"Bos!!" Fadli segera melepaskan tautan dari bibir Siska, Siska segera membenarkan posisi nya dan segera meninggal kan tempat bosnya dan pergi ke mejanya.
"Mesra sekali sih bos dengan istri bos." Bual Hito pada bosnya, padahal Hito adalah anak orang paling kaya tapi dia malah memilih untuk bekerja di perusahaan ini, sebenarnya bukan tanpa alasan tapi hanya ingin mengejar cintanya saja tapi sayangnya cinta nya sudah lama tidak bekerja lagi dan sekarang dia malah menjadi bawahan dari orang biadab seperti Fadli, apalagi asistennya ingin sekali ia mencakar nya dan membuangnya ke tempat sampah bersama Fadli. Tapi Hito masih bersabar setidaknya penyamaran nya tidak terbongkar pokoknya yang ada dalam pikirannya adalah membawa wanitanya untuk tinggal bersama nya. Apapun yang terjadi.
"Hito, kau memang sudah layaknya seekor nyamuk ya, apa yang kau inginkan?" Hito alias Fernando Pratama ini hanya terkekeh dan mendekat ke arah Fadli.
"He.... Tidak hanga tadi saya lama berdiri di sana, sebenarnya sih hanya ingin menyerahkan dokumen ini pada bos, eh datanya di waktu yang tidak tepat." Hito tersenyum penuh dengan kebohongan.
"Cari lah pacar, kamu itu tak kalah tampan dari aku, loh. Kok jomblo mulu!" Hito terkekeh.
"Belum ada yang cocok, ya jika bos ada kenalan boleh lah kenalkan pada saya." Fadli tersenyum saja, apa dia buang saja istrinya dan menikah dengan Siska? Siska kan cantik berpendidikan lagi.
Iya iya nanti aku akan mengenalkan dirimu pada seseorang."
"Oklah bos saya tunggu." Hito tersenyum lagi, semoga dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan terlebih lagi dia sangat mendambakan wanita itu.
"Pokoknya aku harus berhasil menguasai kantor ini, setelah itu akan aku ceraikan wanita yang tidak berguna yang tidak bisa memuaskan diriku, setelah itu akan aku nikahi Siska."
Hito segera meninggal kan ruangan orang yang tidak tahu malu itu dan memegang surat kuasa, dia tidaklah sebodoh itu, dia sudah menggenggam apa yang seharusnya dia miliki bersama dengan wanitanya. Ya nanti akan dia kembalikan apa yang seharusnya menjadi miliknya. MJ Grup sudah menjadi miliknya dan sudah di tanda tangani oleh dirinya mudahnya menipu bos bodoh itu.
"Akhirnya MJ Grup sudah ada di genggaman ku, sekarang aku bisa mendapatkan wanita pujaan hatiku. Akan aku pastikan orang tukang selingkuh itu tidak akan bisa menginjak kan kakinya lagi ke tempat ini."
Kirana sudah selesai dengan pekerjaan nya, waktunya dia mandi untuk menyegarkan tubuhnya kerja seharian menang sangat melelahkan.
Tiga tahun lamanya dia tidak berkunjung ke kantor, ayahnya pasti sangatlah sibuk ah ayahnya memang sudah tidak tinggal lagi di Indonesia bersama dengan ibu. Kirana di tinggalkan setelah mendapatkan perusahaan yang di pegang oleh suaminya dan mendapatkan satu unit rumah sangat mewah.
Dengan baju yang simpel karena apa dia sudah menikah jadi mana mungkin dia harus menunjukkan kecantikannya yang berlebih. Kirana sudah menyiapkan kotak makanan. Dan siap untuk pergi ke kantornya, pasti suaminya akan suka masakan dari dirinya.
Kan sudah lama juga dia tidak menginjakkan kakinya ke kantor.
"Semoga suamiku akan suka makanan yang aku bawa untuk dirinya." Kirana tersenyum dan taksi online pun sudah datang. Kirana tidak sabar menyambut ekspresi suaminya pasti dia sangat senang.
Kirana segera masuk ke dalam mobil, sudah lama dia tidak jalan jalan bagaimana dia bisa jalan jalan orang pekerjaan rumah nya saja sudah menumpuk dan bahkan tidak ada habisnya setidaknya nanti saat bekal ini sudah ada di tangan suaminya nanti dia kana berberes lagi menyelesaikan sisa pekerjaan nya yang belum selesai.
Hito alias Fernando Pratama sudah senang parah akhirnya dia bisa mendapatkan apa yang wanitanya nanti inginkan. Hito memandang ke arah jendela dia membayangkan jika nanti saat dia memiliki istri pasti jam jam istirahat seperti ini istrinya akan datang membawa kan bekal makanan. Ala kadarnya juga enggak papa gosong pun tidak mengapa juga, karena apa ketulusan dia datang dan memasak untuknya itulah yang menjadi dirinya semangat untuk bekerja.
