"apa maksud tuan muda...?" tanya Shesa sembari mengernyitkan dahinya.
"kamu mencintainya?" tanya Vano menyelidik
"mencintai siapa maksudnya? aku nggak ngerti maksud tuan muda" jawab Shesa bingung
"laki-laki itu? kakak kelasmu?" jawab Vano datar.
wajah Vano yg terkesan agak serius saat menanyakan hal itu pada Shesa, membuat
Shesa sedikit tertawa mendengar ucapan Vano barusan.
"apa yg kamu tertawakan? ini nggak lucu" tukas Vano sinis.
"dah lah...tuan muda ngomongnya ngaco, aku males ngebahas ini" jawab Shesa
"ngapain juga sih ikut campur masalahku sama Romi, kepo banget jadi orang" seru Shesa dalam hati
******
sesampainya di rumah
Shesa merebahkan tubuhnya di ranjang yg empuk.
"huffftttt capek banget hari ini...." Seru Shesa sembari memejamkan matanya.
Dewa dan Anggi masuk ke kamar Shesa.
"Shesa...kamu sudah tidur sayang?" seru Anggi
Shesa mengetahui kedatangan Dewa dan Anggi, langsung bangun dari tempat tidurnya.
"papa....mama...belum ma...Shesa belum tidur, cuma Shesa capek banget, seharian ini tuan muda mengajak Shesa foto prewed, ya ampun...hari yg melelahkan" tukas Shesa sembari menghela nafasnya.
"maafin papa Shesa...sudah membuatmu harus menerima perjodohan ini, tapi papa yakin papa tidak salah pilih mantu, Vano sangat bertanggung jawab, ia akan selalu membahagiakanmu, papa yakin itu" seru Dewa sambil memeluk putri terkecilnya itu.
"papa tak perlu minta maaf, ini semua sudah takdir, Shesa akan berusaha ngebahagiain papa, Shesa sayang papa" Ucap Shesa dengan memeluk Dewa.
"kamu juga sangat beruntung sayang...memiliki calon mertua yg baik, yg mau mendukungmu untuk melanjutkan pendidikanmu, meskipun mereka bisa melakukan apa saja, tapi tak serta merta mengabaikan keinginan tulusmu untuk meraih cita-cita" sambung Anggi menambahkan.
"papa hanya ingin yg terbaik untukmu sayang...papa tidak mau hal buruk terulang kembali seperti kakakmu Vera" seru Dewa dengan sedih mengingat Vera yg telah membuatnya kecewa.
"papa....jangan bicara seperti itu, kak Vera sangat menyayangi papa, dia hanya terjebak oleh cinta buta...Shesa yakin kak Vera sangat merindukan kalian berdua" ucap Shesa pada keduanya.
Dewa dan Anggi memeluk Shesa penuh kasih sayang.
"oh iya Shesa...besok lusa adalah hari pernikahanmu, papa berharap kamu bisa memberi kebahagiaan pada keluarga Hendrawan, mereka sudah berjasa dalam hidup papa, dan papa berhutang budi pada Hendra, tanpa dia papa bukanlah siapa-siapa" seru Dewa
Shesa mengangguk pelan.
"lagipula perjodohan ini memang kesepakatan kami berdua" tutur Dewa menambahkan
"oh iya pa...boleh Shesa tanya" sahut Shesa
"setelah pernikahan nanti Shesa masih tinggal sama mama dan papa kan?" tanya Shesa dengan manja.
Anggi tersenyum mendapati putrinya ini masih terlihat manja.
"Shesa...setelah menikah kau akan ikut dengan suamimu Vano, tinggal bersamanya....dan tentu saja kamu boleh main ke rumah ini jika suamimu mengijinkan, ingat jangan pergi keluar rumah tanpa seizin dari suamimu, sekalipun itu kamu pergi kerumah ini...tetaplah izin pada Vano...kamu mengerti sayang" tutur Anggi pada Shesa.
"iya ma...Shesa mengerti" Shesa mengangguk dan tersenyum.
"baiklah...sekarang beristirahatlah, jangan sampai di hari pernikahan nanti badanmu tidak fit, jaga kesehatanmu, jangan tidur larut malam" nasehat Anggi sebelum mereka keluar dari kamar Shesa.
******
"hufffttt..nggak bisa ngebayangin aku tinggal satu atap dengan tuan muda sombong itu....bisa-bisa berantem mulu tiap hari" gumam Shesa
Shesa kemudian membersihkan dirinya, ia bergegas tidur dan mematikan lampu kamarnya.
sebelum ia tidur , Shesa teringat foto prewedding yg sudah dilakukannya bersama Vano.
Shesa mengambil ponselnya dan membuka galeri penyimpanan foto, ia menscroll sampai akhirnya menemukan fotonya bersama Vano, yg dikirimkan fotografer Edo padanya.
