kehidupan Vira

Ojek motor yang membawa Vira telah sampai dan didepan rumahnya

Rumah yang tampak sederhana tapi rapi dan bersih yang sering di katakan Vira hanya gubuk kecil dihalaman ada beberapa pepohonan dan tanaman buah

Rumah itu peninggalan kakeknya dan punya sejuta kenangan di dalamnya

Vira turun dari motor membawa barang belanjaan dan di bantu oleh tukang ojek langganannya tersebut

"Terima kasih pak..." ucap Vira sambil menyodorkan uang bayaran untuk ojek juga helm ke pemiliknya

"Sama-sama neng, kalau begitu bapak permisi dulu ya" pamit tukang ojek nya berlalu pergi dari hadapan Vira

"Assalamualaikum, nek Vira pulang" pekik perempuan cantik itu

Vira memasuki ruang tamu rumahnya.

"Waalaikumsalam ra"

Vira mencium punggung tangan neneknya yang sudah sangat keriput

"Nenek sudah makan?" tanya Vira sembari menuntun neneknya duduk di sofa yang sudah usang.

"Alhamdulillah sudah ra,tadi ada yang mengantarkan nasi sama lauk masih ada di belakang kalau kamu lapar bisa langsung makan saja" jawab sang nenek mengelus lengan cucu semata wayangnya, mata yang tidak lagi bisa melihat dengan jelas itu berkaca-kaca.

" siapa yang antar nek?" tanya Vira

" Herman,katanya ada acara di rumah nya jadi sekalian di antar nya makanan untuk kita"

" mas Herman anak buk Ida nek?" tanya Vira memastikan

" iya...Herman mana lagi cu,hanya dia yang sering mengantar kan kita makan...!!"

Herman memang sering mengantar makanan untuk Vira dan nenek nya dengan alasan selalu ada acara di rumah nya tapi tak pernah di tanggapi Vira karena Vira tahu Herman lelaki yang terkenal playboy di gang rumah mereka banyak perempuan yang patah hati bahkan ada yang pernah mengaku hamil anak Herman tapi Herman malah tak mengakui nya itu yang membuat Vira tak ingin berdekatan dengan lelaki itu tapi Herman terus menerus mengantarkan makanan bahkan sering memberikan nenek Sumi pakaian

" lain kali kalau bisa di tolak,tolak saja nek" ujar Vira tidak suka

" tidak baik menolak niat baik seseorang ra, apalagi bu Ida memang sudah kita kenal lama"

dulu nenek Sumi pernah bekerja sebagai tukang cuci di rumah keluarga Herman jadi dia cukup mengenal keluarga itu

"Maafkan nenek, yang telah merepotkan mu ra"

Setetes embun jatuh di pipinya yang keriput, dan langsung di hapus oleh Vira

"Nenek ngomong apa sih, nenek tidak merepotkan Vira kok malahan Vira bahagia bisa bersama nenek sampai saat ini hanya nenek satu-satunya keluarga yang Vira punya nek,Vira ingin mengabdikan hidup Vira untuk mengurus nenek"" jawab Vira mengulas senyum, dia menahan air matanya, jangan sampai dia menangis dan membuat neneknya tambah merasa bersalah lagi

"nenek beruntung memiliki cucu seperti kamu Vir,kamu persis seperti ibu mu rendah hati dan penyayang nenek berdo'a agar kamu mendapat kan suami yang baik,bisa membimbing dan menjaga mu kelak saat nenek tiada" ujar nenek Sumi sambil memegang kedua punggung tangan cucunya.

"Vira yang beruntung karena memiliki nenek penyayang seperti nenek,nenek dan kakek banyak berkorban untuk membesarkan Vira,sudah saat nya Vira yang membalas semua kebaikan kalian pada Vira,Vira berharap kita masih bisa bersama nek,Vira ingin nenek melihat anak-anak Vira besar nanti" ucap Vira dengan berusaha menahan air mata nya tapi tetap turun tanpa permisi,Vira langsung memeluk sang nenek, terisak pelan dia tak ingin tuhan memisahkan mereka saat ini karena hanya nenek Sumi Sumi yang Vira miliki

"Terima kasih telah merawat Vira dari kecil nek, terima kasih." sang nenek mengelus punggung cucunya, merekapun sama-sama menangis.

" ayah dan ibu mu, pasti bangga memiliki putri cantik sepertimu"

Vira semakin terisak mendengar ucapan neneknya. Justru Vira lah yang bangga telah memiliki orang tua seperti ayah dan ibunya.

Kemudian mereka mengurai pelukan setelah beberapa menit menangis.

"Nenek harus sehat terus, biar suatu hari bisa melihat aku sukses."

Vira kembali dengan nada ceria, sang nenek tertawa renyah.

"Nenek sudah tua ra, nenek tidak tahu kapan nenek akan meninggal,tapi nenek hanya minta satu hal pada Tuhan" ucapnya sendu, tubuh nya menegang lalu tersenyum.