"Andai saja aku mempunyai istri, nanti pasti dia akan membawakan diriku makanan, dan diriku nanti juga akan bermesraan dengan dirinya, tidak peduli ah dengan karyawan lain kan yang terpenting hatiku senang. Bahagia banget pasti. " Hito malah menayangkan dan tersenyum sendiri.
Baru juga membayangkan masa ini mimpi sih.
"Maaf.... Ruangan nya Mas Fadli di mana ya?" tanya Kirana membuat bola mata Hito seakan ingin keluar saja.
Berdebar pasti.
Tidak ada jawaban dari Hito dia malah membayangkan apa ini dia sedang mimpi di siang bolong apa bagaimana? Terlihat sangat nyata. Hah Semoga ini nyata.
Hito menepuk pipinya berulang kali tapi sosok wanita yang sudah membawa hatinya malah tidak mau pergi. Bisa gila dia jika seperti ini....
"Maaf, apakah anda mendengarkan saya?" Kirana melambaikan tangan. Dan Hito pun tersadar jika yang berada di hadapannya ini wanita asli yang jelas dia sangat mencintainya. Sangat mencintainya. Andaikan dia menjadi istrinya hah tidak bisa tidur dirinya.
"A... Apa?" tanya Hito yang terbata menjawab pertanyaan dari Kirana.
"Saya tadi nanya di mana ruangan nya Mas Fadli." Hito segera menuju ke arah sebuah ruangan yang ada di dekat pintu. Hito menarik lengan Kirana.
"Nanti saja duduk lah di sini, Pak Fadli sedang makan di luar." Kirana percaya saja.
Bagaimana mungkin nanti jika Kirana sampai tahu kelakuan suaminya pasti Kirana sedang sedih, saat ini tidak ada yang boleh mendekati ruangan nya karena saat ini mungkin Fadli kurang ajar itu sedang melampiaskan nafsunya pada sekertaris pribadinya yang cantik.
Hito sangat takut jika Kirana membuka pintu dan mereka berdua sedang melakukan aksinya hah pasti nanti dia sangat sakit hati biarkanlah dia tidak mengetahui perbuatan suaminya yang b*jing*n itu. Semua karyawan yang ada di sini pun mengetahuinya tapi mereka bersikap biasa saja karena yang mereka tahu, bosnya dan sekertaris pribadinya berstatus suami istri. Lah siapa yang melarang.
"Baiklah aku akan menunggu di sini. " Hito tersenyum setidaknya dia bisa melepaskan kerinduan yang terpendam selama sekian tahun ini, andai dia bisa memegang tangan Kirana sungguh sangat beruntung dirinya.
"Kenapa kamu kurusan?" Kirana memandangi badan nya. Bagaimana dia tidak kurusan kan dia harus melakukan pekerjaan rumah sendirian apalagi suaminya tidak pernah sekali pun membantunya, jangan kan membantu yang ada suaminya pulang larut malam dan pulang langsung marah-marah tanpa sebab. Padahal dia hanya ingin sekedar di tanya sekedar di tanya itu saja.
Namun bukannya di tanya dia malah marah dan segera menampar nya dengan keras membuat hatinya sangat sakit dan air mata pun membanjiri pipinya bukan ini yang dia harapkan setelah menikah.
"Biasa lah... " jawab Kirana seadanya.
"Itu bos sudah keluar." Kirana memandangi Hito dasar Hito tukang bohong.
"Kata mu suamiku makan di luar?" Hito terkekeh saja.
Kirana segera berdiri dan menghampiri suaminya.
"Mas aku datang membawakan kamu makanan." Bukan nya menerima makanan yang dibawakan oleh istrinya. Fadli segera mendorong istrinya hingga Hito yang melihatnya membuatkan mata ingin menolong tapi dia pun mengurungkan niatnya.
"Sudah ku bilang, berulang kali. Kamu itu tuli apa bagaimana?" Tanya Fadli dengan kasar nya.
"Mas kamu kenapa sih? Aku hanya membawakan dirimu makanan."
"Aku tidak membutuhkan makanan dari dirimu, pulang sebelumnya aku mengusir dirimu." Fadli menunjuk nunjuk istrinya.
Kirana melihat seharusnya yang bersama suaminya itu adalah dirinya kenapa ada orang lain yang malah terlihat mesra dengan suaminya.
"Mas, aku ini..."
"Bicara sekali lagi akan aku panggil satpam." Kirana hanya ingin perhatian tapi kenapa semakin kesini Fadli suaminya semakin kasar.
Kirana segera berdiri dan meninggalkan tempat itu, banyak orang yang melihat namun semuanya tidak bisa melakukan apapun.
"Memang kurang ajar tuh orang!" Hito segera mengejar pujaan hatinya, keterlaluan memang manusia itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Sulati Cus
boleh cincang si fadli g buat perkedel
2022-09-09
0