Akhirnya saat yang mendebarkan telah tiba.
Shesa bersiap-siap untuk make up, MUA yg sudah dipersiapkan Vano untuknya bukanlah MUA sembarangan, make up artist paling terbaik dan terbagus se antero negeri ini.
"Silakan nona, saya akan melaksanakan tugas saya merias anda di hari bahagia ini" seru sang make up artis.
"Saya biasa-biasa saja kok, nggak bahagia-bahagia amat" sahut Shesa cuek.
"Hehe...iya nona" seru perias itu sembari bingung.
"Mbak tolong ya...nanti make upnya jangan tebel-tebel, aku nggak suka seperti pakai topeng aja" pinta Shesa pada perias.
"Jangan khawatir non....tuan muda memerintahkan saya untuk membuat nona terlihat berbeda hari ini" tutur perias itu.
"Dia bilang gitu sama mbak?" tanya Shesa dengan tidak percaya
Tiba-tiba ponsel Shesa berdering...panggilan video call dari Monic
"Sebentar ya mbak saya terima telepon dulu" pinta Shesa untuk menerima telepon sejenak.
Shesa bergegas menjauh dari tempat ia dirias, agar tak terlihat background yang akan membuat temannya pingsan jika melihatnya.
Shesa menerima panggilan video call dari Monic, dengan riasan Shesa yg belum sempurna, namun sudah terlihat cantik, Shesa mulai berbicara pada Monic.
"Hai Shesa...kenapa kamu nggak ???....Shesa kamu kok pakai baju pengantin?" ujar Monic yang belum sempet melanjutkan pertanyaannya, dia melihat Shesa berbeda hari ini , Shesa terlihat memakai baju pengantin dan itu membuat Monic bertanya-tanya.
"Haaa...baju pengantin?...ooo..iya...ini aku kan lagi nyoba baju pengantin punya tante aku, tante Mayra....iya...tante Mayra....hehe" seru Shesa gugup.
"Dia kan mau nikah, nah gaunnya tuh minta rekomendasi model dari aku, aku disuruh nyobain apa enak dipakainya atau malah ribet ...tahu kan tante Mayra suka yg simpel-simpel gitu deh" jawab Shesa ngarang.
"Maksudmu Sha? aku nggak ngerti deh sumpah" tandas Monic sambil garuk-garuk kepalanya yg tak gatal.
"Haduh...aku sendiri juga nggak ngerti ngomong apa...mampus deh" gumam Shesa dengan raut wajah cemas.
"Ah....sudahlah nggak usah ngebahas ini , nggak penting, ngomong-ngomong ada apa Mon?" tanya Shesa mengalihkan pembicaraan.
"Eh...katanya hari ini kamu sama tante Anggi pergi ke dokter Anne yg pernah mengoperasi papamu, kok belum berangkat?" seru Monic mengatakan
"Ke dokter Anne ?? emang aku pernah bilang gitu" tanya Shesa yg lupa bahwa ia mengatakan akan pergi ke dokter Anne.
"Ya ampun Sha? dasar pikun" sahut Monic kesal.
Shesa memutar bola matanya mengingat-ingat kembali kapan ia ngomong itu kepada temannya.
Kemudian Shesa teringat pernah membohongi ketiga sahabatnya dengan alasan pergi ke dokter Anne, karena hari ini tanggal 12 Desember bertepatan dengan hari pernikahannya dengan Vano, ia terpaksa berbohong untuk menghindari undangan dari Vano hari ini adalah acara konser musik band kesukaan Shesa, ketiga sahabatnya akan menghadiri konser hari ini juga.
"Eh ...iya ke dokter Anne nanti agak siangan dikit, di rumah lagi ada tamu...hehe" sahut Shesa gugup.
"Kamu aneh banget tahu nggak sih" seru Monic
"Eh...udah dulu yah Mon, tante Mayra memanggilku...dah Monic , selamat bersenang-senang nanti malam, nanti kuhubungi lagi...okay...bye" seru Shesa yang langsung menutup panggilan Video dengan Monic.
"Huffttt....hampir saja ketahuan...bisa mampus ditempat nih" tukas Shesa cemas.
******
Tak berselang lama , mobil mewah Vano sudah terparkir dihalaman rumah Shesa, Mario segera turun dan membukakan pintu untuk tuan mudanya yang kini akan melangsungkan ijab kabul....
Vano turun dari mobil diiringi Hendrawan disampingnya.
Vano terlihat sangat gagah, dengan setelan jas warna putih gading dengan hiasan bunga mawar kecil di dadanya, memberi kesan begitu sempurnanya CEO terkaya itu.
Jas Vano yang harganya tak main-main, mencapai ratusan juta itu benar-benar menambah penampilan Vano semakin exotic .
"Tuan muda ...hari ini anda begitu berkharismatik, pasti nona Shesa tak akan melepaskan pandangannya jauh-jauh dari anda" goda Mario yg ikut bahagia melihat Vano menikah.
"Diam..." sahut Vano cepat sambil menyikut perut Mario.
