Keputusan Bersama

"Sepertinya aku harus cepat nyari cewek biar gak panas-panas amat." Gumam Roy, dia melangkah kan kaki nya keluar dari kantor. Tapi baru saja dia hendak masuk ke dalam mobil nya, dia melihat sahabat nona muda nya keluar dengan santai nya.

"Rena.." Gumam Roy sambil tersenyum simpul.

Rena berdiri di sisi trotoar jalan menunggu angkutan umum yang biasa dia tumpangi kalau mau pulang ke kost an nya.

Roy datang dengan mobil nya berhenti tepat di depan gadis itu.

"Rena, kamu sedang apa?"

"Ahh pak Roy, saya kira siapa. Saya menunggu angkot buat pulang." Jawab Rena ramah, harus nya dia libur hari ini, tapi karena Amelia tak masuk jadi dia mengambil jatah lemburan Amelia.

"Saya antar saja.." Tawar Roy.

"Tak usah Pak, sebentar lagi angkot nya datang kok." Tolak Rena halus.

"Cepatlah, aku tak suka penolakan." Sifat dingin nya mulai keluar.

"Ternyata pak Roy itu orang nya pemaksa." Gumam Rena dengan ekspresi julid nya.

"Cepatlah Rena."

Dengan cepat Rena masuk ke dalam mobil Roy, sebenarnya dia merasa canggung berada di dekat pria itu, tapi mau bagaimana lagi. Kapan lagi kan dia bisa naik mobil mewah yang ada AC nya, kan jarang-jarang Ren.

"Kenapa masuk kerja?"

"Gantiin Amel, katanya gak bisa lagi ada urusan." Jawab Rena santai, padahal hati nya sudah berdebar tak karuan. Mimpi apa dia semalam bisa satu mobil dengan pria dingin kedua setelah Tuan Smith di perusahaan tempat nya mengadu nasib?

"Urusan apa?" Tanya Roy lagi.

"Mungkin urusan keluarga."

"Keluarga apa nya, orang dia lagi di mainin sama Tuan Muda di apartemen nya. Heuuhhh, bisa aja bikin alasan nya." Batin Roy, dia kembali menyesali keputusan nya menelpon tuan muda nya tadi. Membayangkan apa yang sedang di lakukan sepasang insan itu saja, dia sudah di buat merinding. Apalagi suara-suara laknat yang tadi terdengar di telepon, ya ampun membuat nya tiba-tiba meriang di hari yang sedang panas terik.

Setelah perbincangan tadi, tak ada yang kembali membuka suaranya, kedua nya diam dengan pikiran masing-masing.

...

Di apartemen, sudah dua jam kedua orang itu berada di dalam kamar mandi. Seperti nya mereka ketiduran!

Tapi tidak, Smith masih bersemangat mengerjai gadis nya yang sudah nampak kelelahan, apalagi tangan dan kaki nya yang nampak keriput karena kelamaan terkena air.

"Tuan, setidaknya kalau mau di lanjut di kamar saja. Saya kedinginan." Ucap Amelia lirih, dia masih berada di bilik shower dengan pria itu yang masih bergerak cepat di belakang nya.

"Sebentar lagi sayang, sudah di ujung." Mendengar jawaban Smith, Amelia memasang wajah kesal nya, sedari tadi pria itu terus berkata sudah di ujung tapi sudah dua jam berlalu belum juga meledak, apa ini yang di sebut sudah di ujung?

Tapi, tak lama kemudian gerakan Smith semakin cepat hingga membuat Amelia hampir saja terhuyung ke depan kalau saja tangan kekar pria itu tak refleks meraih pinggang nya.

"Tu-an.. Jangan cepat-cep-at sakitt..." Pekik Amelia, dia merasakan perih di sekitar area inti nya.

"Arrggghhhh..." Lenguhan panjang keluar dari bibir sexy Smith, pria itu merasakan puncak kenikmatan yang luar biasa. Dia menumpahkan cairan surgawi nya di dalam rahim gadis nya.

Meski sudah meledak, pria itu tak langsung mencabut senjata nya, dia menyukai sensasi menjepit dari lubang sempit gadis nya, saking sempit nya sampai terasa meremas-remass miliknya dengan lembut.

Setelah di rasa cukup, Smith mengeluarkan senjata nya, cairan nya keluar hingga merembes mengalir di sela paha Amelia, mungkin saking banyak nya cairan yang di keluarkan Smith.

