"Shesa...kamu mau kemana?" Dewa memanggil Shesa yang berlalu begitu saja, Anggi mencoba menenangkan suaminya.
"mungkin Shesa capek pa, dia kan baru pulang, nanti mama yang bujuk dia, papa tenang saja!" seru Anggi tersenyum.
"baiklah, terserah mama saja!" sahut Dewa.
"Vano, tante tinggal dulu ya sebentar, tante harus menyiapkan segalanya untuk malam nanti!" pamit Anggi, Vano tersenyum dan mengangguk pelan.
"silakan tante!" jawab Vano, Anggi kemudian masuk ke dalam rumah, tinggal Vano dan Dewa.
"ayo Vano silakan masuk, kita ngobrol-ngobrol dulu !" ajak Dewa.
"maaf om, saya harus segera pergi, ada hal penting yang harus segera saya selesaikan di kantor, kita berjumpa lagi nanti malam om Dewa!" ucap Vano.
"oohh...baiklah, sampai jumpa nanti malam!" jawab Dewa, Vano kemudian berbalik dan pergi, dan tiba-tiba Dewa berkata sesuatu pada Vano.
"Vano...maafkan sikap Shesa tadi ya, dia masih belum terbiasa, dia memang sedikit keras kepala !" seru Dewa menghentikan langkah kaki Vano, Vano menoleh dan tersenyum.
"tidak mengapa om, saya bisa memakluminya!" jawab Vano santai, latas Vano berlalu dan meninggalkan Dewa, Mario membuka pintu mobil untuk Vano.
"silakan tuan muda" seru Mario
Vano masuk kedalam mobil, dan kemudian mobil mewah itu keluar dari kediaman Shesa dan melaju dengan cepat.
********
Di kamar
Shesa dengan langkah gontai, meletakkan tasnya sembarang arah, kemudian dia merebahkan tubuhnya diatas kasur, sejenak ia menatap keatas langit-langit, sampai ia terpejam, terlihat butiran bening menetes disudut mata Shesa yang indah.
"kenapa ini semua terjadi padaku!" gumam Shesa dalam hati, pikirannya benar-benar kacau saat ini, antara perjodohan yang ia benci dan kesehatan papanya, Anggi datang mengetuk pintu dari luar kamar Shesa.
"Shesa sayang...boleh mama masuk nak!" seru Anggi.
"masuk ma...tidak dikunci kok" jawab Shesa dari dalam kamar.
Anggi masuk dan mendapati Shesa terbaring lemas di ranjangnya, Anggi melihat Shesa begitu sedih, nampak air matanya masih menetes tipis, Anggi duduk disamping putri kesayangannya itu, sambil membelai lembut rambut Shesa, Shesa menyadari Anggi menghampirinya, ia langsung memindahkan kepalanya ke pangkuan Anggi.
"Shesa sayang...ada apa? kenapa menangis?" tanya Anggi.
"kenapa mama tanya aku kenapa? bukankah ini yang papa dan mama mau!" jawab Shesa bersedih.
"mama mengerti perasaan kamu, Shesa dengerin mama!" seru Anggi sambil mengusap kening Shesa.
"papa melakukan semua ini untuk kebahagiaanmu sayang!" lugas Anggi meyakinkan.
"kebahagiaan?... kebahagiaan seperti apa yang papa inginkan ?...ma...Shesa masih sekolah, cita-cita Shesa masih panjang, Shesa masih ingin menikmati masa remaja Shesa!" protes Shesa.
"Shesa masih 18 tahun ma, haruskah Shesa berhenti sekolah karena nikah muda? perjodohan dengan pria yang tidak aku kenal sama sekali?" tambahnya sembari tersedu-sedu
"mama tahu itu sayang!" sahut Anggi.
"apa papa tidak ingin melihat Shesa sukses!" ucap Shesa.
"bukan begitu maksud papa, kamu harus tahu, ini tidak seperti yang kamu fikirkan sayang!" lugas Anggi
"papa tidak ingin kejadian lama terulang kembali, kakakmu Vera sudah membuat papa sangat kecewa, sampai papa terkena serangan jantung!" Anggi berkata sambil mengingat kejadian 2 tahun yang lalu.
Vera adalah kakak Shesa yg terpaksa di usir dari rumah karena hamil diluar nikah, dan laki-laki yang menghamilinya tidak mau bertanggung jawab, karena laki-laki itu tidak mau menikahi Vera, akhirnya ia menggugurkan kandunganya, sehingga membuat Dewa shok berat dan mendapati serangan jantung, sekarang Vera berada di Inggris, ia pergi meninggalkan keluarganya untuk menghindari rasa malu.
"papa ingin kamu bahagia dengan pilihan papa, kami orangtua ingin yang terbaik untuk anaknya, papa sudah kecewa dengan Vera, dan papa ingin menjagamu lewat Vano, anak sahabat papa!" jelas Anggi meyakinkan.
