Chapter 1.13 : Zale Vs Irving

Di mana!? Irving!

Kuperiksa setiap isi rumah ini, memasuki ruangannya satu per satu. Termasuk yang ada di lantai atas. Di sini sangat berbeda dengan lantai bawah, aku hanya bisa melihat satu pintu di depan sana.

Tempat macam apa ini? Jalur cuma satu. Dia pasti di sana, di balik satu-satunya pintu yang terbuka lebar.

Begitu keluar, kudapati diriku dengan pemandangan taman besar yang tersinari sinar sang surya. Sekujurnya tertutup oleh pagar pembatas. Membuat taman besar di tengah ini terlihat lebih menonjol.

Taman lingkaran. Kesukaannya cukup unik juga– Lebih penting lagi, dia di mana?

“Anak sialan! Tunjukkan dirimu sekarang!”

“Ya ampun. Setidaknya perhatikan etikamu itu, rakyat jelata. Teriakanmu membuat kupingku panas.” Pemilik suara ini tiba-tiba menunjukkan diri di hadapanku, bagai baru dibentuk oleh angin. “Aku di sini, Zale.”

Kemunculan yang mengejutkan itu membuatku reflek melompat mundur. “Sihir angin ‘kah? Seingatku kau tidak punya sebelumnya.”

Anak sombong itu menyilangkan tangan, secara sengaja mengeluarkan aura energi sihir angin. “Padahal aku lebih berharap satunya bersamamu. Sudahlah, lagipula kaulah penyebab semua ini. Aku sangatlah membencimu.”

“Bukankah kita sudah saling benci sejak kecil?”

“Cukup.” Dia mulai melakukan kuda-kuda bertarung tangan kosong. Kau meremehkanku. “Kali ini aku takkan kalah. Kekalahan sebelumnya hanyalah kebetulan!”

Tidak ada peraturan yang mengikat, bisa dibilang pertarungan satu lawan satu dengan kekuatan penuh. Itu yang kau inginkan ‘kan?

“Beta G Note.” Dengan cepat dia menggambar not g di udara, merealisasikannya dengan Pict Magic. “Dimulai dari ini!”

Kau pikir serangan selambat itu mengenaiku! Aku sudah tahu itu akan meledak jika berada tiga meter di dekatku, cukup pergi sejauh-jauhnya sambil maju menujumu. Begitu tiba di hadapanmu, rasakan pukulan bertubi-tubi ini.

“Lelucon macam apa ini? Jangan terlalu percaya diri, di mataku seranganmu bukan apa-apa!” serunya sembari terus menghindari pukulan membabi butaku. “Pola seranganmu terlalu sederhana, di sinilah kelemahanmu!” Seketika dia memukul pinggangku dikala menghindari pukulan terakhirku.

Ogh– Guh!

Kini gilirannya membalas dengan serangan yang sama sepertiku. Tanpa ampun mendaratkan tonjokan tepat di wajahku. Sesekali dikombinasikan dengan serangan pada pinggang maupun perut.

Goh– Ogh– Ugm! Sial, aku tidak bisa menghindar–

Dia mengakhirinya dengan hantaman keras pada perut, kemudian ditutup dengan pukulan yang menjatuhkan tepat ke punggungku. Meretakkan tanah seketika, sampai menciptakan tekanan udara yang kuat.

AKH!

S-sakit … Aku hampir tidak bisa merasakan wajahku sendiri. Sudah berapa gigi yang copot gara-gara ini, mulutku terasa seperti berdarah. Beruntungnya bagian lain baik-baik saja.

*Zap*

“Spiral Wall!”

Aaaaaa!! Apa-apaan angin ini?! Saking kuatnya sampai menghempaskanku. Ugh … uhm?  I-itu … penghalang angin. Terlebih lagi, dia ternyata menggunakan Rapier!

“Dengan ini takkan ada yang bisa mengganggu, sekarang … tidak ada penolong bagimu!” Jari telunjuk dan tengahnya saling didekatkan, semakin terangkat semakin aku dibuat melayang. “Aku masih belum selesai!”

Apa ini– Aku tidak bisa melepaskan diri!

Di saat bersamaan, anak brengsek itu mulai menggambar banyak hal menggunakan Rapier. Kebanyakan adalah gambar setengah tanda kurung yang masing-masing ujungnya terlihat lancip dan bersinar. “Tenang saja, ini takkan membunuhmu. Sebagai gantinya kugunakan ini untuk menyiksamu!”