"Ayo mandi, bilas saja." Ajak Smith, dia memutar kran shower dan air mengucur membasahi tubuh polos kedua nya, meski tanpa air pun kedua nya sudah basah oleh keringat bekas percintaan yang berbau khas.

Setelah selesai, Smith menggendong Amelia ala bridal style, gadis itu mengeluh lutut nya lemas karena kelamaan berdiri, dan dengan senang hati tanpa diminta, Smith langsung menggendong gadis nya yang nampak kelelahan.

Gimana gak kelelahan orang main nya dua jam, sambil berdiri. Memang panas sekali kamu, Smith.

Smith menurunkan Amelia di sisi ranjang, rambut nya basah dan tubuh polos nya hanya di baluti kain bathrobe berwarna biru navy.

Amelia menatap sekilas pada pria yang saat ini sedang memerhatikan nya, membuat Amelia merasa di istimewakan dengan perlakuan pria ini. Apakah dia benar-benar tulus, atau hanya sesaat karena membutuhkan tubuh nya saja?

"Sudah di bilang jangan melibatkan hati Amelia, Smith adalah pria yang punya segalanya, nanti kamu kecewa kalau saja perasaan mu tak terbalas!" Batin Amelia meronta, jangan sampai dia patah hati karena pada akhirnya pria itu akan memilih kekasih nya.

Menyadari tatapan Amelia yang tak biasa, Smith mencubit kedua pipi cabi Amelia dengan gemas hingga membuat gadis itu tersadar.

"Tuan, sakit. Kenapa tuan sangat suka mencubiti pipi saya?" Tanya Amelia, tangan nya mengusap-usap pipi nya yang terasa sakit karena cubitan pria itu.

"Pipi kamu tembem kayak bakpao." Jawab Smith dengan senyum jahil nya. Amelia kesal dan mengerucutkan bibir nya lucu.

Cup..

Smith mencium bibir kerucut itu dengan lembut, dia selalu gemas dengan semua tingkah gadis nya.

"Ayo pake baju, setelah itu kita makan. Kamu harus makan yang banyak, buat mulihin tenaga setelah saya hajar habis-habisan tadi."

"Dingin tuan." Jawab Amelia.

"Aku punya pakaian rajut unisexx, kamu bisa memakai nya."

"Apa tak masalah?" Tanya Amelia, rasa nya seperti mustahil sekelas Smith mau meminjamkan pakaian nya pada sembarang orang.

Smith pergi ke dalam ruang ganti dan mengambil sweater rajut berwarna ungu dengan motif polkadot.

"Wah, apa ini milik tuan? Lucu sekali, tuan pasti nampak gemoy dengan sweater ini."

"Gemoy, bahasa apa itu?" Tanya Smith, dia terlalu sibuk untuk tahu istilah-istilah baru ala anak muda. Tapi, bukan berarti dirinya sudah tua ya!

"Istilah baru untuk kata gemesin tuan." Jawab Amelia, dia memakai sweater itu di hadapan Smith, terkesan tak tau malu tapi dia sudah terbiasa dengan tatapan nakal pria itu.

"Huh ada-ada saja, ayo makan aku lapar." Ajak Smith, pria itu hanya memakai bathrobe oversize untuk menutupi tubuh atletis nya.

Amelia menganga melihat berbagai macam makanan yang tersedia di meja makan, terlihat sangat menggugah selera makan. Tapi aneh, siapa yang memasak atau membeli semua makanan ini? Setau nya tidak ada ART di apartemen ini.

"Roy." Celetuk Smith, dia tau apa arti dari tatapan aneh gadis nya.

Amelia menganggukan kepala nya dan segera memulai sesi makan nya, karena sedari tadi perut nya sudah keroncongan, tapi pria itu tetap kekeuh ingin menyelesaikan permainan nya.

"Tuan.."

"Ya, apa sayang?" Tanya Smith, mendengar panggilan sayang dari pria itu membuat Amelia merona, biasa nya pria itu hanya akan memanggil nya sayang saat sedang bercintaa.

"Saya belum siap hamil, apakah boleh saya memakai alat kontrasepsi, seperti suntik kb atau pil?" Tanya Amelia pelan, dia takut Smith tak setuju dengan permintaan nya.

"Aku mengerti, apalagi status kita belum jelas dan aku belum memberi mu kejelasan. Jadi lakukan saja apa yang menurut mu baik, tapi aku sarankan pakai pil kontrasepsi saja."

"Aku menghargai setiap keputusan mu sayang, meski kita satu atap tapi kita tetap punya privasi masing-masing. Meski sebenarnya aku keberatan dengan keinginan mu, tapi aku tak bisa memaksakan kehendak ku juga, apalagi itu membebani mu." Ucap Smith bijak.

