Menjadi Simpanan?

Pagi ini Smitu datang lebih pagi ke kantor, karena beberapa berkas yang harus di selesaikan pagi ini juga. Tapi ruangan nya masih terlihat seperti kemarin, berarti belum ada petugas kebersihan yang membersihkan nya.

Ceklek..

Terdengar suara pintu terbuka dan menampilkan wajah pucat Amelia, dia masuk perlahan.

"Selamat pagi Tuan Smith, maaf saya terlambat membersihkan ruangan anda." Ucap Amelia pelan, dia merasa tak enak hati karena datang terlambat hari ini. Kemarin malam dia tak bisa tidur karena terfikir orang tua nya di kampung.

"Aku tak peduli kau kenapa, tapi pekerjaan mu harus tetap berjalan. Kau paham kan?"

"S-saya paham tuan." Jawab Amelia suara nya bergetar, menahan rasa takut pada pria yang duduk di kursi kebesaran nya.

"Mulai lah bekerja, tapi jangan berisik."

Amelia mulai mengerjakan pekerjaan nya, seperti biasa dia bekerja dengan teliti, dan mengecek nya dua kali takut nya kurang bersih.

Tapi karena tidak hati-hati, Amelia terpeleset dan terjatuh.

"Awssshhhh..." Ringis Amelia sambil mengusap bokongg nya yang mencium ubin marmer itu.

"Hati-hati dalam bekerja Amelia, kenapa kau tidak fokus?" Tanya Smith, dia mengulurkan tangan nya untuk membantu Amelia berdiri.

"Hanya terpeleset karena lantai nya basah Tuan."

"Biasa nya kau selalu hati-hati Amelia, apa ada hal yang mengganggu pikiran mu saat ini?" Tanya Smith. Ckkk, katanya tadi tak peduli apapun, tapi sekarang dia bertanya? Konyol sekali epribadeh.

"Tidak ada Tuan." Jawab Amelia setelah berdiri berhadapan dengan Smith.

"Kau tak bisa berbohong dariku Amelia."

Amelia menghela nafas nya berat, memang dia punya masalah saat ini.

"Bapak saya sakit di kampung tuan, sakit parah." Ucap Amelia lirih, sambil menunduk.

"Kau akan pulang?" Tanya Smith, tiba-tiba saja dada nya terasa sesak.

"Saya berniat pulang tuan, tapi pekerjaan saya tak bisa di tinggal. Bekerja disini merupakan suatu keberuntungan."

"Kirim saja uang untuk biaya pengobatan nya, Amelia." Cetus Smith santai.

"Saya belum gajian tuan,"

"Kamu bisa meminjam pada saya." Ucap Smith dengan senyum mencurigakan.

"Bisakah?"

"Tentu saja bisa, Amelia. Dengan satu syarat." Ucap Smith lagi, bibir nya menyeringai nakal.

"Syarat? Syarat apa tuan?" Tanya Amelia polos, padahal Smith sudah merencanakan sesuatu yang sangat menguntungkan bagi nya.

"Kau harus menjadi simpanan ku, deal?" Amelia terhenyak saat mendengar ucapan yang terlontar begitu saja dari mulut atasan nya.

"Bagaimana Amelia? Ku pastikan hidup kedua orang tua mu terjamin, jika kau setuju dengan syarat ku."

"Bisakah saya berfikir dulu?" Tanya Amelia.

"Tentu, besok aku tunggu jawaban mu."

"B-baik tuan, saya permisi. Pekerjaan saya masih banyak." ucap Amelia pelan, sangat pelan.

Smith duduk kembali di kursi kebesaran nya, dia bergaya cool saat Amelia melirik nya sekilas lalu keluar dari ruangan direktur itu.

Amelia kembali bekerja, tapi pikiran nya terus tertuju pada perkataan Smith tadi. Menjadi simpanan? Haruskah dia menyetujuinya?

Dan apa lagi tadi katanya? Dia akan menjamin hidup orang tua nya, dia bingung harus bagaimana saat ini.

Simpanan, satu kata yang terasa sangat keramat bagi Amelia. Dia sering membaca di novel-novel kalau simpanan itu harus melayani pria yang menjadikan nya simpanan, termasuk memenuhi kebutuhan nafsuu nya.

Apa kah dia harus menyerahkan seluruh hidup dan tubuh nya pada laki-laki itu? Huftt, memikirkan nya saja membuat Amelia pusing.

....

Sore hari nya, seperti biasa Amelia berdiri di sisi trotoar menunggu angkutan umum. Biasa nya sore begini akan sulit menemukan angkutan umum yang masih kosong.

