Dimas menggelengkan kepalanya untuk menghentikan dirinya memikirkan kakaknya, dia mengangkat kedua tangannya kedepan dan melihat bahwa tangannya dipenuhi luka bakar yang parah. Dimas mengerutkan keningnya, bukan karena melihat lukanya tetapi karena serpihan meteor yang sebelumnya dia ambil telah menghilang dari genggaman tangannya.
"Kemana serpihan meteornya?" Dimas bergumam pelan.
Dimas mencari ke seluruh kamar namun tidak dapat menemukannya. Saat ini lampu di tempat perlindungan sedang berkedip kedip yang mana disebabkan oleh radiasi dari tabrakan meteor sebelumnya, hal ini membuat Dimas semakin kesulitan dalam mencari serpihan meteor itu.
Kesal dengan radiasi yang mengakibatkan lampu berkedip kedip Dimas tiba tiba sadar bahwa ponselnya juga akan terkena radiasi saat ini, Dimas buru buru mengeluarkan ponselnya dari kantong dengan susah payah tapi saat dia mencoba menghidupkannya tidak ada respon dari ponselnya. Peralatan elektronik lainnya telah dibungkus dengan aluminium foil untuk mencegah mereka rusak karena radiasi yang diciptakan tabrakan meteor, namun karena terlalu asik mengambil foto dan merekam video pemandangan sebelum meteor jatuh membuat Dimas tidak sempat mengamankan ponselnya dengan aluminium foil.
"Sial!, kalau begini usahaku saat mengambil foto dan video sebelumnya sama saja sia sia, belum lagi serpihan meteor tadi hilang tidak tau kemana hanya menyisakan luka bakar di tangan" Dimas menggerutu tidak senang.
[Laboratorium Teknologi 85288f berhasil diinstal]
[Jaringan peradaban tidak ditemukan]
[Laboratorium Teknologi 85288f secara otomatis ditingkatkan menjadi Laboratorium utama]
[Fungsi bank teknologi diaktifkan]
[Fungsi realisasi virtual diaktifkan]
[Halo Host]
Sebuah proyeksi tiba tiba muncul secara berurutan terlihat menumpuk di depan Dimas saat ini, ditambah juga suara seorang gadis yang seolah langsung mencapai otaknya tanpa melalui telinganya. Dimas melihat hal seperti ini di depannya mengira dirinya berhalusinasi, Dimas menggosok matanya namun proyeksi itu masih ada di sana, Dimas juga mencoba menyentuh proyeksi itu namun tangannya hanya melewati proyeksi itu.
"Halusinasi? Apa karena aku terlalu sering membaca novel dengan sistem?" Dimas kembali bergumam.
[Host tidak dalam keadaan halusinasi, semua parameter kesehatan Host normal kecuali luka bakar di tangan host. Juga, Laboratorium teknologi bukanlah sistem seperti yang host pikirkan. Untuk informasi lengkap dari laboratorium disarankan host untuk menerima tutorial]
Dimas cukup kagum dengan halusinasi ini dan berpikir tidak ada salahnya mengikuti alur.
"Kalau begitu ayo mulai tutorial sekarang" Ucap Dimas.
Tanpa diduga setelah dia mengatakan hal itu otaknya tiba tiba terasa seperti disetrum oleh listrik selama 1 detik dan di detik berikutnya ledakan informasi terjadi di otaknya. Dimas masih tampak bingung dengan informasi yang muncul tiba tiba di kepalanya sehingga hanya berdiri diam dengan ekspresi tercengang sekarang.
"Transmisi pikiran? Laboratorium virtual? Peradaban Ares? Pelatihan generasi baru?" Dimas bergumam.
"Ini bukan halusinasi! Ini nyata! Hahaha" Dimas segera berteriak kencang dan tertawa. Dengan lampu yang masih berkedip sebagai latar belakang dan tawa jahat yang dikeluarkannya membuat Dimas saat ini terlihat seperti penjahat yang baru saja memenangkan sesuatu.
Laboratorium teknologi sebenarnya diciptakan oleh peradaban manusia dari alam semesta lain untuk melatih anak anak mereka di bidang sains dan teknologi. Karena beberapa hal yang tidak diketahui laboratorium yang satu ini tiba tiba sampai ke alam semesta ini dan ikut jatuh ke Bumi bersama dengan meteor sebelumnya. Pecahan meteor yang sebelumnya diambil oleh Dimas adalah tempat laboratorium berada sebelum akhirnya berpindah ke tubuh Dimas. Selain latar belakang laboratorium teknologi, sebagai tutorial pasti disertakan petunjuk pemakaian. Saat ini Dimas telah sepenuhnya menguasai metode pengoperasian laboratorium beserta poin poin penting yang ada di dalamnya.
"85288f… panggil saja kau Lunar sekarang agar lebih mudah" Dimas berkata kepada Lunar.
[Nama berhasil diganti] Lunar merespon.