"Baiklah tuan, terimakasih atas pengertian nya."

"Kita harus saling mengerti, karena kita tinggal bersama. Aku menyukai sifat mu yang selalu bertanya sebelum melakukan sesuatu, terus lah begitu jangan menyembunyikan apapun dari ku, meski itu hal kecil."

"Baik tuan saya mengerti." Jawab Amelia.

"Makan yang banyak, setelah itu kita tidur."

Amelia menganggukan kepala nya dan melanjutkan acara makan malam nya. Dia merasa lega karena telah membicarakan hal ini pada Smith, dan pria itu terlihat menghargai keinginan nya meski sempat mengatakan cukup keberatan tadi.

....

🌻🌻🌻

Benar-benar calon suami impian😅

tatapan nya nyampe ke hati lho bang😂🤭🤭

Terpopuler

Comments

Febrianti Febri

Febrianti Febri

q benci sama cewek yg ga bersyukur biar kena karma nya biar dia nyesel biar tau rasa marisa

2025-01-29

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Wooww ngluarin di dlm gaess😂

2023-05-10

1

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Ujung monas kali mel😂😂

2023-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pesona Gadis Desa
3 Smith Alexander
4 Secantik Orangnya
5 Marissa Indria
6 Sakit Jantung?
7 Bermain Drama
8 Menjadi Simpanan?
9 Siapa Gadis Itu?
10 Mulai Nakal
11 Smith Sakit?
12 Pemandangan Indah
13 Aktivitas Lain Dikantor
14 Pertunangan
15 Flying Kiss
16 Biang Masalah
17 Pergi
18 Amelia Cemburu?
19 Panas Dingin
20 Keputusan Bersama
21 Marissa Kecelakaan
22 Doyan Nabrak
23 Kamar Rahasia
24 Waktu Untuk Marissa
25 Tujuan Marissa
26 Stok Satu Tahun
27 Berangkat
28 Kekasih?
29 Bukan Salah Satunya
30 Modus Smith
31 Ibu Arkan
32 Kalah Telak
33 Semakin Dekat
34 Konflik Batin
35 Hanya Percaya Padaku!
36 Drama Keripik
37 Pulang
38 Bucin Akut
39 Hampir Saja
40 Korban Bully
41 Hukuman Yang Pantas
42 Hukuman Nadia
43 Segera Berakhir
44 Penyakit Amelia
45 Phobia Atau Trauma?
46 Berbeda
47 Menjadi Kekasih?
48 Memenuhi Kewajiban
49 Jadian
50 Bertemu Gerald
51 Resmi Dibatalkan!
52 True Love Story Roseanne
53 Keputusan Final
54 Pertemuan
55 Kejadian Tak Terduga
56 Kejujuran Rena
57 Yes Or No?
58 Surprise Birthday Amelia
59 Cengeng
60 Kedua Kali Setelah Resmi
61 Riska Si Pengganggu!
62 Harus Jadi Milikku!
63 Jangan Ketemu Mantan!
64 Semakin Manja
65 Cara Membujuk Ala Roy
66 Rabbit Oppa
67 Pria Asing
68 Kedatangan Gerald
69 Bertambah Besar?
70 Marissa Menyerah
71 Kang Bucin
72 Pindahan
73 Tuan Bucin VS Kang Bucin
74 Belanja Bulanan
75 Masih Masalah Ponsel
76 Rapat Penting
77 Fitting Gaun
78 Kabar Buruk
79 Ternyata!
80 Siapa Pelaku nya?
81 Buah Naga
82 Biang Kerok
83 Bertemu Gerald #2
84 Bonus Raib
85 Detik-detik Mendebarkan.
86 The Wedding
87 Kekesalan Rena
88 Kekesalan Rena #2
89 Berbaikan
90 Ngebet
91 Sulit Dihubungi
92 Hari Pertama
93 Antara Anak dan Ayah
94 Artikel Media Sosial
95 Puasa
96 Kebar-baran Rena
97 Kedatangan Riska
98 Rena Pingsan
99 Rena Hamil
100 Kekesalan Amelia
101 Rencana Roy
102 Rena Ngidam
103 Hukuman Selesai.
104 Anak Pencuri Roti
105 Obrolan Suami Istri
106 Mulai Promil
107 Kebucinan Smith
