Kepergok Sang Mantan

Di dalam sebuah mobil yang terparkir di basement, kedua sejoli sedang dimabuk cinta. Menghabiskan sisa waktu malam dengan aktivitas panas yang menggairahkan. Tidak sampai melakukan sesuatu yang terlarang, keduanya masih tau batasan yang harus dijaga.

Baju atasan Marina sudah terbuka setengahnya. Ada beberapa jejak tanda cinta tertinggal di lehernya. Tentu saja disebabkan oleh ulah nakal Satya yang tergoda nafsu dunia. Keduanya tengah menikmati ciuman panas yang seakan besok sudah tidak ada waktu lagi untuk dilakukan.

Sementara di luar mobil, seseorang tengah menyaksikan adegan itu dengan wajah kesal. Apa yang terjadi di dalam mobil terlihat jelas oleh pria itu. Meski hanya samar-samar, ia tau bahwa di dalamnya adalah seseorang yang dikenalnya.

'Sebeginikah dirimu? Denganku dulu kau selalu menghindar jika aku hendak menciummu. Bahkan memegang tanganmu saja, aku harus mencuri kesempatan. Tapi lihatlah apa yang terjadi di depan mataku ini. Kau dengan mudahnya, menyerahkan dirimu dimangsa serigala berbulu domba. Dimana dirimu yang dulu? Apakah ini menandakan bahwa dulu hubungan kita tak ada artinya dan merupakan keterpaksaan belaka bagimu? Aku sungguh tak mengerti. Setahun kita menjalani hubungan pacaran, apakah tak ada sisa rasa yang membekas? Meski sudah berakhir, tapi apakah tidak terlalu cepat untuk menjalin kisah lagi? Bulankah kita baru putus tiga bulan yang lalu? Secepat itukah melupakanku?' batin pria itu.

Ya, pria itu adalah Kenan, mantan kekasih Marina. Kenan yang diputuskan sepihak oleh Marina, masih menyimpan sakit hati yang berkepanjangan. Hatinya belum bisa menerima kenyataan bahwa Marina sudah move on darinya. Meski sudah putus sekitar tiga bulan yang lalu, baginya hanya ada Marina di hatinya. Marina seakan sudah menjelma sebagai belahan jiwa yang sedikit menjaga jarak darinya.

Karena sudah tidak tahan dengan amarah yang berkecamuk dalam hati dan pikirannya, akhirnya Kenan terpaksa melakukan sesuatu. Ia berjalan mendekati mobil Satya. Digedorlah kaca mobil dengan penuh amarah dan emosi. Hingga Satya dan Marina menghentikan aksinya. Marina dibuat syok atas apa yang dilihat. Ia segera merapikan bajunya yang berantakan. Ia sangat panik, bukan hanya malu tapi takut berhadapan dengan mantan kekasihnya dulu.

"Siapa sih dia? Mengganggu saja. Kamu kenal dia?" tanya Satya pada Marina.

Marina hanya diam. Ia tak kuasa menjawab pertanyaan Satya. Dia bingung harus berkata apa. Satya membuka pintu mobilnya. Kenan hendak memukul Satya, tapi berhasil ditepis oleh Satya. Satya menendang kaki Kenan hingga Kenan jatuh terpental ke belakang.

"Apa-apaan ini? Apa urusanmu mengganggu kami?" tanya Satya.

"Apa urusanku? Heh, seharusnya aku yang bertanya padamu. Apa yang kau lakukan pada Marinaku?".

"Marinaku? Apa aku milikmu? Hei sadar, kita sudah putus beberapa bulan yang lalu." seru Marina yang berdiri di samping Satya.

"Tidak. Kita hanya break sebentar. Kita harus kembali berpacaran. Aku janji setelah ini aku akan melamarmu dan menjadikanmu sebagai istriku. Kamu mau kan?"

"Aku menolak dengan tegas!" seru Marina sambil memeluk Satya dari samping.

"Tapi kenapa? Aku masih sangat mencintaimu. Bukankah itu saja sudah cukup?".

