Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Rith secara diam diam mengambil persediaan beras yang ada di rumah,
dengan mengendap endap Rith membawa beras yang telah dia ambil dengan memasukan kedalam bajunya agar tidak terlalu mencolok,
dengan penuh kewaspadaan, mata Rith selalu memindai sudut rumah jika tidak menemukan sosok lain, Rith akan bergegas keluar dengan napas yang ditahan.
Hari terus berlalu,Karena sering mencuri beras tuk jajan nya,
tanpa Rith sadari ternya ada sepasang mata yang melihat aksinya saat ini.
"ehm"
Rith sangat kaget saat mendengar deheman seseorang yang buatnya kaget dan berkeringat dingin dengan mata yang awas mencari sumber suara.
mata Rith menangkap bayangan yang ada dibalik gorden yang semakin mendekat kearahnya.
Rith hanya bisa terdiam diposisi nya berdiri saat ini.
"Kamu itu ya!
tidak tau di untung.
Pandai pandai mencuri beras dasar anak kurang ajar"
Maki Amat setelah berada tepat didepan Rith dengan mata yang menyala marah,
Amat yang semakin kesal melihat dan tingkah Rith mengangkat tangan nya,
Rith yang merasa hendak dipukul, memundurkan langkahnya kebelakang dengan mata yang tak berkedip menatap pria paruh baya yang dipanggilnya bapak.
"iya ,,aku kurang ajar,toh siapa yang membuat ku seperti ni???"
saut Rith yang merasa terancam.
tiba tiba tangan Amat mengambil kantong yang berisi beras digenggaman Rith,
tanpa perlawanan Rith melepaskan kantong itu,walau hatinya sangat sakit.
Rith bergegas keluar meninggalkan Amat yang masih memegang kantong berisi beras.
Rith yang melangkah keluar sangat kaget melihat kehadiran saudara nya.
Saat itu saudaranya hanya diam dan menatap Rith dengan bingung dan tidak ada niat untuk membantu dan membelanya dari Sang bapak.
saat itu juga Rith semakin menaruh luka di hatinya,
terutama saat sang kakak tertua yang hanya bisa menunduk saat Rith menatapnya dengan pengajaran.
Saking muak dan kesal,Rith malas untuk meladeni dan berlama lama diantar orang orang yang melihatnya sinis,Rith memilih pergi memasuki kamar dan mengganti pakaian.
Setelah selesai menganti baju, Rith pergi keluar rumah tanpa berpamitan pada orang rumah terus melangkah dengan menyandang satu tas dipunggung nya.
Rith berdiri dipinggir jalan menunggu angkot yang lewat.
Tak butuh waktu lama dari kejauhan Rith melihat sebuah angkot 02 warna biru dan melambaikan tangan kanan nya tuk memberhentikan angkot tambangan itu.
Rith menaiki angkot tersebut.
Kebetulan angkot yang dinaikinya adalah teman paman Zal yang sangat Rith kenali.
"Om timpang aku ya"
seru Rith sembari tersenyum dan mendudukkan pantatnya disalah satu bangku angkot itu.
"Mau kemana?"
Tanya sopir angkot itu,yang masih fokus melihat penumpang ke depan.
Rith yang melihat sopir itu dan kembali melihat ke depan
"Ke rumah sakit,om!"
Jawab Rith singkat namun padat.
"Bagai mana perkembangan nenek?"
kembali sopir angkot bertanya melihat Rith sekilas.
"Masih kayak itu juga,tadi pagi.
Belum ada kemajuan!"
Lirih Rith sangat sedih dengan mata yang berkaca kaca.
tak butuh waktu lama angkot itu Sampai di perhentian terakhir,
Rith hanya mengucapkan terima kasih karena tidak menggenggam uang.
"Makasih om."
ucap Rith melihat sopir angkot dengan senyum memperlihat deretan giginya.
sembari membuka pintu dan turun dengan menyandang tadi di punggungnya.
sopir itu melihat Rith dengan senyum yang tulus
"iya,hati hati ya"!
nanti malam om lihat nenek,
Bilang sama om Zal."
seru sopir angkot pada Rith tanpa melihat karena sibuk menerima bayaran dari para penumpang angkot yang lain.
"ok, Oom"
teriak Rith yang telah mulai melangkah menjauh meninggalkan angkot gratisan nya tadi.
