Teman baru

.

.

Beberapa menit sebelum bel istirahat, guru yang mengajar sudah mengakhiri jam pelajarannya, karena dia ada urusan dan sedang terburu-buru. Murid-murid tidak masalah malah mereka senang karena pelajaran sudah berakhir beberapa menit lebih awal dari yang lain.

Yah, meskipun mereka belum bisa ke kantin sebelum bel istirahat benar-benar berbunyi, karena jika ketahuan mereka akan dihukum. Tapi ya, beberapa murid bandel ada saja yang tidak peduli dan keluar begitu saja, membuat ketua kelas mereka jadi pusing.

Luna buru-buru membereskan bukunya lalu berdiri, dia ingin ke toilet sebentar, tapi mau ijin dulu dengan ketua kelas.

“Luna mau kemana?” Randy bertanya, membuat Luna berhenti lalu berbalik padanya “Aku ke toilet sebentar” jawab Luna.

“Ikut” celetuk Lia, tapi Luna menggeleng “Gak usah, aku sebentar kok”

“Aku sama Randy tunggu disini ya?” kata Lia, Randy pun melirik Lia sebal, dia tidak begitu suka karena Lia baginya sangat berisik dan menganggu, mana sok dekat juga dengannya. Tapi karena dia juga teman Luna, jadi Randy memilih untuk membiarkannya saja.

“Ran, jelasin materi yang tadi dong, ga ngerti” Lia menyodorkan buku catatannya ke depan Randy, sementara Luna sudah minta ijin ketua kelas untuk pergi ke toilet.

Setelah buang air kecil sebentar, Luna mencuci tangannya di westafel, baru saja dia selesai cuci tangan, pintu toilet di buka begitu saja menampilkan Liza dan teman-temannya.

Karena Luna tak ingin berurusan dengannya, dia memilih untuk cepat-cepat pergi dari sana. Namun, Liza memblokir jalan tidak membiarkan Luna lewat.

Dia ini kenapa? Bukankah beberapa waktu lalu dia sudah minta maaf? Kenapa dia ingin menganggu Luna lagi?

“Heh Luna, dasar jal*ng! Jangan sok kecantikan deh, gak cukup sama kak Lino sama kak Abin sekarang deketin Sam juga, gak tau diri banget sih!” Liza mendorong tubuh Luna, tapi untungnya Luna punya refleks yang baik, jadi dia tidak jatuh hanya karena didorong seperti itu.

SRET

Luna membelalakkan matanya saat Liza tiba-tiba melepas jepit rambutnya begitu saja “Apaan nih! Gak pantes banget pake ginian, lo pikir lo cantik apa?” kemudian Liza membuang jepit itu ke lantai.

Luna sudah tersulut emosi karena jepit itu meski kecil dan tidak mahal, namun itu pemberian dari Sam.

Saat Liza ingin menginjak jepit itu dengan sepatunya, buru-buru Luna berjongkok menyelamatkan jepit itu, namun berakhir tangannya yang diinjak Liza.

Liza yang kesal karena Luna memilih menyelamatkan jepit itu, malah makin menginjak tangan Luna hingga Luna mengaduh kesakitan.

Tapi Luna bukan malaikat yang akan tetap sabar dan tidak emosi jika terus diganggu seperti ini, dia juga bisa marah kesal. Lalu tanpa pikir panjang, dengan tangan yang tidak diinjak, Luna meraih kaki Liza hingga Liza kehilangan keseimbangannya dan berakhir jatuh di lantai.

BRUK

“HEH SIALAN!!”

Luna tersenyum lega karena jepit dari Sam baik-baik saja, dia pun berdiri dan hendak meninggalkan mereka, namun lagi-lagi Liza menghentikannya dengan menjambak rambutnya.

“Liza lepas!! Sakiitt!!!”

“Cewek gak tau diri kayak lo harus dikasih pelajaran biar gak sok –” kata-kata Liza berhenti saat suara tepuk tangan terdengar keras, seorang gadis cantik masuk tersenyum lebar.

Lalu gadis itu menunjukkan smartphonenya “Sudah direkam.. kira-kira bisa viral gak ya?” kata gadis itu dengan suara dibuat-buat, yang membuat Liza ketakutan seketika, dia lepaskan Luna lalu berdiri dengan dibantu teman-temannya.

Gadis itu juga maju untuk membantu Luna berdiri.

“Mau apa lo Rin? Gua gak ada urusan sama lo” kata Liza, dari nada suaranya dia terdengar ketakutan “Ha.. hapus vidionya”

Gadis yang dipanggil Rin itu tertawa keras “Gak mau tuh.. sayang kan, soalnya pasti jadi viral, ya kan Luna?”

Eh? Rin tau nama Luna??

Kalau Luna sih, tentu saja tau gadis cantik itu siapa.. dia sangat terkenal sebagai gadis paling cantik di kelas satu, tidak.. bahkan di sekolah ini. Siapa juga yang tidak tau Karina Yu, selain karena dia terkenal, dia juga keturunan keluarga konglomerat dari Singapore.

Tapi kenapa dia bisa kenal Luna? Oh iya, dia kan merekam kejadian tadi, mungkin dia mendengar Liza memanggil namanya – tapi apa tadi Liza memanggil namanya?

