Setelah selesai dengan perban nya, Ethan memakai kembali topeng nya. Lalu keluar dari kamar nya.
" Than, kau sudah sembuh.?" Tanya Bara, yang baru sempat datang ke kamp.
" Sembuh apa nya, dia begitu bodoh di tendang orang baru itu sampai pingsan hampir seharian." Sindir Jilian.
"Apa.! Berani berani nya dia melakukan kekerasan padamu." Teriak Bara tidak percaya Ethan bisa kalah.
" Sudah sudah, kenapa kau kesini.? Aku kan sudah bilang kau jaga perusahaan." Tanya Ethan.
"Ya ampun kakak, apakah aku juga tidak boleh menikmati masa libur seperti kalian.? Jahat sekali.. Aku juga sekalian mau lihat seperti apa rupa dari pria yang bernama Y itu." Celetuk Bara.
" Berani merengek ku buang kau ke Afrika." Tegas Ethan.
" Ampun, aku tidak berani."
Bara langsung menciut mendengar ancaman Ethan .
" Dimana Rayson.? " Tanya Ethan kepada Jil.
" Dia seharusnya ada di ruang pelatihan." Jawab Jil.
" Ayo ke sana." Ajak Ethan.
Ethan dan ke tiga teman nya berjalan menuju tempat pelatihan. Terlihat memang Rayson yang sedang mengajari anak buah nya. Meskipun di luar hujan, mereka bisa berlatih di dalam ruangan.
" Rayson, kau galak sekali, mereka sampai ketakutan."
Celetuk Bara yang tiba tiba muncul di samping Rayson.
"Kau kenapa disini.?" Tanya Rayson.
" Apa aku tidak boleh datang.? tentu saja sedang menikmati masa libur ku." Jawab Bara singkat.
"Cih, enak sekali kau liburan." Sindir Rayson.
Ethan melihat ke sekeliling anak buah nya, tapi tidak melihat keberadaan Yara.
" Dimana Y.?" Tanya Ethan kepada Rayson.
" Oh, dia sedang istirahat. Malam ini kan dia bebas duel sesuai taruhan kalian." Jawab Rayson.
" Taruhan apa.?" Tanya Bara penasaran.
"Tentu saja taruhan yang membuat dia pingsan dengan sekali tendangan hingga tidak sadar hampir seharian." Sindir Jilian.
" Jilian.! Sepertinya kau sudah bosan disini, biar aku kirim kau ke Afrika saja.! " Ancam Ethan.
" Eh, aku salah, aku minta maaf." Jil memohon kepada Ethan.
" Oh... ternyata ada hari dimana bos kita yang terkenal dingin dan sadis ini pingsan gara gara satu tendangan.?" Sindir Bara sambil menutup mulut nya dengan satu tangan nya.
" Rayson, Antar kan Bara dan Jilian ke Afrika besok.!"
Perintah Ethan.
Rayson" Baik."
" Tidak, Than aku kan sudah minta maaf.." Rengek Jilian.
" Kau tega sekali membuang adik yang tampan ke Afrika ." Rengek Bara.
" Pastikan mereka di sana selama sebulan." Tegas Ethan.
" Baik." Ucap Rayson lagi, yang senang karena kedua teman nya di kirim pergi.
Ethan melangkah pergi setelah mengucapkan kalimat itu, sementara Rayson hanya bisa menertawai nasib kedua teman nya. Ethan sangat serius dengan kata kata nya, jika ia bilang ke Afrika maka akan sungguhan di kirim ke Afrika.
" Jahat sekali dia, tidak pernah berubah sedikitpun. padahal kan kita teman teman nya." Keluh Bara.
" Salahmu memprovokasi dia." Ucap Jilian.
" Itu salahmu yang memberi tahu ku hal yang memalukan itu." Bantah Bara.
" Sudah, kalian berdua pulang saja sana. Jika semua orang disini, siapa yang akan menjaga di sana."
Ucap Rayson kepada kedua teman nya.
" Baiklah.. " Ucap Bara.
Bara dan Jil pun pergi dari sana.
"Kemana si pemarah itu pergi. Sudah lah, aku akan fokus melatih anak anak saja. " Ucap Rayson.
Sementara itu, Ethan sedang berjalan menuju sebuah ruangan yang di tempati Yara. Saat Ethan membuka pintu, Yara terlihat sedang mengobati luka di kepala nya yang kembali terbuka akibat dorongan rayson sebelum ia di hukum di sungai.
" Apa yang sedang kau lakukan.?"
Yara yang kaget, tidak sengaja menekan kapas di kepala nya dengan keras.
"Aww.!! Shhh.. Apa kau tidak bisa ketuk pintu dulu saat masuk ke ruangan orang." Bentak Yara yang menahan sakit.
" Ini adalah kamp milikku, terserah aku mau membuka pintu dengan cara apa." Ucap Ethan sombong.
"Terserah kau saja, kau bos nya." Ucap Yara mengabaikan Ethan.
Yara kembali menempel kan Betadine di kepalanya.
" Kenapa dengan kepala mu.?" Tanya Ethan yang melihat luka di kepala Yara.
" Kenapa lagi, tentu saja aku di amuk oleh anak buah mu saat kau pingsan." Jawab Yara.
