Erina telah memasuki halaman rumahnya,ia memarkirkan mobilnya dan memasuki pintu utama.
Semenjak ayah Erina menikah lagi dengan sahabat ibunya,saat itu hidup Erina berubah.
tak ada lagi sentuhan lembut dari ibunya,bahkan ayahnya pun membencinya sejak kejadian naas itu terjadi.
Si kecil Erina yang tidak tau apa kesalahannya hanya bisa menangis saat ayahnya memperlakukan nya dengan buruk,ditambah saat Randy lahir ayahnya bahkan tidak melihat dia sedikitpun,begitu juga saat Rasty lahir.. Erina merasa bahwa ayahnya telah menganggap ia tiada.
Sikecil Erina begitu haus kasih sayang,untung ada mbok siti yang memang merawat Erina dari bayi sangat menyayangi Erina seperti anak sendiri.
Walaupun ada mbok siti tetapi Erina tetap cemburu dan juga sedih kenapa ayahnya tidak bisa menyayangi nya, memeluk,bahkan untuk sekedar menganggap Erina ada.Erina diperlakukan berbeda dari Randy dan Rasty.
Saat melewati ruang tamu, Erina melihat ayah dan ibu tirinya dan juga Rasty tengah duduk di sofa sambil menatap kepada Erina.
Bukannya menyambut Erina pulang, Bramantyo malah menanyakan apakah perjanjian berhasil atau tidak.
"bagaimana?apakah tuan Gavin menyukai mu? apa ia menyetujui pernikahan?" tanya Bramantyo
Cihh.. apa yang aku harapkan,sampai saat ini pun dia tetap tidak menganggap ku putrinya - ucap sedih Erina.
"Papah tenang saja,semuanya berjalan sesuai yang papa mau,aku akan menikah 2 Minggu lg" ucap Erina gemetar menahan tangis,karna ia tidak ingin menunjukkan wajah seperti ini pada siapapun.
selama ini Erina selalu menyimpan rasa sedih dan menderita nya sendirian,yg orang tau Erina adalah gadis yg periang namun nyatanya dia begitu menderita dan rapuh.
"Baguslah,itu yang memang ingin papah dengar. Ini adalah permintaan terakhir papa pada kamu Erina, setelah ini terserah kamu ingin hidup seperti apa" jelas Bramantyo.
Bramantyo berbicara tanpa memikirkan prasaan putrinya,yang ia pikirkan hanya kelangsungan hidup perusahaan nya.
"Yasudah kamu bisa istirahat dikamar mu Erina,sembari siapkan diri mu untuk acara pernikahan mu" ucap Sinta, ibu tiri Erina.
"Baik ma" Erina langsung menuju ke kamarnya.
Erina paham betul siapa ibu tirinya ini,memang iya tidak pernah terlihat jahat kepada Erina didepan suaminya, Sinta selalu bersikap seolah dia ibu yang baik.
padahal setiap Bramantyo bertugas keluar kota, Sinta tak hentinya menyiksa Erina dengan menjadikannya pembantu semasa Erina sekolah dulu.
Para pelayan adalah saksi bisu bagaimana Sinta memperlakukan Erina dengan sangat buruk,namun tak bisa berbuat banyak,hanya bisa berdoa yang terbaik untuk Erina.
Sesampainya dikamar, Erina menangis sejadi-jadinya.
ia menangisi perkataan ayahnya barusan,dan juga menangisi garis kehidupannya yang begitu menyedihkan baginya.
Diruang keluarga Bramantyo memerintahkan Sinta untuk memberitahukan pernikahan Erina kepada Randy. Dia ingin keluarga nya lengkap saat acara berlangsung sekaligus memperkenalkan putra kebanggaannya pada publik.
Randy yang sedang menyiapkan studi akhirnya di negara B dibuat terkejut atas kabar yang diberikan mamanya.
"Kak Erin menikah? kenapa begitu mendadak,apa yg sebenarnya terjadi" pikir Randy cemas.
Berbeda dengan Rasty,Randy begitu menyayangi kakaknya Erina. Randy selalu Pasang badan jika mamanya hendak memukul Erina dulu.