Sudahlah, tidak penting juga.

“Mau lo apa sih Rin? Kita udah gak gangguin lo ya” kata Liza lagi, Rin hanya mendengus  menahan tawa seolah kata-kata Liza barusan adalah lelucon.

“Gak ganggu? Tapi kalian gangguin Luna kan? Maksudku, Liza.. lo iri kan sama Luna? Kalo nuduh orang tuh cari tau kebenarannya.. Lino itu tetangganya Luna, mereka temenan. Bego banget malah gangguin Luna, yang ada lo makin dibenci sama Lino”

Liza dan teman-temannya pun pergi, mungkin mereka tau mereka sudah kalah berdebat dengan Rin.

“Padahal yang gak tau diri itu mereka, ya kan Lun? Oh iya, kenalin aku Karina Yu, panggil aja Rin” Karina mengulurkan tangannya pada Luna, yang langsung Luna jabat karena refleks “Safaluna... Hwang”

“Liza itu sebenernya iri karena kamu deket sama Lino dan Abin, terus kayaknya dia lihat kamu dan Sam berangkat bareng, aku dulu satu SMP sama dia.. dia emang selalu deketin cowok yang populer biar dia bisa ikut populer, gak ngerti lagi.. dia gak berubah sama sekali” kata Rin.

“Rin, makasih ya” Luna tersenyum, Rin ikut tersenyum padanya “Sama-sama.. dulu aku juga korbannya, tapi tentu aja aku bisa ngelawan, kamu terlalu sabar Luna, hajar aja sih cewek kayak gitu”

Luna terkekeh mendengarnya, ia pikir sepertinya Rin baik, apa mereka bisa berteman ya?

“LUNA!!” suara cempreng Lia terdengar memasuki toilet, dia terlihat seperti habis berlari, tapi dia langsung berhenti setelah melihat ada Rin disana.

Mengabaikan Rin, Lia memilih memeriksa Luna, takut ada yang lecet “Maaf ya. Aku gak liat pas Liza keluar kelas.. aku langsung kesini karena khawatir, ada Randy di depan juga khawatir sama kamu Lun”

“Ehem”

Lia menoleh pada pelaku yang barusan berdehem “Maaf, siapa ya? Gak kenal” ujar Lia.

“Oh gitu? Jadi gak kenal nih? Kalo gitu, ayo Lun tinggalin dia” Rin melepas Luna dari Lia

“Eh! Apaan sih Rin! Lagian sejak kapan kenal Luna?” tanya Lia

“kalian saling kenal?” Luna

“Barusan lah, aku bantuin dia dari Liza.. terus sekarang kita temenan, ya kan Luna?” kata Rin, Luna yang masih bingung hanya mengangguk saja.

“Kita sering ketemu karena ortu kita bisnis bareng, itu aja sih Lun.. Rin juga judes banget, jadi males ketemu dia lagi disini” jelas Lia

“Situ pikir aku suka ketemu –” Rin

“Udah udah, ayo ke kantin, kasian Randy nungguin di luar” Luna buru-buru menyeret mereka keluar dari toilet.

Dan benar saja, Randy berdiri agak jauh dari depan toilet, menatap mereka malas, tapi saat menatap Luna dia tersenyum.

“Jauh banget Ran, ngapain nunggu disitu sih?” komentar Lia, dia menghampiri Randy lalu menyeretnya agar ikut bersama mereka.

“Gila aja nunggu di depan toilet cewek! Entar dikira orang mesum” balas Randy

“Lia emang gak mikir” celetuk Rin

“Apa lo bil – maksudnya, apa kamu bilang!” Lia menatap Rin kesal

“Tuh kan Lun, dia gak mikir” bisik Rin yang sebenarnya cukup keras untuk didengar semuanya, hanya Randy yang terkikik dengan ucapan Rin barusan, sementara Luna menyernyit bingung.

“Dasar cewek judes” Lia

“Bukan judes ya, tapi savage... judes tuh udah jadul banget, dari Amerika gak tau savage” Rin

“Udah jangan berisik di lorong” Luna buru-buru menengahi sebelum mereka malah mengadakan perang dunia.

“Ini lagi gak bantuin” omel Lia pada Randy

“Idih, buat apa juga.. aku ada di kubu Luna” Randy

“Susah ngomong sama bucin” Lia

Rin melirik Randy dan Lia, apa itu hanya pemikiran tidak jelasnya atau memang Randy menyukai Luna?

“Rin, maaf ya.. mereka berdua selalu berantem gak jelas” kata Luna

“Oh, gak masalah Lun” Rin balas tersenyum pada Luna, sekarang dia tau kenapa Lino bisa luluh dengan Luna... tapi, sepertinya si Lino sudah punya saingan.

Karena Lino sudah membantunya, mungkin Rin harus membantu Lino balik dengan memberitahukan hal ini.

.

.

Terpopuler

Comments

IG : pena.dyoka

IG : pena.dyoka

loh marga mereka apa sih?? tiba2 salfok sama hwang yg masung

2022-01-26

1

Creeper-Chan

Creeper-Chan

liza nyari muka doang

2022-01-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!