Shesa tersenyum melihat foto-foto yg sudah jadi,
"tuan muda kelihatan sangat tampan, dia emang nyebelin sih tapi kelihatan imut di foto ini" seru Shesa sambil senyum senyum sendiri
"CEO muda ini memang tak bisa dipungkiri ketampanannya, dia sangat menawan, pantes saja banyak gadis-gadis yg mengejarnya, tapi ya gitu deh...sombongnya minta ampun...belagu banget" Shesa ngomel sendiri dalam hati
"uupppsss....Shesa jangan sampai pesona tuan muda Vano meluluhkanmu....oh tidak tidak tidak, itu tidak boleh" seru Shesa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
lantas Shesa menutup ponselnya dan meletakkannya di atas nakas.
"mendingan aku tidur ngapain juga mikirin tuan muda payah itu" Shesa berkata sambil merendamkan dirinya dalam selimut yg hangat.
******
di waktu yang bersamaan
Vano masih sibuk di ruang kerjanya, dia memeriksa beberapa dokumen yg dua hari ini ia lupakan, karena disibukan dengan kegiatan mejelang hari pernikahannya besok.
Vano mencoba memeriksa dokumen yg dikirimkan Dewa kepadanya, Vano berjanji akan membantu Dewa menyelidiki masalah yg ada di perusahaannya.
"apa ini???...." Vano mengernyitkn dahinya
"ada yg tidak beres, om Dewa telah ditipu seseorang yg ingin menghancurkannya" seru Vano menyelidiki
"aku akan mengambil alih sementara perusahaan om Dewa, supaya aku bisa masuk dan mengikuti permainan penghianat ini" seru Vano serius.
Vano adalah CEO yg tak bisa diragukan lagi kemampuannya, setiap masalah yg Vano hadapi pasti akan terselesaikan dg baik, kemampuannya bak detektif membuat Vano bisa mengetahui siapa saja yg menjadi musuh dalam selimut.
jam menunjukkan pukul 12 malam...Vano mulai beranjak pergi tidur, ia mencoba memejamkan matanya dan sekilas senyum Shesa melintas di fikirannya.
ia membuka matanya segera dan menekan-nekan pelipisnya pelan....
"kenapa ada bayangan gadis kecil itu disini" gumam Vano dalam hati.
karena tak bisa tidur, kemudian ia mengambil air minum dan melangkah menuju balkon.
pemandangan yg mengarah pada suasana kota malam hari, membuat Vano seolah merindukan seseorang.
gurat ketampanan yg nyata pada diri Vano, postur yg sempurna untuk seorang CEO yg terkenal dengan kecerdasan dan ketampanannya.
tiba-tiba notifikasi pesan dari ponsel pintarnya berbunyi...
ia melihat layar ponselnya
"tuan muda...maaf saya baru bisa mengirim hasil foto prewedding kemarin " seru Edo yang meminta maaf kepada Vano, karena telat mengirimkannya.
Vano melihat foto-foto yg telah dikirim Fotografer Edo kepadanya.
dia melihat satu demi satu foto dirinya dan Shesa yg begitu mesra, senyum simpul di bibirnya menandakan ia sangat menyukai foto itu.
"dasar bocah...tingkah lakumu yang heboh, sungguh membuatku selalu ingin menggodamu" seru Vano dengan tersenyum
"setiap apa yg kamu lakukan memang konyol, tapi itu membuatku semakin penasaran" sambung Vano berbicara sendiri
"sungguh kamu memang cantik...tak bisa dipungkiri, pasti banyak laki-laki yg ingin mendekatimu, tapi setelah ini tidak akan kubiarkan mereka mendekatimu" gumam Vano dalam hati.
sesaat ia terlena dengan pesona Shesa, kemudian tiba-tiba ia tersadar bahwa dirinya terlalu jauh membayangkan gadis yg masih asing baginya itu.
"hei....tuan muda Vano...sadarlah, jangan tunduk pada gadis kecil itu, dia bukan pilihanmu" tukas Vano dengan wajah sinis
"dua hari lagi, iya dua hari lagi....dia akan mendampingiku, menikahi gadis kecil itu...gadis yang tidak aku cintai, apakah aku bisa bahagia?" ucap Vano pasrah
BERSAMBUNG
TERUS DUKUNG YA , DENGAN LIKE, KOMEN DAN VOTE....AGAR AUTHOR TERUS SEMANGAT MEMBERI YANG TERBAIK BUAT PENDUKUNG NOVEL INI....😘😘😘
I LOVE YOU ALL ❤❤❤
🌻🌻🌻🌻🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Moh Yasin
pasti
2024-11-08
0
Santi Rizal
pasti bahagia vano
2023-11-30
1
Reynanda Putra
penasaran khan
2023-08-22
2