"Tidak! Karena sebentar lagi Marina akan aku nikahi. Jadi jangan harap untuk mendekatinya lagi! Baiklah, karena urusan kita sudah selesai, kami permisi dulu." kata Satya yang segera masuk ke mobil diikuti oleh Marina.

Satya segera mengemudikan mobilnya. Sementara Kenan tampak lesu dan bersimpuh di lantai. Ia tak habis pikir bagaimana ia akan kembali melanjutkan hidupnya? Penyemangat jiwanya sudah menghilang bersama pria pilihan hatinya.

Beberapa saat kemudian, Satya sudah sampai di rumah Marina. Marina tak langsung turun dari mobil Satya. Ia hendak menceritakan sedikit kisah masa lalunya yang belum diketahui aoleh Satya.

"Tidak perlu kamu menjelaskan apa yang terjadi. Pria itu hanya sebatas masa lalumu. Aku tak ada hak untuk tau dan tak ingin tau urusan masa lalumu. Yang aku inginkan hanyalah masa kini dan masa depan kita selalu bersama. Barulah kamu wajib terbuka untukku." kata Satya.

"Iya Mas. Maaf ya atas kelakuan si Kenan tadi. Aku tak menyangka bisa bertemu dia lagi. Terlebih kehadirannya mengganggu kebersamaan kita. Aku minta maaf ya Mas..."

"Sudahlah. Itu bukan salahmu. Aku bersyukur bisa bertemu dengannya. Jadi aku bisa menegaskan padanya agar tak berharap banyak untuk memilikimu. Karena sebentar lagi, aku akan menikahimu. Bersabarlah sedikit." ujar Satya sambil menggenggam jemari Marina dengan lembut.

Marina langsung berhambur memeluk Satya. Ia sangat bahagia mendengar janji manis Satya yang akan segera menikahinya.

"Kamu kok yakin banget bakal biaa nikah denganku? Kamu aja belum pernah bertemu ortunya aku. Yakin banget deh!".

"Kalo aku udah dapet izin gimana? Kamu masih menolakku?".

"Apa iya? Kapan kalian bertemu? Kamu kan orang sibuk gitu. Urusannya hanya masalah bisnis bareng Sakti. Selebihnya mana ada pertemuan dengan ortunya aku.".

"Dibilang sudah pernah dapet izin. Coba aku cari buktinya. Uhm, sebentar." Satya menscroll galeri di ponselnya.

"Nah ini dia." Sakti menunjukkan foto dirinya bersama kedua orang tua Marina tengah menikmati makan siang di sebuah restoran.

"Ini kapan Mas? Kok aku baru tau? Mami belum pernah cerita ke aku. Kalo Papi kan jarang ngobrol sama aku. Duh, kamu bener-bener mencuri start yah. Ini kapan?".

"Itu adalah makan siang pertamaku bersama orang tuamu. Tepatnya terjadi setelah kejadian di kantor Tuan Sakti waktu itu."

"Maksudmu saat pertama kali kamu merayuku itu? Setelah kejadian itu ya? Iyakah?" selidik Marina.

"Iya. Kejadian tak terduga saat aku benar-benar tertarik denganmu. Kejadian yang mungkin membuatmu malu waktu itu. Tapi jujur, aku sangat bersyukur hal itu bisa terjadi. Bukankah karena itu, kita menjadi dekat seperti sekarang?".

"Akh aku malu banget kalo inget kejadian itu. Aku seperti salah sasaran. Aku yang hendak memangsa Sakti malah dimangsa olehmu. Bagaimana yah menjelaskannya, aku tak menyangka karena kejadian itu kita bisa menjadi sedekat ini." ujar Marina.

"Iya. Mungkin sudah saatnya aku melabuhkan hatiku yang beku. Selama ini, aku bahkan tak berpikir bisa mencintai wanita. Kamu tau sendiri, aku selalu fokus sama pekerjaan kantor dan urusan Tuan Sakti. Tak ada pikiran mencintai wanita. Bersyukurnya saat aku bisa mencintai wanita, eh wanita yang ku cintai juga membalas cintaku..." kata Satya tulus.