" apa nek?" tanya Vira penasaran "Vira akan terus berdoa kepada Allah, semoga Allah mengabulkan keinginan Vira yang ingin nenek hidup lebih lama bersama Vira"" neneknya semakin tertawa mendengar penuturan cucu nya ini

" nenek hanya ingin melihat kamu menikah,nenek ingin kamu bahagia nak menikah dengan lelaki yang bertanggung jawab"

"Oh ya, hari ini Vita belanja beberapa bahan makan, nenek mau Vira masakin apa?"ucap Vira mengalihkan pembicaraan dia belum bisa menjawab untuk mengabulkan permintaan nenek nya itu karena memang belum ada calon yang cocok bagi dirinya

"Apapun yang kamu masak, nenek pasti suka."

" ayo Vira antar ke kamar,Vira masak dulu untuk makan malam kita nanti" ujar Vira membantu nenek nya berdiri

Mereka berjalan dengan Vita yang menuntun neneknya menuju arah kamar,dia tak ingin nenek nya bekerja membantu nya,dia bisa mengerjakan semua sendiri nenek nya cukup beristirahat saja, terkadang perempuan tua itu bosan karena selalu di larang oleh Vira

" Vir,, nenek ingin melihat mu memasak" pinta Nenek nya

" tapi jangan bekerja ya nek,nenek cukup duduk saja" ucap Vira dan di anggukki oleh nenek Sumi,betapa sayang nya Vira pada dirinya membuat nya tak bisa berpisah lama dari cucu nya ini

" nenek duduk,di sini biarkan aku yang akan memasak." ucapnya menarik satu kursi yang akan di duduki Nenek nya

"Semoga kamu suatu hari, mendapatkan jodoh yang terbaik ra" do'a nya tulus.

"Aamiin nek." jawab Vira tersenyum

Vira perempuan multitalenta dia bisa menjadi koki, merawat nenek nya dan dia pandai bernyanyi dalam segi memasak dia cukup pintar karena semenjak neneknya sakit 5 tahun yang lalu dia sudah belajar memasak. Kata sang nenek, bakat memasak Vira diperoleh oleh almarhumah ibunya yang memang jago masak.

Makan malam Vira dan neneknya cukup sederhana ada nasi putih untuk lauk-pauknya ada tahu, tempe, ikan asin dan sambal

Waktu menunjukkan jam 22: 00 WIB.

Neneknya sudah tertidur sementara Vira duduk di tepi ranjang neneknya menatap sang nenek yang sudah tidur.

"Semoga Allah berbaik hati membuat nenek hidup lebih lama lagi bersama ku" gumamnya dengan nada sedih menatap wajah keriput sang nenek

Vira beranjak menuju kamar yang berada tepat di samping neneknya,kamar yang sangat sederhana hanya ada satu kasur di atas semen yang di alasi karpet dan satu lemari kecil,Vira berjalan ke lemari untuk mengganti pakaian nya dengan piyama matanya melirik benda kecil yang berada dia atas meja.

Berjalan mendekat, kemudian dia menatap pigura kecil yang telah usang. Dimana dia yang masih berusia 1,5 tahun duduk di pangkuan ibu nya, sedangkan ayahnya berdiri memegang pundak istri ibu nya

Mereka tersenyum bahagia di foto itu.

Vira mengambil foto lalu dia duduk ditepi ranjang kecil miliknya.

"yah, bu, kalian apa kabar di sana,Vira kangen kalian,Vira di sini bersama nenek bu" tangannya mengusap pelan foto, menggigit bibir bawahnya dengan mata berkaca-kaca "Vira kangen banget sama kalian, semoga suatu saat nanti kita di pertemukan bersama dalam satu keluarga utuh,ada kakek dan juga nenek, Vira janji akan menjaga nenek sebaik mungkin bu,yah" air mata Vita mulai mengalir "Kenapa kalian secepat itu meninggalkan Vira"ucap nya pelan

Vita merebahkan tubuhnya memeluk pigura foto ayah dan ibunya lalu terisak kecil. Seharusnya Vira lagi di masa-masa bahagia dengan ayah dan ibunya, tapi apalah daya ini sudah takdir dari yang kuasa Vira di tempat menjadi anak yang mandiri dan bekerja keras untuk kelangsungan dia dan nenek nya

