.
.
Karina berjalan perlahan menghampiri Samudra yang duduk di bawah salah satu pohon besar yang ada di taman, di tangan gadis itu ada dua kotak susu pisang.
Dia duduk di sebelah Sam, memberikan satu kotak susu padanya yang diterima begitu saja oleh Sam.
“Terima kasih..” gumam Sam sebelum meminum susu pisang itu.
“Ayo kembali lagi ke kantin, Luna pasti tidak bermaksud menyakitimu..” kata Rin
Sam menoleh padanya, Rin melanjutkan “Mungkin dia hanya butuh waktu, jangan cengeng dan berpikiran yang tidak-tidak”
Mendengar itu mata Sam malah berkaca-kaca, membuat Rin jadi panik “Eh, jangan nangis.. ish, kau kan laki-laki.. kau ini dilindungi atau melindungi kembaranmu?”
Sam menghapus airmatanya dengan lengan seragamnya “melindungi..”
“Jika pikiranmu masih bocah begini, bagaimana bisa kau melindunginya?”
“Bagaimana kau tau jika kami kembar? Luna mengatakannya padamu? Kenapa juga kau bisa bersama dengannya?”
Rin berdecak kesal, karena pertanyaannya malah dibalas dengan pertanyaan lain.
“Aku tau kalian masuk rumah yang sama, lalu wajah kalian hampir sama.. memangnya apalagi jika bukan kembar? Mana mungkin kakak-adik karena umur kalian sama. Dan juga.. aku baru saja berteman dengannya setelah menolongnya tadi di toilet, dan temannya Luna, si Lia itu temanku”
Lia? Sam kembali mengingat gadis lain yang duduk di sebelah Rin tadi, yang pertama menyeletuk jika dia dan Luna mirip.
“Oh.. begitu”
Rin berdiri dari duduknya, lalu mengulurkan tangannya “Ayo kembali ke kantin, kau harus makan... pasti laper kan?”
Sam meraih tangan Rin lalu ikut berdiri “Makasih, kakak galak”
“HAH?”
“Eh? Itu.. kamu galak banget di kelas sering marah-marah.. jadi, ku panggil kakak galak”
“Rin, panggil aja Rin”
Sam hanya mengangguk-angguk karena baginya Rin terlihat seperti sedang marah padanya.
“Rin galak, tapi masih cantik kok”
Rin membuang muka ke arah lain, takut Sam melihat jika wajahnya memerah.
“Kakak galak jangan marah.. AWW!”
Rin yang kesal dan salah tingkah refleks mencubit lengan Sam, lalu berjalan cepat mendahuluinya.
“Sakit.. eh! Rin tungguin!!”
Tapi Rin malah mempercepat gerakan kakinya, karena kaki Sam panjang, mudah saja baginya untuk mengejar Rin lalu kembali menggandeng lengannya.
Setelah mereka sampai di kantin, Luna dan Randy sudah di sana. Luna tersenyum pada Sam “Dari mana aja?” tanyanya.
Sam yang tidak tau harus menjawab apa hanya menggeleng.
“Meski udah dingin.. kamu harus makan yang banyak” kata Luna lagi, Sam mengangguk lalu kembali fokus pada mangkuk mie ayamnya. Dahi Sam mengerut bingung, seperti ada yang salah.
Refleks Sam mendongak menatap Lia yang sudah hampir selesai makan.
“Apa?” Lia yang tau dirinya ditatap, balik menatap Sam.
“Hidup itu harus berbagi, tidak adil jika kamu dapat tiga dan aku dapat satu, jadi lebih baik beri padaku yang satunya, biar adil” tambah Lia.
“Apa maksudnya?” tanya Rin, dia menatap Lia malas. Sementara Lia hanya tersenyum seakan tidak bersalah.
“Luna.. dia mencuri makananku” adu Sam pada Luna.
“Apa yang kamu curi?” tanya Luna
“Ceker.. hehe” Lia
Luna, Rin dan Randy hanya geleng-geleng kepala, sudah tidak heran dengan kelakuan Lia.
“Cepat minta maaf sama adiknya Luna!” pinta Randy, dia menatap Lia tajam.
Lia memutar bola matanya malas, Randy memang berlebihan jika sudah menyangkut – tunggu! Adik?
“Maksudmu, dia adiknya Luna? Pantesan mirip” Lia menunjuk wajah Sam, lalu pura-pura kaget.
“Saudara kembarku” tambah Luna.
“KALIAN KEMBAR?!!!” teriak Lia.
Dan setelahnya, bisik-bisik tetangga kembali terdengar. Mungkin sekarang, semua orang akan tau jika mereka saudara kembar.
Sam menoleh pada Luna, takut jika Luna marah karena Lia membocorkan hal yang seharusnya mereka rahasiakan.
Akan tetapi, ternyata Luna tersenyum padanya “Aku tidak akan merahasiakannya lagi, maafkan aku Sam..” kata Luna.
Sam menggeleng “Tidak apa”
“Apa kau marah? Atau sedih? Aku tidak bermaksud menyakitimu dengan merahasiakan ini, aku hanya –”
“Tadinya aku sedih, sekarang udah enggak” jawab Sam dengan cepat.
Luna menatap Sam dengan rasa bersalahnya, lalu dia berbisik “Hyunjinie mianhae... sagwa” (maafkan aku hyunjin, apel/maaf) setelah itu, Luna memberikan sebuah apel merah pada Sam. Dalam bahasa Korea, sagwa memiliki dua arti, yaitu apel dan maaf.