Dengan berjalan kaki Rith melangkah kan kaki
menuju rumah sakit,Tempat nenek nenek Lili dirawat...
sepanjang perjalanan nya Rith merasa kesal saat teringat wajah saudaranya tadi ,
ditambah kata-kata Amat yang bergema di telinganya.
Rith menendang sembari bergumam tidak jelas.
Tak butuh waktu lama,Rith sampai di rumah sakit dengan napas yang sesak.
Karena Rith sedikit berlari menelusuri trotoar warna merah
dan hitam di pinggir jalan Raya yang membawanya samapi ke rumah sakit tempat Nenek Lili dirawat.
Sesampai di gerbang rumah sakit Rith menyapa satpam dengan ramah.
"pak satpam,
lapor mau masuk kedalam"
kelakar Rith dengan riang, sembari menaruh tangannya di depan kening.
Rith sudah sangat akrap dengan para satpam dan perawat rumah sakit tempat nenek Lili dirawat,
karena Rith yang anaknya suka menyapa dan sangat ramah.
pak satpam tersenyum lebar melihat tingkah Rith,
"laporan diterima, dipersilakan"
lanjut pak satpam pada Rith dengan membukakan pintu gerbang.
"makasih pak"
lanjut Rith yang berjalan masuk menelusuri lorong rumah sakit.
sesampai didepan ruang Nenek Lili perut Rith berbunyi karena rasa lapar yang telah ditanya sedari tadi,
dengan memegang perutnya.
"Mak,ada makan ndak?"
Tanyanya Rith yang telah meletakan tasnya dibawah brankar Nenek Lili.
Rith yang merasakan sangat lapar dengan perutnya yang keroncongan mengedarkan pandanganya mencari makanan untuk menambah energinya.
sedari pulang sekolah, Rith memang belum makan sedikit pun sebab di rumah makanan memang tidak ada nampak bagi Rith karena di sembunyikan oleh bapaknya.
Ros yang melihat Rith agak pucat dan letih, menaruh rasa iba.
"Ada,
Lihat di atas meja tu!"
Ucap Mak Ros yang duduk kursi tunggu pasien dengan menunjuk meja di samping tempat tidur nenek Lili dirawat tanpa melepaskan pandangan dari Rith yang melangkah mendekati meja makan pasien.
Rith yang menoleh dan berjalan mengambil makana.
Dengan lahapnya Rith menyantap makan yang diambilnya di atas meja pasien..
"Enak,"
Gumam Rith dalam hati dengan mulutnya yang masih berisi makan.
tiba tiba Rith tersedak dan meneguk minum segelas air mineral.
"Alhamdulillah, kenyang."
ucap Rith setelah selesai makan dan mengusap perutnya.
Rith yang telah selesai makan dan merapikan bekas makanannya,
duduk di samping Mak Ros
"Mak,aku tidur disini lagi ya?"
ucap Rith menyampaikan keinginan nya pada wanita paruh baya yang telah melahirkannya.
sembari mengeluarkan buku pelajarannya,
karena akan mengerjakan tugas sekolah.
"bukan kah kamu memang tidur disini setiap harinya".
lanjut Mak Ros
melihat kearah Rith yang telah mengerjakan pekerjaan rumahnya dilantai rumah sakit .
Rith hanya nyengir kuda sembari menatap Mak Ros sebentar dan kembali melanjutkan tugasnya.
Rith selalu tidur di rumah sakit dan menyelesaikan tugas tugas sekolah nya.
Rith merasa lebih nyaman di rumah sakit tempat nenek nya dirawat dibanding tinggal bersama saudara dan bapak nya rumah...
Rutinitas Rith selalu dirumah sakit semenjak nenek nya dirawat,
Rith pulang hanya ganti baju,
Mencuci baju kotornya dengan sisa sabun yang ada tertinggal di kamar mandi.
Karena sifat nya yang ramah,mudah bergaul,Rith tidak pernah merasa minder dengan situasinya.
Hingga akhirnya Rith mempunyai banyak berteman dengan para perawat dan saudara pasien di rumah sakit tempat nenek Lili dirawat.
Sekali seminggu om nya selalu datang menunggui nenek Lili di rumah sakit,Untuk bergantian dengan Ros kakak perempuan satu satunya.
Rith begitu senang melihat bayang Om Zal yang terlihat dari jauh melangkah di lorong rumah sakit menuju ruangan tempat nenek Lili dirawat.
"Om,"
seru Rith menghampiri Om nya dan bergelayut di tangan Omnya.
