan. Yang usianya 5 tahun lebih muda dari Laura.

Laura langsung menghubungi nomer kontak Leo, di deringan ketiga baru diangkat. Mungkin adiknya itu baru bangun.

"Halo kak?" Suara serak khas bangun tidur Leo terdengar diseberangkan sana.

"Leo.. ibu sakit apa dek ?" Tanya Laura khawatir.

"Semalam ibu pingsan dan badannya demam kak".

"Leo.. berikan telpon nya pada bibi Lily". Perintah Laura.

"Halo... Lala ?" Suara bibi Lily terdengar dari seberang sambungan telepon.

"Halo bi.. apa yang terjadi dengan ibu, bi..?" Tanya Laura khawatir

"Maria demam sepertinya di memikirkan masalah uang ini, nak".

"Huhh..." Laura menghela nafasnya. Dia berpikir sejenak, dia tidak boleh egois dan mementingkan dirinya sendiri. Ada ibu, bibi dan adik-adiknya yang bergantung nasib padanya.

"Nak.. kamu masih disana?" Bibi Lily kembali bersuara.

"Iya Bi, aku masih disini. Bibi, tolong katakan pada ibu, jangan khawatir kan masalah uang, besok aku pulang dengan uang itu. Tolong rawat ibu, aku janji besok aku pulang dengan membawa uang itu". Kata Laura tegas

"Darimana kamu mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat, nak ? Jangan katakan kalau kamu..?" Tanya bibi Lily curiga.

"Bibi tidak perlu khawatir, aku mendapatkan pekerjaan baru, dan atasanku memberi aku pinjaman, asalkan aku mau ikut bekerja dengannya, hemm, semacam menjadi asisten pribadi". Dusta Laura.

"Benarkah? Baik sekali atasanmu itu. Semoga Tuhan membalas kebaikannya".

"Amiin" tanpa sadar Laura mengamini ucapan bibi Lily. "Ya sudah bi, aku tutup dulu telponnya, aku akan bersiap menemui atasan baru ku". Pamit Laura

"Baiklah Nak, hati-hati dimana pun kamu berada".

Panggilan pun berakhir. Dengan menghela nafas panjang. Laura bangkit dari tempat tidurnya dan membersihkan diri. Ya, dia telah mengambil keputusan, Edward nama itu satu-satunya yang terlintas di benaknya kini.

*****

Laura tiba di parkiran bawah tanah gedung yang ia singgahi kemarin. Masih duduk didalam mobilnya, dengan menggenggam kartu nama yang diberi Edward, ia masih menimbang-nimbang, menghubungi atau tidak. Dan pada akhirnya.

"Ha-halo Tuan, ini aku Laura". Suara Laura seakan tercekat ditenggorokannya.

"Halo Ara. Ada yang bisa aku bantu". Suara maskulin menyapa dengan nada lembut.

"Tuan aku...aku ada di parkiran di depan lift apartemen mu". Suara Laura terdengar melemah.

"Tetap disitu, Jo akan menjemput mu".

Pangggilan pun terputus. Tak berapa lama, pintu lift terbuka. Ya, lift itu khusus lift menuju unit penthouse milik Edward, jika ingin masuk kedalam lift dari basemen, harus menggunakan kartu akses khusus, tetapi jika ingin masuk lift dari lantai atas menuju basemen, bisa tanpa menggunakan kartu akses.

"Selamat pagi nona". Sapa Jo dengan senyum manisnya.

"Pagi pak Jo". Jawab Laura dengan senyum canggung

"Mari nona, ikut aku". Jo menempelkan kartu akses masuk, lift terbuka dan mereka masuk kedalamnya.

Tak perlu waktu lama, lift sampai di lantai 20, lantai paling atas gedung. Pintu lift terbuka, menampakkan pintu unit penthouse yang masih terbuka lebar. Jo mempersilahkan Laura masuk.

Langkah Laura seakan melambat, ia seolah masuk kedalam kandang macam, keringat dingin tiba-tiba menetes, bulu kuduknya meremang. Akankah hidupnya berakhir hari ini? Batin Laura bertanya-tanya.

"Selamat pagi Ara.." suara bariton membuyarkan lamunan Laura

"Se-selamat pagi tuan".

"Mari nona, kita duduk dan sarapan bersama". Johan menawari.

"Terimakasih pak Jo, aku sudah sarapan tadi". Tolak Laura sambil duduk di sebalah kursi yang ditempati Edward.

