kemudian pelayan datang membawa pesanan Shesa.
"ini pesanannya nona...silakan menikmati" seru pelayan sembari tersenyum.
"terimakasih " jawab Shesa
Vano mengernyitkan dahinya memperhatikan makanan di hadapannya.
Shesa yg mulai melahap sesendok mi, kemudian terhenti melihat Vano yg cuma melihat makanannya, saja tanpa ia sentuh.
"tuan muda. ayo dimakan ...lihatin apa sih?"seru Shesa sambil melihat isi bakmi Vano.
"nggak ada apa-apanya" sambung Shesa memeriksa bakmi Vano
Shesa kemudian melahap bakmi endes favoritnya...
"emmm...enak banget" serunya sambil memejamkan mata.
Vano yg merasa lapar memperhatikan Shesa yg sedang makan dengan begitu nikmatnya.
Mario juga tak ketinggalan sudah melahap bakmi endes itu.
sejenak Vano menelan ludah, ia mengambil sendok dan mencoba mencicipi sesendok bakmi di depannya.
Vano mulai memasukkan sesendok bakmi.
" hmmm...." Vano mengunyahnya dan ia merasa kalau bakmi itu enak juga.
Vano meneruskan makanannya sampai habis tak tersisa.
****
setelah mereka selesai makan, Shesa melihat mangkok Vano yg kosong bersih, tanpa sisa sedikitpun.
"wiiiiidih ....doyan juga ya sama bakminya" sindir Shesa sambil menaikkan alisnya .
"siapa bilang aku suka bakmi, kebetulan aku lagi lapar sekali, daripada perutku sakit , sekalian aja dihabisin....rasanya tetep biasa-biasa saja...nggak ada istimewanya" sahut Vano mengelak dengan menunjukkan wajah dinginnya.
Mario datang menghampiri
"tuan muda...bakminya benar-benar enak sekali, rekomended banget, nona Shesa memang pintar memilih restoran yg murah tapi rasa nggak murahan" seru Mario dg senang.
"halah....ayo lekas pergi, kita pulang" Vano berlalu meninggalkan Mario dan Shesa.
"tuan muda memang seperti itu nona...gengsinya lebih besar dari perasaannya" sahut Mario
Shesa cuma tersenyum tipis.
setelah Mario membayar seluruh bakmi, terlihat Mario membawa satu kantong bakmi baru.
Shesa melihatnya terkejut.
"Mario....apa itu yg kau bawa?" tanya Shesa
"eh...iya...ini bakmi pesenan tuan muda" jawab Mario spontan.
"tuan muda Vano, CEO kaya itu bungkus bakmi pinggir jalan??? ...katanya tadi nggak doyan, eh ternyata sampai bungkus segala" tukas Shesa
"mari nona...kita sudah ditunggu tuan muda, entar dia marah lagi" sahut Mario
"iya ..." jawab Shesa sambil berjalan menuju mobil.
****
mereka bertiga sudah ada dalam mobil, dan melaju dg cepat di jalan raya.
didalam mobil Shesa senyum-senyum sendiri...ia mengingat kelakuan CEO yg dianggapnya sombong itu.
"ya ampun, gengsinya gede sekali, dasar tuan muda payah" seru Shesa dalam hati
"hei..kenapa senyum-senyum sebdiri? ada yg lucu?" tanya Vano heran
"ha....nggak ...nggak papa...lupakan" sahut Shesa
tapi Shesa tak lupa begitu saja kejadian saat makan bakmi tadi, dia senyum-senyum sendiri mengingatnya.
Vano melirik Shesa dan bertanya lagi
"hai...bocah, kamu sakit ya? senyum-senyum sendiri?" tukas Vano kesal
Shesa terkaget dan menoleh ke arah Vano
"ha....oh..iya...aku inget kejadian di sekolah tadi, benar-benar lucu hehe!" sahut Shesa mengelak
"dengan pacarmu tadi?" sahut Vano sinis sambil memalingkan muka
"hah....pacar??? siapa maksud anda tuan muda?" seru Shesa sambil mengernyitkan keningnya.
"kalau bukan pacar apa namanya? aku lihat kalian sering sekali bersama" seru Vano
"ooohhhh ...pasti yg dimaksud tuan muda itu....Romi?...dia tuh kakak kelasku sekaligus ketua OSIS, ya wajarlah kita sering besama,aku sekretaris OSIS " seru Shesa menjelaskan.
"apa harus pergi berduaan?" sahut Vano sinis
"berduaan...? maksudnya???" tanya Shesa serius
"tadi siang kalian pergi kemana? aku melihat kamu naik motor sama laki-laki itu?" tukas Vano
"jadi...tadi dia sempet melihat aku bersama Romi!" seru Shesa dalam hati
Sejenak Shesa tidak menjawab pertanyaan Vano.
