Bab: 5 Bandung ( kedekatan Rich dan Cicih)

Tok..tok tok ( Suara ketukan pintu dari luar rumah pak Nandang ).

"Assalamualaikum, Bibi " Terdengar suara perempuan memanggil penghuni rumah itu. Namun tidak ada satupun yang menyahutnya. Wanita itu pun tidak patah semangat diketuknya kembali rumah itu dan alhasil terdengar suara langkah kaki menuju pintu dan membukanya.

Ternyata Jef yang membuka pintu tersebut, masih dalam keadaan mengantuk dan beberapa kali membuka lebar mulutnya sambil menutupnya dengan tangan, dia menyapa perempuan itu.

"Hai Siapa ya? dan mau apa kemari sepagi ini?"

"Saya Cicih Aa anak nya Ibu Romlah, kebetulan rumah saya tidak jauh hanya terhalang Lima rumah dari sini dan saya datang kesini mau mengantar kan lontong sayur titipan Mama untuk bi Lilis, Maaf ya Aa kalau saya mengganggu istirahatnya" jawab Cicih

"Oh Cicih yang semalam pulang bersama Rich ya" Jef berbicara pada Cicih dengan santainya, tanpa dosa dia memanggil Rich tidak dengan nama samarannya yaitu Cepi.

"Rich! Maaf ya Aa kalau Rich itu Saha, soalnya semalam saya pulang bersama mang Nandang dan Aa Cepi ( Saha bahasa Indonesianya adalah siapa ) masih dalam keadaan bingung Cicih justru balik bertanya kepada Jef.

"OPS maksud saya si Cepi, maaf ya Cih kalau pertanyaan saya tadi rada ngelantur, maklum saya baru bangun tidur, mungkin belum kumpul semua kali ya ruh saya" dengan sedikit membuat lelucon Jef sengaja mengalihkan pembicaraan agar Cicih tidak menaruh curiga kepada nya.

"Iya tidak apa-apa A Cicih maklumin kok" Cicih menjawabnya sambil tertawa kecil, lantaran lelucon Jef tadi.

"Haduh sampai lupa saya, silahkan masuk Cih nanti saya panggil Bibi dibelakang, sepertinya dia sedang mencuci piring, jadi tidak mendengar suara ketukan pintu" sahut Jef.

"Terima kasih A sudah mempersilahkan Cicih masuk, oh iya kalau boleh tahu siapa nama Aa? dan ada ikatan apa Aa dengan A Cepi?" tanya Cicih sambil berjalan masuk dan duduk perlahan di Hambal ruang tamu pak Nandang.

"Nama saya Adi Cih, saya kakak sepupunya Cepi, maaf ya barusan sampai lupa memperkenalkan diri saya, ngomong-ngomong Cicih mau minum apa nanti saya buatkan?" Jef memperkenalkan dirinya sambil menawarkan minum kepada Cicih.

"Tidak usah repot-repot A Adi, Cicih tidak lama kok hanya mampir sebentar saja, sekalian mau berangkat ke warung" jawab Cicih.

"Udah Santai aja dulu cih, kamu tunggu sebentar ya saya panggil Bibi dibelakang" Jef pamit pada Cicih dan berlalu meninggalkan nya.

Ketika Jef sedang kebelakang memanggil Bi Lilis. Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar terbuka, ternyata itu adalah Rich yang sudah bangun dari tidurnya. Didepan pintu kedua tangan nya dibentangkan keatas, mulutnya terbuka lebar dan segera ditutup oleh tangan kanannya.

Masih berdiri didepan pintu kamar, mata Rich melihat ke sekeliling ruangan, lalu terhenti dan kaget setelah melihat Cicih yang sedang duduk diruang tamu. Rich pun segera menemui Cicih dan ingin tahu ada apa dia datang sepagi ini.

"Hai Cih selamat pagi" sapa Rich.

"Eh Aa selamat pagi juga" jawab Cicih.

