Ruby memegangi nampan makanannya sembari mengantre di kantin kampus. Sedari tadi ada saja yang menyela barisannya. Dia tidak mau ribut dan memilih mengalah. Sesekali ia menghela nafas agar tidak emosi ketika disela.
Akhirnya, setelah bersabar gilirannya pun tiba. Ia ambil nasi secukupnya kemudian beberapa lauk yang ia sukai lalu membayar makanannya. Sistem makan di sana memang seperti prasmanan, pelanggan boleh memilih sendiri lauk yang diinginkan.
Kalau ingin makanan yang lebih mewah ala restoran juga ada, seperti japanesse food, chinesse food, maupun western food. Tentu harganya juga lebih mahal. Tapi, untuk Ruby yang sekarang, lebih baik makan makanan yang paling murah agar uangnya tidak cepat habis.
Ia arahkan pandangan ke seluruh ruangan yang hampir penuh. Ada tempat yang masih kosong di bagian sudut. Ia bawa nampannya ke sana.
"Oh, lihat siapa yang ada di sini. Ternyata Si Bar-Bar masih betah kuliah di kampus kita."
Ruby memperlambat gerakan mengunyahnya. Makanan yang tadinya terasa enak tiba-tiba menjadi hambar ketika orang yang sangat membuatnya kesal muncul di hadapannya.
Si Ikan Pari duduk tepat di hadapannya sambil memberikan senyuman yang terkesan mengejek. Ia mengunyah permen karetnya dengan begitu santai. Sementara, kedua seniornya yang lain, Fero dan Rafa duduk di sampingnya.
"Aku baru tahu kalau di kantin ada makanan seperti ini." guman Rafa.
"Kelihatannya enak dan cukup sehat." tambah Fero.
"Tentu saja. Saking baiknya kampus kita, sampai menyediakan menu makanan yang murah dan bergizi untuk mahasiswa yang kurang mampu. Kasihan kalau mereka harus membayar mahal hanya untuk makan di kantin."
Ruby berusaha tenang dengan tetap makan meskipun dikelilingi kakak senior yang menyebalkan. Rasa makanan yang sudah tidak terasa enak tetap ia paksa makan agar bisa mengisi tenaganya. Ia berharap makanannya cepat habis supaya bisa cepat pergi dari sana.
"Ruby, kamu kan anak manajemen, kenapa penampilanmu seperti ini? Bukannya mahasiswi jurusan manajemen wajib berdandan, ya?" tanya Rafa.
"Modalin dong, Raf. Kamu pikir make up murah...."
"Aduh, sayangnya Ruby bukan tipeku."
"Tapi kalau Ruby mau jadi wanita yang sek*si sih aku siap memfasilitasi. Kamu mau, Ruby?"
"Tidak, Kak. Terima kasih." tolak Ruby sembari terus menyantap makanannya.
"Halah, sok jual mahal!"
Ucapan Melvin benar-benar mampu merusak mood Ruby. Ia memandang kepada lelaki itu dengan tatapan kesal.
"Bukannya alasanmu masuk ke sini karena ingin mendapatkan lelaki kaya raya? Gampang sekali ditebak modus dari mahasiswa miskin sepertimu."
"Terus kenapa kalau tujuanku memang begitu? Apa masalahmu? Kalaupun iya, targetku bukan kamu, dasar Ikan Pari!" saking kesalnya Ruby sampai mengucapkan kata-kata umpatan yang selama ini ia pendam. Melvin sampai mendelik ada yang berani menyebutnya ikan pari.
"Wah, ada ya yang berani memanggil Melvin kita ikan pari. Hahaha.... " Rafa tertawa puas mendengarnya.
"Apa kamu tidak menyesal sudah mengatakan hal itu, Ruby. Melvin ini koneksinya banyak. Nanti kamu susah cari jodoh di sini."
"Aku masuk ke sini tujuannya hanya ingin belajar, Kak Fero. Jadi tidak masalah kalaupun tidak ada yang tertarik denganku."
"Wanita ini memang sangat pandai bicara, ya. Lihat saja, tidak akan ada yang tertarik padamu sampai kamu lulus. Bahkan untuk bekerja setelah lulus, kamu akan kesulitan. Pegang kata-kataku yang satu ini." Melvin berkata dengan ekspresi datar untuk menunjukkan keseriusan kata-katanya.
"Wah, bahaya kalau Melvin sudah begini. Tetap semangat, Ruby!"
Ruby menyunggingkan senyum, "Kamu tenang saja, Ikan Pari.... Aku memang hanya butuh lulus saja dari sini. Tidak dapat lelaki kaya dan susah dapat kerja bukan masalah untukku."
Melvin mengepalkan tangannya. Saat ini ia sangat emosi ada seseorang yang begitu percaya diri melawannya. Sepertinya wanita itu benar-benar belum tahu berhadapan dengan siapa. Dalam hati Melvin bersumpah akan membuatnya menyesal di kemudian hari karena berani melawannya.
"Wadaw.... Ini dia jagoan kita tahun ini yang berani melawan Tuan Muda Melvin."
"Kita lihat saja sampai berapa lama kepercayaan dirimu akan bertahan."
