Amelia mengerjapkan mata nya perlahan, karena merasa silau oleh cahaya matahari yang menerobos masuk ke sela gordeng nya.
Amelia menggeliat pelan, dia mendapati tangan yang semalam bergerak begitu nakal nya masih melingkari perut datar nya dengan erat.
"Ya ampun dia sangat tampan.." Gumam Amelia, dia tersenyum saat menatap wajah Smith yang begitu dekat dengan nya.
Dengan perlahan dia mengusap sepasang mata yang tertutup rapat itu, mata yang selalu menatap nya tajam, kini terlihat sangat cantik dengan bulu mata nya yang lentik.
Tangan nakal Amelia bergerak turun menyusuri hidung lancip milik lelaki nya, hingga tangan itu berhenti tepat di bibir sexy yang kemerahan milik Smith, biasa nya bibir itu akan meraup bibir nya dengan brutal, dan suka meninggalkan bekas-bekas kemerahan di area favorit nya.
"Jangan nakal Amel, ini masih pagi untuk beraktivitas. Aku ingin tidur lagi, jangan mengganggu." Ucap Smith dengan mata yang masih tertutup, suara nya serak seperti menahan sesuatu tapi sepertinya sesuatu itu terkalahkan oleh rasa kantuk.
Smith kembali memeluk tubuh polos Amelia, dia menyembunyikan wajah nya di ceruk leher gadis nya.
Amelia bergerak-gerak tak nyaman, karena posisi mereka begitu intimm, ini sudah pagi hari dan dia khawatir akan ada orang yang memergoki nya dan menimbulkan masalah.
"Kenapa sayang, jangan bergerak terus. Kamu tak merasakan ular ku bangun karena gerakan mu hmm?" Tanya Smith, kali ini dia membuka mata nya dan menatap wajah gadis nya yang terlihat tak nyaman.
"Saya tak nyaman tuan, kalau mau jatah lagi sebaiknya nanti saja. Saya akan bersiap-siap, bukan kah tuan mengajak saya pindah hari ini?"
"Huhh, kau sangat pandai memanfaatkan situasi." Cetus Smith, dia terpaksa melepaskan lilitan tangan nya di perut rata gadis nya.
Amelia meraih handuk dan melilitkan nya ke tubuh mungil nya dan berlalu keluar dari kamar sempit yang menjadi saksi bisu pertempuran hebat mereka tadi malam.
Smith kembali memejamkan mata nya, dia juga merubah posisi tidur nya menjadi telungkup, hingga samar-samar dia mendengar jeritan Amelia.
Dengan cepat, Smith menggulungkan selimut untuk menutupi senjata nya yang kembali mengeras dan segera menyusul gadis nya.
"Tuann..." Teriak Amelia.
"Ya sayang, aku disini. Ada apa?"
"Ularr...." Tunjuk Amelia pada seekor ular kecil yang berdesis di dekat baskom tempat air.
Amelia menghambur memeluk Smith, tubuh nya sudah kembali polos, entah kemana handuk itu pergi.
"Jangan mandi, nanti saja di apartemen. Sebaiknya kita keluar dan kunci kamar mandi nya, biar ular nya gak pergi ke ruangan lain."
Amelia menganggukan kepala nya di dada bidang Smith.
"Sayang ularr..."
"Ahhhh tuannn tolong usir ular nya." Rengek Amelia manja, tanpa sadar gadis itu meloncat dan membuat nya dalam posisi gendongan depan Smith dengan gaya koala.
"Sangat menguntungkan, terimakasih ular kau yang terbaik." Batin Smith sambil tersenyum smirk.
Smith menggendong Amelia dan membawa gadis itu kembali ke dalam kamar nya. Smith duduk di sisi kasur dengan tetap memangku Amelia yang masih memeluk nya erat.
"Sayang, ular nya ada di bawah mu."
"Tuann.." Jerit Amelia, segera Smith membungkam teriakan nyaring Amelia dengan bibir nya.
"Jangan berisik sayang, nanti ada tetangga yang dengar gimana?"
Smith mulai nakal, tangan nya sudah merayap kemana-mana.
"Tuan jangan mulai.."
"Siapa yang mulai? Bukan nya kamu yang menggoda saya?" Tanya Smith dengan santai, tangan nya sibuk memilin putingg dada Amelia.
"Maksud tuan apa? Saya tidak menggoda tuan.."
"Lihat dirimu sayang.." Bisik Smith sensual, tepat di telinga Gadis nya.
Amelia melirik ke bawah, dia meneliti tubuh nya dengan detail. Tak ada handuk yang tadi melilit di tubuh nya, entah kemana pergi nya handuk itu. Sialan, memalukan sekali.
Amelia kembali menatap Smith dengan wajah yang merona, dia mengulum senyum saat pria itu menatap nya nakal.
"Tuan mau lagi? Bagiamana kalau nanti di apartemen? Saya harus berkemas." Bujuk Amelia, tapi seperti nya takkan mudah menangani singa jantan yang birahii nya sedang memuncak.
"Kamu bisa berkemas saat aku memasuki mu sayang.."
"Tidak tuan jangan konyol, saya tak mau. Nanti saja." Ucap Amelia, dia berusaha kabur dari cengkraman pria tampan yang suka meniduri nya itu.
"Kamu tak bisa menolak sentuhan ku sayang, aku menginginkan mu lagi. Lihat lah, ular ku sudah berdiri tegak."