"Aduh...cie cie tuan muda senang bukan???" lanjut Mario menggoda.
Vano seolah tak memperdulikan omongan Mario, tapi dalam hatinya ia tersenyum kecil.
Perlahan Vano dan Hendrawan memasuki ruang ijab kabul, dimana mereka akan melangsungkan akad nikah hari ini juga.
Dewa menyambut kedatangan calon menantunya itu, dan tak lupa ia juga memeluk sahabat sejatinya Hendrawan yg tak lain adalah calon besannya.
"Hendra...akhirnya kita akan menjadi besan" seru Dewa dengan senangnya.
"Tentu saja sobat....mari segera kita langsungkan acara pernikahan ini, Vano putraku sepertinya sudah tidak sabar lagi menunggu...iya kan Vano?" seru Hendra sambil menggoda Vano.
Vano membalasnya dengan senyum terpaksa.
"Aduh...papa nih ngomong apa sih, nggak sabar apanya..." gumam Vano dengan raut wajah tegang
Penghulu sudah siap untuk menikahkan Vano dan Shesa
Vano duduk di depan penghulu, dan penghulu bertanya dimana pengantin wanitanya.
*****
dikamar
Shesa gugup mondar mandir kesana kemari, saat tahu Vano sudah datang dan siap menikahinya.
"Aduuuh...sumpah kok gemeter banget nih kaki, rasanya tak ingin aku turun dari kamar...ooo ya ampun" seru Shesa gugup
Anggi datang dan menghampiri Shesa
"Loh kok masih belum siap, tuh Vano sudah menunggu, ayo lekas Shesa... kita turun" seru Anggi yg melihat Shesa masih kelihatan gugup.
"Iya...ma..." jawab Shesa lemas
Shesa mulai berjalan menghampiri Anggi.
"Ma....aku takut" seru Shesa dengan berkaca-kaca
"Mama tahu....jangan takut sayang, ini adalah awal perjalanan hidup yang sebenarnya untukmu dan Vano, mama yakin anak mama ini pasti bisa...." seru Anggi memberi semangat.
Kemudian Shesa turun dari tangga didampingi Anggi disebelahnya, gaun putih gading yg mewah itu memberi kesan yg mempesona pada Shesa, bagaimana tidak mewah , uang yg digelontorkan Vano tak tanggung-tanggung untuk harga sebuah gaun, lima ratus juta, angka yang sama untuk sebuah rumah mewah atau mobil mewah...tapi ini hanya untuk sebuah gaun pengantin.
Riasan simple namun elegan memancarkan pesona seperti mutiara yg terpendam....setiap langkah demi langkah Shesa, tak luput dari pandangan Vano yang terkunci khusus untuk Shesa.
Seluruh yang hadir di acara itu terdiam, seolah terpesona melihat Bidadari yang sedang turun dari kayangan.
Acara pernikahan Vano dan Shesa hanya dihadiri oleh keluarga dekat, tujuannya agar pernikahan ini tidak diketahui banyak orang, sesuai keinginan Shesa
Shesa telah sampai di depan penghulu, di sebelahnya ada tuan muda yang mrenurutnya sombong dan angkuh.
"Bagaimana Tuan muda siap?" tanya penghulu
Vano mengangguk menandakan ia setuju.
"Silahkan jabat tangan pak Dewa...dan ikuti perkataan saya, pak Dewa Anda juga ikuti ucapan saya" pinta penghulu
Vano dan Dewa mengangguk pelan
Kemudian Vano menjabat tangan Dewa.
"Saya nikahkan Engkau Rayvanno Adiputra Perkasa bin Hendrawan Perkasa dengan putri saya Deandra Rashesa binti Dewa Dwi putra dengan mas kawin, seperangkat alat sholat dan emas seberat 12 kg, dan uang senilai 1 milyar dibayar tunai" seru penghulu
"Saya terima nikah dan kawinnya Deandra Rashesa binti Dewa Dwi putra dengan maskawin tersebut dibayar tunai" ucap Vano ijab kabul sambil menjabat tangan penghulu, dengan satu kali tarikan nafas Vano berhasil membuat Shesa sah menjadi isterinya.
"Bagaimana saksi? sah??" seru penghulu
"Saaaaaaahhhhhhh" jawab seluruh yang hadir di ruangan itu.
BERSAMBUNG
❤❤❤❤
...HAI HAI READERS SETIAKU....GIMANA NIH... VANO DAN SHESA UDAH RESMI NIKAH LOH....HMMM GIMANA YAH KELANJUTAN RUMAH TANGGA MEREKA? TENTUNYA AKAN SEMAKIN SERU.....HAYUK PANTAU TERUS YA KISAH INI......
...JANGAN LUPA DUKUNGANNYA, LIKE KOMEN DAN VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA......
...TERIMA KASIH ....😘😘😘❤❤❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Moh Yasin
mas kawinnya itu bikin mata seger
2024-11-08
0
Likah kim
mas kawin udah kayak beli beras aja za..emang orang kaya gak tanggung2
2024-02-03
0
Santi Rizal
dah sah
2023-11-30
1