Karena hanya saat om nya datang lah Rith bisa mendapatkan apa yg dia inginkan,Termasuk makanan yang enak.
Om Zal,mengusap kepala keponakan nya lembut dan melangkah memasuki ruangan nenek Lili.
"Bagai mana Ibu,kak?"
tanya Om Zal saat melihat Ros yang berada di ruangan nenek Lili.
Mak Ros yang menyadari kehadiran adiknya,
"Belum ada kemajuan."
ucap Ros dengan sendu.
"Besok saat dokter visite,kita tanya kondisi ibu!"
lanjut Om Zal yang duduk di samping Ros ditepi ranjang Nenek Lili sembari mengusap usap tangan ibunya dengan lembut.
Ros yang telah lama tidak pulang ke rumah menemui suami mesumnya dan keempat anaknya berpamitan dengan Zal.
"Zal, kakak pulang dulu ya,
sudah hampir satu Minggu tidak melihat keadaan rumah".
serunya pada sang adik.
Zal menganggukkan kepala,
"iya, hati hati kak"!
balas Zal tanpa melihat kakaknya,
karena fokus memperhatikan sang ibu.
Tanpa berpamitan dengan Rith,
Mak Ros melangkah meninggalkan ruangan rawat Nenek Lili.
.Zal sebenarnya telah lama menyadari situasi dan kondisi Rith ditambah lagi dengan mendengar cerita dari ibunya ( Nenek Lili).
Zal, mengamati wajah keponakanya yang sedang asik dengan pekerjaan rumah.
"bagai mana sekolahnya Rith?"
tiba tiba Om Zal bertanya.
membuat hati senang.
dengan mata berbinar Rith menatap Om Zal.
"aman , Om.
Aku kan anak pintar".
lanjut Rith kembali melanjutkan tugasnya.
"banyak tugasnya?"
kembali Om Zal bertanya,sembari mendekati ponakannya itu.
"sedikit,ini sudah siap".
lanjut Rith yang memang telah menyelesaikan tugasnya
Zal mengusap kepala keponakanya dengan lembut.
dengan senyum yang tulus.
*
malam ini Ros makan bersama dengan Amat dan ke empat anaknya.
tak satupun dari mereka yang merasa kurang tanpa kehadiran Rith diantara mereka.
dengan penuh canda dan tawa keluarga itu tampak bahagia.
Amat yang sangat merindukan istrinya,
menatap Ros dengan tatapan 6ang berbinar,
Ros yang menyadari tatapan Amat, hanya bisa tersenyum simpul karena berada diantara anak anaknya.
setelah larut malam mereka pergi tidur ke kamar Masing masing.
berbeda dikamar Amat dan Ros mereka tidak tidur.
Amat malah memeluk dan mencium Ros dari belakang.
Ros tersenyum dengan bulu kuduk yang meremang karena hembusan napas suaminya.
perlahan Tangan Amat menelusup memegang kedua buah dada Ros dan beralih meraih bokong Ros.
Amat membuka baju daster yang dipakai Ros dengan perlahan melepaskan pengait bra yang menutupi gunung kembar kenyal kesukaannya itu.
Amat menghirup aroma tuh Ros saat telah berada diantara dua gundukan daging kenyal itu.
Amat mengisap ****** Istinya dengan rakus dan salah satu tangannya meremas bukit yang satu, serta tangannya yang lainya mengisap tengah paha Ros dengan lembut.
Ros yang merasakan kenikmatan, memegang kepala Amat sembari memijit rambu setalah kepala Amat.
Amat yang telah merasakan sesak di bagian tengah pahanya,
meminta Ros tuk mengusap rudalnya yang mengeras.
perlahan Amat membuka celana yang menutup goa favorit nya yang diikuti oleh Ros membuka ****** Amat yang telah sesak oleh rudal yang mengeras dan berdiri tegak.
karena hasrat yang sama sama memuncak,
Amat memasukan rudalnya kedalam goa Ros, dan menggoyangkan pinggulnya sembari menggesekkan rudal miliknya.
hingga Ros mendesah sembari memeluk tubuh tuh Amat yang berkeringat.
Amat tak hentinya terus mengaduk aduk Goe Ros hingga dia menumpahkan laharnya.
Mereka kelelahan hingga tertidur dibawah selimut Tampa sehelai baju.
