Didalam mobil
Shesa terdiam dan melihat keluar jendela.
perlahan harum dari parfum Vano mulai merasuki indra penciumannya.
dan untuk kesekian kalinya, Shesa terpejam dengan aroma khas yg sangat ia sukai, ya... percaya tidak percaya Shesa sangat menyukai harum parfum Vano....
ia memejamkan matanya sembari menikmati wangi yang menenangkan itu.
"eehemm" suara Vano berdehem
sontak membuat Shesa terkejut dan membuka matanya cepat, kemudian ia merapikan duduknya.
Vano tidak menoleh Shesa sama sekali, sesekali ia memperhatikan jam tangannya..
Shesa melirik Vano yg sedang fokus ke arah depan, dengan kacamata hitam yg mewah, Vano nampak begitu tampan,
"dilihat-lihat nih orang keren juga....tapi sayang...ngeselin tingkat dewa, kok bisa-bisanya sih, papa ngejodohin aku sama dia" gumam Shesa sambil melirik Vano sekilas.
tiba-tiba Vano menoleh...Shesa langsung membuang muka.
Vano yg menyadari itu langsung menyunggingkan bibirnya.
"kamu ngefans ya sama aku, baru 3 hari sudah kenal, kamu diam-diam sudah mengagumiku...apa yg membuatmu untuk terus memperhatikanku!" sahut Vano sambil membuang muka.
Shesa spontan menoleh dan membelalakkan matanya.
"apa katamu tuan muda, nggak salah denger, jangan GR anda... coba ulangi lagi...aku ngefans sama anda, yang ada tuh aku jengkel, males, muak, kesel dan bete sama anda...enak aja dibilang ngefans...ngefans dari sisi mananya, ngefans dari hongkong" umpat Shesa kesal.
"he...bocah, awas aja kalau kamu sampai jatuh cinta kepadaku, jangan harap aku mau dengan bocah ingusan sepertimu, bawel, jutek, tukang ngomel" sahut Vano.
"what??? jatuh cinta pada anda, sadar tuan muda Rayvano Adiputra Perkasa...anda bukan tipe saya..... hem" sahut Shesa kesal sembari memalingkan wajahnya kesal.
Mario melihat tingkah keduanya dengan tertawa kecil dan Vano melihatnya.
"kamu juga...apa ketawa-ketawa?" sahut Vano sambil memarahi Mario
Mario menggeleng-gelengkan kepala
"kalian berdua sangat lucu, selalu membuat saya senang dan terhibur" seru Mario
"kamu pikir aku pelawak?...kamu suka ya aku diledekin sama bocah ini" sahut Vano kesal
"bukan...bukan begitu maksud saya tuan muda" sahut Mario
"tuan muda belum pernah bercanda sedekat ini dengan gadis manapun...tuan muda selalu dingin bila gadis-gadis itu mendekati tuan muda, tapi nona Shesa sudah membuat mood anda kembali lagi" tukas Mario menjelaskan
Shesa terdiam dan menunduk mendengar ucapan Mario tentang Vano.
Vano kembali duduk dengan tenang
"baru kali ini ada seorang gadis yg berani bilang kalau anda itu sombong dan menyebalkan....hehe...maaf tuan muda saya tidak bermaksud ....tapi ada benernya juga...upppss" Mario tak sengaja keceplosan dan membuat Vano mengacak-acak rambutnya.
"apa kamu bilang, aku sombong...ku potong gajimu" sahut Vano kesal
"ampun...ampun...tuan muda...tadi cuma bercanda" seru Mario memelas.
Shesa tersenyum tipis melihat Vano dan Mario bertengkar.
"mereka lucu banget, nggak seperti majikan dan bawahan, Mario seperti sahabat yg selalu membuat tuan muda Vano heboh...tapi tuan muda selalu membutuhkan Mario..." gumam Shesa dalam hati sembari tersenyum melihat tingakah Mario dan Vano.
Vano merapikan duduknya dan melirik Shesa yg tersenyum tipis...
ya...senyuman itu nampak manis sekali, dengan lesung pipi yg menghiasi pipi Shesa yg mulus, rambut nya yg dibiarkan jatuh tergerai indah, membuat Shesa semakin terlihat cantik, sesekali ia menyibakkan rambutnya yg jatuh di wajahnya.
sekilas Vano menelan salivanya ...
"cantik...." Seru Vano lirih
Tak sengaja Shesa mendengar ucapan Vano
"apa? tuan muda ngomong apa?" tanya Shesa menyelidik
"oh...bukan...bukan apa-apa, lupakan" sahut Vano mengelak
"hmmm...dasar aneh" seru Shesa sambil menaikan alisnya
****
mobil Lamborghini putih itu telah tiba di depan studio foto milik fotografer yg handal di Surabaya.
"kita sudah sampai tuan muda... nona" seru Mario
Vano keluar mobil lebih dulu, kemudian disusul Shesa.
