Cinderella Somplak Part 16. Pisang tanduk yang malang

Cinderella sampai di halaman rumah ayahnya, namun Cinderella tidak melihat Agam di tempat yang dia tinggalkan tadi. ''Kemana dia?'' Ucap Cinderella celingak-celinguk mencari Agam..

Cinderella pun turun dari motor, dan berjalan ke dalam rumah siapa tau Agam berada di dalam rumah. Namun bukannya Agam yang dia lihat, melainkan sang Ayah yang sedang tertawa bahagia dengan ibu tirinya.

''Look at Mom, Dad kicked me out of this house because he wants to be happy with his new family.'' (Lihatlah bunda, ayah mengusirku dari rumah ini karna dia ingin bahagia dengan keluarga barunya.) Gumam Cinderella dalam hati, dan menyumpah serapahi si penyihir Meksiko yang sangat dia benci..

''Cinderella.'' Amora si penyihir Meksiko menyapa, membuat Ayah Haris langsung menoleh dan memanggil namanya. Namun Cinderella melangkah ke lantai atas dimana kamarnya berada dan mungkin ada Agam di sana..

Ceklekk..

Pintu terbuka dengan lebar lalu Cinderella mencari di setiap sudut kamarnya, namun ia tidak menemukan Agam si titisan unta itu. ''Ih kemana dia pergi? apa jangan-jangan dia pulang ke rumahnya yaa?'' Cinderella pun langsung keluar dari kamarnya dan berlari menuju rumah yang selama ini Agam tempati..

Namun baru saja turun dari tangga, ayah Haris memanggilnya. ''Nak, kau mau kemana lagi?'' Tanya ayah Haris membuat Cinderella berhenti melangkah.

''Bukankah aku di di suruh pergi dari sini? maka aku pergi dengan suka rela, nikmatlah kebahagiaan Ayah bersama penyihir itu Hmmpt.'' Cinderella melengos pergi tanpa mau mendengar teriakkan sang Ayah yang memanggilnya..

''Mas sudah Mas, biar aku yang berbicara dengan Cinderella Mas tunggu di sini saja '' Amora berlari menyusul Cinderella dan memanggilnya..

''Cinderella.''

''Ella tunggu!'' Teriak Amora menghentikan langkah Cinderella

''Apa sih. Minghir!''

''Nggak! dengerin dulu saya mau bicara.'' Amora memaksa.

Cinderella mendengus dan membuang muka ke arah lain. ''Apa?''

''Cinderella Nak, aku tau aku ini hanya ibu sambung mu tapi dengan kepergian kamu seperti ini membuatttt, membuatku sangaaaaattt bahagia.'' Ucap si penyihir Meksiko dengan tawa mengejek pada Cinderella.

''Kau pikir kamu akan menang? eh penyihir Meksiko walau aku pergi dari rumah ini tapi dengarkan ini baik-baik, akuuu tidak akan membuat mu dan anakmu hidup dengan tenang di rumahku.'' Ucap Cinderella

Dhukk..

Cinderella menyenggol bahu ibu tirinya, lalu melangkah pergi mencari Agam..

''Heh! dasar anak sialan!'' Teriak Amora mengelus bahunya yang sakit, lalu pergi masuk kedalam rumah dengan menghentakkan kakinya..

•

•

•

Sedangkan Agam sendiri, ia sudah dua jam lamanya terjebak di jendela rumah dengan posisi setengah badannya berada di dalam rumah dan setengah badannya berada di luar rumah. Agam sulit mengeluarkan badannya atau masuk kedalam, karna jendela dapur sangat kecil untuk badannya yang gagah perkasa.

Lah Lu ngapain tong masuk jendela? sampe nyangkut gitu, gak sadar diri apa badan segede gitu mau masuk jendela yang lebarnya se uprit..

''Tidak adakah orang lewat heiii tolong.'' Teriak Agam yang sudah merasakan pegal di bagian perutnya karna menahan berat badannya.

''Kenapa aku jadi bodoh sih, aahhh aku laparrr.'' Gumam Agam merutuki kebodohannya, namun tak lama ia mendengar suara Cinderella yang sedang berteriak memanggil namanya.

''Wan Abud heii kau dimana?''

Dor.. Dor.. Dor..

Cinderella menggedor pintu rumah Agam, namun tidak ada jawaban dari dalam..

''Cinderella aku disiniiiii, di belakang.'' Teriak Agam yang membuat Cinderella langsung melangkah ke area dapur dan terjejut melihat Agam nemplok di jendela..

''Hahah hahahah, ya ampun Wan Abud kamu sedang apa di situ hahahah di teriakin maling baru nyari lho.'' Cinderella terus menertawakan Agam yang menurutnya lucu, hingga perut Cinderella sakit.