Di rumah sakit ,
Zal, menatap Rith yang tertidur di atas kursi tunggu pasien dengan mata sendu, dan kasihan pada ponakannya yang mirip dengan Nenek Lili harus tersisih dan kena bully .
saat jam 4 pagi di rumah Nenek Lili Amat terbangun karena pergerakan Ros yang beranjak turun dari ranjang.
dengan sigap Amat menahan Ros,
kembali menindih Ros dengan dengan rudal yang telah menegang.
Amat mengisap ****** kembarnya sembari menggesek gesekkan batang rudalnya diantara dua paha Ros.
Ros yang mengerti kebutuhan Amat membuka kedua kakinya dengan lebar hingga dengan mudah amat memasuki goa favorit nya.
dengan rakus Amat mencium bibir Ros bergantian mengisap kedua ****** Ros, tanpa berhenti mengetakan pinggulnya.
cukup lama mereka bercinta hingga mencapai pelepasan di pagi itu.
Amat yang sudah tua dengan manja mintak dimandikan Oleh Ros,
mereka mandi berdua tanpa memperdulikan keempat anaknya, jika tiba tiba bangun.
Dikamar mandi Amat kembali berselera melihat tubuh Ros,
meminta Ros untuk membersihkan kan Rudalnya,.hingga rudal itu menuntut untuk dipuaskan kembali.
Ros yang sangat paham akan suaminya kembali menuruti keinginan Amat.
mereka kembali bercinta tanpa mereka sadari kalo saat itu anak tertua telah bangun.
anak tertua yang mendengar suara erangan emak saat mendapatkan kenikmatan hanya bisa menahan napas dengan air mata yang mengalir disudut mata.
entah apa yang ada dipikiran dan hati anak sulung itu,
hanya dia dan TUHAN yang tau.
*
Esok harinya,saat pemerikasaan pasien oleh dokter,Tak lupa Om Zal menanyakan kondisi dan perkembangan ibunya.
"Dok,bagai mana kondisi ibu saya?"
tanya Om Zal sembari memperhatikan dokter yang sedang memeriksa detak jantung nenek Lili.
…........
*******
"Tolong lakukan yang terbaik untuk ibu saya Dok!"
ucap Om Zal pada dokter sembari memegang kaki nenek Lili.
Melihat dokter dengan mata sendu yang menahan tangis.
Zal berusaha kuat dan tegar saat mendengan penjelasan dokter.
semakin hari kondisi Nenek Lili semakin menurun
Tiga hari setelah pembicaraan Zal dengan Dokter,nenek Lili menghembuskan nafas terakhirnya.
Saat itu ruangan Nenek Lili sangat sedih dengan uraian air mata dari mata bulat Rith yang jatuh tidak tertahan membasahi pipinya,.matanya yang biasa menatap tajam kini terlihat sembab dan berkaca,
Om Zal yang sangat sedih atas meninggal ibunya.
setelah selesai pemakaman Nenek Lili yang dihadiri seluruh kerabat,
perlahan rumah sudah mulai kekondisi semula.
Setelah nenek nya meningal,Rith selalu meras sendiri.
Rith tetap menjalani hidupnya dengan pikiran nya sendiri tanpa tersentuh oleh orang orang yang ada di rumah nenek Lili.
Rith kembali bisa merasakan tidur di rumah nenek Lili,di atas kasur kapuk peninggalan nenek Lili seadanya, tapi terasa hampa tanpa ada belaian sang Nenek disisinya.
kesedihan Rith semakin mendalam
saat tidak ada lagi yang bisa membelanya,Hanya 15 hari sekali om Zal pulang dari tempat kerjanya,
Selebihnya dilalui Rith dengan kesepian walau ada anggota lain dalam rumah itu..
Saat om Zal pulang lah Rith bisa tersenyum serta tertawa tanpa beban.
Setelah 3 Bulang sepeninggal nenek Lili,
Amat juga tidak pulang lagi ke rumah,
Amat lebih nyaman di rumah orang tuanya.
Semuanya telah kembali seperti semula,Tidak ada lagi duka dan kesedihan.Kecuali bagi Rith semuanya masih tetap sama,Kembali seperti semula,,,
Selalu mendengarkan bully an dari orang orang.
Untuk menghindari pertengkaran Rith memilih banyak main diluar bersama teman teman nya...
Karena sering main,pas pulang ke rumah Rith dimarahi mak Ros,
"Kamu memang anak tidak tau di untung!"
umpat mak Ros,tiba tiba saat Rith baru sampai di rumah tanpa tau salah nya.
