Cinderella Somplak Part 15. Kesedihan yang di pendam

Setelah sarapan yang menggegerkan satu meja, kini Cinderella dan Ayah Haris berada di ruang kerja dimana sang Ayah bergelut dengan pekerjaannya.

Karna ada sesuatu yang harus Ayah Haris bicarakan dengan sang anak, tentang pernikahan antara Cinderella dan Agam. Cinderella yang awalnya bahagia karna dia pikir sang ayah akan membebaskan dirinya dari pernikahan konyol ini, namun nyatanya ekpetasi tidak sesuai realita yang mana Cinderella harus ikut Agam dan tinggal bersama..

•

''Pokonya aku nggak mau!'' Teriak Cinderella menggema di ruang kerja sang ayah.

''Kamu sudah menikah Nak, dan kau harus ikut dengan suami mu.'' Ayah Haris memaksa Cinderella untuk tinggal di rumah Agam dan menjalani biduk rumah tangga bersama suaminya dimulai dari sekarang.

''Apa ayah mengusirku dari rumah penuh kenangan dengan bunda? Apa ayah sudah tidak sayang lagi dengan Cinderella hingga ayah menyuruh aku pergi dengan pria yang tidak aku kenal!'' Sentak Cinderella dengan nafas memburu menahan tangis, ketika ayah nya menyuruh pergi meninggalkan rumah yang penuh kenangan..

''Tapi dia sudah menjadi suami mu Ella, mengertilah nak.''

''I don't want to go Dad!'' (Aku tidak mau pergi ayah.) kenapa ayah memaksa aku untuk pergi? apa ayah ingin bahagia bersama penyihir itu tanpa diriku?''

''Cinderella!! Bentak ayah haris.

''Kenapa ayah? kenapa ayah selalu marah jika aku sebut istri baru mu itu dengan sebutan penyihir! dia memang penyihir karna sudah merusak kebaha__

Plakkk..

Untuk ke dua kalinya Ayah Haris menampar pipi Cinderella, keduanya saling diam membeku apa lagi Cinderella yang sedang emosi lalu di tampar dengan keras membuat jiwa jiwa pemberontaknya tersulut..

''Cinderella ayah tidak ber__

''No, Jangan melangkah dan menyentuhku lagi!'' Cinderella berkata dengan nada dingin, lalu menatap Ayahnya dengan tatapan sulit di artikan..

''Ayah ingin aku pergi dari sini bukan? baik, aku akan pergi dari sini jika itu membuat Ayah bahagia.'' Ucap Cinderella melangkah pergi lalu membuka pintu.

Namun saat Cinderella membuka pintu...

Aaahhhhkkk..

GUBRAAAK.💥

Mama penyihir Meksiko dan Ulat keket berbulu domba alias Nungky, yang sedang asik menguping di luar pintu langsung terjelembab jatuh kelantai dengan posisi menungging membuat Ayah haris mau pun Cinderella terkejut..

''Dua benalu ini tidak tau diri!'' Gumam Cinderella dalam hati mengepalkan kedua telapak tangannya..

Cinderella yang masih emosi, langsung menginjak tangan ibu tirinya dan Nungky dengan kencang sambil di tekan yang membuat mereka berdua menjerit sakit karna di injak sepatu Cinderella..

''Ahh Cinderella sakit!''

''Kau menginjak tanganku.'' Ucap anak dan ibu secara bersamaan.

Cinderella tak perduli dengan rengekakan dua benalu itu, ia berjalan terus tanpa melihat kebelakang lalu berjalan menemui Agam yang berada di teras sedang menunggunya. Sementara Agam sendiri ia baru selesai menutup telponnya, entah siapa yang dia hubungi yang jelas tidak akan baik-baik saja untuk Cinderella..

''Wan Abud ayo.'' Ajak Cinderella.

''Kemana?'' Tanya Agam.

''Pergi ke rumah mu lah, aku sudah di usir dari rumah ku sendiri, dan harus ikut dengan mu dan menjadi istri yang baik.'' Ketus Cinderella menyalakan motornya..

''Tapi Cinderella, barang-barangku tidak kembali dan barusan ada orang yang mengabariku jika semua barangku di rampok.'' Agam menjelaskan namun dengan raut muka biasa saja seperti tidak kehilangan apa pun..