"Sesuai dengan nilai kesabaranmu menunggu cinta yang tepat. Mas, aku turun dulu yah. Ini sudah lewat tengah malam. Aku harus segera tidur. Besok kalo ada waktu, aku akan menemuimu di kantormu. Semoga saja bisa. Yasudah, aku turun dulu yah! Kamu langsung pulang dan istirahat. Nanti kabari aku yah jika sudah sampai rumah. Hati-hati di jalan dan jangan terlalu ngebut meski dalam dirimu ada jiwa pembalap!" kata Marina yang hendak turun mobil.

"Baiklah Sayangku. Sampai ketemu nanti yah. Jangan lupa mimpiin aku." kata Satya.

Mereka akhirnya berpisah. Marina bergegas masuk ke rumahnya. Melihat Marina sudah benar-benar masuk dan gerbang sudah tertutup sempurna, Satya segera mengemudikan mobilnya. Kembali memecah jalanan yang sepi. Mengingat sudah larut malam, bahkan sudah hampir jam 1 malam.

Terpopuler

Comments

Ditta

Ditta

mantan yang belum move on

2022-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Namaku Sakti
3 Sedikit cerita malam
4 Perjanjian Cinta
5 Lebih Dekat Lagi
6 Clara Berulah, Fanya pun Marah
7 Mencium Tanpa Izin
8 Kenapa Aku Disini?
9 Dihujani Cibiran Netizen
10 Kencan Pertama
11 Permulaan Baru
12 Membuka Hati
13 Pasar Malam
14 Di Tempat Baru
15 Gadis Malam Itu Siapa?
16 Jangan Sentuh Wanitaku!
17 Pengintaian Gagal
18 Kepergok Sang Mantan
19 Kekesalan Sakti
20 Cemburu Beralih Nafsu
21 Salah Paham vs Benci
22 Masih Saja Dibenci
23 Salah Sasaran
24 Curhat Fanya
25 Makan Malam Penuh Cinta
26 Bermalam di Luar
27 Kaget Aku!
28 Rasa Penasaran Fanya
29 Itu Aku!
30 Satya Kena Getahnya
31 Aku Pikir Bayangan
32 Permintaan Maaf
33 Ibu Syakira Yang Baik Hati
34 Antara Mau dan Malu
35 Temu Kangen Keluarga Fanya
36 Lamaran
37 Detik-Detik Mendebarkan
38 Pernikahan Fanya & Sakti
39 Wanitanya Sakti
40 Kesepakatan
41 Melepas Kebersamaan
42 Move On Yang Tertunda
43 Razia Hotel
44 Berusaha Lebih Dekat
45 Jayden Berulah
46 Salah Sasaran
47 Menyesal Tapi Diulang
48 Olahraga di Ruang Rahasia
49 Godaan dari Sang Penggoda
50 Siapa Yang Menggoda?
51 Bertemu Lagi
52 Semoga Saja
53 Belum Juga Usai
54 Tanktop dan Rok Mini
55 Menurunkan Ego Menaikkan Cinta
56 Jangan Cemas
57 Kesalahpahaman Fanya
58 Buket Bunga Mawar
59 Skakmat untuk Nina
60 Marina Akan Dijodohkan
61 Lupa Rasanya
62 Satya Sakit
63 Rahasia Marina Dulu
64 Sekedar Lewat
65 Catatan Kencan
66 Hanya Alasan
67 Dugaan selingkuh
68 Aku Pergi Saja
69 Belum Ingin Kembali
70 Tiket Restu
71 Lajur Gengsi
72 Obrolan Santai
73 Cerita Saat Berendam
74 Lingerie Merah
75 Pernikahan Clara dan Robi
76 Bertemu Teman Lama
77 Tragedi Gadis Malam
78 Bangunlah Sayang!
79 Satya Si Penyelesai Masalah