Rith yang tidak terima dimarahi tanpa sebab,
Dengan kesal Rith menjawab..
"kenapa?
Apa salah ku?"
tanya Rith pada mak Ros dengan berdiri didepan mak Tampa bergeming.
"Aku tidak pernah mintak dilahirkan ke bumi ini!"
lanjut ucap Rith yang masih bisa didengar oleh mak Ros
Rith yang baru melangkah,terhenti saat melihat tumpukan piring kotor. Tanpa pikir panjang Rith langsung pergi mengambil piring kotor tuk di cuci...
Karana sudah menjadi makanan sehari hari,tidak lagi menjadi masalah bagi Rith saat di dibully,
Karena sudah terbiasa di katai,
Rith telah biasa melawan dengan kata yang tak pantas diucapkan.
Hingga Rith jadi tahan banting.
Hari hari terus berlalu..
masalah baru datang
Saat saudari keduanya berulah. perempuan
yang selalu dikatakan cantik.
Mulai berulah di luaran dengan teman laki laki nya..
Yang sudah mulai berpacaran an dan gonta ganti dengan banyak laki laki,Hingga akhirnya sampai juga berita itu pada mak Ros..
Saat mak mendengar berita itu sangatlah Tak percaya dan merasakan nyeri di dada nya.
Orang orang tidak henti bergosip.
Karena keseringan mendengar cerita tingkah anak ketiganya itu dari orang orang membuat mak sakit..
saat itu lah.....
"Rith,,si Ria begini ceritanya kata orang orang"
ujar mak memulai pembicaraan dan mengakhiri perang dingin dengan Rith..
''aku udah tau."
ucap Rith santai,dan juga heran karena mak tiba tiba memangil namanya.
Rith hanya menoleh sebentar dan kembali ingin melangkah namun terhenti.
"kenapa kamu diam saja?"
tanya mak Ros sedikit kesal dengan sikap dan ucapan Rith yang datar.
"Lalu aku harus apa?
Nanti kalo aku ikut campur,
dibilang iri karena dia cantik banyak yg suka."
lanjut Rith dengan mengangkat kedua tangannya ke udara,pertanda dia tidak mau ikut campur.
sebenarnya selama ini,Rith memiliki teman laki laki,bisa dihitung lah beberapa teman perempuannya. tapi tidak satupun yang dijadikannya kekasih, itupun mak Ros mengetahui tapi tidak pernah menimbulkan gosip.
"Rith,bisa tolong mak
tuk melihatkan dan memperhatikan Ria?"
mohon mak Ros dengan lembut,berhasil membuat Rith kasihan dan menuruti permintaan mak.
"Baik lah
nanti ku usahakan,tapi aku tidak janji."
balas Rith yang melihat mak.
Sebenarnya dulu saat kakak nya yang cantik di ganggu orang,
Juga Rith yang membela dan melindungi dengan caranya.
Hasil dari didikan bapak nya yang menjadikan Rith anak yang keras,kuat,pembangkang dan tak kenal rasa takut.
Begitu juga ketika adik laki laki nya melakukan kenakalan remaja dan berantem di luar,,
Saat Rith tau saudaranya kesulitan dan dapat masalah,
dia kan selalu datang membela dan melindungi mereka...
_______
semoga semuanya suka dengan karya saya
karena cerita ini dari kisah nyata
🇩 🇺 🇰 🇺 🇳 🇬 🇳 🇴 🇻 🇪 🇱 🇮 🇳 🇮 🇾 🇦 🇦 ..
🇩 🇪 🇳 🇬 🇦 🇳 🇻 🇴 🇹 🇪 ,🇵 🇴 🇮 🇳 🇩 🇦 🇳 🇱 🇮 🇰 🇪 🇩 🇦 🇷 🇮 🇹 🇦 🇲 🇦 🇳 🇹 🇪 🇲 🇦 🇳 🇸 🇪 🇲 🇺 🇦
😉😊😍🤩
🇸 🇪 🇷 🇹 🇦 🇲 🇦 🇸 🇺 🇰 🇦 🇳 🇩 🇦 🇱 🇦 🇲 🇱 🇮 🇸 🇹 🇫 🇦 🇻 🇴 🇷 🇮 🇹 🇳 🇾 🇦 🇾 🇦
🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Uthi Nana
anak kandung berasa anak tiri
2022-01-12
1