''What!! pekik Cinderella terkejut.. ''Terus kita harus bagaimana? Cih, aku kira kau titisan unta kaya raya dan tajir. Rupa-rupanya kau keturunan unta kismin.'' Ejek Cinderella menaiki motornya, lalu meninggalkan Agam sendirian..

Bruuuuummmmm..

Cinderella melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, pikirannya berkecamuk bingung antara marah dan sedih menjadi satu. Cinderella masih bingung mau kemana, pergi ke kos kosan Melly pun dia sudah malu karna terus menerus merepotkan bestie nya karna Melly pun hanya anak rantau dan mengalami broken home..

Tak punya pilihan lain Cinderella pun melajukan motornya ke arah peristirahatan sang Bunda, ia tidak tau harus mengadu pada siapa lagi jika bukan pada bunda nya.

Butuh waktu sekitar 20mnt ke daerah pemakaman di mana sang bunda di kubur, lalu Cinderella memarkirkan motornya di parkiran dan menitipkan nya pada penjaga makam.

''Pak nitip motor yaaa.''

''Iyaaa Non silahkan.''

Sebelum masuk ke area makam, Cinderella berdiri memandang pemakaman yang luas lalu membaca doa..

Assalaamu'alaaikum ayyatuhal arwaahul faaniyyatu wal abdaanul baaliyatu wal 'izhaamun nakhiratul latii kharajat minad dun-yaa wa hiya billaahi mu'minatun allaahummadkhil 'alaihim ruuhan minka wa salaaman minnii.

Setelah membaca doa, kini kaki Cinderella melangkah dengan hati yang berat, bayangan kenangan antara ia dan sang bunda begitu nyata terlihat di ujung mata. Rasa rindu menjelejar di setiap urat nadi mengalir ke darah hingga merasakan sesak di dalam dada membuat nafasnya seperti tercekik di tenggorokan, Cinderella ingin menangis namun sebisa mungkin ia tahan karna tidak mau di katakan cengeng oleh siapapun..

Cinderella duduk di sisi sebelah kiri batu nian sang Bunda, lalu menciumnya dan membacakan beberapa doa untuk ibunda tercinta agar di ampuni dosa dan di lapangkan alam kubur nya..

''Hallo Bunda, apa kabar mu di sana?'' Tanya Cinderella bersamaan dengan tetesan air mata yang sudah tidak bisa di bendung lagi.

''Bundaa, Cinderella kangen. Hiisskk,, Hissskk,, semenjak kepergian Bunda Cinderella hanya bisa menangis dalam diam dan kesendirian. Tidak ada tempat untuk berkeluh kesah dan pelukan hangat yang selalu Bunda berikan dulu, tidak ada lagi rumah penuh cinta seperti dulu, ayah sudah berubah Bundaaa dia sudah bukan Ayah yang dulu Ella kenal bahkan Ayah sudah berani menamparku dua kalinya Hissskk.. Seandainya Bunda masih ada bersama ku mungkin aku adalah anak yang paling bahagia, seandainya waktu bisa ku putar Cinderella ingin memeluk Bunda lebih lama dan tidak mau melepasakannya. Bundaaaa Cinderella kangen... Aaaaahh Hissskk,, Hissskk,, Hissskk,,

Cinderella menangis tersedu-sedu di atas batu nisan sang bunda, mencurahkan rasa kecewa, rasa sedih, rasa kesal, rasa marah yang Cinderella pendam dalam hatinya selama ini..

•

Setelah paus mencurahkan semua kesedihannya, Cinderella berpamitan lalu melangkah pergi ke arah dimana motornya di taruh..

Bruuuummm..

Cinderella menyalakan motornya namun ketika ingin memakai helm, Cinderella secara tiba-tiba ingat dengan Agam yang dia tinggalkan sendirian di halaman rumah..

''Kasian juga si Wan Abud di tinggal sendirian, di gondol si penyihir gak yaa.'' Gumam Cinderella, lalu ia menginjak pedal gas dengan kecepatan tinggi karna takut Wan Abud otw kesayangannya di gondol emak tiri dan sodara tirinya..

Cinderella ingat pesan sang bunda sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, jika nanti ia sudah menikah dan memiliki suami yang baik maka Cinderella harus ikut dengannya dan menemani suami di saat senang mau pun susah.

•

•

...•••••...

...JANGAN LUPA TAP LOVE, LIKE.KOMEN.VOTE ...

...KASIH BUNGA JANGAN LUPA JIKA PUNYA ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***