''Bisa tidak jangan menertawakan aku! bantuin kek, dasar istri durhakim kamu.'' Ketus Agam..

Khem..

Cinderella berdehem lalu membantu menarik kaki Agam supaya keluar dari jendela, namun tidak segampang yang Cinderella pikir, ternyata susah untuk mengeluarkan badan kekar Agam dari jendela..

''Ahhhkk,, Cinderella jangan di tarik sakit bodoh!''

''Trus harus bagaimana?''

''Carikan aku kursi atau apa kek biar kaki ku nggak ngambang, aku bisa keluar sendiri kalau kaki ku nyentuh dengan tanah atau apapun cepat!''

Cinderella pun dengan refleks berlari mencari kursi lalu menaruhnya tepat di bawah kaki Agam ''Inii, cepat turun apa kaki mu menyentuh kursi?''

Kaki Agam meraba kursi dengan perlahan, lalu dengan sekuat tenaga mengeluarkan tubuhnya walau sakit yang Agam rasakan..

Aaahhhhkkk..

''Kau baik-baik saja?'' Tanya Cinderella melihat Agam memegangi perutnya..

''I'm fine, terima kasih sudah menolongku.'' Jawab Agam dengan nada kesal dan datar lalu Agam turun dari atas kursi, namun tanpa di duga kaki Agam terpeleset hingga jatuh menimpa Cinderella..

Haaaahh..

Gubraaakk..

Cup..

Mereka berdua melotot tak percaya saat bibir mereka bertemu satu sama lain, bola mata mereka saling terkunci dengan diam merasakan gelenjar aneh saat bibir mereka bertemu. Ada debaran kecil di lubuk hati keduanya namun entah getaran apa yang sedang mereka masakan..

''Umhh Minggir.'' Cinderella mendorong tubuh Agam yang ada di atas tubuhnya lalu berdiri, mengelap bibirnya dengan kasar. ''Eehh dasar Wan Abud sialan! berani sekali kamu menciumku.''

''Siapa yang mencium mu?''

''Ya Elu lah, barusan kamu mencium ku.''

Agam diam memandang Cinderella yang masih mengelap bibirnya. ''Kau tau, yang barusan itu bukan ciuman namanaya tapi kecupan ketidak sengajaan dan tidak bisa di katakan ciuman pertama.'' Tutur Agam membuat Cinderella langsung menoleh..

''Benarkah?

''Iyaaa, jika ciuman itu seperti ini.''

Hemmpptt...

Agam mencium bibir Cinderella dan melu**atnya dengan dalam, menekan tengkuk Cinderella agar diam walau Cinderella memberontak..

Tangan Cinderella memukul dada bidang Agam, namun Agam dengan sigap menangkap kedua tangan Cinderella dan mendorong tubuhnya hingga membentur tembok tanpa melepasakan ciuman yang sedang Agam lakukan..

Amarah di dada Cinderella menggebu saat Agam dengan berani menciumnya dengan paksa tanpa permisi, Cinderella merasa ia sedang di lecehkan oleh pria yang tidak dia kenal..

Suami lu Ella!!

Cinderella memikirkan sebuah cara agar bisa melepasakan diri dari situasi yang membuat jantungnya tak karuan hingga Cinderella tak punya pilihan lain selaiiiinn..

Dhuuugg__

Aaaiii*__ ''Pisang tanduk kuuuuuuu.'' Teriak Agam langsung melepaskan ciumannya lalu memegang aset masa depannya yang di tendang oleh Cinderella, sungguh Agam merasakan sakit yang luar biasa yang tidak bisa ia katakan..

''Cinderella kau Ahhhhkkkk..

''Hah rasakan itu! beraninya kamu macem macemin aku dan merenggut ciuman pertamaku dasar Wan Abud mesum!'' Cinderella berkacak pinggang..

Guubraaakk..

Tubuh Agam terkapar di lemah, membuat Cinderella langsung panik melihatnya. ''Heii Wan Abud apa kau baik-baik saja?'' Cinderella menggoyangkan bahu Agam..

''Heii Wan Abud jangan mati! Aku tidak mau jadi Janda, Heiii ihhh perasaan aku nendang nggak kencang heiii bangunnn aaiii apa yang aku lakukan.'' Cinderella sudah panik melihat Agam tida merespon, Cinderella pun berlari untuk meminta pertolongan..

Sementara Agam yang masih tergeletak di tanah, menyunggingkan bibirnya, karna berhasil mengerjai Cinderella yang sudah menendang pisang tanduk kebanggaannya..

•

...••••...

...JANGAN LUPA LIKE.KOMEN.VOTE...

...BUNGA JIKA PUNYA...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***