"Katakan apa yang bisa aku bantu Ara?". Edward berpura-pura tidak tau maksud kedatangan Laura.

"Tu-tuan, kamu pasti sudah tau maksud kedatanganku ke sini kan. Aku..." Laura menjeda ucapannya dan menghela nafasnya dalam, lalu melanjutkan ucapannya "aku kesini ingin meminjam uang darimu tuan, aku menerima tawaranmu". Laura bicara sambil tertunduk, dan tangan saling mer*mas diatas pangkuannya.

"Jo... ambil uangnya bawa kemari". Johan pun meninggalkan mereka berdua menuju lantai dua unit itu.

"Jadi kamu setuju ? Apa kamu tau syarat apa yang aku minta untuk kamu gadaikan padaku?" Tanya Edward.

"Iya aku tau. Tuan menginginkan tubuhku kan?" Laura masih tetap menunduk.

"Tatap aku Ara, aku tidak suka berbicara dengan orang yang menunduk seperti itu. Aku di depan mu, bukan dibawah mu".

Laura pun menegakan kepalanya, takut-takut ia melihat ke arah Edward.

"Kamu benar Ara, aku memang menginginkan tubuhmu. Aku menginginkan kamu menjadi teman tidurku". Edward berbicara sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi serta melipat kedua tangannya didada.

Glek...

Laura menelan ludahnya kasar. Seakan tenggorokannya tersedak batu.

Belum sempat Laura bicara, Johan telah datang dengan membawa tas berisi uang sebanyak 300 juta. Ia meletakan di meja makan, di atara Edward dan Laura.

"Ini uangmu Ara. Bawalah uang ini ke panti mu, selamatkan adik-adikmu". Edward menyodorkan tas itu ke hadapan Laura.

Tangan Laura bergetar meraih tas itu. Ia mengurungkan menggapai tas itu, dan menarik tangannya lagi.

"Kenapa Ara? Ambilah, ini sekarang uangmu".

"Tuan, aku belum paham tentang syarat yang kamu ajukan padaku, bisakah kamu menjelaskannya lagi".

"Tentu Ara.. aku memberimu pinjaman uang ini, sebagai jaminan hutangmu, aku menginginkan tubuhmu sebagai teman tidurku. Besok setelah urusan mu dengan rentenir itu selesai, datanglah kemari bawa barang-barangmu. Kamu harus tinggal disini". Jelas Edward lantang. "Jo...."

"Ini tuan". Jo menyodorkan dompet kecil ke arah Edward.

Edward membukanya dan menyerah kan isi dompet itu kepada Laura. "Ara, ini kartu akses khusus untukmu memasuki lift". Ed menyerahkan kartu berwarna hitam. "Ini kartu akses masuk pintu utama penthouse ini". Kartu kedua berwarna silver. "Dan ini, kamu gunakan untuk uang jajanmu, membayar kuliahmu, atau apapun". Kartu ketiga adalah kartu kredit tanpa batas berwarna hitam.

Laura menolak kartu yang terakhir. "Tuan, tidak usah memberiku uang lagi, hutangku sudah banyak kepadamu, aku tidak mau berhutang lagi".

Edward kembali menyodorkan kartu itu. "Yang ini bukan pinjaman Ara, tapi aku memberimu secara percuma. Dan ingat Ara, aku tidak mau mendengar penolakan". Mata Edward menyorot tajam ke arah Laura.

Dengan gemetar Laura menerima ketiga kartu tersebut dan menyimpan nya didalam tasnya. Edward terlihat mengetikan sesuatu di handpone nya.

Ting...

Pesan masuk terdengar di handpone Laura.

"Itu pin kartu kreditmu Ara".

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

Juniartii Marpaung

Juniartii Marpaung

sedih bangat rasanya, saya ssmpai nangis membaca.....

