"silakan tuan muda berdiri menghadap nona Shesa" seru fotografer Edo mengarahkan.
Vano dg elegan berjalan menuju Shesa yg sedang duduk menanti,
"tap...tap...tap..." suara derap langkah kaki Vano membuat Shesa terdiam.
Shesa melihat langkah kaki Vano yg elegan, mata Shesa mulai naik keatas, sosok pria dg setelan jas warna hitam legam, dipadu dengan dasi kupu merah terlihat begitu tampan dan mempesona.
Shesa menatap Vano dengan tatapan yg tajam, Vano menyunggingkan bibirnya melihat Shesa yg tak berkedip melihatnya.
Vano kini telah sampai dihadapan Shesa.
Shesa menengadah ke atas melihat Vano .
tatapan mata Vano yg sinis membuat Shesa meracau dalam hatinya.
"tenang ...tenang...tenang...Shesa...." seru Shesa sambil menghela nafas panjang.
"ya...ampun kenapa dia melihatku seperti itu?" gumamnya dalam hati.
tiba-tiba suara desah Vano mengagetkan lamunan Shesa.
"apa kamu terpesona dengan ketampananku nona?" seru Vano sambil menundukkan kepalanya ke wajah dan membisikkannya pada telinga Shesa.
deru nafas Vano sangat terasa ditelinga Shesa,
shesa merasa ada gejolak yg aneh saat Vano berbisik lirih ditelinganya, kemudian dengan cepat Shesa menghindarinya.
Vano kembali berdiri dihadapan Shesa menunggu arahan fotografer selanjutnya, senyumnya mengembang setelah membisikkan kata-kata itu ke telinga gadis yg ada dihadapannya sekarang.
"terpesona kepadamu adalah suatu kesalahan yang terbesar dalam hidupku tuan muda" jawab Shesa sambil tersenyum sinis.
Kemudian fotografer datang dan memerintahkan Vano untuk mencium kening Shesa.
"tuan muda...kecuplah kening calon isterimu dengan mesra, dan nona Shesa anda menengadah bahagia seolah olah kecupan itu sangat istimewa...oke sudah siap" perintah fotografer
"aduuuhhh...aku mau udahan aja, perasaanku benar-benar kacau" gumam Shesa sambil menengadahkan kepalanya keatas.
Shesa memejamkan matanya yg indah itu,wajah Shesa yg teduh memberi kesan bahwa Shesa adalah gadis yg mampu mengikat hati setiap laki-laki yg ada dihadapannya.
Vano mulai mendekatkan bibirnya dikening Shesa, namun tiba-tiba Shesa membuka matanya dan melihat bibir Vano siap mencium kening Shesa...
"aaaaa.... tuan muda mau apa?" Shesa berteriak saat Vano mulai menciumnya.
Vano berdiri dengan sedikit kesal.
"nona Shesa ini hanya pose...nona tidak perlu takut" sahut sang fotografer sambil tersenyum tipis melihat tingkah lucu Shesa.
"ee..ee...jadi gitu ya, " jawab Shesa dengan senyum paksa
"dasar norak " sahut Vano lirih
"apa??" Sahut Shesa yg mendengar Vano meledeknya.
Vano terlihat cuek seolah-olah tak memperhatikan Shesa bicara.
"kenapa kamu menatapku seperti itu" sahut Vano melihat Shesa dg pandangan kesal.
"ihhhh...benar-benar nih orang, bikin auto kesel " gumam Shesa kesal.
****
"tuan muda dan nona Shesa ayo kita mulai....
saya hitung sampai tiga...oke...siap" perintah fotografer Edo sambil senyum - senyum melihat tingkah keduanya.
Shesa mulai menengadahkan kepalanya ke atas, dan Vano mulai mendekat wajah Shesa dan mulai mengecup kening Shesa...
"siaaappp...nona Shesa senyum...satu...dua...tiga..." perintah fotografer Edo
cekrek...cekrekk...cekrekk...
jepretan demi jepretan sudah diambil oleh fotografer handal itu.
*****
disudut ruangan, Mario menerima telepon dari Hendrawan.
"bagaimana mereka??" seru Hendra bertanya
"mereka sedang melakukan sesi pemotretan tuan" jawab Mario
"bagus...coba perlihatkan mereka sekarang" pinta Hendra pada Mario untuk mengirimi foto kebersamaan mereka.
"baik tuan" jawab Mario semangat
Mario mengirim hasil foto dari sesi pemotretan tadi kepada Hendrawan.
satu persatu foto prewedding Vano dan Shesa telah berhasil dikirim ke ponsel Hendrawan.
****
setelah semua foto terkirim, Hendra memperlihatkannya kepada ibunya yang tak lain adalah nenek Vano.
"ibu...lihatlah ini Vano cucu kesayangan ibu" seru Hendra sembari memberikan foto Vano dan Shesa....
nenek melihat foto itu...
