Setelah beberapa menit Romi datang dengan membawa dua piring gado-gado, menghampiri Shesa yang duduk di bangku yang telah disediakan, dan Shesa masih termenung dengan ucapan teman-temannya tadi.
"Hai...ini dia gado-gado paling enak sudah datang!" seru Romi sambil menaruh piring di meja.
"Makasih kak!" jawab Shesa singkat.
"Gimana kalau aku dikeluarin beneran,aduh bisa gawat nih, bagaimana kalau papa tahu, ya Tuhan aku mesti gimana?" gumam Shesa dalam hati.
Shesa melamun dalam hati sambil mengunyah makanannya pelan, Romi memperhatikan raut wajah Shesa yang terlihat begitu cemas.
"Ada apa Sha? Gado-gadonya nggak enak?" tanya Romi menyelidik.
"Oh...enak kok, enak kak!" jawab Shesa gugup
"Apakah ada sesuatu yang kamu fikirkan?" tanya Romi
"Enggak...nggak ada, perasaan kak Romi aja!"sahut Shesa
"Shesa, kalau kamu ada masalah, katakan saja jangan sungkan siapa tahu aku bisa membantu!" ucap Romi yang peduli pada Shesa.
"Iya kak terimakasih!" balas Shesa sambil tersenyum.
"Jangan panggil kakak dong, kesannya kok aku kayak lebih tuaan, panggil namaku saja, ok!" pinta Romi.
"Hmm...iya kak, eh Romi maksudnya!" tukas Shesa.
*******
Mereka berdua melanjutkan makan siang mereka, sementara di kelas,Vano sudah selesai menerangkan materinya, kemudian ia pergi meninggalkan kelas 11A.
Vano berjalan melewati koridor Sekolah, tanpa sengaja ia melihat Shesa sedang makan berdua di kantin bersama seorang siswa cowok.
Shesa melihat Vano yang sedang memperhatikannya, mereka saling bertatapan, kemudia Vano membuang muka dan berlalu meninggalkan pemandangan yang tidak ia sukai.
"Huuhh...dasar sombong!" umpat Shesa
"Apa Sha?" sombong? Siapa yang sombong?" tanya Romi terkejut
"Oh...enggak, bukan siapa-siapa, kamu salah dengar kali!" tukas Shesa cengar cengir.
Setelah beberapa saat bel pulang sekolah berbunyi.
"Krriiiinggggg....krrriiinnngggg...krrrriinnnggg"
"Sha...kita pulang bareng yuk, aku anter!" ajak Romi.
"Nggak usah Rom, terima kasih, aku udah ada yang jemput kok, lain kali aja!" jawab Shesa senyum
"Ada yang jemput? Siapa pacarmu ya!" sindir Romi menyelidik.
"Pacar? Ya ampun bukanlah, papaku nyuruh orang jemput aku!" tukas Shesa menjelaskan.
"Ooo...baiklah, aku pulang dulu, kalau kamu butuh sesuatu telepon saja aku!" seru Romi.
"Iya...terima kasih, bye sampai jumpa!" jawab Shesa melambaikan tangan ke Romi.
"Bye..." Romi pergi maninggalkan Shesa dengan mengendarai motor sport warna merah, terlihat macho sekali Romi menaiki motor itu, pantas saja banyak gadis-gadis memujanya, ia benar-benar cowok idola di Sekolah.
Shesa beranjak pergi keluar sekolah, sesekali dia menoleh ke belakang, seperti ada seseorang yang mengintainya.
*******
Dua bola mata itu menatap Shesa dengan tajam lewat sebuah jendela, gadis berperawakan sempurna itu berjalan dengan elegan melewati halaman sekolah.
"Mario...dia sudah datang menuju luar sekolah, kamu ingat apa yang aku bilang tadi?" seru Vano yang memerintahkan Mario...asisten pribadinya.
"Siap Tuan muda!" jawab Mario singkat.
*******
Shesa sudah sampai di luar Sekolah, sesekali dia menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Mobil putih! mana ya? Eh bener nggak sih mobil putih itu?" gumam Shesa dalam hati.
Shesa melihat mobil mewah putih Lamborghini sedang berhenti di depan Sekolah, di saat yang bersamaan, Monic, Nabila dan Mita datang menghampiri Shesa.( Sebelum kalian protes...Catat ini mobil Lambho versi othor, bukan Lambho yang sama seperti di dunia nyata 😁)
"Shesa...ya ampun kamu kemana aja sih, ngilang gitu aja!" seru Nabila.
"Hei...kalian semua, sorry tadi aku di kantin sama Romi!" jawab Shesa.
"Duuhhh...sama kak Romi ya, pantesan betah banget!" ledek Monic.
"Apaan sih...kita tuh cuma teman doang, nggak lebih!" jawab Shesa.
"Iya...iya..teman...tapi mesra!" gurau Nabila yg diselingi senyum Monic dan Mita.