2024-01-14

0

Eddy Junaedi

Eddy Junaedi

mau gimana lg ath daripada panti digusur ia mau ga mau di terima lah tawaran mr ed sebab ga ada pilihan yg lain lg demi mempertahankan panti,anak2 terlantar,anak2 yatim piatu dan pekerja yg lain terpaksa km gadaikan tubuh km demi mereka laura

2023-10-23

0

lidiaa Diaa

lidiaa Diaa

Terpaksaaaa aku terimaaaaa

2023-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Hutang 300 juta
2 Bab. 2. Pertemuan Pertama
3 Bab. 3. Bercerita
4 Bab. 4. Bimbang
5 Bab. 5. Menerima Tawaran Edward
6 Bab. 6. Tak Ada Pilihan Lain
7 Bab. 7. Transaksi Panti Asuhan
8 Bab. 8. Tinggal Bersama
9 Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward
10 Bab. 10. Bantal Kenyal
11 Bab. 11. Sengaja Menggoda?
12 Bab. 12. Membeli Ponsel Baru
13 Bab. 13. Nyonya Samantha
14 Bab. 14. Insiden Panas Yang Memakan Korban
15 Bab. 15. Aku Masih Normal, Nona!
16 Bab. 16. Papa Edward
17 Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.
18 Bab. 18. Panggil Aku, Ed.
19 Bab. 19. Kedatangan Mantan.
20 Bab. 20. Dia Mantan Pacarku, Ed.
21 Bab. 21. Tidak Bisakah Kita Berteman?
22 Bab. 22. Bali Hari Pertama.
23 Bab. 23. Setengah Panas.
24 Bab. 24. Makan Malam.
25 Bab. 25. Apa Kamu Mengidam?
26 Bab. 26. Bali Hari Kedua.
27 Bab. 27. Terjadi Sesuatu di Bali ?
28 Bab. 28. Amarah Edward.
29 Bab. 29. Masih, Amarah Edward.
30 Bab. 30. Kamu Milikku. 21+
31 Bab. 31. Menikahimu, Setelah Lulus!
32 Bab. 32. Jangan Terlalu Berharap, Laura!
33 Bab. 33. Hidangan Penutup! 21++
34 Bab. 34. Percayalah Padaku, Ara!
35 Bab. 35. Mengundurkan Diri!
36 Bab. 36. Aku Ingin Menghabisi Mu! 21+
37 Bab. 37. Aku Sungguh Jatuh Cinta Padamu!
38 Bab. 38. Dia Asisten Ku, Fel!
39 Bab. 39. Kamu Tidak Marah, Fel?
40 Bab. 40. Dia Mimpi Buruk Lagi?
41 Bab. 41. Maafkan Aku, Sayang!
42 Bab. 42. Kamu Pelakor, Laura!
43 Bab. 43. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
44 Bab. 44. Ada Apa Dengan mu ?
45 Bab. 45. Keponakan?
46 Bab. 46. Siapa Laura?
47 Bab. 47. Kamu Berbohong, Tuan Hugo!
48 Bab. 48. Kamu Dimana?
49 Bab. 49. Mantan Lagi!
50 Bab. 50. Bersiap Ke Kota!
51 Bab. 51. Kedatangan Felisha!
52 Bab. 52. Selamat Tinggal, Ed!
53 Bab. 53. Aku Harus Kemana?
54 Bab. 54. Dia Meninggalkanku, Fel!
55 Bab. 55. Merindu!
56 Bab. 56. Dia, Cinta Pertamaku!
57 Bab. 57.
58 Bab. 58. Aku Sudah Tidak Waras!
59 Bab. 59. Aku Kekasih Kakakmu!
60 Bab. 60. Bertemu!
61 Bab. 61. Tentang Felisha.
62 Bab. 62. Masih, Tentang Felisha.
63 Bab. 63. Tentang Mimpi Buruk.
64 Bab. 64. Aku Janji!
65 Bab. 65. Terimakasih, Sudah Mencintaiku!
66 Bab. 66. Aku Mencintaimu! 21+
67 Bab. 67. Dia Bernama Edward!
68 Bab. 68. Rencana Perjodohan!
69 Bab. 69. Kejutan Kecil.
70 Bab. 70. Menolak Perjodohan
71 Bab. 71. Apa Terjadi Sesuatu Disana?
72 Bab. 72. Ada Apa Denganmu, Ed?