Tapi lagi-lagi, Smith datang dan menawarkan tumpangan untuk nya. Sebenarnya dia ingin menghindari pria itu untuk sementara, jujur saja dia takut bertemu pria itu.

Tapi tak ada pilihan lain selain mengiyakan, dan seperti kemarin Smith mengantarkan Amelia.

"Terimakasih sudah mengantarkan saya Tuan." Amelia hampir saja membuka pintu, tapi ucapan Smith membuat nya berbalik dan menatap pria tampan di samping nya itu.

"Kamu tak menawari ku untuk mampir Mel?" Tanya Smith santai, padahal Amelia sudah ingin pergi dari dekat Smith.

"Boleh tuan, tapi kost an saya sempit. Mungkin tuan takkan nyaman."

"Tak apa." Jawab Smith singkat.

Singkat nya, Amelia membawa Smith ke kost an nya. Sepanjang jalan, orang-orang tak berhenti memuji ketampanan seorang Smith Alexander yang berjalan dengan gaya cool nya dengan kedua tangan yang di masukan ke saku celana nya.

"Ini kost an mu?" Tanya Smith, setelah sampai di sebuah rumah kecil dan nampak kumuh di luar. Tapi sangat rapih di dalam nya.

"Iya tuan, ini kost an saya."

"Kecil sekali, apa nyaman tinggal di tempat sekecil ini?" Tanya Smith heran, bagaimana bisa Amelia tinggal di ruangan sekecil ini. Bahkan luas nya saja setengah dari ruangan nya di kantor.

"Nyaman gak nyaman sih, tapi mau gimana lagi. Daripada tidur di jalan." Ucap Amelia, dia membuka sepatu nya dan masuk mendahului Smith yang masih memerhatikan sekitar kost an gadis itu.

"Tuan mau minum kopi atau teh?" Tanya Amel saat Smith sudah masuk dan duduk di karpet bulu. Bahkan tak ada sofa atau kursi disini, kalau pun ada pasti akan tambah sempit.

"Teh hangat." Jawab Smith, dia masih anteng celingukan memerhatikan sekeliling ruangan ini.

Tak lama, Amelia kembali dengan secangkir teh hangat.

"Saya permisi dulu sebentar tuan."

Amelia meninggalkan Smith yang masih duduk di karpet, Amelia ingin mencuci muka dan berganti pakaian.

"Permisi.." Ucap seorang ibu-ibu dari luar.

"Ya, siapa?" Jawab Smith.

"Saya ibu kost an, Amelia nya ada?"

"Lagi di kamar mandi, ada perlu apa?" Tanya Jungkook datar.

"Saya mau menagih uang kost an, sudah jatuh tempo." Jawab Ibu itu, sambil curi-curi pandang ke arah Smith.

"Berapa?"

"650 ribu pak." Jawab ibu itu.

"Saya bukan bapak mu, ini saya bayarkan." Smith memberikan uang nya, dan ibu kost an segera menerima nya lalu pergi dengan raut wajah kesal.

"Tuan mengobrol dengan siapa?" Tanya Amel, dia sudah berganti pakaian dengan pakaian rumahan.

Smith tak langsung menjawab, dia mematung memerhatikan Amelia dari atas sampai ke bawah, benar-benar cantik alami. Amelia yang di perhatikan seperti itu, tersipu malu.

"Tadi ibu kost an nagih uang bulanan."

"Terus dia kemana sekarang?" Tanya Amelia celingukan ke luar mencari ibu itu.

"Sudah pergi setelah mendapat uang nya."

"Tuan membayar nya?" Tanya Amelia dengan wajah terkejut nya.

"Memang nya kenapa?"

"Harus nya tuan tak perlu repot-repot mengeluarkan uang hanya untuk membayar uang kost an saya." Ucap Amelia, lalu ikut duduk di depan Smith.

"Gak repot kok, lagian kamu kan gadisku." wajah Amelia memerah saat mendengar Smith menyebut nya gadis nya.

"Sudah petang, saya pulang dulu. Besok saya tunggu jawaban kamu." Ucap Smith lagi bangkit dari duduk nya, dan pergi ke luar setelah memakai sepatu hitam mengkilat nya.

"Hati-hati disini, jangan nakal." Peringat Smith, Amelia hanya mengangguk pelan. Menjawab pun bingung harus apa, jadi di iyakan saja agar pria itu cepat pergi.

Setengah jam setelah Smith pergi, ponsel Amelia kembali berdering berisi panggilan dari kampung.

"Hallo Ma.."

"Hallo Mel, maaf mama mengganggu waktu istirahat kamu nak. Tapi keadaan bapak semakin buruk." Ucap Mama Amelia di seberang telpon.