Shesa beranjak turun dari mobil, karena kakinya tak sengaja tersandung sesuatu, ia akan segera terjatuh...
dengan sigap Vano menangkap tubuh Shesa...
"ahhh....sakit" suara Shesa yg sambil memegang badan Vano
"kamu tidak apa-apa?" seru Vano yg begitu dekat dengan wajah Shesa.
kedua pasang mata itu tak sengaja saling bertatapan, bola mata Shesa yg bulat seolah terpancar keteduhan dan ketulusan seorang gadis, Vano menangkap aura ketulusan pada diri Shesa....dia tak melepaskan rangkulan Shesa begitu saja.
dan tentu saja wangi parfum Vano tak lantas membuat Shesa ingin menjauh....
sejenak mereka beradegan romantis seperti di film-film .
tiba-tiba suara seseorang membuyarkan lamunan mereka.
"selamat siang...tuan muda Vano..." ucap Edo, fotografer handal yg disuruh Hendrawan untuk membuat foto prewedding Vano dan Shesa
mereka berdua tersadar, dan merapikan posisi masing-masing.
"tuan muda...tuan muda...anda benar-benar sudah jatuh cinta" gumam Mario sambil tersenyum senang
"oh..siang juga" jawab Vano gugup
Vano tetap menunjukkan muka cool meski sudah kepergok beradegan bak bintang film bersama Shesa...
"baik...silakan masuk tuan muda" ajak Edo untuk masuk ke studionya.
Shesa memeriksa kakinya yg tersandung tadi.
"aduh...sakit" seru Shesa sambil mengelus-elus kakinya
"kamu terluka?" seru Vano menghampiri Shesa
Shesa mencoba berdiri ,Shesa berusaha menguatkan kakinya untuk berdiri.
Vano mengulurkan tangannya, dan Shesa pun menoleh ke arah Vano...
Shesa meraih tangan Vano, akhirnya ia bisa berdiri lagi.
"terima kasih" seru Shesa pada Vano sambil menundukkan wajahnya.
Vano hanya terdiam dan sekilas menatap wajah polos Shesa
"kamu masih kuat jalan?...kita masuk kedalam" ajak Vano kepada Shesa
dan Shesa pum mengangguk pelan.
*****
sesampainya didalam studio, sudah dipersiapkan gaun dan jas untuk sesi pemotretan nanti.
Shesa melihat sejenak gaun yg akan dipakainya nanti
"ini gaun yg sangat indah, bahannya dari sutera asli dengan sentuhan benang emas asli, benar-benar gaun yg exotic..." Shesa menyentuh gaun itu perlahan
ia sangat suka sekali dengan hal-hal yg berbau fesyen, cita-citanya yg sangat tinggi untuk menjadi desaigner terkenal,tak lantas membuat Shesa putus asa, meskipun ia nantinya sudah memiliki suami.
"nona silakan ganti pakaian anda " pinta seorang asisten wanita
Shesa mengangguk dan menuruti asisten tersebut.
"mari ikuti saya.." ajak asisten sambil menunjukkan ruang ganti
sementara Vano sudah berganti pakaian dengan jas warna hitam .
bahan jas yg terbilang langka dan mahal membuat Vano terlihat semakin tampan.
"coba lihat...tuan muda benar-benar kerennn" seru Mario dengan mengacungkan kedua jempolnya.
tak berselang lama Shesa datang dengan gaun warna maroon, bertabur benang emas dan kristal Swarovsky, memancarkan pesona kecantikan yg selama ini terpendam.
make up flawless yg natural semakin membuat siapa saja akan terpana dengan kecantikan Shesa.
rambut yg disanggul ke atas membuat leher jenjang Shesa semakin ****...
Vano yg masih sibuk dengan jas dan makeupnya belum menyadari kehadiran Shesa...
Mario yg sudah melihat penampilan Shesa, terperanga melihat Shesa yg biasanya tampil sederhana, kini berubah bak bidadari yg turun dari kayangan....
"tuan...tuan muda...coba lihat , nona Shesa begitu cantikkkk" seru Mario sambil menarik tangan Vano untuk lekas membalikkan badan...
"apa sih...siapa yg cantik, bocah itu...halah paling juga seperti biasanya....norak" seru Vano tak percaya
"coba deh tuan muda balikkan badan...cepat tuan muda..." pinta Mario sambil menolehkan badan Vano ke arah Shesa.
Dan.....Vanopun melihat Shesa...
deg...deg...deg...
bersambung
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
terimakasih yg udah support karya saya...pantau terus ya bagaimana bucinnya Vano kepada Shesa...akan selalu bikin deg deg an setiap harinya...cayooo dukung terus karya Author ya...💋
❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Moh Yasin
melongo😂😂
2024-11-07
0
Erna Yunita
hmmm....
2024-09-22
0
Reynanda Putra
seruuu...jadi penasaran nich
2023-08-22
2