73 Bab. 73. Maafkan Aku, Laura!
74 Bab. 74. Kamu Menolak Lamaranku?
75 Bab. 75. Jangan Menyakitinya!
76 Bab. 76. Berpikir Ulang Menikahkan Kalian!
77 Bab. 77. Aku Setuju!
78 Bab. 78. Jangan Menyakitinya, Ed!
79 Bab. 79. Tentang Perjodohan.
80 Bab. 80. Selamat Bos!
81 Bab. 81. Melamar Laura.
82 Bab. 82. Papi Edward.
83 Bab. 83. Menjelang Pernikahan.
84 Bab. 84. Pria Asing.
85 Bab. 85. Sehari Sebelum Pernikahan.
86 Bab. 86. Hari Pernikahan.
87 Bab. 87. Masih Di Hari Pernikahan.
88 Bab. 88. Papa Jahat!
89 Bab. 89. Hallo, Mami.
90 Bab. 90. Hallo, Ayah.
91 Bab. 91. Tidak Hamil?
92 Bab. 92. Rencana Jahat.
93 Bab. 93. Hadiah Pernikahan.
94 Bab. 94. Tentang Damian.
95 Bab. 95. Bercengkerama.
96 Bab. 96. Dua Puluh Satu Ples!
97 Bab. 97. Pertemuan.
98 Bab. 98. Meminta Maaf.
99 Bab. 99. Kedatangan Damian.
100 Bab. 100. Tidak Akan Meninggalkan Panti.
101 Bab. 101. Aku Tidak Nyaman.
102 Bab. 102. Merindukan Papa dan Mami.
103 Bab. 103. Kakak Johan.
104 Bab. 104. Dia Teresha Hadi.
105 Bab. 105. Keluarga.
106 Bab. 106. Bertemu Damian.
107 Bab. 107. Apa Anak Itu Leo?
108 Bab. 108. Melamar Monica.
109 Bab. 109. Edward Bercerita.
110 Bab. 110. Ancaman Laura!
111 Bab. 111. Aku Sedang Kesal 21++
112 Bab. 112. Aku Lelah, Papi.
113 Bab. 113. Hugo Tower
114 Bab. 114. Memberitahu Leo.
115 Bab. 115. Aku Anak Kalian.
116 Bab. 116. Ayo Lakukan Test DNA!
117 Bab. 117. Felisha Dan Teresha.
118 Bab. 118. Pesan Dari Bagas.
119 Bab. 119. Maafkan Mama.
120 Iklan-iklan.
121 Bab. 120. Hasil Tes DNA.
122 Bab. 121. Sebuah Kenyataan.
123 Bab. 122. Satu Saja Belum Jadi.
124 Bab. 123. Pernikahan Johan dan Monica.
125 Bab. 124. Anda Yang Telah Membuangku.
126 Bab. 125. Rumah 40 M.
127 Bab. 126. Gadis SMA
128 Bab. 127. Mewujudkan Fantasi 21+++
129 Bab. 128. Hamil 5 Minggu.
130 Bab. 129. Ucapkan Selamat Padaku!
131 Bab. 130. Gara-Gara Parfum.
132 Bab. 131. Kabar Bahagia.
133 Bab. 132. Melindungi Adik.
134 Bab. 133. Syarat Dari Leo.
135 Bab. 134. Kedatangan Sahabat.
136 Bab. 135. Gara-Gara Sarapan.
137 Bab. 136. Terima Kasih, La.
138 Bab. 137. Keputusan Teresha.
139 Bab. 138. Kedatangan Leo.
140 Bab. 139. Bukan Urusanku!
141 Bab. 140. Kami Menerima Syarat Mu.
142 Bab. 141. Ngidam Bebek Betutu.
143 Bab. 142. Ubud - Bali.
144 Bab. 143. Hanya Untuk Leo.
145 Bab. 144. Menghabiskan Waktu Berdua.
146 Bab. 145. Kekhawatiran Laura.
147 Bab. 146. Monica Hamil.
148 Bab. 147. Meminta Seorang Adik.
149 Bab. 148. Alasan Meminta Adik.
150 Bab. 149. Semuanya Sudah Berlalu.
151 Bab. 150. Jangan Sakiti Leo, Lagi!
152 Bab. 151. Selamat, Papa dan Mama.
153 Bab. 152. Terima Kasih Cinta.
154 ExtraPart. Damian dan Teresha.
155 ExtraPart. Bulan Madu
156 ExtraPart. Mengunjungi Leo.
157 ExtraPart. Edward Dan Laura.
158 ExtraPart. Piknik Dadakan.
159 ExtraPart. Hadiah Di Hari Wisuda.
160 ExtraPart. Sangat Bahagia.
161 ExtraPart. Persiapan Melahirkan.
162 ExtraPart. Selamat Datang, Boy.
163 ExtraPart. Edzard Alexander Hugo.
164 Iklan-iklan..
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Bab. 1. Hutang 300 juta
2
Bab. 2. Pertemuan Pertama
3
Bab. 3. Bercerita
4
Bab. 4. Bimbang
5
Bab. 5. Menerima Tawaran Edward
6
Bab. 6. Tak Ada Pilihan Lain
7
Bab. 7. Transaksi Panti Asuhan
8
Bab. 8. Tinggal Bersama
9
Bab. 9. Ada Apa Dengan Edward
10
Bab. 10. Bantal Kenyal
11
Bab. 11. Sengaja Menggoda?
12
Bab. 12. Membeli Ponsel Baru
13
Bab. 13. Nyonya Samantha
14
Bab. 14. Insiden Panas Yang Memakan Korban
15
Bab. 15. Aku Masih Normal, Nona!
16
Bab. 16. Papa Edward
17
Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.
18
Bab. 18. Panggil Aku, Ed.
19
Bab. 19. Kedatangan Mantan.
20
Bab. 20. Dia Mantan Pacarku, Ed.
21
Bab. 21. Tidak Bisakah Kita Berteman?
22
Bab. 22. Bali Hari Pertama.
23
Bab. 23. Setengah Panas.
24
Bab. 24. Makan Malam.
25
Bab. 25. Apa Kamu Mengidam?
26
Bab. 26. Bali Hari Kedua.
27
Bab. 27. Terjadi Sesuatu di Bali ?
28
Bab. 28. Amarah Edward.
29
Bab. 29. Masih, Amarah Edward.
30
Bab. 30. Kamu Milikku. 21+
31
Bab. 31. Menikahimu, Setelah Lulus!
32
Bab. 32. Jangan Terlalu Berharap, Laura!
33
Bab. 33. Hidangan Penutup! 21++
34
Bab. 34. Percayalah Padaku, Ara!
35
Bab. 35. Mengundurkan Diri!
36
Bab. 36. Aku Ingin Menghabisi Mu! 21+
37
Bab. 37. Aku Sungguh Jatuh Cinta Padamu!
38
Bab. 38. Dia Asisten Ku, Fel!
39
Bab. 39. Kamu Tidak Marah, Fel?
40
Bab. 40. Dia Mimpi Buruk Lagi?
41
Bab. 41. Maafkan Aku, Sayang!
42
Bab. 42. Kamu Pelakor, Laura!
43
Bab. 43. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
44
Bab. 44. Ada Apa Dengan mu ?
45
Bab. 45. Keponakan?
46
Bab. 46. Siapa Laura?
47
Bab. 47. Kamu Berbohong, Tuan Hugo!
48
Bab. 48. Kamu Dimana?
49
Bab. 49. Mantan Lagi!
50
Bab. 50. Bersiap Ke Kota!
51
Bab. 51. Kedatangan Felisha!
52
Bab. 52. Selamat Tinggal, Ed!
53
Bab. 53. Aku Harus Kemana?
54
Bab. 54. Dia Meninggalkanku, Fel!
55
Bab. 55. Merindu!
56
Bab. 56. Dia, Cinta Pertamaku!
57
Bab. 57.
58
Bab. 58. Aku Sudah Tidak Waras!
59
Bab. 59. Aku Kekasih Kakakmu!
60
Bab. 60. Bertemu!
61
Bab. 61. Tentang Felisha.
62
Bab. 62. Masih, Tentang Felisha.
63
Bab. 63. Tentang Mimpi Buruk.
64
Bab. 64. Aku Janji!
65
Bab. 65. Terimakasih, Sudah Mencintaiku!
66
Bab. 66. Aku Mencintaimu! 21+
67
Bab. 67. Dia Bernama Edward!
68
Bab. 68. Rencana Perjodohan!
69
Bab. 69. Kejutan Kecil.
70
Bab. 70. Menolak Perjodohan
71
Bab. 71. Apa Terjadi Sesuatu Disana?
72
Bab. 72. Ada Apa Denganmu, Ed?
73
Bab. 73. Maafkan Aku, Laura!
74
Bab. 74. Kamu Menolak Lamaranku?
75
Bab. 75. Jangan Menyakitinya!
76
Bab. 76. Berpikir Ulang Menikahkan Kalian!
77
Bab. 77. Aku Setuju!
78
Bab. 78. Jangan Menyakitinya, Ed!
79
