"Suhu di luar sudah lebih dari 50°C dan terus bertambah seiring berjalannya waktu, jika kita pergi ke luar menggunakan mobil yang telah dimodifikasi menuju tempat perlindungan resmi yang berada lebih dari 40 kilometer maka karet ban akan meleleh saat karena panasnya aspal dan kita hanya akan mati kepanasan di jalan" Ucap Dimas dengan serius
Orang tua Dimas kembali saling memandang dan berdiskusi dengan ekspresi wajah mereka sampai akhirnya ibu Dimas mengangguk. Sudah terlambat untuk pergi ke tempat perlindungan sekarang, berhubung Dimas sangat ahli dalam mengotak atik peralatan elektronik jadi Menurut mereka hal itu dapat dilakukan.
"Kau yakin AC yang ditingkatkan akan bisa mengatasi panas yang mencapai tempat perlindungan kita?" Ayah Dimas bertanya.
Dimas mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan ayahnya, dengan teknologi "temperature controller" dari peradaban Ares Dimas sangat yakin akan hal ini.
Ayahnya mengangguk, dia kemudian melambaikan menuju ke arah gudang dan mengambil AC sentral lainnya yang tidak dipasang di tempat perlindungan. Masih ada beberapa AC di gudang yang merupakan AC dari rumah mereka sebelumnya, awalnya ayah Dimas menyimpan AC ini untuk dimodifikasi sebagai penghangat ruangan namun keadaan saat ini sangat mendesak sehingga ayah Dimas hanya bisa menyerahkan salah satu AC untuk anaknya mencoba meningkatkan AC.
"Kau coba dulu dengan AC ini, jika berhasil kita akan mengganti AC dengan yang sudah kau tingkatkan " Ayah Dimas berkata sambil menyerahkan AC di tangannya kepada Dimas.
Dimas dengan cepat mengambil AC itu dan setelah mengucapkan beberapa patah kata lagi dengan orang tuanya Dimas kemudian membawa AC itu di dalam kamarnya. Setelah pintu kamar tertutup AC di tangannya perlahan melebur menjadi atom seperti yang terjadi pada ponsel sebelumnya. Dimas akan meningkatkan AC dengan teknologi "temperature controller" jadi dia perlu untuk mempelajari teknologinya terlebih dahulu dan menggunakan peralatan di sana untuk meningkatkan AC.
"Nyatanya selain sebagai laboratorium untuk meneliti tempat ini juga merupakan ruang reparasi untuk segala jenis peralatan elektronik" Dimas tertawa ringan kemudian membuka kembali laboratorium di benaknya dan membagi setengah kesadarannya untuk berada di dalam laboratorium.
"Lunar, tampilkan antrian realisasi" Ucap Dimas.
Sebelumnya Dimas telah memperbaiki ponselnya dan memerlukan 1 jam untuk sepenuhnya dipulihkan ke dunia nyata. Sebuah proyeksi muncul di depan Dimas yang merupakan daftar antrian realisasi yang disediakan oleh laboratorium. Ada total 4 antrian dan hanya ada ponselnya yang berada di dalam antrian, waku untuk ponsel sepenuhnya terealisasikan saat ini hanya 13 menit lagi tapi Dimas langsung mengabaikannya.
Saat ini Dimas ingin fokus untuk meningkatkan AC yang sudah sepenuhnya memasuki laboratorium, membuka bank teknologi dan memilih "temperature controller" untuk dipelajari. Sebuah pengetahuan tiba tiba muncul di benaknya yang mana ini adalah pengetahuan tentang teknologi "temperature controller" yang paling dasar.
Dimas sangat kagum dengan pengetahuan yang tiba tiba muncul di benaknya, di dalam pengetahuan ini ada teori teori khusus, beberapa contoh penggunaan hingga langkah langkah penelitian yang sesuai dengan teknologi tersebut.
Dari salah satu contoh penggunaan yang tertera di informasi teknologi Dimas paling kagum dengan bagaimana peradaban Ares membangun kota di Europa yang menjadi satelit Jupiter dan menggunakan teknologi ini untuk membuat lingkungan di dalam kota tetap pada suhu normal. Itu semua adalah teknologi "temperature controller" yang lebih sempurna, yang tersedia sekarang hanyalah teknologi paling dasar jadi Dimas tidak lagi memikirkan teknologi lanjutannya.
Dimas mengubah peralatan di laboratorium dimana ada mesin cetak 3D, meja holografik dan beberapa peralatan lainnya. Meja holografik menampilkan proyeksi dari AC yang sebelumnya dibawa oleh Dimas. Dengan lambaian tangannya proyeksi AC di di atas meja holografik segera dibongkar dan setiap suku cadang dipisahkan satu sama lain. Dimas menjangkau semua bagian suku cadang kecuali kerangka luar AC dan membuang semuanya ke keranjang sampah.
Untuk menggunakan teknologi temperature controller kepada AC maka seluruh suku cadangnya harus diganti, jika hanya satu bagian yang diganti maka bagian lain tidak akan mampu menyeimbangi kinerja dari bagian yang diganti dan akhirnya akan rusak dalam waktu yang singkat.