"Tumben pagi-pagi sudah kesini Cih, ada perlu ya kamu" tanya Rich.

"Tidak A Cepi, Cicih datang kesini disuruh Mama mengantarkan lontong sayur untuk sarapan, Sambil lewat sekalian mau ke warung" sahut Cicih.

"Kamu kewarung sekalian mau dagang ya Cih?" tanya Rich.

"Iya A Cepi tapi mau kepasar dulu ada barang yang habis yang harus Cicih beli" jawab Cicih.

"Oh iya kalau tidak keberatan boleh enggak hari ini aku temani kamu kepasar? terus temani kamu dagang juga?" Tanya Rich.

"Bukannya nanti sore A Cepi dagang sama mang Nandang, Cicih enggak enak A nanti mang Nandang marah lagi ke Cicih" Dengan rasa takut dan tidak enak hati Cicih menjawab Rich.

"Tenang aja Cih si Mang enggak akan marah karena hari ini libur, masa kamu sudah lama kenal Mamang dan Bibi tidak tahu kapan hari liburnya" Rich berbicara sangat serius untuk meyakinkan Cicih.

"Oh iya hampir lupa Cicih A hari ini kan hari Kamis, setiap hari Kamis si Mang libur dagangnya?" ucap Cicih.

"Terus gimana, boleh enggak Aa nemenin kamu?" Rich mengulang kembali pertanyaannya tadi dan meminta kepastian kepada Cicih.

"Boleh aja atuh A ,malah Cicih seneng ada yang nemenin dagang, jadi enggak sepi diwarung ada teman ngobrolnya" Cicih mempersilahkan Rich untuk menemani nya.

'Yes, kalau begitu tunggu aku ya Cih, aku mau mandi dulu" dengan perasaan senang Rich pamit untuk mandi lalu berlalu meninggalkan Cicih.

"Iya A Cicih tunggu disini" Balas Cicih.

Ketika menuju kamar mandi Rich berpapasan dengan Jef.

"Mau kemana lu?" ucap Jef pada Rich.

"Mandi lah masa mau masak, emang gua bisa masak hahahaha, ngaco lu Jef" Sambil tertawa Rich menjawab pertanyaan Jef.

"Hahahaha tumben lu mandi sepagi ini, biasanya nunggu ayam udah cape keliling patok rezeki, baru lu inget mandi" ledek Jef.

"Ah bisa aja lu, gua sengaja mandi pagi mau nemenin si Cicih kepasar terus nemenin dia dagang deh" jawab Rich dengan gembira.

"Pantesan lu mandi pagi ternyata ada udang dibalik bakwan ya" sahut Jef.

"Kalau itu sih enak buat makan hahahaha, udah ah gua mau buru-buru mandi kasihan si Cicih nungguin" jawab Rich.

"Oke deh sambil nunggu lu mandi, gua mau mojok dulu sama si Cicih" ledek Jef pada Rich.

"Apa lu kata Jef, mojok! awas aja lu macem-macem Ama si Cicih, gua belah dua kepala lu Hahahaha" sahut Rich.

"Jiah ada yang cemburu nih, lagian pepatah mengatakan sebelum ada janur kuning melengkung si Cicih masih boleh dimiliki siapa aja, termasuk gua hahahaha" ledek Jef kembali.

"Udah Jef gak usah ngaco lu, gua lagi buru-buru nih, jangan bikin suasana hati gua jadi berubah panas, lu kan tahu kalau udah panas susah buat ngademin nya" jawab Rich dengan nada sedikit kesal.

"Udah buruan sana mandi, gua cuma bercanda doang, lagian Cicih bukan tipe gua, jadi saat ini lu aman deh hahahaha" sahut Jef sambil mendorong Rich kearah kamar mandi. Rich pun berlari kecil masuk ke kamar mandi.

Setelah rapih Rich keluar dan menyusul mereka ke ruang tamu, disana sudah ada bi Lilis, Cicih dan Jef, sedangkan Mang Nandang masih terlelap dari tidurnya.

Mereka pun makan bersama menu yang dibawakan oleh Cicih, yaitu lontong sayur buatan Mama nya Cicih. Rich dan Jef sangat lahap sekali, baru kali ini mereka menemukan lontong sayur selezat itu. Biasanya mereka beli rasanya hambar. apalagi lontongnya begitu Pulan dan lembut. sedangkan yang biasa mereka makan rada keras bahkan malah ada yang masih berbentuk nasi, karena permukaan nya tidak halus.

Selesai makan Rich dan Cicih pamit kepada Bi Lilis dan Jef. Dia mengantar Cicih kepasar terlebih dulu. setelah selesai membeli keperluan warungnya mereka pun bergegas menuju warung Cicih untuk berdagang.

Hari demi hari telah berlalu, Rich dan Cicih semakin akrab saja, bahkan ketika libur berdagang Rich selalu menemani Cicih berjualan minuman. sebaliknya jika Cicih sedang libur dia juga menemani Rich sambil membantu pak Nandang berjualan gorengan.

Hingga Pada suatu hari Rich mengajak Cicih untuk makan diluar, bak gayung bersambut Cicih pun menerima ajakan Rich. merekapun pergi ke alun-alun kota Bandung.

Setibanya disana mereka duduk beralaskan terpal berwarna biru, sambil menunggu bakso dan minuman dingin pesanan mereka.

Merekapun berbincang-bincang ditemani music berirama Sunda, yang diputar oleh tukang bakso tersebut. dimana lagunya membuat nyaman orang yang mendengarkannya.

Disaat suasana sudah mulai tenang, Rich mengambil kesempatan bertanya lebih dalam lagi, mengenai urusan yang sangat pribadi sekali, bersyukurnya Rich setiap pertanyaan yang dia ajukan, pasti selalu dijawab oleh Cicih.

Terutama pertanyaan Rich tentang sosok pacar, Cicih pun menjawab jika dia sedang tidak memiliki kekasih alias jomblo. Sungguh semakin bahagia hati Rich, dia berfikir jika Rich masih memiliki banyak kesempatan untuk mendekati Cicih dan mencari tahu lebih banyak lagi bibit, bobotnya keluarga Cicih.

Episodes
1 Bab: 1 Prolog
2 Bab: 2 Bandung ( petualangan pertama Richard )
3 Bab: 3 Bandung ( Richard ikut kepasar )
4 Bab: 4 Bandung ( pertemuan Rich dengan Cicih )
5 Bab: 5 Bandung ( kedekatan Rich dan Cicih)
6 Bab: 6 Bandung ( perselisihan )
7 Bab: 7 Bandung ( Terluka )
8 Bab: 8 Bandung ( Kisah tentang Rina )
9 Bab: 9 Bandung ( kepergian Cicih dari rumahnya )
10 Bab:10 Bandung ( mengatur rencana )
11 Bab: 11 Bandung ( Butik milik Richard )
12 Bab: 12 Bandung ( Restoran milik Richard )
13 Bab: 13 Tasikmalaya ( Tiba di Singaparna )
14 Bab: 14 Tasikmalaya ( Terkejut )
15 Bab: 15 Tasikmalaya ( Terbongkar )
16 Bab: 16 Tasikmalaya ( Terjebak )
17 Bab: 17 Tasikmalaya ( Richard membuka jati dirinya )
18 Bab: 18 Tasikmalaya ( Berakhirnya perjalanan pertama Richard )
19 Bab: 19 Tasikmalaya ( Kabar baik )
20 Bab: 20 Tasikmalaya ( prepare acara kantor )
21 Bab: 21 Tasikmalaya ( Sialnya Rich )
22 Bab: 22 Tasikmalaya - yogyakarta ( perubahan sikap Cicih )
23 Bab: 23 Yogyakarta ( kediaman Pak Kades )
24 Bab: 24 Yogyakarta ( Pembagian tugas )
25 Bab: 25 Yogyakarta ( Awal perkenalan )
26 Bab: 26 Yogyakarta ( Tragedi )
27 Bab: 27 Yogyakarta ( Wanita Misterius )
28 Bab: 28 Yogyakarta (Kericuhan Di kantor kelurahan)
29 Bab: 29 Yogyakarta ( Makan di Warteg )
30 Bab: 30 Yogyakarta ( Mesum ) 18+
31 Bab: 31 Yogyakarta ( Malu )
32 Bab: 32 Yogyakarta ( Ricuh )
33 Bab: 33 Yogyakarta ( Rindu )
34 Bab: 34 Yogyakarta ( Jatuh hati )
35 Bab: 35 Yogyakarta (Jujur)
36 Bab: 36 Yogyakarta ( Persiapan bertemu dengan Dewi )
37 Bab: 37 Yogyakarta (Hari istimewa)
38 Bab: 38 Yogyakarta (Penculikan)
39 Bab: 39 Yogyakarta ( identitas si wanita misterius )
40 Bab: 40 Yogyakarta ( Kecewa )
41 Bab: 41 Yogyakarta (Pertemuan tak terduga)
42 Bab: 42 Yogyakarta (Salah paham)
43 Bab: 43 Yogyakarta (Sidak)
44 Bab: 44 Yogyakarta (Terkuaknya dalang sesungguhnya)
45 Bab: 45 Yogyakarta (Debat)
46 Bab: 46 Yogyakarta ( Tukar Cincin )
47 Bab: 47 Yogyakarta ( Salam perpisahan )
48 Bab: 48 Bali ( Welcome to Bali )
49 Bab: 49 Bali (Tiba di rumah Made)
50 Bab: 50 Bali (Pantai Kuta)
51 Bab: 51 Bali (Patah Hati mendalam)
52 Bab: 52 Bali ( Pertikaian hebat )
53 Bab: 53 Bali ( Terbebas Dari Lembah Hitam )
54 Bab: 54 Bali ( Hari Apes yang sangat melelahkan )
55 Bab: 55 Bali ( Selesai sudah masalah demi masalah)
56 Bab: 56 Bali (Terpesona)
57 Bab: 57 Bali (Sepak terjang Kadek)
58 Bab: 58 Bali (Cuek)
59 Bab: 59 Bali (Richard bertemu lagi dengan Carlota)
60 Bab: 60 Bali (Dilema)
61 Bab: 61 Bali (Richard jatuh tak sadarkan diri)
62 Bab: 62 Bali (Cemburu)
63 Bab: 63 Bali ( Sikap buruk kadek )
64 Bab: 64 Bali ( Terkuaknya sikap arogan Kadek)
65 Bab: 65 Bali ( Kedatangan Carlota secara tiba-tiba )
66 Bab: 66 Bali ( Arti sebuah persahabatan
67 Bab: 67 Bali (Cinta) Maaf ada adegan 20+ harap bijak dalam membaca nya
68 Bab: 68 Bali ( Keributan Antara Kakak dan Adik )
69 Bab:69 Bali ( hadirnya Richard )
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab: 1 Prolog
2
Bab: 2 Bandung ( petualangan pertama Richard )
3
Bab: 3 Bandung ( Richard ikut kepasar )
4
Bab: 4 Bandung ( pertemuan Rich dengan Cicih )
5
Bab: 5 Bandung ( kedekatan Rich dan Cicih)
6
Bab: 6 Bandung ( perselisihan )
7
Bab: 7 Bandung ( Terluka )
8
Bab: 8 Bandung ( Kisah tentang Rina )
9
Bab: 9 Bandung ( kepergian Cicih dari rumahnya )
10
Bab:10 Bandung ( mengatur rencana )
11
Bab: 11 Bandung ( Butik milik Richard )
12
Bab: 12 Bandung ( Restoran milik Richard )
13
Bab: 13 Tasikmalaya ( Tiba di Singaparna )
14
Bab: 14 Tasikmalaya ( Terkejut )
15
Bab: 15 Tasikmalaya ( Terbongkar )
16
Bab: 16 Tasikmalaya ( Terjebak )
17
Bab: 17 Tasikmalaya ( Richard membuka jati dirinya )
18
Bab: 18 Tasikmalaya ( Berakhirnya perjalanan pertama Richard )
19
Bab: 19 Tasikmalaya ( Kabar baik )
20
Bab: 20 Tasikmalaya ( prepare acara kantor )
21
Bab: 21 Tasikmalaya ( Sialnya Rich )
22
Bab: 22 Tasikmalaya - yogyakarta ( perubahan sikap Cicih )
23
Bab: 23 Yogyakarta ( kediaman Pak Kades )
24
Bab: 24 Yogyakarta ( Pembagian tugas )
25
Bab: 25 Yogyakarta ( Awal perkenalan )
26
Bab: 26 Yogyakarta ( Tragedi )
27
Bab: 27 Yogyakarta ( Wanita Misterius )
28
Bab: 28 Yogyakarta (Kericuhan Di kantor kelurahan)
29
Bab: 29 Yogyakarta ( Makan di Warteg )
30
Bab: 30 Yogyakarta ( Mesum ) 18+
31
Bab: 31 Yogyakarta ( Malu )
32
Bab: 32 Yogyakarta ( Ricuh )
33
Bab: 33 Yogyakarta ( Rindu )
34
Bab: 34 Yogyakarta ( Jatuh hati )
35
Bab: 35 Yogyakarta (Jujur)
36
Bab: 36 Yogyakarta ( Persiapan bertemu dengan Dewi )
37
Bab: 37 Yogyakarta (Hari istimewa)
38
Bab: 38 Yogyakarta (Penculikan)
39
Bab: 39 Yogyakarta ( identitas si wanita misterius )
40
Bab: 40 Yogyakarta ( Kecewa )
41
Bab: 41 Yogyakarta (Pertemuan tak terduga)
42
Bab: 42 Yogyakarta (Salah paham)
43
Bab: 43 Yogyakarta (Sidak)
44
Bab: 44 Yogyakarta (Terkuaknya dalang sesungguhnya)
45
Bab: 45 Yogyakarta (Debat)
46
Bab: 46 Yogyakarta ( Tukar Cincin )
47
Bab: 47 Yogyakarta ( Salam perpisahan )
48
Bab: 48 Bali ( Welcome to Bali )
49
Bab: 49 Bali (Tiba di rumah Made)
50
Bab: 50 Bali (Pantai Kuta)
51
Bab: 51 Bali (Patah Hati mendalam)
52
Bab: 52 Bali ( Pertikaian hebat )
53
Bab: 53 Bali ( Terbebas Dari Lembah Hitam )
54
Bab: 54 Bali ( Hari Apes yang sangat melelahkan )
55
Bab: 55 Bali ( Selesai sudah masalah demi masalah)
56
Bab: 56 Bali (Terpesona)
57
Bab: 57 Bali (Sepak terjang Kadek)
58
Bab: 58 Bali (Cuek)
59
Bab: 59 Bali (Richard bertemu lagi dengan Carlota)
60
Bab: 60 Bali (Dilema)
61
Bab: 61 Bali (Richard jatuh tak sadarkan diri)
62
Bab: 62 Bali (Cemburu)
63
Bab: 63 Bali ( Sikap buruk kadek )
64
Bab: 64 Bali ( Terkuaknya sikap arogan Kadek)
65
Bab: 65 Bali ( Kedatangan Carlota secara tiba-tiba )
66
Bab: 66 Bali ( Arti sebuah persahabatan
67
Bab: 67 Bali (Cinta) Maaf ada adegan 20+ harap bijak dalam membaca nya
68
Bab: 68 Bali ( Keributan Antara Kakak dan Adik )
69
Bab:69 Bali ( hadirnya Richard )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!