80 Kembalinya Fanya
81 Doa dan Harapan
82 Pulang Kemana?
83 Kenangan Lama Membuat Kesal
84 Pertanda Hamil
85 Periksa Kehamilan
86 Ngidam Pacar Orang
87 Hilangnya Buah Hati
88 Berdamai Dengan Keadaan
89 Ditraktir Mas Sakti
90 Balada Cemburu
91 Kenyang dan Pulang
92 Pernikahan Marina dan Satya
93 Kenangan Lama
94 Perdebatan Kecil
95 Informasi Penting
96 Masa Lalu Sakti
97 Wanita Cantik Bernama Bella
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Namaku Sakti
3
Sedikit cerita malam
4
Perjanjian Cinta
5
Lebih Dekat Lagi
6
Clara Berulah, Fanya pun Marah
7
Mencium Tanpa Izin
8
Kenapa Aku Disini?
9
Dihujani Cibiran Netizen
10
Kencan Pertama
11
Permulaan Baru
12
Membuka Hati
13
Pasar Malam
14
Di Tempat Baru
15
Gadis Malam Itu Siapa?
16
Jangan Sentuh Wanitaku!
17
Pengintaian Gagal
18
Kepergok Sang Mantan
19
Kekesalan Sakti
20
Cemburu Beralih Nafsu
21
Salah Paham vs Benci
22
Masih Saja Dibenci
23
Salah Sasaran
24
Curhat Fanya
25
Makan Malam Penuh Cinta
26
Bermalam di Luar
27
Kaget Aku!
28
Rasa Penasaran Fanya
29
Itu Aku!
30
Satya Kena Getahnya
31
Aku Pikir Bayangan
32
Permintaan Maaf
33
Ibu Syakira Yang Baik Hati
34
Antara Mau dan Malu
35
Temu Kangen Keluarga Fanya
36
Lamaran
37
Detik-Detik Mendebarkan
38
Pernikahan Fanya & Sakti
39
Wanitanya Sakti
40
Kesepakatan
41
Melepas Kebersamaan
42
Move On Yang Tertunda
43
Razia Hotel
44
Berusaha Lebih Dekat
45
Jayden Berulah
46
Salah Sasaran
47
Menyesal Tapi Diulang
48
Olahraga di Ruang Rahasia
49
Godaan dari Sang Penggoda
50
Siapa Yang Menggoda?
51
Bertemu Lagi
52
Semoga Saja
53
Belum Juga Usai
54
Tanktop dan Rok Mini
55
Menurunkan Ego Menaikkan Cinta
56
Jangan Cemas
57
Kesalahpahaman Fanya
58
Buket Bunga Mawar
59
Skakmat untuk Nina
60
Marina Akan Dijodohkan
61
Lupa Rasanya
62
Satya Sakit
63
Rahasia Marina Dulu
64
Sekedar Lewat
65
Catatan Kencan
66
Hanya Alasan
67
Dugaan selingkuh
68
Aku Pergi Saja
69
Belum Ingin Kembali
70
Tiket Restu
71
Lajur Gengsi
72
Obrolan Santai
73
Cerita Saat Berendam
74
Lingerie Merah
75
Pernikahan Clara dan Robi
76
Bertemu Teman Lama
77
Tragedi Gadis Malam
78
Bangunlah Sayang!
79
Satya Si Penyelesai Masalah
80
Kembalinya Fanya
81
Doa dan Harapan
82
Pulang Kemana?
83
Kenangan Lama Membuat Kesal
84
Pertanda Hamil
85
Periksa Kehamilan
86
Ngidam Pacar Orang
87
Hilangnya Buah Hati
88
Berdamai Dengan Keadaan
89
Ditraktir Mas Sakti
90
Balada Cemburu
91
Kenyang dan Pulang
92
Pernikahan Marina dan Satya
93
Kenangan Lama
94
Perdebatan Kecil
95
Informasi Penting
96
Masa Lalu Sakti
97
Wanita Cantik Bernama Bella

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!