Oleh karna itu Sinta memisahkan Randy dengan Erina.
Sinta sengaja mengirim Randy SMA dan kuliah diluar negri agar tidak ada lagi yang membela anak tiri yang sangat dibencinya itu.
"Aku harus segera pulang dan mencari tau ada apa, kenapa kakaknya menikah mendadak seperti ini."
Randy mengemas pakaian nya dan segera memesan tiket kembali ke negara A.
Keesokan paginya, Erina terkejut mendapati siapa yg mengetok kamarnya sepagi ini.
"Randy??" kejut Erina "kapan kamu kembali?"
"kakak.." Randy langsung memeluk Erina.ia sangat merindukan kakaknya ini,selama ini mereka hanya bisa berbagi kabar lewat pesan.
"Heyyy Ran,kenapa tidak menjawab?" tanya heran Erina. bukan karna ia tidak sedang adiknya datang,tapi dia tau bahwa bukan sekarang Randy untuk pulang.
"Mama yang menyuruhku pulang,katanya kak Erin akan menikah,benarkah kak? kenapa kakak tidak memberitahu aku duluan?" tanya beruntun Randy.
Erina memperhatikan diluar kamarnya,saat dirasa tidak ada orang, Erina menarik tangan adiknya untuk masuk ke kamarnya.
"Sini masuk,kita bicara didalam." Erina
Saat mereka sudah duduk ditepian kasur Erina, Erina menceritakan semuanya kepada Randy,bagaimana perusahaan yang hampir bangkrut dan adanya pernikahan ini.
Randy benar2 tercengang dan tidak menyangka bahwa Ayahnya Setega itu pada kakaknya dengan apa yang selama ini kakaknya dapatkan.
"Kenapa kakak mau? aku akan bicarakan pada papa untuk membatalkan pernikahan ini kak." Randy hendak berdiri namun ditahan oleh Erina.
"Jangan Ran,plisss Kakak mohon jangan.. kakak sudah menandatangani semuanya, mustahil jika dibatalkan. keluarga kita akan hancur." ucap Erina meyakinkan adiknya.
"yakin pada kakak Ran,kak Erin yakin kakak bisa. lagian sudah waktunya kakak menikah,Calon kakak juga sangat tampan" senyum Erina
Maafkan kakak Randy,kakak tidak ingin kamu bersedih,masa depan kamu dan kelangsungan keluarga kita,hanya itu yang bisa kakak berikan pada kalian - gumam Erina dalam hati.
"Kak Erin yakin??" cemas Randy.
"sangat yakin dek,kakak pasti bisa bahagia nanti" ucap asal Erina.
Bahagia... kenapa sangat mudah diucapkan namun begitu sulit didapatkan.- Erina.
"Baiklah kalau seperti itu yang kak Erin mau,aku selalu mendukung kak Erin" senyum tulus Randy.
Aku tau kakak berbohong,maafkan ketidakmampuan aku kak - Randy.
"Gitu dongggg.." mengacak-acak rambut adiknya "yuk kita sarapan" menarik tangan Randy keluar kamar.
Pagi itu berjalan dengan lancar,, kedatangan Randy membuat rumah terasa hangat bagi Erina.
Erina menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan Randy tentang studinya.
Sinta yang melihat itu acuh walau merasa tidak suka.
dia merasa tidak perlu lagi menjauhkan kedua adik kakak itu karna Erina akan segera keluar dari Rumah setelah menikah.
Keesokan paginya Erina bersiap berangkat ke tokonya,Erina memiliki toko oleh-oleh makanan khas daerah.Awal mula Erina menjadi Reseller makanan khas daerah,dia menjualnya secara online atau menjualnya langsung pada teman sekolahnya..
setelah lulus SMA Erina memilih berjualan makanan, ia mengumpulkan hasil dari jualannya lalu menyewa toko 1 lantai untuk usahanya.
Dengan kerja keras dan kegigihan nya,Erina sekarang memiliki 1 ruko lantai 2 dan beberapa karyawan wanita.
"kakak mau pergi ke toko ya" tanya Randy.
