Rasanya benar-benar tenang sekali, aku seperti mendapatkan energi baru disini. Ketenangan, kedamaian dan aku bisa sedikit melupakan masalahku. Rasanya aku tak mau beranjak dari tempat ini.
Erina sangat menikmati tempat yang dikunjunginya. Angin pantai menerpa tubuhnya, matanya terpejam. Ia menghirup napas dalam-dalam. Seolah dia baru saja keluar dari sebuah sangkar, ia dapat terbang bebas. Kemana pun Ia suka.
Erina melihat sekeliling, suasana sangat ramai dengan pengunjung yang berlalu lalang. Anak-anak berlarian di kesana kemari, ada juga yang bermain pasir ditepi pantai. Erina sangat menikmatinya. Dan dia ingin berlama-lama disini.
Ini yang kubutuhkan saat ini, ketenangan.
Erina melihat jam tangannya, masih lama untuk jadwal keretanya. Dia ingin menghabiskan sisa liburannya disini saja. Duduk sendiri dan menikmati pemandangan.
🍁🍁🍁
Tak terasa dua jam berlalu, dia sangat menikmati pemandangan pantai tersebut. Sampai tak terasa waktu begitu cepat berlalu.
Sudah cukup, aku harus segera kembali ke hotel untuk bersiap-siap. Aku tak ingin ketinggalan kereta.
Erina memesan ojek online, tak perlu menunggu lama. Ojek online yang Ia pesan segera datang menjemputnya dan mengantarnya kembali ke hotel.
🍁🍁🍁
Sudah siap semuanya, Erina bergegas meninggalkan kamar hotel. Dia berjalan keluar lift dan mencoba mencari-cari sesuatu.
"Kok gak ada ya, perasaan aku taruh tas kemarin," batin Erina.
Erina merogoh isi tasnya mencari tiket kereta yang sudah di pesan sebelumnya. Gadis itu tampak sangat gelisah, dia mengeluarkan ponsel nya dan hendak memesan tiket kereta lagi untuk pulang. Tapi semua tiket sudah habis terjual.
Gimana ini, aku tidak suka naik bus. kenapa aku bisa se ceroboh ini sih.
Wajah Erina tampak pucat, sampai-sampau Ia tak menyadari keberadaan laki-laki di sampingnya.
"Hei Erina, kamu mencari ini?" tanya seorang laki-laki sambil menyerahkan tiket kereta milik Erina yang hilang.
Hah, laki-laki aneh kemarin. Kenapa tiket ku bisa di tangan nya? Aduh, aku pasti menjatuhkannya kemarin waktu dia menabrak ku.
"Eh, iya. makasih ya." Erina segera mengambil tiket di tangan laki-laki itu. Tapi ternyata laki-laki itu menarik kembali tiketnya.
"Enak aja, cuma terimakasih? Di dunia ini gak ada yang gratis ya!" ketus laki-laki itu.
Dasar laki-laki aneh, udah narsis. Suka meras kaum wanita lagi**! gerutu Erina.
"Trus kamu mau apa? Traktir, uang atau apa?" tanya Erina kesal
"cih ...." laki-laki itu berdecih.
"Emang tampang ku kelihatan miskin apa?Sampai kamu berani tawarin uang kepadaku!" laki-laki membelalakkan mata kepada Erina, tak terima dengan ucapan gadis itu.
"Terus kamu maunya apa?" Erina mulai kesal sendiri karena laki-laki itu hanya mengulur waktunya saja.
"Aku bakalan ketinggalan kereta kalau kamu bertele-tele seperti ini!" imbuhnya.
Suasana hening sesaat, sampai akhirnya laki-laki itu berkata, "Aku mau saat kamu kembali ke kotamu, kita bertemu! Disana kamu bakal tahu, apa yang Aku minta." Laki-laki itu tersenyum tipis.
Haaa ... apa yang akan dia minta memang nya? Lagian memang dia tahu apa, dimana kotaku? Dan memangnya kita satu kota apa? Dasar laki-laki super aneh.
Seolah tahu apa yang dipikirkan Erina, laki-laki itu segera menskakmat Erina.
"Iya, kita satu kota. Itukan yang ada dipikiranmu? Kamu tidak boleh menolak dan harus menjawab iya. berikan ponselmu!" pinta laki-laki itu.
Apaan si ni orang, apa benar dia upnormal ya eh paranormal? Sampai tau apa yang kupikirkan segala, batin Erina
Erina menuruti laki-laki itu dan memberikan ponselnya. Laki-laki itu mengetik sesuatu dan menyerahkan kembali ke Erina. Erina melihat ponselnya dan kaget melihat yang ditulis laki-laki itu.
"Cowok keren"
Erina terkekeh melihat nama yang tersimpan di ponsel pintarnya itu.
"Kamu benar-benar narsis ya?" Laki-laki itu tak memperdulikan ucapan Erina.
"Pokoknya, tiga hari di hitung dari hari ini. Kamu harus segera hubungi aku, lalu kita akan bertemu," ucap laki-laki itu seraya menyerahkan tiket dan berjalan meninggalkan Erina.
"Eh, memang siapa kamu berani memerintahku seperti itu. Lagi pula, kalau aku gak hubungi kamu. Kamu juga gak bakalan menemukan aku kan?" teriak Erina yang membuat orang-orang di sekitarnya mulai memperhatikannya.
Laki-laki itu berbalik badan dan menghampiri Erina kembali.
"Tidak sulit untuk mencari keberadaanmu, kalau sampai kamu tidak menghubungiku!" hardik Laki-laki itu sambil tersenyum smirk.
Erina terdiam sesaat, bulu kuduknya meremang mendengar kalimat laki-laki yang namanya saja bahkan dia belum tahu.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
siti yanti
Selamat bernerves ria Erina kamu sudah masuk penjara cinta cibabang narsis alias sicowok aneh yg kamu bilang
2022-03-09
0
༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜
bnr² narsis ya dia 😅😅
2022-03-02
0
SA 86
Cowok keren bisa nyasar kerumah ngak
2021-09-13
0