Terpopuler

Comments

Gustriana Baiki putri

Gustriana Baiki putri

lanjuuuut

2024-02-24

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

heeemmm yang begini nih bikin mewek

2023-08-17

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

sabar ya vir

2023-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 awal
2 menikah
3 menarik
4 kehidupan Vira
5 merenung
6 jatuh cinta
7 makan siang
8 pacaran
9 pulang bersama
10 menikah
11 meninggal
12 Tugas
13 Malu
14 Hal manis
15 belum siap
16 Marah
17 cemburu
18 salah paham
19 menginginkan
20 Cerita masa lalu
21 Cucu
22 Bucin
23 makan siang
24 Gaun
25 Ocehan Utari
26 mulai posesif
27 Romantis
28 Bersikap sopan
29 acara
30 Istri
31 akhirnya
32 Harmonis
33 kedatangan Clara
34 memperkenalkan
35 Berita heboh
36 panggilan
37 cemburu
38 menjelaskan
39 Jahil
40 selalu Romantis
41 obrolan Suami istri
42 bertemu
43 berteman
44 memastikan bahagia
45 jalan-jalan
46 lelah
47 kedatangan
48 hamil
49 Bahagia
50 gelisah
51 menghubungi Melinda
52 sensitif
53 ke kantor
54 ulang tahun
55 bahagia
56 model
57 Rindu
58 Gendut
59 Liburan
60 menunggu
61 jalan pagi
62 Lajang
63 melahirkan
64 Shasa
65 jodoh
66 End
67 season 2
68 Perjodohan
69 Playboy
70 Brondong
71 menginap
72 menang
73 menikah
74 Ancaman
75 Kesal
76 Menikah
77 Rumah gue
78 obrolan pagi
79 malu
80 Bully
81 mimpi
82 pergi
83 pernikahan koyol
84 Panggilan
85 pembalasan
86 memikirkan pembalasan
87 menyudahi perdebatan
88 parah
89 perasaan
90 kasihan
91 perkosa
92 melamun
93 makan malam
94 kemarahan Raihan
95 mencoba
96 istri sesungguhnya
97 bertemu alex
98 merebut kembali
99 Cemburu
100 hubungan jebakan
101 balasan
102 bucin
103 memperkosa
104 saling cinta
105 kemarahan Raihan
106 Terpuruk
107 Perasaan yang sama
108 jalan-jalan
109 Bali
110 perjodohan
111 Bersiap
112 kejutan romantis
113 Kesal
114 tabrakan
115 Menguji
116 Main
117 Franda
118 Janda
119 mempermainkan
120 merajuk
121 olahraga bareng
122 belanja
123 perasaan
124 Jadian
125 Restu
126 Manis
127 Berpisah
128 Rindu
129 hamil
130 Gombal
131 Merajuk
132 Datang
133 Menunggu halal
134 Janda
135 berpisah lagi
136 persiapan
137 menikah
138 pengantin baru
139 berpisah
140 Pertunangan
141 Hamil
142 Akhir
143 exstra part
Episodes

Updated 143 Episodes

1
awal
2
menikah
3
menarik
4
kehidupan Vira
5
merenung
6
jatuh cinta
7
makan siang
8
pacaran
9
pulang bersama
10
menikah
11
meninggal
12
Tugas
13
Malu
14
Hal manis
15
belum siap
16
Marah
17
cemburu
18
salah paham
19
menginginkan
20
Cerita masa lalu
21
Cucu
22
Bucin
23
makan siang
24
Gaun
25
Ocehan Utari
26
mulai posesif
27
Romantis
28
Bersikap sopan
29
acara
30
Istri
31
akhirnya
32
Harmonis
33
kedatangan Clara
34
memperkenalkan
35
Berita heboh
36
panggilan
37
cemburu
38
menjelaskan
39
Jahil
40
selalu Romantis
41
obrolan Suami istri
42
bertemu
43
berteman
44
memastikan bahagia
45
jalan-jalan
46
lelah
47
kedatangan
48
hamil
49
Bahagia
50
gelisah
51
menghubungi Melinda
52
sensitif
53
ke kantor
54
ulang tahun
55
bahagia
56
model
57
Rindu
58
Gendut
59
Liburan
60
menunggu
61
jalan pagi
62
Lajang
63
melahirkan
64
Shasa
65
jodoh
66
End
67
season 2
68
Perjodohan
69
Playboy
70
Brondong
71
menginap
72
menang
73
menikah
74
Ancaman
75
Kesal
76
Menikah
77
Rumah gue
78
obrolan pagi
79
malu
80
Bully
81
mimpi
82
pergi
83
pernikahan koyol
84
Panggilan
85
pembalasan
86
memikirkan pembalasan
87
menyudahi perdebatan
88
parah
89
perasaan
90
kasihan
91
perkosa
92
melamun
93
makan malam
94
kemarahan Raihan
95
mencoba
96
istri sesungguhnya
97
bertemu alex
98
merebut kembali
99
Cemburu
100
hubungan jebakan
101
balasan
102
bucin
103
memperkosa
104
saling cinta
105
kemarahan Raihan
106
Terpuruk
107
Perasaan yang sama
108
jalan-jalan
109
Bali
110
perjodohan
111
Bersiap
112
kejutan romantis
113
Kesal
114
tabrakan
115
Menguji
116
Main
117
Franda
118
Janda
119
mempermainkan
120
merajuk
121
olahraga bareng
122
belanja
123
perasaan
124
Jadian
125
Restu
126
Manis
127
Berpisah
128
Rindu
129
hamil
130
Gombal
131
Merajuk
132
Datang
133
Menunggu halal
134
Janda
135
berpisah lagi
136
persiapan
137
menikah
138
pengantin baru
139
berpisah
140
Pertunangan
141
Hamil
142
Akhir
143
exstra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!