Amelia menganga, dia baru mengerti apa yang Smith sebut sebagai ular ternyata adalah senjata laras panjang yang mempunyai bisa mematikan.
Pasrah, itu lah yang harus di lakukan Amelia. Dia diam saja saat pria itu mulai mengerjai nya lagi, memberi nya sentuhan-sentuhan di titik sensitif nya, tak urung membuat Amelia ikut dalam permainan nakal lelaki itu.
....
Rencana berangkat pukul 9 pagi harus tertunda, bahkan ngaret nya hingga 3 jam. Mereka baru keluar dari kost an kecil itu tepat tengah hari.
Setelah berpamitan pada ibu kost an, mereka segera pergi memulai perjalanan. Ya meski tak jauh, hanya setengah jam saja.
Sepanjang perjalanan, Amelia bungkam. Dia kesal saat pria itu terus mengerjai nya dengan bermacam-macam gaya yang membuat nya mendesaah nikmat. Tapi meski begitu dia tetap kesal karena melihat ekspresi bahagia dari pria di samping nya itu, sangat bertolak belakang dengan ekspresi nya.
"Mau makan."
"Mau makan apa sayangku?" Tanya Smith.
"Bakso pedes." Ketus Amelia.
"Boleh, beli restoran langganan aku aja. Bakso nya enak." Smith memberi rekomendasi.
"Gak, porsi nya dikit tapi harga nya mahal. Mau yang di perempatan aja."
"Sayang, masa makan di pinggir jalan sih. Gak ah, gak sehat, gak higienis pasti banyak debu nya."
"Aku mau nya makan disitu, gak mau di tempat lain." rengek Amelia, membuat Smith gemas dan mengacak-acak rambut Amelia.
"Oke deh, terserah Nona muda saja. Saya sebagai supir hanya menurut saja."
"Yeee, terimakasih tuan.." Teriak Amelia kesenangan.
...
Smith dan Amelia duduk di kursi yang memanjang, mereka sedang menunggu bakso pesanan nya datang.
"Ckkk, lama sekali. Cepatlah, gadis ku kepanasan."
Amelia tersenyum geli saat mendengar gerutuan laki-laki di samping nya, padahal dia yang terlihat seperti kepanasan, tapi malah menjual nama nya.
Tak lama, datang seorang gadis muda yang membawa nampan berisi dua mangkuk bakso dengan kuah bening yang masih mengepul.
"Terimakasih.." Ucap Amelia, gadis itu hanya mesem-mesem sambil melarak lirik ke arah Smith yang kelihatan cuek.
"Kenapa masih disitu?" Tanya Smith dingin.
"A-anu tuan.. Emm, bisakah saya tau nama anda?"
"Untuk?" balik tanya Smith. Gadis itu terlihat salah tingkah, wajah nya memerah dengan tangan yang refleks menggaruk pelipis nya.
"Jika tak ada hal penting, pergi lah layani pembeli dengan baik, saya kesini buat makan bukan buat nyerahin pacar saya." Tegur Amelia dengan bibir yang mengerucut lucu.
Smith tersenyum manis saat mendengar ucapan gadis nya yang menyebut nya pacar? Se sederhana itu, tapi mampu membuat nya hati nya bahagia.
"M-maaf kakak, saya tidak bermak.."
"Apa? Jelas-jelas kamu mau goda pacar saya kan? Yang sopan dong sama pembeli, bukan nya di layani dengan baik, ehh malah di godain. Untung pacar saya gak tertarik." potong Amelia dengan cepat, mood nya benar-benar hancur gara-gara gadis muda pelayan di warung bakso langganan nya bersama Rena.
"Ada apa ini mbak?" Tanya lelaki paruh baya yang memakai topi putih.
"Ajarin ini pelayan nya, kalo layanin pembeli itu yang ikhlas, jangan malah godain pembeli."
"Maaf kak, saya akan memperbaiki kesalahan nya." Jawab pria itu.
"It's oke, karena saya sangat lapar saya jadi makan disini, kalau tidak saya takkan mau makan disini lagi." Ketus Amelia.
Kedua orang itu pun pergi setelah beberapa kali meminta maaf.
"Apa kamu cemburu, Mel?"
"Tidak, saya hanya tidak suka." Jawab Amelia, disela makan nya. Bahkan pipi nya menggembung karena bakso yang dia makan.
"Tidak suka itu salah satu tanda kecemburuan lho."
Amelia menatap mimik wajah Smith yang terlihat serius, apa iya ketidak sukaan itu bisa di artikan dengan cemburu?
...
🌻🌻🌻
Healah🤭🤭🤭
nantang banget buat di ajak jajan bakso di pinggir jalan gak sih?😝😝
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Nadav effendy
ini ceritanya udah begini aja tau2. pikir stelah dibagian dari bangun tidur akan diceritakan bagaimana saat Smith datang ke kost lalu merayu tapi ternyata ngga dan lagi tiba2 mereka sudah melakukan badan, padahal part awal2 akan melakukannya lah yg para readers tunggu2 yg dimana si tokoh wanitanya tuh kan masih virgin, jadi readers tuh pasti penasaran dan antusias gimna saat mreka akan mlakukan penyatuan tapi tau2 kayak yg udah sering aja mreka mlakukan nya... hfttt sedikit kecewa sii thor
2024-12-24
0
reni
tor kok ada yg kliwat ya🙄
2023-06-13
3
Rahmawaty❣️
Amel kpn di bobolin nya tho ?? Prasaan aku baca dstiap bab nya ko😂
2023-05-10
1