Hari yang menyebalkan!

^^H A P P Y R E A D I N G^^

🌹🌹🌹🌹🌹

"Kalau gitu aku akan pulang, bye!" Syakira membalikan tubuh nya, tapi saat dia akan melangkah suara Rayden membuat langkahnya terhenti.

"Mau kemana?" tanya Rayden.

"Budeg ya? kan aku bilang tadi, AKU MAU PULANG!!" mengulang kalimat yang sama dengan suara yang sengaja di keraskan.

"Siapa yang menyuruh mu pulang? enak saja kalau kau pulang nanti yang ada kau makan gajih buta! dasar pemalas!" ketus Rayden.

Sekali lagi membuat Syakira kesal bukan main, dia mengeretakan gigi nya untuk menahan kesalnya itu.

"Kapan aku mulai bekerja?" meremas pinggir tas nya, kembali dia menahan kesal.

"Sekarang! minta baju OB pada bagian kebersihan." kata Rayden dingin.

"Oh." hanya menjawab singkat dengan wajah di tekuk.

"Pekerjaan pertama mu, belikan aku coffe." kata Rayden tanpa berniat melihat eskpresi Syakira yang kesal.

"Uang nya?"

"Pakai uang mu!"

Syakira keluar dengan malas nya, membelikan coffe yang di minta si tuan muda gila nya.

Beberapa menit berlalu..

"Ini coffe nya." Syakira menyimpan coffe nya di meja.

Rayden melihat coffe nya, dan melihat itu dia menggelengkan kepalanya.

"Siapa yang menyuruh mu membeli coffe itu, aku ingin coffe Capuccino." seri Rayden dingin.

Yang mana membuat Syakira melongo, kesal? tentu saja dia kesal setengah mati.

tapi mengingat Moge nya? ahk..dia kalah.

Tidak mau banyak mengomel, kembali keluar lagi untuk membeli coffe baru, pesanan tuan muda gila nya.

Beberapa menit berlalu lagi..

Untuk sekarang Syakira lebih lama, dia mengantri terlalu lama karena banyak nya pengunjung.

"Ini pesanan anda, coffe Capuccino!" menekan kata Capuccino dengan tegas.

Dan tanpa menunggu jawaban lagi, Syakira keluar dari ruangan menyeramkan itu, seperti nya Syakira akan meralat semua ucapan nya saat akan memulai mencari kerja nya, dimana dia mengatakan "Semangat, cari kerja biar kurus!"

Bukan hanya akan kurus saja, tapi dia juga akan terlihat menyedihkan, apalagi jika keluarga nya tau, bisa habis di bully dia oleh kakak sulung nya yang tengil itu, dan untuk Daddy nya bisa di pastikan si topeng monyet itu akan habis di pukuli oleh Daddy nya.

"Sabar, kalau aku gegabah si Jojo akan jadi milik orang, enak aja itu kan hadiah dari Daddy." batin Syakira mau tak mau harus menerima kondisi menyedihkan nya itu.

Di rumah dia bahkan menjadi seorang princess, tapi sekarang? Syakira memegang lap kanebo di tangan nya, hal yang bahkan belum pernah dia bayangkan sebelumnya akan dia pegang bahkan tidak dia lepas selama beberapa menit ini.

"Mbak tolong buatin kopi ya." ucap seorang pria tiba-tiba duduk di pantry.

Syakira membuatkan kopi nya tanpa berniat menjawab, dengan kesal Syakira menyeduh kopi nya dan memberikannya pada pria itu.

"OB baru ya mbak?." tanya pria itu.

Tapi Syakira yang kesal tidak menjawab.

"Cantik-cantik kok mau jadi OB mbak? mending jadi istri saya aja." pria itu kepedean.

"Banyak gaya banget sih pak, sana pergi ini jam kerja jangan bilang bapak suka makan gajih buta ya, bilangin sama tuan muda baru tau rasa ya bapak!" Syakira berkata dengan wajah dingin nya.

Membuat pria itu kaget dan langsung bungkam, ketakutan dia saat mendapatkan ancaman dari OB baru itu karena memang pemilik perusahaan nya terkenal dengan galak nya.

Setelah pria itu pergi dengan wajah takut nya kini Syakira kembali sendirian lagi, dia membenarkan baju nya itu, seumur-umur ini adalah pertama kalinya Syakira memakai pakaian seperti ini.

Dia memang menyukai makanan sederhana dan murah, tapi untuk pakaian? jelas Syakira lebih menyukai pakaian branded seperti kakak nya yang hobby mengoleksi barang branded.

"Mbak, tolong bersihkan toilet nya, udah kotor tuh." suruh seorang wanita yang tiba-tiba datang menghampiri Syakira.

Whatt??

Seorang Syakira harus membersihkan toilet!! yang benar saja, tidak!! ini penghinaan nama nya, dia memang butuh kerjaan untuk memperlihatkan pada Daddy nya jika dia bisa mandiri, tapi bukan pekerjaan seperti ini yang dia inginkan.

Bukan membersihkan toilet! bukan menjadi kacung dari maling yang mencuri motor nya.

Bukkk !!

Syakira melemparkan lap kanebo nya kasar, lalu berjalan dengan wajah menahan kesal membawa kemoceng di tangan nya.

