Mulai Nakal

Menjelang malam, sepasang anak manusia itu sampai di rumah kecil tempat pulang Amelia, Smith berdecak sebal karena tadi ada pengendara motor, dia melewati jalan berlubang dengan air yang menggenang, saat motor itu melewati nya yang sedang berjalan di belakang Amelia, air itu menyiprat pada celana nya hingga basah kuyup.

"Sialan tuh pengendara motor, celana gue kotor.." Rutuk nya setelah sampai di kost an Amelia, Amel hanya tersenyum geli melihat pria itu menggerutu terus dari tadi.

"Jangan marah-marah terus tuan, nanti darah tinggi lho." Ledek Amelia dengan senyum simpul nya.

"Kau meledek ku Amelia?" Tanya Smith dengan tatapan mata nya yang mampu membuat nyali Amelia menciut.

"Ehemm, tidak tidak tuan. Maafkan kelancangan saya.." Ucap Amelia.

"Cucikan celana ku, kau bisa mencuci kan?"

"Bisa tuan, tapi pake tangan. Disini tak ada mesin cuci." Jawab Amelia.

"Cuci saja." Smith membuka celana nya tanpa malu, dan hanya menyisakan celana boxer nya saja.

Amelia menutup mata nya melihat pemandangan itu, mau bagaimana pun dia anak gadis yang begitu di jaga oleh kedua orang tua nya.

"Buka mata mu, kenapa? Apa tubuh ku membuat mu sakit mata?" Tanya Smirh ketus.

"B-bukan begitu tuan, saya hanya belum terbiasa saja."

"Kau simpanan ku, dan kau tau artinya itu kan? Biasakan dari sekarang, karena mulai sekarang kau akan sering melihat ku begini, atau mungkin merasakan nya." Ucap Smith santai, seolah hal yang di ucapkan nya tak membuat gadis di depan nya ketar-ketir.

"B-baik tuan." Jawab Amelia, tangan nya meraih celana dari tangan Smith dan pergi ke kamar mandi, mencuci celana Smith yang kotor karena cipratan air di jalan tadi.

Tak lama, Amelia sudah kembali lagi dengan menenteng celana bahan milik pria yang duduk di karpet, celana itu masih mengucurkan air.

Amelia menjemur nya di gantungan dekat kamar, dan air nya di tampung di wadah.

"Gimana mau kering kalo gak di jemur Mel?"

"Besok di jemur nya tuan, sekarang sudah malam. Matahari nya sudah tenggelam." Jawab Amelia.

Smith menganggukan kepala nya mengerti.

Ponsel Amelia berdering, dia segera berdiri dan mengangkat telpon nya sedikit menjauh dari Smith. Tak ada maksud apapun, dia hanya takut pembicaraan nya dengan orang tua nya mengganggu Smith.

"Hallo Bu.."

"Gimana Mell, sudah di transfer?" tanya Mama di seberang telepon.

"Amel udah transfer 25 juta, pokok nya bapak harus sembuh." Jawab Amelia.

Tiba-tiba sepasang tangan melingkar ke perut ramping nya, dan terasa ada yang menyandar di bahu nya. Amelia melirik ke samping, dan ya itu Smith.

Amelia menahan kegugupan setengah mati, ini pertama kali nya di peluk oleh laki-laki. Smith memberi isyarat agar Amelia mengaktifkan speaker, Amelia hanya menurut.

"Darimana kamu punya uang sebanyak itu, Amel? Kamu gak bekerja yang bukan-bukan kan?" Tanya Mama Amelia nyaring.

"Enggak kok Ma, ada orang baik yang ngasih Amelia pinjaman. Pokok nya Mama gak usah berfikiran yang negatif sama Amel, Amel disini nyari uang."

"Syukurlah, jaga dirimu baik-baik sayang." Ucap Mama Amelia lagi.

"Apa bapak sudah ada perkembangan?"

"Sudah mendingan, nafas bapak sudah mulai stabil lagi karena pake oksigen." Jawab Mama Amelia.

"Baiklah Ma, semoga bapak cepat sembuh ya. Amel mau istirahat dulu."

"Istirahat lah nak, kamu pasti lelah bekerja." Ucap Mama Amelia.

"Baik Ma, Amel matikan." Amelia pun mematikan sambungan telepon nya, Amel berusaha melepaskan pelukan Smith, tapi tak semudah itu, malah pelukan nya terasa semakin ketat mengikat perut nya.

"T-tuan jangan begini.."