*Zap* *Zap* *Zap*

Akh– Aaa– Aaa! Hah … hah….

Tak satupun memberiku luka fisik, tapi kenapa– Rasanya sakit! Jangan-jangan ini melukai jaringan Mana-ku?! P-pantas saja s-sihirku terasa berkurang– AKH! Aku harus segera mencari cara untuk lolos!

“Ayo, ayo! Masih banyak yang menunggumu!” Sekali lagi dia mulai melajukan serangan gambarannya satu per satu ke arahku.

Aaa! Akh! Ugh– Ngh– Mataku mulai berat….

“Ini, ini, ini! Jangan berpikir untuk tidur sekarang!”

Aaaaaaaa!!!

Itulah serangan terdahsyatnya, efeknya sampai menggemuruhkan sekitar setelah dilalui tekanan energi sihir.

Sudah … tidak kuat….

*Ngiinngg*

….

“Kau ini benar-benar nggak bisa make sihirmu ya, payah banget.”

“Ya tuh, ya tuh!”

“Disentuh dikit aja sudah jatuh begitu. Betapa lemahnya kau ini, penyihir gagal Zale!” Irving kecil menarik rambutku ke atas, memaksaku memperlihatkan wajah yang kotor ini. “Ini sudah berapa kali kau menantangku? Belasan? Puluhan? Sekalipun tidak pernah kau menangkan.”

“L-lain kali aku pasti–“

Jarinya langsung mengunci mulutku. “Lain kali, lain kali. Nggak ada gunanya. Kau ini lemah. Selama kau tidak bisa menggunakan sihirmu dengan baik, kemanangan sudah bagai mimpi bagimu. Menyerahlah!”

“Hei! Kalian mengganggunya lagi!”

“Gawat– Tuan Muda! Kakaknya datang!”

“Kabur!!” seru Irving yang langsung kabur bersama anak buahnya.

K-kak Leyse….

“Kamu tidak apa-apa, Zale?!” tanya kakak, duduk bersimpah demi bantal kepalaku. “Dasar kamu ini. Bukankah kakak sudah pernah bilang jangan bertengkar terus?”

“Tapi! Itu lho, aku cuma ingin membuktikan kalau aku tidak lemah!”

Kakak hanya tersenyum dan mengelus-elus kepalaku, diam sejenak. “Kamu benar-benar anak laki-laki ya.”

Eh?

“Menjadi kuat saja itu tidak cukup. Kamu juga harus memperhatikan kelemahanmu sendiri, sadari dan kenalilah dirimu. Di dunia ini, pengetahuan adalah segalanya. Jadi Zale, lampauilah batasanmu.”

Lampaui batasan … sadari kelemahan dan kenali diri sendiri….

“Cih, kalau begitu terimalah serangan terakhir ini!”

Uhmm…? Apa aku barusan tertidur? Mimpi itu– Eh? Rasanya kok seperti jatuh…? Begitu, benar juga ya … aku bertarung dengan Irving saat ini. Apa aku … akan kalah?

….

“Apa?!”

Hmm…? Apa??

Aw. Aku jatuh? Tapi kok rasanya tidak sakit? Itu … garis melengkung? Membelah kurung setengahnya Irving?! Apa yang terjadi?

Sebisa mungkin kuusahakan untuk berdiri. Luka pada tubuh atasku cukup membebani kakiku, bukan berarti aku harus berhenti. Bagus, entah bagaimana prosesnya lancar. Memang masih sedikit sulit untuk berdiri, tapi setidaknya aku sudah berdiri.

“Kau, bagaimana bisa?! Garis lengkungan apa itu!?”

Garis lengkungan? Oh, dia membicarakan yang tadi kulihat. Ini milik siapa– Jangan-jangan, aku??

“Apa pun itu, pasti cuma kebetulan.” Irving menelantangkan tangannya yang memegang Rapier itu, memastikan sejajar dengan pinggang. “Bagus karena masih bangun, dengan begitu aku bisa mengetes sihir ini!” Dia menyejajarkan Rapier dengan kepala menghadap horizontal ke depan.

Apa yang ingin dilakukannya?