Jadi Luna memberikan apel itu agar Sam memaafkannya.
Sam menerima apel itu, lalu terkekeh. Dia tidak percaya akan menerima apel sebagai permintaan maaf, apalagi ini di Indonesia.
Randy, Lia dan Rin yang melihat interaksi itu mau tak mau tersenyum, anak kembar ini sangat manis... Lino dan Abin yang baru datang saja juga ikut tersenyum.
Mereka lega semua berakhir dengan baik.
Namun, senyum Lino perlahan pudar melihat seseorang yang duduk di sebelah kiri Luna.
‘Jadi ini yang namanya Randy?’
***
Ini hari sabtu! Dan itu artinya weekend.. apalagi kalau bukan hari libur?
Sam terbangun jam enam pagi, setelahnya dia mengingat jika Luna berjanji untuk jalan-jalan dengannya. Sam langsung bersemangat! Dia tidak sabar berkeliling kota ini, karena beberapa hari setelah menginjakkan kaki Negara ini, tempat yang ia kunjungi hanya bandara, rumahnya, rumah Lino, dan sekolah.
Karena itu, dia sudah tidak sabar berkeliling...
Sam pun segera beranjak dari tempat tidurnya, melipat selimutnya asal lalu keluar menuju kamar Luna. Ia buka pelan-pelan pintu kamar Luna, melongokkan kepalanya untuk mengintip apakah Luna masih tidur atau sudah bangun.
Dan benar saja, Luna masih tertidur pulas. Sam terkikik geli melihat bagaimana cara Luna tertidur, dia menggulung tubuhnya dengan selimut, sudah mirip dengan telur gulung.
Sam berjalan masuk kamar Luna, menyibak tirai jendela lebar-lebar, lalu dia terkejut melihat jendela rumah sebrang sudah terbuka. Yang membuat Sam terkejut adalah fakta bahwa jendela sebrang adalah kamar Lino, dan Lino sedang bertelnjang dada.
“Huwah” Sam menutup mulutnya dengan tangan, lalu melirik Luna yang sudah mulai terganggu karena sinar mentari menyapanya. Sam kembali menengok keluar jendela, dia pun harus terkejut untuk yang kedua kalinya melihat Lino menatap ke arahnya, tersenyum sambil melambaikan tangannya. Sam membalas lambaian tangan itu, lalu memberi isyarat pada Lino jika dia sedang membangunkan Luna yang masih tidur.
“Hahaha”
Luna mengernyit mendengar suara tawa Sam yang terdengar cukup keras memenuhi kamarnya, dia pun bangun duduk sambil masih menutup matanya. Luna mengusak matanya sebentar sebelum mendongak pada Sam yang menatap keluar jendela.
“Mwohae?” (ngapain?) gumam Luna, membuat Sam segera berbalik ke arahnya, dia menggeleng “enggak kok, aku cuma ngobrol sama Lin – oh, lupain.. hehe”
Luna menatap Sam bingung “Kak Lino?” lalu dia menoleh ke arah jendela, lalu sadar jika tirai jendelanya terbuka lebar. Seketika kedua mata Luna terbuka lebar “Sam! Tutup gak! Kalo kak Lino liat gimana? Kan malu!”
Luna buru-buru menutup tirai jendela, lalu menatap Sam kesal, yang ditatap seperti itu malah terkikik, habis Luna lucu sekali.
“Tadi kak Lino disana gak pake baju” celetuk Sam sambil masih terkikik. Mendengar itu wajah Luna pun memerah, dia kembali berbalik menyibak sedikit tirainya.
“Mana gak ada”
Tawa Sam pun pecah, dia bahkan harus memegangi perutnya agar tidak sakit karena tertawa terlalu kencang.
“Kamu ngerjain aku ya?” Luna yang sadar hanya dikerjai Sam jadi kesal, melipat tangannya di bawah dada, menatap Sam tajam. Tapi bukannya menyeramkan, Luna malah jadi menggemaskan.
“Lagian, emang kalo dia masih ada, kamu mau ngintip?” tanya Sam jahil.
Wajah Luna makin memerah sampai ke telinganya “Sam berisik!” Luna meraih boneka kelincinya lalu memukulkannya pada Sam.
BUGH
“Aww sakiiit!!” Sam pura-pura kesakitan, malah membuat Luna tidak mau berhenti memukulinya.
Bugh bugh bugh
“Rasain!!”
GREP
Sam memegang boneka itu agar Luna berhenti memukulinya “Berhenti, aku capek”
“Ngeselin sih!”
“Hehe, oh iya... kamu janji jalan-jalan kan? Ayo jalan-jalan!”
Luna menggeleng “Bukan sekarang, tapi besok hari minggu”
Sam cemberut mendengarnya “Kok gitu? Sekarang aja lah”
Luna pun mencubit pipi Sam karena gemas “Gak bisa, hari ini aku ada janji sama Randy, mau pergi ke bazar buku.. Sam mau ikut?”
Randy?
Sam mendengus kesal mendengar nama si kacamata itu disebut “Gak usah” setelah mengucapkan itu, dia pun pergi dari sana.
Luna berdecak melihat keluakuan kembarannya itu “Gitu aja ngambek.. dasar” lalu dia kembali meletakkan boneka kelinci ke ranjangnya, merapikan selimutnya dan kemudian bersiap-siap karena Randy akan menjemputnya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Creeper-Chan
smua cwok populer pda ngambekan ya?.. wkwkwk
2022-01-15
2
Creeper-Chan
hayooo dh dtang pawangnya:v
2022-01-15
1