"tapi kenapa cowok sombong itu yang harus jadi suamiku ma?" protes Shesa.
"mungkin kamu salah menilai sayang, ya...karena kalian masih kali pertama bertemu!" sahut Anggi.
"dia tuh sombong sekali ma, gimana aku bisa bahagia dengan orang seperti itu?" sahut Shesa.
"Vano itu putra Hendrawan Perkasa, pemilik yayasan sekolah kamu sayang, kenapa papa nyekolahin kamu disitu, ya itu memang permintaan Hendrawan" tegas Anggi
"papa dan Hendrawan sudah bersahabat sejak lama, Hendrawan berjanji akan menjodohkan putranya dengan salah satu putri papa!" ucap Anggi.
"tapi kenapa harus aku ma?" sahut Shesa
"putri papa cuma 2 , kamu dan Vera, kamu tahu sendiri masalah kakakmu seperti apa, jadi hanya kamulah putri papa yang akan dijodohkan dengan Vano" imbuh Anggi
Anggi sesekali menyeka air matanya, ia tak kuasa jika harus mengingat Vera, putri pertamanya, Shesa terduduk dan melihat Anggi bersedih.
"mama...mama rindu ya sama kak Vera?" seru Shesa sambil memeluk mamanya.
"mama kangen kakakmu sayang, apa disana Vera juga rindu sama mama!" Anggi memeluk Shesa sendu.
"pasti ma...kak Vera pasti juga merindukan kita semua,kak Vera pasti pulang, Shesa janji akan membawa kak Vera kembali lagi bersama kita!" hibur Shesa kepada Anggi, sejenak mereka berpelukan, kemudian Shesa melepaskan pelukannya.
"Shesa janji sama mama...Shesa akan ngebahagiain papa dan mama, Shesa akan menikah dengan pilihan papa, yang penting kalian berdua bisa tersenyum kembali!" janji Shesa pada Anggi.
Anggi tersenyum bangga dengan sikap Shesa yang dewasa, mengalahkan rasa ego demi kebahagiaan kedua orangtuanya.
"baiklah sayang...sekarang bersihkan dirimu, mama sudah persiapkan gaun untuk kau pakai malam ini!" seru Anggi gembira
"gaun? buat apa ma...?" tanya Shesa menyelidik
"malam ini, Hendrawan dan Vano akan datang ke rumah kita, Vano akan melamar kamu malam ini!" tukas Anggi sembari memberikan gaun warna merah jambu kepada Shesa.
"melamar?malam ini ma?" tanya Shesa kaget.
"iya..." jawab Anggi singkat
Shesa menerima gaun itu dan melihatnya.
"ma...? mama beli gaun ini? ini gaun mahal loh ma? dan stoknya terbatas, kenapa mama harus keluarin uang banyak demi gaun ini ma?" tanya Shesa heran.
"gaun itu dari Vano, tadi sebelum kamu pulang sekolah, dia kirimin sebuah paket untukmu, gaun ini tertulis untukmu sayang, di pakai ya? pasti kamu terlihat sangat cantik!" seru Anggi
"apa...?dari pria itu lagi!" gerutu Shesa, terpaksa dia harus menuruti permintaan mamanya.
******
diluar pintu, Dewa memperhatikan Anggi dan Shesa, dia mendengar seluruh percakapan mereka, Dewa tersenyum lebar dan semakin yakin dengan perjodohan ini, meskipun dalam hatinya, Dewa juga merasakan rindu yang amat mendalam terhadap Vera, sebagai seorang ayah, Dewa cukup terluka dengan semua yang telah terjadi pada putrinya.
******
"mama keluar dulu ya...mama harus menyiapkan segalanya untuk nanti malam!" pamit Anggi keluar, Shesa tersenyum dan mengangguk, Anggi melangkahkan kakinya keluar kamar Shesa, dan mendapati Dewa sedang berdiri di sebelah pintu,
"papa...ngapain papa disini? mana Vano? sudah pulang?" tanya Anggi
"Vano sudah pulang ma, papa sudah dengar semua, makasih banyak mama sudah meyakinkan Shesa untuk menerima perjodohan ini!" seru Dewa sembari menghela nafas
"itu sudah tugas mama!" jawab Anggi tersenyum.
"mama kangen sama Vera?" pertanyaan Dewa tiba-tiba membuat mata Anggi berkaca-kaca.
BERSAMBUNG
🌹🌹🌹🌹
dukung terus karya author ya...maaf kalau ada penulisan kata yang masih salah, author masih kali pertama nulis novel...
jangan lupa vote nya ya!!!
terima kasih
💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Tika Cihuyy
visual nya dong tor
2023-10-19
3
Ani Maryani Naryani
lanjut thor
2023-06-04
0
#ayu.kurniaa_
.
2023-04-21
0