108 Kejahilan Roy
109 Rena Ngidam #2
110 Buka Puasa
111 Berangkat Ke Korea
112 Amelia Pingsan
113 I'm Pregnant!
114 Kembar?
115 Ngidam Pertama
116 Namsan Tower
117 Keromantisan Sepasang Suami Istri
118 Seminggu Lagi
119 Lupa Diri
120 Manber Tanpa Bumbu
121 Mual
122 Kehamilan Simpatik
123 Malu-maluin
124 Kritis
125 Setelah Hadir
126 Masih Belum
127 Akhirnyaa...
128 First Meet .
129 Tidur Bersama, Lagi..
130 Kebahagiaan Smith..
131 Manja nya Smith
132 Tamat!
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Awal Mula
2
Pesona Gadis Desa
3
Smith Alexander
4
Secantik Orangnya
5
Marissa Indria
6
Sakit Jantung?
7
Bermain Drama
8
Menjadi Simpanan?
9
Siapa Gadis Itu?
10
Mulai Nakal
11
Smith Sakit?
12
Pemandangan Indah
13
Aktivitas Lain Dikantor
14
Pertunangan
15
Flying Kiss
16
Biang Masalah
17
Pergi
18
Amelia Cemburu?
19
Panas Dingin
20
Keputusan Bersama
21
Marissa Kecelakaan
22
Doyan Nabrak
23
Kamar Rahasia
24
Waktu Untuk Marissa
25
Tujuan Marissa
26
Stok Satu Tahun
27
Berangkat
28
Kekasih?
29
Bukan Salah Satunya
30
Modus Smith
31
Ibu Arkan
32
Kalah Telak
33
Semakin Dekat
34
Konflik Batin
35
Hanya Percaya Padaku!
36
Drama Keripik
37
Pulang
38
Bucin Akut
39
Hampir Saja
40
Korban Bully
41
Hukuman Yang Pantas
42
Hukuman Nadia
43
Segera Berakhir
44
Penyakit Amelia
45
Phobia Atau Trauma?
46
Berbeda
47
Menjadi Kekasih?
48
Memenuhi Kewajiban
49
Jadian
50
Bertemu Gerald
51
Resmi Dibatalkan!
52
True Love Story Roseanne
53
Keputusan Final
54
Pertemuan
55
Kejadian Tak Terduga
56
Kejujuran Rena
57
Yes Or No?
58
Surprise Birthday Amelia
59
Cengeng
60
Kedua Kali Setelah Resmi
61
Riska Si Pengganggu!
62
Harus Jadi Milikku!
63
Jangan Ketemu Mantan!
64
Semakin Manja
65
Cara Membujuk Ala Roy
66
Rabbit Oppa
67
Pria Asing
68
Kedatangan Gerald
69
Bertambah Besar?
70
Marissa Menyerah
71
Kang Bucin
72
Pindahan
73
Tuan Bucin VS Kang Bucin
74
Belanja Bulanan
75
Masih Masalah Ponsel
76
Rapat Penting
77
Fitting Gaun
78
Kabar Buruk
79
Ternyata!
80
Siapa Pelaku nya?
81
Buah Naga
82
Biang Kerok
83
Bertemu Gerald #2
84
Bonus Raib
85
Detik-detik Mendebarkan.
86
The Wedding
87
Kekesalan Rena
88
Kekesalan Rena #2
89
Berbaikan
90
Ngebet
91
Sulit Dihubungi
92
Hari Pertama
93
Antara Anak dan Ayah
94
Artikel Media Sosial
95
Puasa
96
Kebar-baran Rena
97
Kedatangan Riska
98
Rena Pingsan
99
Rena Hamil
100
Kekesalan Amelia
101
Rencana Roy
102
Rena Ngidam
103
Hukuman Selesai.
104
Anak Pencuri Roti
105
Obrolan Suami Istri
106
Mulai Promil
107
Kebucinan Smith
108
Kejahilan Roy
109
Rena Ngidam #2
110
Buka Puasa
111
Berangkat Ke Korea
112
Amelia Pingsan
113
I'm Pregnant!
114
Kembar?
115
Ngidam Pertama
116
Namsan Tower
117
Keromantisan Sepasang Suami Istri
118
Seminggu Lagi
119
Lupa Diri
120
Manber Tanpa Bumbu
121
Mual
122
Kehamilan Simpatik
123
Malu-maluin
124
Kritis
125
Setelah Hadir
126
Masih Belum
127
Akhirnyaa...
128
First Meet .
129
Tidur Bersama, Lagi..
130
Kebahagiaan Smith..
131
Manja nya Smith
132
Tamat!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!