"Lihat saja dan kamu akan menyesal sudah membuat kesepakatan denganku."
"Oh, iya?"
"Lagipula, kenapa kamu begitu tertarik untuk menggangguku? Apa aku begitu menarik?"
Melvin sungguh tidak percaya wanita itu memiliki kepercayaan diri sangat tinggi, "Yang benar saja? Bahkan aku baru pernah melihat ada mahasiswi paling jelek di kampus ini."
"Biasanya orang mencari masalah hanya sebagai alasan supaya bisa mendekati orang yang dia suka."
"Benarkah?"
Melvin menuangkan minuman ke makanan Ruby yang belum habis. Ia tersenyum puas melihat ekspresi Ruby yang sampai menganga dengan kelakuannya.
Makanan itu barang berharga untuk Ruby. Setelah pulang dari kampus, ia masih harus bekerja. Kalau perutnya belum kenyang, bisa-bisa ia tidak dapat konsentrasi bekerja. Orang seperti Melvin pasti hanya menganggap hal itu sebagai suatu candaan. Tapi bagi Ruby, itu jelas-jelas penghinaab terhadap makanan.
Dengan perasaan marah bercampur kesal, Ruby tetap melanjutkan menyantap makannya. Ketiga seniornya sampai terheran-heran melihat apa yang dilakukannya.
"Lihat kan, betapa miskinnya dia sampai masih memakan makanan yang sudah aku siram."
"Bagaimana bisa orang sepertimu berharap bisa melawanku." ejek Melvin.
"Jangan terlalu jahat, Vin. Nanti dia nangis."
"Oh, come on! Ini sudah keterlaluan, Vin. Kelakuanmu kekanak-kanakan."
Rafa dan Fero tampaknya tak terlalu setuju dengan perbuatan Melvin.
"Kalau kalian membelanya, aku akan menganggap kalian memusuhiku, ya."
"Ayolah, Vin. Ini hanya masalah kecil.... "
"I know, tapi aku masih ingin lihat seberapa lama Si Bar-Bar ini masih sanggup bertahan."
"Mengalah saja, Ruby. Hentikan makannya, nanti aku ganti dengan yang baru."
Ruby tak menggubris perkataan Rafa. Ia terus melanjutkan makannya kembali.
"Sepertinya dia benar-benar kelaparan." Melvin dengan sengaja mengeluarkan permen karet yang sedari tadi dimakannya lalu ia tempelkan ke rambut Ruby.
"Ups.... Maaf." ucapnya enteng.
Ruby menghentikan makannya. Rambutnya yang berharga lengket oleh permen karet dari lelaki paling kurang ajar di kampusnya.
"Kayaknya bakalan susah dilepaskan. Rafa.... Biasanya kamu bawa gunting, kan? Tolong pinjamkan padaku sebentar."
Rafa mengeluarkan gunting kecil dari saku celananya lalu ia serahkan pada Melvin.
"Karena aku baik hati, akan aku bantu lepaskan permen karet ini dari rambutmu."
Tanpa ragu, ia menggunting rambut Ruby yang sudah dibiarkan panjang sampai sepunggung. Begitu mudahnya Melvin merusak rambutnya tanpa rasa bersalah.
"Kamu harus berterima kasih padaku." katanya sembari memamerkan rambut yang baru ia potong.
"Dasar ikan pari tidak ada otak!" teriaknya.
Teriakan Ruby mampu menarik perhatian orang-orang yang ada di kampus. Dengan cepat ia merebut gunting dari tangan Melvin. Ia tarik bagian belakang rambut Melvin yang panjang seperti ekor ikan pari itu lalu balas memotongnya.
"Kamu.... " Melvin sampai gemetar karena bagian rambut kesayangannya kini sudah terpotong. Rambut yang menjadi ciri khasnya jadi hilang karena wanita bar-bar itu.
Pyar!
Tidak hanya memotong rambut Melvin, Ruby juga mengguyurkan makanannya yang sudah bercampur air tepat ke wajah Melvin. Semua orang yang ada di sana hampir tidak percaya ada yang berani melakukan hal itu pada Melvin.
"Masih pakai kartu kredit orang tua saja belagu! Dasar manusia lemah!" bentaknya.
Ruby segera membereskan barang-barangnya lalu pergi dengan langkah cepat meninggalkan ketika seniornya. Melvin yang penampilannya sangat kacau hendak mengejar Ruby, namun dihentikan oleh kedua temannya.
"Sudah, Vin. Hentikan. Malu, banyak orang yang lihat." bujuk Fero.
Justru Melvin semakin dendam karena Ruby berani melakukannya di depan banyak orang. Baginya itu suatu penghinaan yang tak bisa dimaafkan.
Karena Ruby sudah kabur, mau tidak mau ia juga pergi dari sana mengingat ada banyak orang yang memandang ke arah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 288 Episodes
Comments
Adi top Adi
coba punya keahlian.. paling ng bela diri.. pasti seru.. bisa jadi kepala geng..
2023-11-23
2
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
suka menghina orang, tp ketika dibales ngamok🤣🤣🤣
2023-11-07
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
10 jempol buat Ruby👍
2023-11-07
0