Perlahan mulai muncul pusaran angin dari ujung Rapier, makin lama membesar seperti menarik apa pun di dekatnya. Aku pun hanya bisa menutupi mata dengan tangan sembari berusaha mempertahankan diri dari tekanan angin kencang ini.

Angin yang hebat … aku harus segera melakukan sesuatu. Yang tadi itu, kucoba sekali lagi. Keluarnya dari mana? Kaki? Mungkin itu!

Meski di tengah situasi sulit seperti ini, kucoba memfokuskan energi sihirku ke kaki, perlahan juga mulai kuangkat demi ancang-ancang serangan. Sekarang, 50 persen persen dulu.

“Rasakan ini!” Energi sihir yang terkumpul pada kakiku makin mendekati 50 persen, bahkan kakiku ini mulai bersinar terang. “Baiklah. Hoaaaaaaahhh!!! Aaaaaa– Ngh??”

Aaaa! Kakiku?! Sakit! Rasanya begitu nyeri dan bagai dilindas. A-apa sihirnya terlalu banyak– Gawat, dia datang!

“Omong kosong!” Irving mulai melaju ke arahku, bersiap-siap menusukku. “Spiral Screw!”

Whoa– Hampir saja … sial, anginnya– Menghempaskanku!

*Brak* *Sreett*

Sekali lagi! Kali ini 40 persen! AAaaakkh! 30 persen! AAaaakkh! 20 persen! 10 Persen! Aaaaakkkhh– Ogh– Ngh! Sakit!

“Dari tadi apasih yang kau lakukan? Rasakan ini sekali lagi!”

B-berdiri aku! Abaikan rasa nyeri ini! Sial … aku tidak bisa. Terlalu banyak menekankan energi sihir berbeda-beda pada kakiku sangatlah tidak bagus, ini seperti energiku meledak di dalamnya– BUKANKAH MALAH JADI SAMA SEPERTI CARD MAGIC-KU!? Tidak! Aku tidak boleh menyerah!

“Rakyat jelata,” ucapnya sembari melakukan pose seperti tadi, kali ini dia melapisi pusaran angin dengan Pict Magic. Merubah warnanya jadi hitam pekat. “Jika kau menyerah sekarang, kujamin ini takkan mengirimmu ke rumah sakit.”

“J-jangan bercanda!!”

Irving berdecak kesal dan makin memperbesar pusaran angin hitam. “Zero Spiral Screw!!” serunya sekali lagi mencoba menusukku.

Berdiriiiii!!!

Pusaran angin hitam super kencang kini tengah melaju hebat ke arahku, dedaunan dan debu sekitar sampai terhisap olehnya, bahkan perlahan juga mulai menarikku.

Apa tidak ada yang bisa kulakukan?! Lakukan? Mendorong diri sendiri dengan ledakan, jika saja aku mampu melakukannya– Bukankah bisa?! B-beneran … ini beneran bekerja!

Aku memang berdiri sekarang, lalu apa? Pusarannya sudah sedekat ini.

Kepalan tangan ini, tidak ada pilihan lain selain mengerahkan semua yang kupunya. Jadi segera kukumpulkan energi sihir pada tanganku, hingga mencapai 75 persen. “Kupertaruhkan ini apa pun yang terjadi. 75 Percent Valkrya Shock!”

“ZALE!!!”

“HOOOAAAAAHH!!!”

Memang gila, tapi sekarang tanganku sedang mengadu kekuatan dengan pusaran angin hitam ini. Awalnya mampu kutahan di tempat, tanpa kusadari perlahan kakiku terseret mundur oleh tekanan hebatnya. Begitu kuat dan seakan menghisap oksigenku.

“Kakak yakin suatu hari nanti kamu akan menjadi penyihir hebat yang patut dibanggakan. Jangan pernah menyerah, sekaliipun jangan. Zale.”

Aku takkan berhenti!

“HAAAAAAAA!!! 100 Percent Valkrya Shock!!”

“ZAAAAALEEE!!”

APA– OGH!!!

*Fyuussh* *Brak* *Brak* *Brak!*

Aku kalah dalam adu serangan ini, membuatku terdorong jauh menembus tembok berkali-kali. Hingga terbawa sampai sisi lain rumah ini, tempat mereka bertarung. Tanpa kusadari Irving sudah ada di atasku, memegang kerah bajuku, siap-siap untuk memukul.