Dimas kemudian mulai mendesain suku cadang baru yang berisi teknologi temperature controller satu persatu, pada pagi keesokan harinya Dimas akhirnya selesai menyelesaikan desain semua suku cadang dan mengintegrasikannya ke dalam kerangka AC sebelumnya.
Parameter AC sudah sangat meningkat jauh dimana dengan teknologi temperature controller didalamnya selama suhu rata rata di tempat perlindungan keluarga Dimas tidak lebih dari 250°C dan tidak kurang dari -70°C maka AC bisa menghasilkan suhu yang diinginkan.
Puas dengan parameter yang tersedia Dimas segera mengatur agar mesin cetak 3D mulai mencetak AC tersebut. AC yang dibawa Dimas ke dalam laboratorium kemudian diubah menjadi material untuk mesin cetak 3D mencetak AC baru, material yang kurang akan ditutupi oleh laboratorium tapi waktu realisasi akan lebih lama.
Tidak sampai 10 menit AC dengan tampilan yang sama namun suku cadang baru segera selesai dicetak oleh mesin cetak 3D.
"Selesai, letakan AC ini ke antrian realisasi!" Dimas segera berkata dengan penuh semangat.
[Item AC temperature controller paling dasar berhasil memasuki antrian realisasi, dibutuhkan (03.00.00) untuk item berhasil direalisasikan] suara Lunar segera merespon.
AC ditempatkan di antrian kedua, antrian pertama adalah ponsel yang sudah selesai direalisasikan namun masih belum dikonfirmasi oleh Dimas karena sibuk mendesain AC sebelumnya. Segera setelah Dimas menarik kembali kesadarannya dari laboratorium di benaknya Dimas kemudian mengkonfirmasi ponsel yang telah direalisasikan.
Ponsel mulai dibentuk dari atom atom yang terus berkumpul di tangan Dimas, dalam waktu singkat ponsel telah selesai dibentuk. Ponsel masih terlihat sama dengan yang dia miliki sebelumnya, bahkan setelah Dimas menghidupkan ponsel itu semua masih sama dengan sebelumnya bahkan foto dan video yang direkamnya kemarin masih ada.
Waktu di ponsel menunjukan jam 7 pagi, termometer suhu yang ada di kamarnya menunjuk ke angka 35°C dan AC di kamar telah pada suhu yang paling dingin. Perkiraan suhu di luar telah mencapai 70°C dan tepat tengah hari pasti akan melebihi 100°C yang setara dengan panas air mendidih.
"Hanya dalam 3 jam lagi AC akan selesai, ditambah dengan waktu pemasangan maka diperkirakan akan selesai pada jam 11 nanti" Dimas memperkirakan.
"Dimas, ayo makan sekarang" Suara ibu Dimas terdengar dari ruang tengah.
"Baik bu" Dimas menjawab secara reflek.
Dimas kemudian keluar dari kamar dan mencuci muka di kamar mandi. Dia sampai di meja makan dengan lingkaran hitam di sekeliling matanya dan rambut yang acak acakan. Orang tuanya melihat Dimas seperti itu hanya diam, mereka tau kalau Dimas tidak tidur sama sekali tadi malam karena melakukan peningkatan kepada AC jadi mereka tidak akan memarahinya.
Makanan hanya masakan sederhana seperti tadi malam namun keluarga tiga orang itu tetap makan dengan lahap. Mereka dengan cepat menyelesaikan makanan mereka dan membiarkan ibu Dimas mencuci piring kotor. Dimas dan ayahnya duduk di sofa sambil mengipasi diri mereka sendiri karena suhu di dalam ruangan sangat panas saat ini.
"Dimas, bagaimana perkembangan peningkatan AC yang kau lakukan? Jika tidak berhasil sebaiknya hentikan dan ayo bantu ayah memindahkan beberapa daging di ruangan pendingin ke pojokan sehingga kita bisa tinggal disana untuk sementara waktu" Ayah Dimas jelas tidak tahan dan mengajukan saran yang sebelumnya ingin Dimas hindari.
"Tidak, kita akan mati lemas di dalam sana, tunggu sebentar lagi dan ACnya akan siap" Dimas menggelengkan kepalanya dan berkata kepada ayahnya.
Dimas diam diam membuka antrian realisasi dan melihat waktu realisasi masih tersisa lebih dari 2 jam lagi. Sementara ayah Dimas hanya memandang Dimas dengan heran.
"Lalu kenapa kau masih disini? Jika itu akan selesai sebaiknya segera selesaikan dan setelahnya kita pasang" Ayah Dimas bertanya sambil mengerutkan dahinya.
Tiba tiba saja Dimas tersadar dengan kesalahannya, seharusnya Dimas kembali ke kamarnya agar dikira sedang meningkatkan AC. Dimas yang telah menyadari kesalahannya langsung melompat dari sofa dan lari ke kamarnya. Dimas memutuskan untuk menghabiskan waktu 2 jam di dalam kamar yang panas sampai AC selesai direalisasikan nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments