Setelah keluar dari perusahaan Alexander, Naina pun segera mengendarai motornya menuju perusahaan lainnya untuk mengajukan lamaran. Seharian itu Naina habiskan untuk memasukkan lamaran dan berkeliling sekiranya masih ada lowongan yang bisa ia ajukan. Senja pun mulai menyambut. Setelah cukup lelah seharian berkeliling, Naina pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Di dalam hatinya Naina berharap agar salah satu dari lamarannya mendapatkan hasil sesuai dengan yang ia harapkan.
"Lelah sekali..." Keluh Naina saat turun dari motornya.
"Tak..." Suara Zeline terdengar mengalun dari depan garasi.
"Zel..." Ucap Naina membalikkan tubuhnya dan menatap pada Zeline yang sedang menatap punggungnya. Naina pun segera memarkirkan motornya lalu melepas helm di kepalanya.
"Tak... Dali mana? Lama sekali puyang..." Tanya Zeline saat Naina sudah berada di depannya.
Naina tersenyum. Lelah di tubuhnya hilang seketika saat melihat wajah putrinya.
"Ndong..." Pinta Zeline merentangkan kedua tangannya.
"Iya, iya..." Naina pun segera menggendong tubuh Zeline. Lalu membawanya masuk ke dalam rumah.
"Kakak baru pulang?" Tanya Amara saat Naina masuk ke dalam rumah sambil menggendong Zeline.
Naina mengangguk lalu mendudukkan tubuh Zeline di atas sofa.
"Lama banget pulangnya, Kak." Tanya Amara merasa kasihan melihat guratan lelah di wajah Naina.
"Iya... Tadi masukin lamaran ke beberapa perusahaan yang ada lowongan pekerjaan." Terang Naina.
"Tak... Ndak jadi main taman sole ni, ya..." Keluh Zeline menatap sendu pada Naina.
"Maaf ya... Kakak sibuk hari ini." Balas Naina merasa bersalah. Sepertinya putrinya itu terlihat sangat berharap bisa bermain di taman seperti kemarin.
"Besok main di taman sama Kak Amara saja, ya." Timpal Amara.
"Kak Mala nda sekolah?" Tanya Zeline.
Amara menggeleng. "Enggak... Besok Kakak libur." Balasnya tersenyum.
Senyum di kedua sudut bibir Zeline terkembang. "Asyik... Besok main ya, Tak." Serunya yang diangguki cepat oleh Amara.
Melihat senyum di wajah putrinya kembali terbit, Naina pun merasa lega.
"Kakak ke kamar dulu ya, Dek. Tolong jagain Zeline." Ucap Naina yang diangguki oleh Amara.
*
"Ibu... Ayah... Amara..." Naina nampak mengembangkan senyumannya saat baru saja keluar dari dalam kamarnya.
"Naina... Ada apa, Nak?" Tanya Ibu merasa penasaran.
"Lamaran pekerjaan Nai diterima di perusahaan Alexander dan besok Nai sudah bisa untuk mulai bekerja, Bu." Ucap Naina begitu senang.
"Yang benar, Nai?" Tanya Ibu begitu senang. Begitu pula dengan Ayah dan Amara.
"Benar, Bu... Baru saja Nai mendapatkan email dari perusahaan Alexander." Balas Naina dengan tersenyum senang.
"Syukurlah..." Ucap Ibu, Ayah dan Amara hampir berbarengan.
"Bukankah perusahaan Alexander termasuk ke dalam perusahaan besar di kota ini, Kak?" Tanya Amara ketika mengingat sesuatu.
"Ya. Perusahaan Alexander termasuk ke dalam sepuluh perusahaan terbesar di negara ini." Balas Naina.
"Kakak memang hebat. Dalam sehari Kakak sudah mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar."
Naina tersenyum. Ia pun juga benar-benar tidak menyangka jika diterima bekerja di perusahaan Alexander mengingat banyaknya orang yang melamar pekerjaan yang sama dengannya tadi pagi.
Keesokan harinya dengan penampilan barunya, Naina sudah nampak rapi dengan kemeja putih dan rok span hitam yang melekat indah di tubuh mungilnya.
"Tak mau kemana?" Tanya Zeline yang baru saja bangun dari tidurnya.
"Hari ini Kakak mau bekerja, Dek..." Ucap Naina menghentikan kegiatannya yang sedang memoleskan lip di bibirnya.
***
Banyakin dulu komen, vote dan likenya, yaa... Nanti aku up lagi deh😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Ramlah Kuku
jangn sampe Daniel jg pegawai disitu
2024-09-25
1
Mbr Tarigan
jangan2 nanti ketemu SM Daniel ditempat hati2 giat bekerja demi anak dan orang tuamu Naina
2024-07-22
0
Mami Pur Ginting Petir
ceritanya asyik tuk dibaca
2024-05-16
1