“Dengan ini, BERAKHIR SUDAH!!” serunya langsung menonjokku tepat di wajah, membuatku menghantam tanah dengan keras seketika.

*Brak!*

“Zale?!” Kudengar suara kagetnya Yuba di dekat sini.

AKKH– Ogh!? S-sial … pada akhirnya, aku tidak mampu berbuat apa-apa….

*Ngiiing*

 

 

 

To Be Continued….

Terpopuler

Comments

Dimas Pettigrew

Dimas Pettigrew

Kena karma kuga si Irving 🤣

Sayang Zale sama Yuba kena getahnya juga

2020-08-14

2

Septiano Personnes Estimata

Septiano Personnes Estimata

...

Like sister, Like brother.

2020-06-17

1

Laziman

Laziman

Crazy Up:)

2020-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1.1 : Makna Kekuatan
2 Chapter 1.2 : Memandang Rendah
3 Chapter 1.3 : Pecundang Sebenarnya
4 Chapter 1.4 : Dorado Guru Barunya?!
5 Chapter 1.5 : Gadis Aneh
6 Chapter 1.6 : Sisi Mengejutkan
7 Chapter 1.7 : Kejanggalan Ibukota
8 Chapter 1.8 : Page Hour
9 Chapter 1.9 : Proyek Pengembangan Irregulars
10 Chapter 1.10 : Chloe dan Irving
11 Chapter 1.11 : Kepala dan Ekor
12 Chapter 1.12 : Pertarungan di Villa Reissel
13 Chapter 1.13 : Zale Vs Irving
14 Chapter 1.14 : Gerakan
15 Chapter 2.1 : Skors
16 Chapter 2.2 : Festival Dewa Laut
17 Chapter 2.3 : Investigasi Kecil
18 Chapter 2.4 : Isca Adler
19 Chapter 2.5 : Cipher
20 Chapter 2.6 : Impian
21 Chapter 2.7 : Mendinginkan Kepala
22 Chapter 2.8 : Penguasa Kota
23 Chapter 22 : Artemis
24 Chapter 23 : Festival Dewa Laut
25 Chapter 24 : Kesempatan Kedua
26 Chapter 25 : Kemah Tes
27 Chapter 26 : Hurricane
28 Chapter 27 : Calon Terkuat Tahun Pertama
29 Chapter 28 : Salah Langkah
30 Chapter 29 : Keputusan
31 Chapter 30 : Myeirs of Hyena
32 Chapter 31 : Irregulars
33 Chapter 32 : Hutan Hyena
34 Chapter 33 : Fenrir
35 Chapter 34 : Perpecahan
36 Chapter 35 : Zale Vs Yuba
37 Chapter 36 : Golem's Cave
38 Chapter 37 : Golem Elemental
39 Chapter 38 : Bersatu! 24 Penyihir Vs Golem Elemental
40 Chapter 39 : Surat
41 Chapter 40 : Mengerti
42 Chapter 41 : Gennorder
43 Chapter 42 : Demonstrasi Sihir
44 Chapter 43 : Geist
45 Chapter 44 : Sihir Kaca melawan Sihir Ruang
46 Chapter 45 : Kaca, Es, Ruang, dan Pencuri
47 Chapter 46 : Kepribadian Ganda Sera
48 Chapter 47 : Gilbert Erwood
49 Chapter 48 : Siapa yang jadi Ketua Kelasnya?
50 Chapter 49 : Peringkat Gadis Irregular
51 Chapter 50 : Peringkat Pria Irregular
52 Chapter 51 : Open Visit Tahunan Prominence
53 Chapter 52 : Aran Zone & Prominence
54 Chapter 53 : Archmagus Alumni Akademi Sihir Eisenwald
55 Chapter 54 : Panti Asuhan Aria
56 Chapter 55 : Pelajar Terkuat Di Dunia Ke-4 & Ke-5
57 Chapter 56 : Masalah Sepele
58 Chapter 57 : Irving dan Nana adalah Penjahat?
59 Chapter 58 : Masalah Kurin
60 Chapter 59 : Terlibat Secara Paksa
61 Chapter 60 : Masa Lalu Kurin
62 Chapter 61 : Pilihan Sendiri
63 Chapter 62 : Gerombolan Tak Biasa
64 Chapter 63 : Cortana+Spectre