"Kenapa? Kamu simpanan ku, aku berhak memeluk mu, atau bahkan menikmati tubuh mu. Kamu tau arti nya simpanan kan?" Tanya Smith, tangan nya sudah nakal merayap ke arah dada Amelia.

Amelia menegang saat tangan pria itu menjamah bagian dada nya, meremas nya pelan, membuat Amelia memejamkan mata nya. Mau menolak pun rasa nya percuma, benar yang di katakan Smith. Tak ada yang gratis di dunia ini, semua ada timbal balik nya.

Dan ini sudah resiko nya menjadi simpanan, selain hubungan ini tersembunyi dari siapa pun, dia juga di rugikan secara fisik nya.

"Sayang, aku akan pulang dulu. Jadi cium aku.."

"Apa tuan akan pulang tanpa menggunakan celana?" Tanya Amelia, yang masih berada di pelukan Smith yang kelamaan malah terasa nyaman.

"Kamu tak punya celana bahan sayang?"

"Ada, tapi kecil mungkin takkan muat untuk tuan." Jawab Amelia.

Smith melepaskan pelukan nya dan memerhatikan tubuh Amelia dari atas kepala sampai ke ujung kaki, biasa saja tapi kenapa bisa membuat nya tertarik?

"Kau harus banyak makan, kenapa kurus sekali."

"Makan saya banyak tuan, tapi tubuh saya tetap seperti ini." Jawab Amelia pelan.

"Baiklah, tapi tak apa. Terasa ringan kalau di gendong."

Amelia memekik saat Smith menggendong tubuh mungil Amelia, membawa nya ke dalam kamar.

"T-tuan mau apa?"

"Kenapa wajah mu memucat, aku hanya ingin sedikit merasakan tubuh mu." Jawab Smith, dia membuka kancing piyama Amelia dan mengeluarkan satu bukit milik Amelia.

"Terlihat kecil di luar, tapi ternyata montok sekali." Bisik Smith di telinga Amel, membuat Amelia tersipu, wajah nya memerah.

Smith memainkan nya, mengulumm puncak dada nya dan meremas nya. Amelia menahan desahaan dengan menggigit bibir bawah nya dengan kuat.

"Jangan di gigit sayang, nanti bibir mu terluka." ucap Smith sedikit mendongak menatap wajah Amelia yang sudah memerah, entah malu atau kesakitan.

Smith merangkak menaiki tubuh Amelia, dia mengusap wajah nya dengan lembut.

"Jangan menyakiti diri sendiri, lepaskan." Amelia menurut dan melepaskan gigitan nya, Smith mendekatkan wajah nya dan mengecup singkat bibir Amelia yang memerah.

"Sampe berdarah gini, kamu kenapa sih? Apa ini gak sakit?" tanya Smith mengusap pelan bibir Amelia.

"Perih sedikit tuan."

"Apa ini pertama kali nya kamu di sentuh laki-laki?" Tanya Smith lagi. Amelia tak sanggup menjawab, jadi dia hanya menganggukan kepala nya.

Smith tersenyum penuh arti, ada suatu kebanggaan karena menjadi pria pertama yang menyentuh Amelia.

"Aku pulang dulu, baik-baik disini. Apa sebaiknya kamu pindah ke apartemen ku saja?" Tawar Smith.

"Tak apa aku disini saja tuan, apa tuan takkan memakai celana?"

"Sebenarnya ada celana cadangan di mobil, tapi jarak nya lumayan jauh." Ucap Smith.

"Saya antar hingga sampai mobil, bagaimana tuan?"

"Kamu tidak lelah? Kaki kecil mu ini pasti kelelahan berjalan kesana kemari tadi di kantor."

"Tak apa tuan, bangun lah dari tubuh saya. Tuan berat." Ucap Amelia dengan senyum manis nya.

"Maaf Amel, apa sakit?"

"Tidak, mari saya antar." Ucap Amelia, dia keluar dari kamar dan membawa kain panjang bermotif batik dan melilitkan nya ke pinggang Smith

"Apa ini Mell, penampilan ku jadi terlihat aneh. Memalukan sekali."

"Daripada ini tuan terlihat orang lain, bukan nya itu lebih memalukan?" Tanya Amelia, terpaksa Smith hanya menuruti perkataan Amelia.

Amelia mengantarkan Smith ke ujung gang, sepanjang jalan Smith tak berhenti menggerutu karena susah berjalan dengan lilitan kain itu.

"Masuk.." Ucap Smith, menyuruh Amelia masuk ke dalam mobil nya.

Amel yang tak mengerti apapun, dia masuk dan duduk di samping Smith.