Bab. 79. Tentang Perjodohan.
80
Bab. 80. Selamat Bos!
81
Bab. 81. Melamar Laura.
82
Bab. 82. Papi Edward.
83
Bab. 83. Menjelang Pernikahan.
84
Bab. 84. Pria Asing.
85
Bab. 85. Sehari Sebelum Pernikahan.
86
Bab. 86. Hari Pernikahan.
87
Bab. 87. Masih Di Hari Pernikahan.
88
Bab. 88. Papa Jahat!
89
Bab. 89. Hallo, Mami.
90
Bab. 90. Hallo, Ayah.
91
Bab. 91. Tidak Hamil?
92
Bab. 92. Rencana Jahat.
93
Bab. 93. Hadiah Pernikahan.
94
Bab. 94. Tentang Damian.
95
Bab. 95. Bercengkerama.
96
Bab. 96. Dua Puluh Satu Ples!
97
Bab. 97. Pertemuan.
98
Bab. 98. Meminta Maaf.
99
Bab. 99. Kedatangan Damian.
100
Bab. 100. Tidak Akan Meninggalkan Panti.
101
Bab. 101. Aku Tidak Nyaman.
102
Bab. 102. Merindukan Papa dan Mami.
103
Bab. 103. Kakak Johan.
104
Bab. 104. Dia Teresha Hadi.
105
Bab. 105. Keluarga.
106
Bab. 106. Bertemu Damian.
107
Bab. 107. Apa Anak Itu Leo?
108
Bab. 108. Melamar Monica.
109
Bab. 109. Edward Bercerita.
110
Bab. 110. Ancaman Laura!
111
Bab. 111. Aku Sedang Kesal 21++
112
Bab. 112. Aku Lelah, Papi.
113
Bab. 113. Hugo Tower
114
Bab. 114. Memberitahu Leo.
115
Bab. 115. Aku Anak Kalian.
116
Bab. 116. Ayo Lakukan Test DNA!
117
Bab. 117. Felisha Dan Teresha.
118
Bab. 118. Pesan Dari Bagas.
119
Bab. 119. Maafkan Mama.
120
Iklan-iklan.
121
Bab. 120. Hasil Tes DNA.
122
Bab. 121. Sebuah Kenyataan.
123
Bab. 122. Satu Saja Belum Jadi.
124
Bab. 123. Pernikahan Johan dan Monica.
125
Bab. 124. Anda Yang Telah Membuangku.
126
Bab. 125. Rumah 40 M.
127
Bab. 126. Gadis SMA
128
Bab. 127. Mewujudkan Fantasi 21+++
129
Bab. 128. Hamil 5 Minggu.
130
Bab. 129. Ucapkan Selamat Padaku!
131
Bab. 130. Gara-Gara Parfum.
132
Bab. 131. Kabar Bahagia.
133
Bab. 132. Melindungi Adik.
134
Bab. 133. Syarat Dari Leo.
135
Bab. 134. Kedatangan Sahabat.
136
Bab. 135. Gara-Gara Sarapan.
137
Bab. 136. Terima Kasih, La.
138
Bab. 137. Keputusan Teresha.
139
Bab. 138. Kedatangan Leo.
140
Bab. 139. Bukan Urusanku!
141
Bab. 140. Kami Menerima Syarat Mu.
142
Bab. 141. Ngidam Bebek Betutu.
143
Bab. 142. Ubud - Bali.
144
Bab. 143. Hanya Untuk Leo.
145
Bab. 144. Menghabiskan Waktu Berdua.
146
Bab. 145. Kekhawatiran Laura.
147
Bab. 146. Monica Hamil.
148
Bab. 147. Meminta Seorang Adik.
149
Bab. 148. Alasan Meminta Adik.
150
Bab. 149. Semuanya Sudah Berlalu.
151
Bab. 150. Jangan Sakiti Leo, Lagi!
152
Bab. 151. Selamat, Papa dan Mama.
153
Bab. 152. Terima Kasih Cinta.
154
ExtraPart. Damian dan Teresha.
155
ExtraPart. Bulan Madu
156
ExtraPart. Mengunjungi Leo.
157
ExtraPart. Edward Dan Laura.
158
ExtraPart. Piknik Dadakan.
159
ExtraPart. Hadiah Di Hari Wisuda.
160
ExtraPart. Sangat Bahagia.
161
ExtraPart. Persiapan Melahirkan.
162
ExtraPart. Selamat Datang, Boy.
163
ExtraPart. Edzard Alexander Hugo.
164
Iklan-iklan..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!