Dimas sangat senang dengan respon yang diberikan Lunar dan berkata "Baiklah Lunar, buka laboratorium sekarang"
Mengikuti perintah Dimas, sebuah laboratorium tiba tiba muncul di benak Dimas. Sebuah laboratorium dengan berbagai peralatan canggih yang terlihat lebih berteknologi dari yang pernah dia lihat di film film, terlebih lagi karena laboratorium ini hanya virtual jadi semua peralatannya bisa diganti sesuka hati sesuai dengan kebutuhan hanya dengan pikiran Dimas.
Setengah dari kesadaran Dimas memasuki laboratorium di dalam benaknya dan melihat ke sekeliling. Dimas mencoba mengganti peralatan di laboratorium beberapa kali dan akhirnya mengembalikannya ke tampilan awalnya.
Saat ini Lunar telah menjadi laboratorium utama karena tidak bisa menyambung ke jaringan peradaban aslinya, dengan itu beberapa fungsi ditambahkan seperti fungsi bank teknologi dan fungsi realisasi virtual. Fungsi bank teknologi adalah kumpulan teknologi lengkap dari peradaban Ares yang berisi semua teori, berbagai data hingga cetak biru dari peralatan berteknologi. Fungsi ini sudah sangat kuat karena menurut latar belakang Peradaban Ares adalah peradaban alam semesta yang memimpin alam semesta tempat mereka berada, teknologi dari berbagai bidang telah mencapai batas ekstrim sehingga peradaban telah mencapai kebuntuan.
Sementara itu fungsi tambahan lainnya dari Lunar yaitu realisasi virtual bahkan lebih lebih kuat lagi. Fungsi ini hampir sama dengan penciptaan objek dari udara kosong, selama Dimas berhasil meneliti sesuatu di laboratorium virtual maka dia dapat merealisasikannya. Dimas hanya perlu memasukan hasil penelitian ke antrian realisasi dan akan memerlukan beberapa waktu untuk hal tersebut sepenuhnya terealisasikan ke dunia nyata.
"Buka bank teknologi"
Dimas membuka bank teknologi dan sangat kagum dengan seluruh teknologi yang terlihat seperti pohon teknologi dengan banyak bidang di dalamnya. Meskipun teknologi di dalam bank teknologi sangat banyak namun yang bisa diakses oleh Dimas sekarang hanyalah teknologi dasar, Dimas perlu menguasai pengetahuan dasar ini terlebih dahulu sebelum teknologi lanjutannya dapat dibuka secara perlahan.
“ semua teknologi ini sangat kuat, sayangnya aku tidak bisa mendapatkannya untuk saat ini" Ucap Dimas sambil menghela nafas.
"Setidaknya dengan bantuan laboratorium teknologi ini aku bisa mendapat banyak teknologi untuk memperbaiki kualitas hidup di dunia zaman es nantinya" Dimas kembali tersenyum setelah memikirkan hal itu.
Dimas melihat kembali ke arah tangannya yang memegang ponsel, saat ini ponsel secara perlahan melebur menjadi atom dan memasuki tangan Dimas dan di laboratorium di benaknya Ponsel yang sama mulai terbentuk dari atom yang terus membentuk tubuh ponsel itu. Ini adalah fungsi lain dari realisasi virtual, dengan menyentuh sebuah barang maka Dimas bisa memasukan benda itu ke laboratorium untuk diteliti.
Meskipun laboratorium bukan tempat servis tapi laboratorium masih bisa dijadikan tempat untuk memperbaiki ponsel ini. Dimas mengganti peralatan menjadi peralatan yang sesuai dan segera membongkar ponsel di tangannya. Meskipun Dimas masih berusia 17 tahun dan baru berada di kelas 3 SMA tapi Dimas sangat ahli saat berurusan dengan barang elektronik, semua barang elektronik dirumah yang rusak selalu bisa diperbaikinya.
Hal ini dipelajari Dimas dari kakaknya, Dimas ingat saat kakaknya akan pergi ke luar negeri untuk kuliah kakaknya merakit ponselnya sendiri, melihat kakaknya merakit ponsel sambil membual akhirnya Dimas menumbuhkan minat kepada teknologi dan mempelajarinya.
Mengingat Bualan dari kakaknya bahwa ponsel rakitannya saat itu bahkan bisa menjadi otak dari kecerdasan Buatan Dimas tiba tiba berhenti melakukan pembongkaran. Dimas kembali membuka bank teknologi dan melihat teknologi kecerdasan buatan ada diantara teknologi dasar membuatnya menjadi bersemangat.
"Bagaimana kalau aku masukan buat kecerdasan buatan dan menanamnya ke ponselku?" Dimas bergumam dan menetapkan tujuannya untuk membuat ponsel yang benar benar cerdas pertama di dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
kenta jaya
yuk/Sleep/
2024-06-07
0
alam semesta lain? mungkin seharusnya universe lain atau dimensi lain
2023-07-28
0
dengan berarti bersama seharusnya tentang atau genre
2023-07-28
0