Tak sangka, pria itu menarik tengkuk nya dan melabuhkan ciuman dalam di bibir Amelia.

Amelia membulatkan mata nya, tapi kelamaan dia memejamkan mata nya, karena apapun yang terjadi dia sudah pasrah.

Smith melumaat bibir Amelia cukup lama, dan setelah merasakan gadis itu kehabisan nafas, baru lah dia melepaskan ciuman nya.

"Bibir mu manis sekali, pulang lah.."

Amelia pun keluar dari mobil Smith, dan melambaikan tangan nya saat mobil itu melaju.

Sepanjang jalan menuju kost an nya, dia terus meraba bibir nya yang basah dan bahkan masih terasa kebas karena Smith mencium nya dengan menuntut.

🌻🌻

mulai ya Smith?🤭🤭

jangan lupa tinggalkan jejak, like,komen,vote dan kasih hadiah juga deng😁

Terpopuler

Comments

❤•༆🆈🆄🅻🅸🆈🅰˚₊· ͟͟͞͞➳❥

❤•༆🆈🆄🅻🅸🆈🅰˚₊· ͟͟͞͞➳❥

makin memanas tor 😍🥰🥰

2022-05-20

1

Setyaningsih Angrenani

Setyaningsih Angrenani

meriang" ...gemeterrr.....😄😉🤭😘

2022-02-27

1

SoVay

SoVay

mulai panaass

2022-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pesona Gadis Desa
3 Smith Alexander
4 Secantik Orangnya
5 Marissa Indria
6 Sakit Jantung?
7 Bermain Drama
8 Menjadi Simpanan?
9 Siapa Gadis Itu?
10 Mulai Nakal
11 Smith Sakit?
12 Pemandangan Indah
13 Aktivitas Lain Dikantor
14 Pertunangan
15 Flying Kiss
16 Biang Masalah
17 Pergi
18 Amelia Cemburu?
19 Panas Dingin
20 Keputusan Bersama
21 Marissa Kecelakaan
22 Doyan Nabrak
23 Kamar Rahasia
24 Waktu Untuk Marissa
25 Tujuan Marissa
26 Stok Satu Tahun
27 Berangkat
28 Kekasih?
29 Bukan Salah Satunya
30 Modus Smith
31 Ibu Arkan
32 Kalah Telak
33 Semakin Dekat
34 Konflik Batin
35 Hanya Percaya Padaku!
36 Drama Keripik
37 Pulang
38 Bucin Akut
39 Hampir Saja
40 Korban Bully
41 Hukuman Yang Pantas
42 Hukuman Nadia
43 Segera Berakhir
44 Penyakit Amelia
45 Phobia Atau Trauma?
46 Berbeda
47 Menjadi Kekasih?
48 Memenuhi Kewajiban
49 Jadian
50 Bertemu Gerald
51 Resmi Dibatalkan!
52 True Love Story Roseanne
53 Keputusan Final
54 Pertemuan
55 Kejadian Tak Terduga
56 Kejujuran Rena
57 Yes Or No?
58 Surprise Birthday Amelia
59 Cengeng
60 Kedua Kali Setelah Resmi
61 Riska Si Pengganggu!
62 Harus Jadi Milikku!
63 Jangan Ketemu Mantan!
64 Semakin Manja
65 Cara Membujuk Ala Roy
66 Rabbit Oppa
67 Pria Asing
68 Kedatangan Gerald
69 Bertambah Besar?
70 Marissa Menyerah
71 Kang Bucin
72 Pindahan
73 Tuan Bucin VS Kang Bucin
74 Belanja Bulanan
75 Masih Masalah Ponsel
76 Rapat Penting
77 Fitting Gaun
78 Kabar Buruk
79 Ternyata!
80 Siapa Pelaku nya?
81 Buah Naga
82 Biang Kerok
83 Bertemu Gerald #2
84 Bonus Raib
85 Detik-detik Mendebarkan.
86 The Wedding
87 Kekesalan Rena
88 Kekesalan Rena #2
89 Berbaikan
90 Ngebet
91 Sulit Dihubungi
92 Hari Pertama
93 Antara Anak dan Ayah
94 Artikel Media Sosial
95 Puasa
96 Kebar-baran Rena
97 Kedatangan Riska
98 Rena Pingsan
99 Rena Hamil
100 Kekesalan Amelia
101 Rencana Roy
102 Rena Ngidam
103 Hukuman Selesai.
104 Anak Pencuri Roti
105 Obrolan Suami Istri
106 Mulai Promil
107 Kebucinan Smith
108 Kejahilan Roy
109 Rena Ngidam #2