"Bawa bapak ke rumah sakit ya Ma, pokoknya berikan perawatan yang terbaik, Amel transfer uang nya besok. Amelia janji Ma."

"Baik nak, Mama mau siap-siap bawa bapak kamu ke rumah sakit." Ucap mama nya dengan nada suara yang terburu-buru.

"Hati-hati ya Ma, maafin Amel gak bisa pulang."

"Gapapa Nak, kamu yang fokus kerja nya." ucap mama nya, lalu panggilan pun terputus.

Amelia termenung, pikiran nya kembali melayang. Hanya syarat dari Smith lah jalan terakhir nya saat ini, dia menawarkan sebuah hubungan yang memalukan menurut nya, tapi tak ada jalan lain, dia harus menerima nya dan siap dengan segala konsekuensi nya. Yang terpenting Bapak nya bisa sembuh dan keluarga nya di kampung hidup berkecukupan.

🌻🌻🌻

tinggalkan jejak nya, happy reading😘😍❤️

Terpopuler

Comments

Nadav effendy

Nadav effendy

lebih cocok visual bule, lebih greget, lebih dapet feel nya

2024-12-24

0

May

May

gk tw knp klw visual lebih suka ke bule"an soalx menurut ku lebih cocok aj le cool aj

2023-04-17

2

Fahira Dwiyanti

Fahira Dwiyanti

ngakak

2022-08-17

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pesona Gadis Desa
3 Smith Alexander
4 Secantik Orangnya
5 Marissa Indria
6 Sakit Jantung?
7 Bermain Drama
8 Menjadi Simpanan?
9 Siapa Gadis Itu?
10 Mulai Nakal
11 Smith Sakit?
12 Pemandangan Indah
13 Aktivitas Lain Dikantor
14 Pertunangan
15 Flying Kiss
16 Biang Masalah
17 Pergi
18 Amelia Cemburu?
19 Panas Dingin
20 Keputusan Bersama
21 Marissa Kecelakaan
22 Doyan Nabrak
23 Kamar Rahasia
24 Waktu Untuk Marissa
25 Tujuan Marissa
26 Stok Satu Tahun
27 Berangkat
28 Kekasih?
29 Bukan Salah Satunya
30 Modus Smith
31 Ibu Arkan
32 Kalah Telak
33 Semakin Dekat
34 Konflik Batin
35 Hanya Percaya Padaku!
36 Drama Keripik
37 Pulang
38 Bucin Akut
39 Hampir Saja
40 Korban Bully
41 Hukuman Yang Pantas
42 Hukuman Nadia
43 Segera Berakhir
44 Penyakit Amelia
45 Phobia Atau Trauma?
46 Berbeda
47 Menjadi Kekasih?
48 Memenuhi Kewajiban
49 Jadian
50 Bertemu Gerald
51 Resmi Dibatalkan!
52 True Love Story Roseanne
53 Keputusan Final
54 Pertemuan
55 Kejadian Tak Terduga
56 Kejujuran Rena
57 Yes Or No?
58 Surprise Birthday Amelia
59 Cengeng
60 Kedua Kali Setelah Resmi
61 Riska Si Pengganggu!
62 Harus Jadi Milikku!
63 Jangan Ketemu Mantan!
64 Semakin Manja
65 Cara Membujuk Ala Roy
66 Rabbit Oppa
67 Pria Asing
68 Kedatangan Gerald
69 Bertambah Besar?
70 Marissa Menyerah
71 Kang Bucin
72 Pindahan
73 Tuan Bucin VS Kang Bucin
74 Belanja Bulanan
75 Masih Masalah Ponsel
76 Rapat Penting
77 Fitting Gaun
78 Kabar Buruk
79 Ternyata!
80 Siapa Pelaku nya?
81 Buah Naga
82 Biang Kerok
83 Bertemu Gerald #2
84 Bonus Raib
85 Detik-detik Mendebarkan.
86 The Wedding
87 Kekesalan Rena
88 Kekesalan Rena #2
89 Berbaikan
90 Ngebet
91 Sulit Dihubungi
92 Hari Pertama
93 Antara Anak dan Ayah
94 Artikel Media Sosial
95 Puasa
96 Kebar-baran Rena
97 Kedatangan Riska
98 Rena Pingsan
99 Rena Hamil
100 Kekesalan Amelia
101 Rencana Roy
102 Rena Ngidam
103 Hukuman Selesai.
104 Anak Pencuri Roti
105 Obrolan Suami Istri
