bab 2

Di perjalanan pulang Reyna meminta Dewa untuk mempertemukan nya dengan ibu Dewa. karna sudah lama pacaran Reyna belum pernah bertemu ibu nya Dewa. meski Dewa terus saja menolak ,namun bukan Reyna nama nya kalo tidak bisa membujuk Dewa.

" permisi...selamat sore tanteu"

ibu itu terkejut karna tiba tiba saja ada gadis cantik berdiri di depan nya.

" maaf tanteu saya tadi liat pintunya terbuka,dan Dewa menyuruh saya masuk,tapi dia sendiri malah pergi entah ke mana. jadi saya sendiri ke sini"

" oh..tidak apa apa nak,kamu pasti Reyna iah kan?persis seprti yang selalu Dewa ceritakan pada ibu. cantik ,manis dan baik hati" Reyna tersipu ,pipinya merona mendengar ucapan ibunya Dewa.

" aduh Dewa ngomong apa aja iah,aku ko jadi deg degan gini."

" memang Dewa bicara apa saja sama ibu,pasti dia menjelekan saya iah bu" Reyna cemberut seolah olah ia kesal.

" tidak sayang,ia bilang kalo kamu adalah hidup nya.ibu sudah lama tidak melihat nya semangat untuk hidup sebelum kenal kamu,dia orang yang penuh dengan ke sedihan,ke bencian.iah itu karna masalalu ibu. ibu yang salah nak,ibu melahirkan Dewa tanpa pernikahan. ibu terjebak oleh cinta yang membuat ibu harus melahirkan nya tanpa seorang ayah. begitu ia tumbuh,semua orang selalu mengatai nya.mereka bilang Dewa anak haram. padahal seorang anak terlahir ke dunia ini suci,yang haram itu hubugan yang ibu jalin dan itu bukan ke salahan Dewa " ia berlinang air mata. begitu pula dengan Reyna ,ia takuas menahan air mata nya. tanpa ia sadari ia memeluk ibu Dewa dan terisak

" berjanji lah nak,kamu gak akan pernah meninggalkan Dewa? karna dia begitu mencintai mu.tolong berjanji lah demu ibu" ia sangat berharap kalo Reyna tidak akan meninggal kan Dewa.

" baik lah bu,aku berjanji" Reyna tersenyum .dan terlihat wajah bahagia dari sang ibu.

Setiba di rumah Reyna mencari mamah nya.

"mah..mah.." tak kunjung ada jawaban Reyna masuk ke halamab belakang dan terlihat ada sang ayah yang sedang tertawa tawa dengan mamah nya.

" wah wah....rupanya ayah sudah pulang,kenapa gak bilang sama aku,kan aku bisa jemput ayah ke bandara"

Reyna memajukan bibir nya seakan dia marah pada ayah nya.

" liat deh mah anak ini,so soan mau jemput ayah segala.kamu aja sibuk terus entah ke mana.bisa bisa nya marah sama ayah" ayah Reyna baru pulang dari singapur,usahanya yang lumayan maju membuatnya harus terus keliling ke tempat tempat lain.

" oh iah sayang kamu sayang kan sama ayah? apa pun yang ayah putus kan kamu akan setuju?"

tiba tiba saja sang ayah memberikan pertanyaan yang membuat Reyna heran.

" tentu saja ayah,aku sangat sayang ayah dan ibu. dan ke putusan ayah adalah ke putusan ku juga"

"oh trimakasih sayang ku,ayah senang mendengarnya. jd begini tadi pulang dari bandara ayah mampir ke rumah sahabat ayah,ia memperkenal kan rekan bisnis nya.masih muda,tampan,sopan dan mapan.dia orang baik,dan ia sudah ingin menikah.dan kebetulan waktu kita mengadakan pesta bulan lalu ia melihat mu nak.dan sekarang ia melamar kamu untuk jadi istrinya. tentu saja ayah menyetujuinya.karna ayah pikir kamu tidak akan menolak pilihan ayah"