110 Buka Puasa
111 Berangkat Ke Korea
112 Amelia Pingsan
113 I'm Pregnant!
114 Kembar?
115 Ngidam Pertama
116 Namsan Tower
117 Keromantisan Sepasang Suami Istri
118 Seminggu Lagi
119 Lupa Diri
120 Manber Tanpa Bumbu
121 Mual
122 Kehamilan Simpatik
123 Malu-maluin
124 Kritis
125 Setelah Hadir
126 Masih Belum
127 Akhirnyaa...
128 First Meet .
129 Tidur Bersama, Lagi..
130 Kebahagiaan Smith..
131 Manja nya Smith
132 Tamat!
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Awal Mula
2
Pesona Gadis Desa
3
Smith Alexander
4
Secantik Orangnya
5
Marissa Indria
6
Sakit Jantung?
7
Bermain Drama
8
Menjadi Simpanan?
9
Siapa Gadis Itu?
10
Mulai Nakal
11
Smith Sakit?
12
Pemandangan Indah
13
Aktivitas Lain Dikantor
14
Pertunangan
15
Flying Kiss
16
Biang Masalah
17
Pergi
18
Amelia Cemburu?
19
Panas Dingin
20
Keputusan Bersama
21
Marissa Kecelakaan
22
Doyan Nabrak
23
Kamar Rahasia
24
Waktu Untuk Marissa
25
Tujuan Marissa
26
Stok Satu Tahun
27
Berangkat
28
Kekasih?
29
Bukan Salah Satunya
30
Modus Smith
31
Ibu Arkan
32
Kalah Telak
33
Semakin Dekat
34
Konflik Batin
35
Hanya Percaya Padaku!
36
Drama Keripik
37
Pulang
38
Bucin Akut
39
Hampir Saja
40
Korban Bully
41
Hukuman Yang Pantas
42
Hukuman Nadia
43
Segera Berakhir
44
Penyakit Amelia
45
Phobia Atau Trauma?
46
Berbeda
47
Menjadi Kekasih?
48
Memenuhi Kewajiban
49
Jadian
50
Bertemu Gerald
51
Resmi Dibatalkan!
52
True Love Story Roseanne
53
Keputusan Final
54
Pertemuan
55
Kejadian Tak Terduga
56
Kejujuran Rena
57
Yes Or No?
58
Surprise Birthday Amelia
59
Cengeng
60
Kedua Kali Setelah Resmi
61
Riska Si Pengganggu!
62
Harus Jadi Milikku!
63
Jangan Ketemu Mantan!
64
Semakin Manja
65
Cara Membujuk Ala Roy
66
Rabbit Oppa
67
Pria Asing
68
Kedatangan Gerald
69
Bertambah Besar?
70
Marissa Menyerah
71
Kang Bucin
72
Pindahan
73
Tuan Bucin VS Kang Bucin
74
Belanja Bulanan
75
Masih Masalah Ponsel
76
Rapat Penting
77
Fitting Gaun
78
Kabar Buruk
79
Ternyata!
80
Siapa Pelaku nya?
81
Buah Naga
82
Biang Kerok
83
Bertemu Gerald #2
84
Bonus Raib
85
Detik-detik Mendebarkan.
86
The Wedding
87
Kekesalan Rena
88
Kekesalan Rena #2
89
Berbaikan
90
Ngebet
91
Sulit Dihubungi
92
Hari Pertama
93
Antara Anak dan Ayah
94
Artikel Media Sosial
95
Puasa
96
Kebar-baran Rena
97
Kedatangan Riska
98
Rena Pingsan
99
Rena Hamil
100
Kekesalan Amelia
101
Rencana Roy
102
Rena Ngidam
103
Hukuman Selesai.
104
Anak Pencuri Roti
105
Obrolan Suami Istri
106
Mulai Promil
107
Kebucinan Smith
108
Kejahilan Roy
109
Rena Ngidam #2
110
Buka Puasa
111
Berangkat Ke Korea
112
Amelia Pingsan
113
I'm Pregnant!
114
Kembar?
115
Ngidam Pertama
116
Namsan Tower
117
Keromantisan Sepasang Suami Istri
118
Seminggu Lagi
119
Lupa Diri
120
Manber Tanpa Bumbu
121
Mual
122
Kehamilan Simpatik
123
Malu-maluin
124
Kritis
125
Setelah Hadir
126
Masih Belum
127
Akhirnyaa...
128
First Meet .
129
Tidur Bersama, Lagi..
130
Kebahagiaan Smith..
131
Manja nya Smith
132
Tamat!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!