Alih-alih mengetuk pintu Syakira nyelonong masuk begitu saja, membuat orang-orang yang ada di ruangan itu kaget.

"Heh!! kami pikir kamu siapa hah? seenaknya nyuruh orang bersihin toilet!" amarah Syakira tidak terbendung lagi.

"Ray! dia siapa?" tanya seorang wanita seksi nan cantik.

"Dia__" ucap Rayden terhenti.

"Aku orang yang dia rugikan, dia harus tanggung jawab dan membayar semua yang telah dia lakukan! pokok nya aku minta dia harus bertanggung jawab!!" Syakira berkata dengan tatapan tajam ke arah Rayden.

"Ray kamu hamilin dia??" wanita seksi itu eskpresi nya tidak bisa di tebak.

Tapi dari gestur tubuh nya memperlihatkan jika dia kaget, namun masih bisa santai.

Yang mana membuat Syakira melirik wanita itu dengan tatapan sinis.

"Mbak cantik-cantik jangan mau ketipu sama dia, tampang aja cakep dia itu sudah buat saya rugi ya mbak, saya bilang aja bobrok dia dari awal kasihan sama mbak nya kalau tau nya pas udah nikah." Syakira berpura-pura Iba pada wanita itu.

Rayden menganga mendengar ucapan Syakira yang menuduhnya itu, apa yang dia lakukan memang nya sehingga gadis itu meminta pertanggungjawaban nya?.

"Ray, kamu kok tega sih, dia hamil kamu nggak nikahin malu-malu in banget aku punya sepupu kaya kamu, ihk dasar aku bilang Momi kalau Rayden manis nya sudah hamilin orang!" wanita seksi itu pergi dengan wajah yang biasa saja.

Syakira menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sebenarnya yang tadi itu pacarnya atau sepupu nya, kenapa eskpresi nya biasa saja.

"Heh! kemari kamu!" Rayden menatap tajam Syakira yang membuatnya malu di depan adik sepupunya itu.

"Apa!" alih-alih takut Syakira malah menantang dan mendekatkan dirinya agar lebih dekat dengan Rayden.

Rayden mendekatkan tubuhnya dengan Syakira, keduanya saling melemparkan tatapan tajam, sampai akhirnya tangan Rayden terulur untuk memegang tangan Syakira.

"Kenapa kau bicara yang tidak-tidak pada adik ku?" tanya Rayden.

"Bicara apa? aku bicara fakta, kau adalah maling yang berkedok CEO!" sahut Syakira berapi-api.

Rayden menatap Syakira dengan pandangan tidak biasa, melihat wajah Syakira lama-lama membuat dia teringat akan masa kecilnya dulu, dimana dia pernah bertemu dengan gadis bertubuh sedikit gemuk yang menimpuk nya dengan batu.

Dan ya.. kini dia tau, gadis itu adalah Syakira, gadis kecil yang selama bertahun-tahun telah dia cari, dan kini mereka bertemu setelah belasan tahun lamanya mereka tidak bertemu.

"Maaf, bercanda ku keterlaluan ya?"

"Kau marah pada ku? Ndut?"

Deg..

"Sudah gila ya? aku tidak gendut!!"

Syakira tidak paham dengan ucapan Rayden, pria aneh, sebentar-sebentar galak, dan sekarang? apa? dia menjadi gila!.

"Kau benar-benar tidak mengingat ku?" Rayden berkata sambil menatap Syakira.

Dan tatapan itu membuat Syakira merinding di buatnya, dia berasa melihat hantu, dan berhadapan dengan setan gentayangan.

"Sudahlah, aku tidak mau drama lagi, kita selesai! aku tidak mau moge itu, anggap lah itu zakat ku untuk orang kaya gila seperti mu, bye!" Syakira menepis tangan Rayden, lalu pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban Rayden.

Melihat Syakira pulang dengan wajah datar, itulah yang Rayden lakukan.

"Tuan seharusnya anda mengejarnya." Rico tiba-tiba muncul.

"Untuk apa? dia akan kembali untuk mengambil moge nya." balas acuh Rayden.

"Tapi tuan bagaimana kalau nona Syakira tidak kembali?" Rico menakut-nakuti.

"Maka aku akan datang ke rumah nya." kata Rayden santai.

Syakira pulang dengan wajah di tekuk, bagaimana tidak hari ini dia sangat kesal sekaligus menahan lapar, uang dua puluh ribu nya habis untuk membeli coffe kesukaan tuan muda gilanya.

"Mommy!! aku pulang!" teriak Syakira.

"Tumben panggil Mommy, biasanya juga Daddy!" Mom Fallen menjawab dingin.

"Mom, ihk nggak gitu, aku kan sayang Mom." Syakira memeluk Mom Fallen.

"Tumben bau, cape banget ya? mandi dulu gih Mom masakin Ayam kecap buat kamu." kata Mom Fallen sambil mengusap kepala sang putri lembut.

"Ahk nggak mau mandi, laper mau makan aja." Syakira berjalan begitu saja melewati Mom Fallen, dan melihat itu Mom Fallen hanya bisa geleng-geleng kepala, tidak bisa berkomentar karena putri nya memang menyukai makanan.

🌹

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***