"Vano sangat tampan, dan siapa gadis itu Hendra?...apakah dia cucu menantu ibu" ucap Nenek yg begitu senang melihat Vano akan segera membawa menantu di rumah keluarga besar Hendrawan.
"iya bu...itu cucu menantu ibu, cantik bukan?" seru Hendra
"sepertinya aku pernah lihat wajah gadis ini? tapi dimana ya??? ibu lupa" sahut Nenek terkejut seolah pernah bertemu Shesa sebelumnya.
"benarkah....?? mungkin itu perasaan ibu saja, Hendra yakin ibu pasti menyukai gadis ini" ucap Hendra lembut
"kapan mereka pulang ke rumah ini ,Hendra?" seru Nenek bertanya
"sebentar lagi, ibu jangan khawatir, sebelum aku bertolak ke London, aku pastikan mereka akan disini bersama ibu" tukas Hendra sembari tersenyum
Nenek Vano menatap wajah Shesa dg serius.
"gadis ini, iya ...aku pernah melihatnya, tapi dimana?" seru Nenek dalam hati sambil mengingat-ingat kapan ia bertemu dg gadis dalam foto itu.
"cantik sekali kamu nak... aku tak sabar ingin segera menemuinya" seru Nenek senang.
******
sesi pemotretan telah selesai, Vano dan Shesa sudah mengganti pakaian mereka semula.
"tuan muda...jujur saya katakan, seumur hidup saya belum pernah mendapati pasangan yg serasi dan sangat profesional seperti ini, hasil fotonya keren-keren semua...lihatlah" ucap fotografer Edo sembari memperlihatkan hasil semua sesi foto prewedding tadi.
Vano melihat-lihat foto itu....
"hmmm...." jawab Vano datar
"memang hebat kamu Edo, foto-foto tuan muda dan nona Shesa pasti trending di dunia maya" sahut Mario menambahkan
Edo tertawa renyah, sementara Vano bersikap biasa saja.
Shesa mendengar percakapan Mario dengan Edo.
"gawat ...kalau foto ini tersebar, bisa-bisa mimpiku akan hancur....oh..tidak, ini tidak bisa dibiarkan" gumam Shesa khawatir
"tolong jangan upload di medsos foto-foto ini" sahut Shesa menolak
"tapi kenapa nona? bukankah ini suatu hal harus diumumkan, this is great" seru Fotografer Edo bertanya
"aku tidak suka sesuatu hal yg terlalu diumbar, biarkan saja menjadi privasi kami hehe...bukan begitu tuan muda" sahut Shesa sambil menoleh ke arah Vano.
Vano mengerti maksud Shesa yg tak ingin berita pernikahannya diketahui banyak orang, Shesa masih berstatus pelajar dan masih ingin melanjutkan pendidikannya.
"iya ...itu benar...biarkan semua itu menjadi privasi kami, kamu tidak perlu upload ke medsos" sahut Vano mengiyakan
"baik tuan muda...saya akan mematuhi perintah anda" jawab Edo tersenyum.
*****
setelah mereka selesai dg pemotretan, Vano dan Shesa segera menuju mobil dan melanjutkan pulang ke rumah.
Shesa mendapati ponselnya berdering, panggilan masuk dari Romi.
Shesa melihat layar ponselnya , terlihat nama Romi muncul...ia ingin mengangkat telepon tapi ada Vano disebelahnya.
"aduh...ngapain sih Romi harus nelpon sekarang, kalau tuan muda tahu bisa-bisa aku kena hukuman gilanya" gumam Shesa khawatir
ponsel Shesa terus berdering tanpa henti.
tiba-tiba suara Vano memecah suasana
"kenapa tidak kau angkat teleponmu...siapa tahu ada yg penting" seru Vano yg sedari tadi memperhatikan ponsel Shesa berbunyi terus.
"ha....iya...akan aku angkat ...teleponnya" sahut Shesa terpaksa
"halo...." sapa Shesa
"Shesa...kenapa kamu tidak ikut ke konser itu? aku udah siapin tempat duduk VIP buat kamu?" seru Romi dari ponsel Shesa
"iya...maaf, aku tidak bisa" jawab Shesa singkat
"tapi kenapa Sha?...akhir-akhir ini kamu aneh sekali" sambung Romi
"aku tidak apa-apa...jangan terlalu difikirkan,baiklah sudah dulu... aku sedang sibuk sekarang....bye" Shesa lantas menutup sambungan teleponnya.
Shesa melirik ke arah Vano dengan was-was, takut Vano tahu yg meneleponnya adalah Romi.
"laki-laki itu meneleponmu lagi?" tanya Vano yg tiba-tiba
Shesa menoleh terkejut....
BERSAMBUNG
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Moh Yasin
cemburu tuan muda
2024-11-07
0
Reynanda Putra
pasti lama lama akan jatuh cinta nich
2023-08-22
3
Aas Tresnawati
hebat bagus
2023-03-01
0