"kalian pergi kemana?" tanya Vano sekali lagi dengan sedikit nada tinggi.
"biasa aja kalau nanya...nggak usah ngegas segala...lagipula untuk apa tuan muda marah, toh anda bukan pacar saya" sahut Shesa kesal
"tapi aku calon suamimu dan sebentar lagi menjadi suamimu, faham?" jawab Vano
"hah...belum jadi suami udah posesif, gimana kalau udah jadi suami....bisa-bisa anda bunuh saya nanti" ujar Shesa kesal
"dasar bocah ...kamu tidak bisakah menghargai orang lain?" seru Vano
"menghargai...anda sendiri ...seperti apa?" sahut Shesa cepat.
Vano terdiam ....
Shesa memalingkan wajahnya je arah luar jendela mobil.
Mario melihat tuannya begitu marah
"aku tak pernah melihat tuan muda seperti ini, dia tidak pernah memainkan perasaannya pada wanita manapun, sekalipun itu dengan nona Naina...singa yg mulai tunduk dengan seorang wanita" batin Mario berbisik
sepanjang perjalanan mereka saling diam
*****
mobil Lamborghini putih itu telah sampai di halaman rumah Shesa.
Vano turun dari mobil disusul Shesa dari belakang , sambil membawa tas berisi gaun pengantin.
"papa...coba lihat Shesa sudah pulang" seru Anggi dari dalam rumah
Dewa dan Anggi menyambut kedatangan mereka berdua.
"selamat malam om...tante .." sapa Vano
"malam juga Vano, bagaimana semuanya baik-baik saja" tanya Dewa
"semuanya sudah beres om" jawab Vano
"syukurlah...mudah-mudahan pernikahan kalian lancar sabtu besok..." seru Dewa dengan senang
"saya permisi dulu om...tante" pamit Vano
"oh ...iya...silakan....Shesa, antar Vano keluar" perintah Dewa pada Shesa
"kok...aku sih pa...dia kan bisa jalan sendiri" seru Shesa menolak.
Dewa dan Anggi menatap Shesa tajam
"iya...iya...aku anter....ayo" jawab Shesa dg terpaksa
*****
sesampainya di halaman rumah
"udah sampai...aku kedalam dulu...ngantuk mau tidur" sahut Shesa sembari berlalu pergi
"tunggu dulu .." seru Vano
Shesa berbalik lagi
"apa lagi siiiihhhh....tuan muda ini banyak banget maunya......cepat katakan ada apa?" jawab Shesa sambil ngomel-ngomel nggak jelas
"hapus foto laki-laki itu dari hpmu, atau hukumanmu akan lebih parah dari kemarin malam" seru Vano sembari berlalu pergi
"hah...foto...jangan-jangan foto Romi..." seru Shesa dalam hati sembari menggigit bibirnya yg mungil.
"apa hakmu melarangku tuan muda yg arogan, sombong, belagu....iiihhhh beteeeee" seru Shesa sambil menghentakkan kakinya berulang-ulang.
dari dalam mobil Vano tersenyum renyah, deretan giginya yg putih menambah kesan bahwa dia adalah seorang CEO yg tampan dan menawan, bulu-bulu halus di sekitar dagunya membuat ia nampak mempesona bak pangeran arab.
"tuan muda kelihatan senang sekali ...nona Shesa berhasil membuatnya bangkit dari ketidakpastian cinta, kegagalan dengan nona Naina akan dipendamnya dalam-dalam dengan kehadiran nona Shesa di sampingnya; meskipun pernikahan ini dari awal tidak ia sukai, tapi aku yakin ...mereka berdua akan bahagia selamanya " gumam Mario dalam hati.
Mario tahu persis apa dan bagaimana sifat majikannya itu, dari luar nampak seperti singa yg siap menangkap mangsanya, tapi dari sisinya yg terdalam Vano adalah sosok yg kesepian, ia membutuhkan cinta yg tulus dari seseorang.
"tuan muda...anda telah menemukan pelabuhan hati yg sebenarnya....ya...dia adalah nona Shesa" seru Mario begitu optimis jika Vano akan mendapat kebahagiaan bersama Shesa
bersambung
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Moh Yasin
ih gak doyan tapi rakus 🤣🤣🤣
2024-11-07
0
Zamz Hasanah
ngak duyan tapi bungkus🤪
2023-05-18
0
Yuni Verro
smga bahagia yah tuan vano
2023-04-12
1