"iya dek,udah 2 hari kakak tidak cek.. kasian Mala udah 2 hari dia yang handel" Erina
"Aku ikut boleh tidak,aku ingin sekali melihat toko kak Erin" bujuk Randy
"Baiklah,ayo kita pergi" Erina
Saat mereka sampai diparkiran toko.
"Wahhh besar juga toko kak Erin,memang mantaplah kakak ku ini" seru Randy
"Yasudah ayoo masuk"
"Selamat pagi Mba Erin" jawab mereka kompak. mereka senang mendapatkan bos seperti Erina,yang tidak pernah membedakan mana bos mana karyawan,mereka disana seperti saudara satu sama lain.
"selamat pagi semuanya,perkenalkan ini Adik laki-laki ku namanya Randy" kenal Erina pada Karyawan nya.
"Hallo mas Randy" sapa mereka serentak.
"Aduh jangan panggil mas,kalian bisa manggil aku Randy aja,umur kita semua juga gak jauh2 amat kok" ucap Randy
"Baik Randy" ucap serempak mereka.
"Oh iya Mala ikut aku ke Atas,yang lain lanjutkan kerjaannya yaa.. jangan biarkan ada debu dimakanan dan selalu cek experience nya ya.. yuk Randy,ikut Kaka"
"Baik mba Erin,siap laksanakan" ucap mereka.
Erin memiliki 5 karyawan wanita,4 diantaranya sebagai penjaga sekalian merapikan makanan serta mengecek tanggal kadaluarsa makanan.
sedangkan Mala lebih ke Admin untuk mengurus pesanan online,serta menggantikan Erina untuk memasok barang jika Erina sedang sakit atau tidak bisa masuk.
"Mala bagaimana stok makanan yg tersisa,jika kurang aku akan segera menghubungi pemasok biar bisa lebih cepat mengirim barang kesini"
"Aman mba,kemaren sudah Mala data semua makanan apa aja yang habis,di rak maupun di stok kita.dan juga pesanan online yang sudah transfer akan segera di packing hari ini,silahkan dicek mba Erin semuanya lengkap disana" jelas Mala.
"Terimakasih Mala,kamu sudah membantu mba,nanti gajian mba kasih bonus untuk kalian semua"
"Wahhh terimakasih banyak mba Erin,kami akan lebih giat lagi,saya permisi mba banyak pesanan yg harus di packing" ucap Mala.
"Baiklah Mala" senyum Erin tulus.
Erina lebih merasa memiliki keluarga saat ditoko dari pada dirumah.
"Kak Erin Hebat dan juga baik hati" ucap Randy senang krna melihat raut bahagia kakaknya saat bersama karyawan nya.
"Ah kamu bisa aja dek,kakak juga bisa seperti ini hasil nabung dan juga ngutang dibank, hehehe" gelak Erina.
"tapi ini sudah sangat hebat loh kak,aku bangga pada kakak tapi juga sedih.. papah memiliki perusahaan besar, kakak malah mati2an jualan" sedih Randy.
"tidak apa dek, kakak memang dari dulu senang berjualan,dan mendirikan Toko juga bagian dari mimpi kakak" jelas Erina.
"Kakak tak perlu sedih lagi, kan sekarang kakak memiliki toko dan juga suami kaya raya,punya perusahaan terbesar no.1 dinegara A." ucap antusias Randy.
Aduh Randy.. kenapa kamu harus ingatkan kakak pada tuan muda angkuh itu lagi,padahal aku tidak ingin mengingat dia sampai hari H - gerutu Erina
Erina hanya membalas perkataan Randy dengan tertawa,untuk saat ini baginya menikmati masa bebasnya adalah hal yang penting sebelum hidupnya terkekang ditangan tuan muda alias Calon suaminya.
**Bersambung....
...Terima Kasih telah Membaca 🤗...
......Jangan lupa Nantikan lanjutannya.......
...Novel ini insyaallah Update tiap Hari.....
...See you,thank U tomat 🤗🥰**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Mulyanie Sahirun
mungkin yg di maksud expired date kali ya😁
2022-02-20
0