Terhubung Dengan Masa Lalu..

Seperti yang telah direncanakan, Indar membawa Shalu ke hotel yang tak jauh dari kediaman perempuan itu. Selain banyak melihat keanehan yang terjadi, Indar juga tidak mungkin meninggalkan perempuan yang mirip dengan wanita yang dulu telah dia kecewakan menghadapi semuanya sendiri. Apalagi jika melihat kedekatan anaknya dengan perempuan itu, dihatinya begitu menghangat. Bahkan dia pun sedikit berharap perrtunangan perempuan itu gagal dan dia akan menjadi kan perempuan itu ibu bagi anaknya.

Namun disisi hati yang lain, Indar juga sedikit cemas. Jika benar dia adalah ibu kandung anaknya apa yang akan terjadi? kemarahan apa yang akan dia terima dari perempuan itu? Apakah perempuan itu akan memaafkannya dan menerima dirinya dan juga anaknya? hati Indar benar benar menggalau.

Kini Indar dan Shalu berada disebuah taman tak jauh dari hotel. Tegar sedang asyik bermain tak jauh dari pengawasan papahnya.

"Bagaimana kalau kamu ikut kami ke jakarta Shalu?" tawar indar.

"Ke jakarta?" tanya perempuan bingung.

"Iya, ke Jakarta, siapa tahhu aja kamu nanti disana bisa menemukan keluarga tunanganmu?" Saran yang masuk akal.

"Tapi nanti kalau paman dan bibi saya mencari saya bagaimana pak?"

"Kamu titip pesan saja ke tetangga atau pa rt setempat. Besok sebelum ke Jakarta, kita coba tengok dulu ke rumah, jika paman dan bibimu memang sudah pulang, kamu tak perlu ikut.."

Perempuan itu manggut manggut sembari berpikir sejenak.

"baiklah pak, terimakasih.." ucapnya tulus.

"Tidak apa apa. Apa kamu punya foto tunanganmu?"

"Ada pak, tapi di ponsel. sedangkan ponselnya hilang gak tahu dimana. Ini aja baju baju cuma tinggal sedikit. Bahkan koper pun tak ada.."

"Aneh. apa ini sering terjadi?"

"Tidak, selama ini nggak pernah terjadi hal kaya gini."

"Apa?"

"iya pak, baru kali ini hal seperti ini terjadi. Apa karena saya bertemu dengan bapak? jadi saya kena sial?" tanya Shalu polos membuat Indar tergelak.

"Hahha, masa gara gara aku? orang kamu aja katanya nggak kenal aku, bagaimana bisa.." slAhalu hanya tersenyum salah tingkah.

"Maf pak, saya bercanda."

"Nggak apa apa, aku tahu kok.."

Merasa sudah puas bermain, Tegar terlihat berlari ke arah orang tuanya. Namun orang yang dia tuju adalah perempuan di sebelah papahnya. Kembali Indar merasakan kehangatan sekaligus rasa pilu dalam hatinya. Putra semata wayangnya benar benar membutuhkan sosok ibu.

Seandainya waktu bisa diputar kembali, mungkin Tegar tak pernah kehilangan ibunya. Seandainya dia mau menerima dan mengakui kesalahannya, Mungkin ibu dari anaknya tak pergi dan menhilang. Seandainya seandainya dan seandainya. Itulah yang selalu Indar bayangkan jika membayangkan kesepian putranya yang merindukan sosok seorang ibu.

"Kok sekarang papah kaya dilupakan ya?" ucap Indar pura pura merajuk. Tegar menoleh kemudian terkekeh.

"Papah iri? hahha.."

"Iya dong papah iri, Tegar dekatnya sama mamah Shalu jadi papah dilupain deh.."

'Hahha, ya papah ikutan deket mamah Shalu sini.."

Bluss.

Wajah Indar merona. Anaknya salah paham.

"Hush, nggak boleh, ntar pacarnya mamah Shalu marah sama papah.."

Ucapan Indar justru membuat putranya semakin terkekeh. Sedangkan kedua orang dewasa yang ada disekitarnya semakin mengernyit namun nampak senang.

"Ya papa rebut aja mamah Shalu dari pacarnya.."

"Eh eh eh, anak papah ngomongnya, siapa yang ngajarin hayo.." Tegar hanya menggeleng. "Ya udah sekarang ayo mandi udah sore, nanti kita jalan jalan lagi, trus besok pulang.."

"Pulang pah?"

"Iya sayang pulang, kenapa?"

"Yah, Tegar masih pengin main sama mamah Shalu.." ucap Tegar sembari merapatkan tubuhnya pada perempuan itu.

"Mamah Shalu kan besok ikut.." ucap Shalu sembari menoel hidung Tegar.

"Beneran mah?" ucap Tegar seketika wajahnya berubah ceria.

"iya, mamah mau cari pacarnya mamah Shalu.."

"Oh, oke, semoga tidak ketemu hahha.."

"Ehh ni anak, sini mamah kitikin.." ucap Shalu sembari menusuk nusuk pinggang dan perut bocah kecil itu

"Hahaa jangan, geli mah, geli, ampun, mamah geli.."

Lagi lagi Indar hanya bisa menampilkan senyumnya melihat kebahgiaan anaknya yang tak pernah dia lihat. Saat ini Tegar benar benar sangat bahagia. Bahagia yang lain dari biasanya.

Sementara di tempat lain, seorang pria nampak begitu kacau di kamarnya. Pria yang dianggap Shalu bernama Soni itu terlihat penuh amarah. Bagaimana tidak, perempuan yang dia cintai itu kini menghilang sejak terakhir kali dia melihat perempuannya bersama laki laki lain.

Diantara kemarahannya, pria itu juga merasa takut jika kebusukannya terbongkar. Dan sebenarnya dia juga tahu, siapa laki laki yang bersama Shalu itu. Laki laki itu juga terhubung antara antara Shalu dan dirinya dimasa lalu. Dan dia mempunyai alasan yang menurutnya sangat benar. Melindungi Shalu dari pria perusak masa depan.

"Apa mungkin dia tahu yang sebenarnya? bodoh, kenapa aku bisa sampai kecolongan begini? bagaimana jika Shalu dibawa ke Jakarta? hidupku bisa bisa hancur?" gumamnya sembari sesekali memijat pelipis dan pangkal hidungnya secara bergantian

Ponselnya berdering, dia langsung menyambarnya.

"Hallo?"

"Apa?"

"Gimana bisa Shalu nggak pulang?"

"Dasar bodoh, cari sampai ketemu, dia tak mungkin pergi jauh. tidak ada yang mengenal dia.."

Klik.

"Aaarrgghhhh.."

###

Dan waktu pun berlalu semakin cepat. Kini hari telah berganti. Sesuai rencana Shalu akan ikut Indar ke jakarta mencari tunangannya. Namun sebelum berangkat dia singgah sejenak kerumahnya berharap paman dan bibinya sudah kembali.

"Sepertinya rumah masih sepi Shal?" ucap Indar begitu mereka sampai di kediaman Shalu.

"Iya pak, saya coba masuk dulu ya?"

"Saya ikut, ayo Tegar kita turun.."

Dan mereka pun beranjak masuk. Keadaan rumah masih sama, sepi tak berpenghuni. Shalu menyusuri tiap ruangan sedangkan Indar dan anaknya hanya memperhatikan.

"Sepertinya paman dan bibi benar benar tidak pulang pak.."

"Iya, saya tahu, jadi bagaimana? jadi ikut ke Jakarta?"

"Jadi pak. saya juga tidak mungkin berani dirumah sendirian, takut kejadian yang sama terjadi lagi.."

"Baiklah mending kita berangkat sekarang.."

Dan mereka beranjak keluar rumah kembali ke mobilnya. Sedetik kemudian mobil Indar pun melaju meninggalkan rumah kosong itu.

Tanpa mereka sadari, tak jauh dari sana ada mata yang mengawasi kepergian mereka dengan penuh amarah.

"Ternyata dugaan ku benar, brengsek kau Indar. kau pasti akan merusak hidup Shalu lagi, sial.."

Orang itu yang dipanggil soni oleh Shalu. Dia datang ke rumah yang didiami Shalu dan dia berharap Shalu ada disana. Namun ternyata apa yang dia cari tidak ada, diapun kembali ke mobilnya. Saat dia melangkah ke mobilnya dia melihat mobil lain masuk ke rumah sederhana dan dia pun bersembunyi mengawasi mobil itu yang ternyata itu adalah Shalu dan dua orang yang Soni kenal.

"Apa Shalu akan dibawa ke Jakarta? Apa ini saatnya Shalu akan mengetahui masa lalunya? Apa yang akan terjadi jika dia tahu?"

@@@@@

...Hai reader, gimana ceritanya? Seru tak? jangan lupa kritik dan sarannya ya? kritik dan saran juga termasuk dukungan buat Author loh....

...Sambil nunggu cerita ini up, gimana kalau reader juga baca karya ku yang lain. Yang pasti tak kalah seru. coba deh simak karya di bawah ini...

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

kayaknya temen Indar sendiri nih yg bawa kabur shalu.ngaku nama Soni Kuncoro..

2023-03-23

0

AlaNa🍇

AlaNa🍇

penuh teka teki n bikin penisirin..🤭

2022-02-10

0

Aska

Aska

kayak nya Soni yang jahat,, dia tau kalo shalu itu ibu nya tegar tapi kenapa harus disembunyikan 🤔

2022-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!