106 Mulai Promil
107 Kebucinan Smith
108 Kejahilan Roy
109 Rena Ngidam #2
110 Buka Puasa
111 Berangkat Ke Korea
112 Amelia Pingsan
113 I'm Pregnant!
114 Kembar?
115 Ngidam Pertama
116 Namsan Tower
117 Keromantisan Sepasang Suami Istri
118 Seminggu Lagi
119 Lupa Diri
120 Manber Tanpa Bumbu
121 Mual
122 Kehamilan Simpatik
123 Malu-maluin
124 Kritis
125 Setelah Hadir
126 Masih Belum
127 Akhirnyaa...
128 First Meet .
129 Tidur Bersama, Lagi..
130 Kebahagiaan Smith..
131 Manja nya Smith
132 Tamat!
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Awal Mula
2
Pesona Gadis Desa
3
Smith Alexander
4
Secantik Orangnya
5
Marissa Indria
6
Sakit Jantung?
7
Bermain Drama
8
Menjadi Simpanan?
9
Siapa Gadis Itu?
10
Mulai Nakal
11
Smith Sakit?
12
Pemandangan Indah
13
Aktivitas Lain Dikantor
14
Pertunangan
15
Flying Kiss
16
Biang Masalah
17
Pergi
18
Amelia Cemburu?
19
Panas Dingin
20
Keputusan Bersama
21
Marissa Kecelakaan
22
Doyan Nabrak
23
Kamar Rahasia
24
Waktu Untuk Marissa
25
Tujuan Marissa
26
Stok Satu Tahun
27
Berangkat
28
Kekasih?
29
Bukan Salah Satunya
30
Modus Smith
31
Ibu Arkan
32
Kalah Telak
33
Semakin Dekat
34
Konflik Batin
35
Hanya Percaya Padaku!
36
Drama Keripik
37
Pulang
38
Bucin Akut
39
Hampir Saja
40
Korban Bully
41
Hukuman Yang Pantas
42
Hukuman Nadia
43
Segera Berakhir
44
Penyakit Amelia
45
Phobia Atau Trauma?
46
Berbeda
47
Menjadi Kekasih?
48
Memenuhi Kewajiban
49
Jadian
50
Bertemu Gerald
51
Resmi Dibatalkan!
52
True Love Story Roseanne
53
Keputusan Final
54
Pertemuan
55
Kejadian Tak Terduga
56
Kejujuran Rena
57
Yes Or No?
58
Surprise Birthday Amelia
59
Cengeng
60
Kedua Kali Setelah Resmi
61
Riska Si Pengganggu!
62
Harus Jadi Milikku!
63
Jangan Ketemu Mantan!
64
Semakin Manja
65
Cara Membujuk Ala Roy
66
Rabbit Oppa
67
Pria Asing
68
Kedatangan Gerald
69
Bertambah Besar?
70
Marissa Menyerah
71
Kang Bucin
72
Pindahan
73
Tuan Bucin VS Kang Bucin
74
Belanja Bulanan
75
Masih Masalah Ponsel
76
Rapat Penting
77
Fitting Gaun
78
Kabar Buruk
79
Ternyata!
80
Siapa Pelaku nya?
81
Buah Naga
82
Biang Kerok
83
Bertemu Gerald #2
84
Bonus Raib
85
Detik-detik Mendebarkan.
86
The Wedding
87
Kekesalan Rena
88
Kekesalan Rena #2
89
Berbaikan
90
Ngebet
91
Sulit Dihubungi
92
Hari Pertama
93
Antara Anak dan Ayah
94
Artikel Media Sosial
95
Puasa
96
Kebar-baran Rena
97
Kedatangan Riska
98
Rena Pingsan
99
Rena Hamil
100
Kekesalan Amelia
101
Rencana Roy
102
Rena Ngidam
103
Hukuman Selesai.
104
Anak Pencuri Roti
105
Obrolan Suami Istri
106
Mulai Promil
107
Kebucinan Smith
108
Kejahilan Roy
109
Rena Ngidam #2
110
Buka Puasa
111
Berangkat Ke Korea
112
Amelia Pingsan
113
I'm Pregnant!
114
Kembar?
115
Ngidam Pertama
116
Namsan Tower
117
Keromantisan Sepasang Suami Istri
118
Seminggu Lagi
119
Lupa Diri
120
Manber Tanpa Bumbu
121
Mual
122
Kehamilan Simpatik
123
Malu-maluin
124
Kritis
125
Setelah Hadir
126
Masih Belum
127
Akhirnyaa...
128
First Meet .
129
Tidur Bersama, Lagi..
130
Kebahagiaan Smith..
131
Manja nya Smith
132
Tamat!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!