65 Chapter 64 : Kekacauan Kota Aven
66 Chapter 65 : Pseudo
67 Chapter 66 : Rumble Dimulai!
68 Chapter 67 : Kurin Vs Rubel
69 Chapter 68 : 1000 Year of Blizzard
70 Chapter 69 : Gilbert & Luke & Egon & Zima Vs Ikusa & Nev
71 Chapter 70 : Mirror World & Dremyar
72 Chapter 71 : Orang Nomor 2 di Prominence
73 Chapter 72 : Prajurit dan Peneliti
74 Chapter 73 : Origin Magic
75 Chapter 74 : Vlad Singularity
76 Chapter 75 : Egon Krantz
77 Chapter 76 : Sangkar Burung
78 Chapter 77 : Dikejar Waktu
79 Chapter 78 : Alasan Bertarung
80 Chapter 79 : Nana Irville
81 Chapter 80 : Ilusi Bernama Naif
82 Chapter 81 : Raso Springfield
83 Chapter 82 : Kekaisaran Refft
84 Chapter 83 : Temperance
85 Chapter 84 : Larangan Bertarung
86 Chapter 85 : Pertemanan Para Gadis
87 Chapter 86 : Miki Ingram
88 Chapter 87 : Fanfare
89 Chapter 88 : Foto Memalukan
90 Chapter 89 : Rumah Yuba
91 Chapter 89,5 : Antimatter Card
92 Chapter 90 : Realis dan Imajiner
93 Chapter 90,5 : Anti Ares
94 Chapter 91 : Rasa Bersalah Yang Terlambat
95 Chapter 91,5 : Feld Hayden & Rumi Katzeta
96 Chapter 92 : Barang Favorit Bu Fusha
97 Chapter 93 : Penggila Permainan Papan
98 Chapter 94 : Alasan Yang Tepat Untuk Mengajak
99 Chapter 95 : Ares Mode
100 Chapter 96 : Isi Kepala Gadis Ber-IQ 200
101 Chapter 97 : Target Buruan Baru
102 Chapter 98 : Dungeon Whisker’s Meadow
103 Chapter 99 : Multi Talenta
104 Chapter 100 : Istirahat yang Tidak Buruk
105 Chapter 101 : Amukan Guardian
106 Chapter 102 : Dregul Cursebound
107 Chapter 103 : Mephias
108 Chapter 104 : Bestowal
109 Chapter 105 : Menuju Klimaks
110 Chapter 106 : Sera Jacques
111 Chapter 107 : Makna
112 Perihal Remaster WN Reinheit
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Chapter 1.1 : Makna Kekuatan
2
Chapter 1.2 : Memandang Rendah
3
Chapter 1.3 : Pecundang Sebenarnya
4
Chapter 1.4 : Dorado Guru Barunya?!
5
Chapter 1.5 : Gadis Aneh
6
Chapter 1.6 : Sisi Mengejutkan
7
Chapter 1.7 : Kejanggalan Ibukota
8
Chapter 1.8 : Page Hour
9
Chapter 1.9 : Proyek Pengembangan Irregulars
10
Chapter 1.10 : Chloe dan Irving
11
Chapter 1.11 : Kepala dan Ekor
12
Chapter 1.12 : Pertarungan di Villa Reissel
13
Chapter 1.13 : Zale Vs Irving
14
Chapter 1.14 : Gerakan
15
Chapter 2.1 : Skors
16
Chapter 2.2 : Festival Dewa Laut
17
Chapter 2.3 : Investigasi Kecil
18
Chapter 2.4 : Isca Adler
19
Chapter 2.5 : Cipher
20
Chapter 2.6 : Impian
21
Chapter 2.7 : Mendinginkan Kepala
22
Chapter 2.8 : Penguasa Kota
23
Chapter 22 : Artemis
24
Chapter 23 : Festival Dewa Laut
25
Chapter 24 : Kesempatan Kedua
26
Chapter 25 : Kemah Tes
27
Chapter 26 : Hurricane
28
Chapter 27 : Calon Terkuat Tahun Pertama
29
Chapter 28 : Salah Langkah
30
Chapter 29 : Keputusan
31
Chapter 30 : Myeirs of Hyena
32
Chapter 31 : Irregulars
33
Chapter 32 : Hutan Hyena
34
Chapter 33 : Fenrir
35