"Udah ngaku aja, kamu udah jadian kan sama dia, hayo!" seru Monic.
"Apaan sih kalian, nggak ada jadian jadian, udah deh aku mau pulang, papa udah nungguin aku!" jawab Shesa.
"Baiklah...ok..ok...eh kamu kok belum pulang juga Sha, nungguin apa?" tanya Mita.
"Ya nunggu di jemput lah!" jawab Shesa.
Tiba-tiba Monic melihat mobil Lamborghini warna putih terparkir di depan Sekolah.
"Guys...coba lihat deh, Lamborghini putih itu punya siapa ya? Pasti orangnya tajir melintir nih yang punya mobil gini.
"Jangan-jangan itu jemputan Shesa guys!" tukas Mita.
"Kalian ngaco, nggak mungkinlah papa jemput aku pakai mobil sekeren itu, itu bukan mobil sembarangan, jemput sekolah doang masa iya pakai mobil semewah itu!" lugas Shesa.
"Oowww...!" sahut ketiganya.
"Ya udah kalian duluan aja,tuh taksinya udah dateng!" sahut Shesa sambil menunjukkan taksi mereka datang.
"Ya udah Sha, kami pergi dulu ya, bye...!" pamit ketiganya .
"Bye...hati-hati, have fun ya guys!" jawab Shesa pada ketiga sahabatnya.
********
Perlahan taksi itu melaju, Shesa melihat ketiga temannya melambaikan tangan, dan Shesa pun membalas dengan lambaian tangan juga. Dan taksi itu pun perlahan menghilang dari pandangannya, Shesa melihat jam tangannya, sesekali dia berfikir seperti apa calon suaminya, Shesa masih penasaran dengan siapa ia akan bertemu, secara tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.
"Nona Shesa...silakan naik ke mobil, saya yang akan mengantar nona pulang" ucap Mario pada Shesa.
Shesa terkejut dan melihat Mario dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Siapa kamu!" tanya Shesa bingung.
"Saya Mario...asisten pribadi Tuan muda, saya disuruh Tuan muda untuk menjemput Anda Nona, silakan masuk mobil, nanti Tuan muda menyusul." seru Mario.
"Tuan muda? Tuan muda siapa maksudmu?" tanya Shesa menyelidik.
"Calon suami Nona dan calon menantu pak Dewa, ayah nona!" jawab Mario.
Shesa menghela napas panjang dan memutar bola matanya, dia menggigit bibirnya yang ranum sembari tersenyum pada Mario.
"Mari nona!" ajak Mario menuju mobil mewah itu.
"ini? Ini mobilnya? Apa nggak salah?" tanya Shesa bingung.
"Anda tidak salah nona, ini memang mobil Tuan muda, silakan nona!" seru Mario sambil membuka pintu belakang mobil Lamborghini putih itu, Shesa kemudian masuk mobil disusul Mario mengikuti. ( Again jangan julid ya, ingat ini Lambho versi othor, othor hanya pinjam nama mobilnya😁)
"Kita menunggu Tuan muda 10 menit lagi nona, beliau sedang ada rapat sebentar!" tukas Mario.
"Dia ada disini? Di sekolahku?" tanya Shesa heran.
Mario tidak menjawab pertanyaan Shesa,karena ia sedang menelepon seseorang.
"Iya...iya tuan muda, baik!" seru Mario lewat telepon.
Setelah 10 menit berlalu, Mario turun dari mobil menghampiri seseorang, Shesa belum menyadari karena dia sedang membuka sosial media miliknya.
"Silahkan Tuan muda!" seru Mario sambil membukakan pintu mobil.
Shesa mencium aroma wangi yang sempat membuatnya terbius saat di sekolah tadi, ia segera menoleh dan dilihatnya Vano sudah duduk disampingnya, Shesa terbelalak dan kaget sekali melihat Vano semobil dengannya.
"Kamu lagi...! ngapain disini!" tanya Shesa dengan serius.
"Tuan muda Vano pemilik mobil ini Nona, calon suami Nona!" tegas Mario menjelaskan.
"Apa....?" Shesa terdiam dan menoleh keluar jendela.
"Ya Tuhan...Kenapa harus dia!" gumam Shesa sembari menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi mobil, Vano dengan kacamata hitamnya hanya tersenyum sinis.
"Jalan...Mario, kita ke rumah om Dewa!" utus Vano pada Mario.
"Baik, Tuan muda!" jawab Mario.
BERSAMBUNG
❤❤❤❤❤
...Mohon Maaf bila ada yang tidak sesuai di dunia nyata, seperti jenis mobil dan lain-lain, ini hanya imajinasi othor saja, semoga reader bisa bijak menilainya😊😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Moh Yasin
😂😂😂
2024-11-07
0
@Wie
kayak mirip kuda gitu yaa
2023-09-21
2
buNbund_lian
klo gk julid bukan pembaca ya thor.
maavkn outhor.
2023-05-18
0