Alvin yang ternyata baru keluar dari kamar mandi langsung mengambil ayam yang berada di tangan Rendra
Dengan tanpa perasaan Alvin menyimpan paha ayam tersebut ke dalam sebuah kotak
"Ini untuk jatah makan malamku Aku akan memberikanmu uang untuk membeli makanan yang lain." ucap Alvin
Rendra hanya dapat melihat ayam yang telah dibungkus oleh Alvin dengan tatapan nanar karena merasa sangat terdzolimi oleh bosnya sendiri
Rendra melanjutkan makan siangnya dengan malas, Briana yang baru keluar dari kamar mandi menatap bingung pada Rendra yang terlihat sangat sedih seakan-akan makanannya habis direbut oleh orang lain
Briana berpikir mungkin anda sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya sedih
Alvin yang sudah menyimpan ayam pemberian Briana untuk Rendra tersenyum bahagia
Rendra bergegas membersihkan sisa makan yang berada di atas meja lalu keluar dari ruangan Alvin
Sebuah hotel tampak James menelpon seseorang untuk mencari identitas Briana, "aku akan menjadikannya selir aku akan merebut semua yang menjadi milik Alvin apapun." ucap James
"Sayang aku sudah mandi Aku ingin mandi." ucap Silvia
James berjalan lalu memeluk tubuh Silvia yang terbalut handuk " kau sangat wangi sayang." ucap James
Avin sudah duduk di kursi kebesarannya dengan santai bekerja, begitupun Briana yang sudah kembali ke tempat duduknya untuk mengecek laptop miliknya
Alvin mendekati meja Briana, "apakah kau membuat bekal sendiri." tanya Alvin, Bryan hanya mengangguk saja
"Bisakah kau membuat bekal untukku Aku akan membayar bekal yang kau buat untukku." tanya Alvin
Briana menatap wajah Alvin lalu berpikir sejenak, "aku akan membuatkanmu bekal bahkan makan siang dan malam asalkan aku bisa pindah ke tempat penelitian." ucap Briana
"Aku akan memindahkan mu di pusat penelitian tapi dengan satu syarat kau harus membuatkanku makanan makan pagi, siang dan malam tapi kau membuatnya di apartemenku." ucap Alvin
"Baiklah aku setuju permintaanmu tapi aku ingin pindah sekarang juga ke pusat penelitian." ucap Briana
"Baiklah mulai saat ini kau akan pindah di pusat penelitian silahkan buka pintu itu." ucap Alvin
Alvin menyuruhnya untuk membuka pintu, briana pun menuju pintu tersebut untuk membukanya, mata Brianna terbelalak saat menyadari ternyata ruang penelitian ada di sebelah ruangan Alvin dan hanya dibatasi oleh pintu yang tadi di bukanya
"Mulai saat ini kau pindah di ruang penelitian tapi kursimu tetap berada satu ruangan dengan ku." ucap Alvin dengan senyuman tipis
Briana sungguh tak percaya apa yang terjadi Bagaimana bisa ruangan penelitian berada di samping ruangan CEO dan dia masih harus duduk di ruangan Alvin bukan di ruangan penelitian seperti apa yang seharusnya
"Kenapa aku harus tetap di ruangan ceo sedangkan aku sudah pindah ke ruangan penelitian seharusnya aku mempunyai kursi di sana." ucap Briana
"Karena tidak ada kursi serta meja di ruang penelitian karena para penelitinya mempunyai ruangan masing-masing dan kau adalah anak magang jadi kau tak bisa mempunyai ruangan sediri, jadi ruanganmu bersama dengan ku." ucap Alvin
Briana mendengus sebal mendengar perkataan Alvin dia tak menyangka ruang penelitian Alvin adalah ruang khusus penelitian tidak memiliki meja atau kursi
Alvin merasa gemas melihat wajah briana yang kesal bercampur marah menjadikan pipinya berwarna merah hal itu tak luput dari pandangan Alvin
"Ingat mulai besok kau harus membawakan aku bekal makanan dan saat makan siang Kau harus ke apartemenku untuk membuatkan ku makan siang dan makan malam." ucap Alvin
Briana menatap tak suka pada Alfin tapi dia sudah berjanji akan melakukan hal tersebut mau tidak mau dia harus melakukannya
Alvin tertawa dalam hati saat melihat Briana .
jangan lupa like, komen, vote, dan, hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
Samsuna
ada ada saja si Alvin 😂
2023-12-09
0
Ymmers
kenaaa dweeehh 😁
2023-03-08
0
lina
Briana licik kuadrat bertemu lawan sama2 licik ,ini siapa yg akan menang ya🤔
2023-02-05
0