Chapter 34 : Perpecahan
36
Chapter 35 : Zale Vs Yuba
37
Chapter 36 : Golem's Cave
38
Chapter 37 : Golem Elemental
39
Chapter 38 : Bersatu! 24 Penyihir Vs Golem Elemental
40
Chapter 39 : Surat
41
Chapter 40 : Mengerti
42
Chapter 41 : Gennorder
43
Chapter 42 : Demonstrasi Sihir
44
Chapter 43 : Geist
45
Chapter 44 : Sihir Kaca melawan Sihir Ruang
46
Chapter 45 : Kaca, Es, Ruang, dan Pencuri
47
Chapter 46 : Kepribadian Ganda Sera
48
Chapter 47 : Gilbert Erwood
49
Chapter 48 : Siapa yang jadi Ketua Kelasnya?
50
Chapter 49 : Peringkat Gadis Irregular
51
Chapter 50 : Peringkat Pria Irregular
52
Chapter 51 : Open Visit Tahunan Prominence
53
Chapter 52 : Aran Zone & Prominence
54
Chapter 53 : Archmagus Alumni Akademi Sihir Eisenwald
55
Chapter 54 : Panti Asuhan Aria
56
Chapter 55 : Pelajar Terkuat Di Dunia Ke-4 & Ke-5
57
Chapter 56 : Masalah Sepele
58
Chapter 57 : Irving dan Nana adalah Penjahat?
59
Chapter 58 : Masalah Kurin
60
Chapter 59 : Terlibat Secara Paksa
61
Chapter 60 : Masa Lalu Kurin
62
Chapter 61 : Pilihan Sendiri
63
Chapter 62 : Gerombolan Tak Biasa
64
Chapter 63 : Cortana+Spectre
65
Chapter 64 : Kekacauan Kota Aven
66
Chapter 65 : Pseudo
67
Chapter 66 : Rumble Dimulai!
68
Chapter 67 : Kurin Vs Rubel
69
Chapter 68 : 1000 Year of Blizzard
70
Chapter 69 : Gilbert & Luke & Egon & Zima Vs Ikusa & Nev
71
Chapter 70 : Mirror World & Dremyar
72
Chapter 71 : Orang Nomor 2 di Prominence
73
Chapter 72 : Prajurit dan Peneliti
74
Chapter 73 : Origin Magic
75
Chapter 74 : Vlad Singularity
76
Chapter 75 : Egon Krantz
77
Chapter 76 : Sangkar Burung
78
Chapter 77 : Dikejar Waktu
79
Chapter 78 : Alasan Bertarung
80
Chapter 79 : Nana Irville
81
Chapter 80 : Ilusi Bernama Naif
82
Chapter 81 : Raso Springfield
83
Chapter 82 : Kekaisaran Refft
84
Chapter 83 : Temperance
85
Chapter 84 : Larangan Bertarung
86
Chapter 85 : Pertemanan Para Gadis
87
Chapter 86 : Miki Ingram
88
Chapter 87 : Fanfare
89
Chapter 88 : Foto Memalukan
90
Chapter 89 : Rumah Yuba
91
Chapter 89,5 : Antimatter Card
92
Chapter 90 : Realis dan Imajiner
93
Chapter 90,5 : Anti Ares
94
Chapter 91 : Rasa Bersalah Yang Terlambat
95
Chapter 91,5 : Feld Hayden & Rumi Katzeta
96
Chapter 92 : Barang Favorit Bu Fusha
97
Chapter 93 : Penggila Permainan Papan
98
Chapter 94 : Alasan Yang Tepat Untuk Mengajak
99
Chapter 95 : Ares Mode
100
Chapter 96 : Isi Kepala Gadis Ber-IQ 200
101
Chapter 97 : Target Buruan Baru
102
Chapter 98 : Dungeon Whisker’s Meadow
103
Chapter 99 : Multi Talenta
104
Chapter 100 : Istirahat yang Tidak Buruk
105
Chapter 101 : Amukan Guardian
106
Chapter 102 : Dregul Cursebound
107
Chapter 103 : Mephias
108
Chapter 104 : Bestowal
109
Chapter 105 : Menuju Klimaks
110
Chapter 106 : Sera Jacques
111
Chapter 107 : Makna
112
Perihal Remaster WN Reinheit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!