" Biar ku bantu." Ethan ingin meraih obat di meja.
" Tidak perlu, aku sudah selesai." Tolak Yara.
" Sudah selesai apa nya.! Berikan padaku, hadap sana. " Ethan merebut Kapas di tangan Yara.
" Hei.. hei.. atas dasar apa kau memaksa untuk mengobati luka ku.!?" Yara keberatan.
" Atas dasar aku adalah ketua disini.! Apakah alasan itu cukup .?!" Tegas Ethan.
Yara tidak bisa berkata kata lagi, akhir nya pasrah saja . Ethan melihat luka di kepala Yara sedikit parah. Ia mengobatinya dengan perlahan, lalu memasangkan perban dengan hati hati.
Yara yang baru kali ini mendapatkan perlakuan lembut pun teringat dengan mendiang Kakek nya.
" Selesai."
Ucap Ethan yang langsung menyadarkan Yara dari lamunan nya.
" Secepat itu.?" Yara ragu.
" Memang nya mau seberapa lama.? Apa kau ingin aku berlama lama membelai kepala mu?" Sindir Ethan.
" Menjijikan.. Aku bukan gay , aku normal." Ucap Yara yang membuat Ethan kaget sendiri.
Ethan sempat lupa kalau Yara yang di depan nya ini setatus nya adalah laki laki, jadi refleks mengatakan demikian. Akhirnya dia sendiri yang malu.
" Si.. siapa juga yang bilang aku gay, aku juga normal." Bantah Ethan.
Setelah mengatakan itu Ethan langsung keluar dari ruangan Yara.
" Apa apa an itu.. dia tersipu.? jangan jangan dia benar benar seorang gay Hih.."
Yara bergidik sendiri memikirkan nya. Bagi Yara, setatus nya kini adalah seorang laki laki. Jadi ia harus 100% terlihat seperti laki laki. Memang sebenar nya wajah Yara juga bisa di kategorikan Tampan tapi cantik. Itu yang membuat orang tidak curiga dengan gender nya.
Yara tidak memiliki alas tidur apa pun, sejak dia datang dia hanya berbaring di lantai, itu pun karena pingsan. Tiba tiba Rayson masuk kedalam ruangan Yara.
" Kau, Ikut aku." Ucap Rayson.
" Aku.?" Jawab Yara bingung.
" Memang nya siapa lagi yang ada di ruangan ini.?"
Ucap Rayson.
" Oh.." Yara langsung bangun dari duduk nya.
" Ikut aku.!" Ucap Rayson dengan suara datar.
Yara bangun dari duduk nya dan mengikuti langkah Rayson sampai akhirnya berhenti di sebuah ruangan yang terlihat seperti kamar.
" Mulai hari ini, disini kamarmu. Sudah tersedia pakaian di dalam lemari mu, dan beberapa peralatan mandi di dalam kamar mandi. Istirahatlah, kau di istirahatkan selama seminggu untuk pemulihan."
Ucap Rayson singkat.
" Terimakasih." Ucap Yara.
Meskipun Yara bingung dengan sikap Rayson yang tiba tiba berperikemanusiaan itu, ia tidak berani tanya. Akhirnya ia masuk kedalam kamar yang sudah di siapkan untuknya itu.
Rayson langsung pergi begitu mengantarkan Yara ke depan kamar nya. Dan langsung menemui Ethan yang kini sedang melamun.
" Aku sudah antar dia ke kamarnya. Kau melamun apa.?" Tanya Rayson.
" Aku dapat laporan dari Bara, ada masalah di perusahaan. Karena mereka mengira aku benar benar sedang koma, jadi beberapa orang mulai bergerak." Jawab Ethan.
" Ternyata mereka sudah tidak sabar menunggu. Lalu kau, bukan nya kasus penembakan itu sudah jelas Y yang melakukan nya.? kenapa kau masih berpura pura koma.?" Tanya Rayson.
" Y hanya menjalankan misi, misi ini pasti adalah suruhan seseorang yang ingin kekuasaan ku berakhir. Aku hanya ingin melihat siapa dia, jika aku sudah tau siapa dia.. Aku akan langsung menarik ekor nya." Jawab Ethan.
" Jadi kau menggunakan topeng ini karena tidak ingin Y tahu kalau kau tidak sedang koma.?" Tanya Rayson kembali.
" Benar. Aku menaruh nya disini adalah untuk mengetes, sekaligus mengawasi pergerakan nya. Jika orang yang menyuruh nya masih menghubungi nya, maka kita bisa tahu siapa dia." Jawab Ethan.
" Masalah nya ternyata tidak sesederhana itu. Y adalah kenalan lamamu, tapi Karena dia tidak mengingatmu jadi dia berani mengambil misi untuk melenyapkan mu. Di tambah, karena kini Y hanya tahu kau sedang koma, jadi kau muncul dengan topeng ini.?" Jelas Rayson.
" Benar, dia tidak ingat aku, Jadi dia mengambil misi itu. Jawab Ethan.
" Ternyata begitu.. Haish, rumit sekali." Rayson menghela kan nafas nya.
TO BE CONTINUED..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
Ciduwet Ciduwet
seperti rencana kejahatan 😲
2023-03-10
1
Je Jr
sya suka
2023-03-09
1