Cinta Gadis Malam
Alunan musik masih menggema. Sesekali nyanyian merdu ikut terdengar lembut. Beberapa pasang mata berfokus pada gadis manis yang menyanyikan lagu-lagu cinta hits masa kini. Beberapa lagu sudah ia nyanyikan dengan sepenuh hati.
"Terima kasih..." ucap gadis itu mengakhiri nyanyiannya, lalu beranjak turun dari panggung mini itu.
Riuh suara tepuk tangan para pengunjung cafe memecah keheningan malam. Wajah puas pengunjung oleh sajian suara emas sang penyanyi itu pun, terlihat dengan jelas.
"Fanya, kamu tuh selalu keren yah. Pokoknya the best lah!" puji Marina, pemilik cafe itu.
"Wah, terima kasih ya Miss Marina. Aku seneng dipuji begitu. Yah, semoga saja para pengunjung di sini semuanya terhibur." balas Fanya sopan.
Marina tersenyum, kemudian matanya beralih menatap ponselnya.
"Eh, ini pacarku mau mampir ke sini. Tumbenan ya? Uhm, ada angin apa ini?" gumam Marina tapi masih terdengar oleh Fanya.
"Yasudah, kamu istirahat aja dulu. Boleh makan dan minum sesuka kamu. Aku tinggal dulu ya." kata Marina sembari melangkahkan kakinya menuju ruang kerja pribadinya.
Fanya pun memilih duduk di kursi sebelah pojok. Memilih tempat yang lumayan hening dari lalu lalang pengunjung. Kemudian berniat mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Tapi sialnya, ponselnya tak ada. Fanya pun berpikir dimana keberadaan ponselnya. Tertinggal di kostan apa hilang sebab jatuh atau bahkan dicuri orang? Lama Fanya mencari jawaban atas pemikiran abstraknya. Tapi hasilnya nihil.
"Ahhh, aku bisa gila!" geram Fanya frustasi.
Fanya mengacak rambutnya kesal. Bagaimana tidak, ponsel pintar miliknya baru saja lunas beberapa hari yang lalu. Kalaupun harus mencicil untuk beli ponsel baru, tentu saja harus mengorbankan pengeluaran lain. Sebelumnya saja, Fanya harus rela jalan kaki dari kostan ke cafe tempat ia bekerja. Dengan alasan untuk berhemat sekian rupiah agar bisa membayar cicilan ponselnya.
Pikiran kalut kembali menerawang. Fanya makin gusar dan hendak menitikkan air mata. Tapi ia tahan karena menangis bukanlah pilihan terbaik. Bukan karena dirinya kuat, tapi karena gengsi saja menangis di tempat umum.
"Ini punyamu?" tiba-tiba saja.
"Ah iya!" seru Fanya sesaat setelah mengamati sekilas apa yang laki-laki sodorkan di depannya.
Fanya meraih ponsel pintarnya. Tapi laki-laki itu belum mengizinkan Fanya mendapatkan kembali ponselnya.
"Loh kenapa? Itu punyaku. Di wallpaper aja kan udah jelas fotoku. Masa iya kamu nggak percaya?" kata Fanya lirih.
"Iya sih. Tapi ada satu syarat." seringai laki-laki itu menatap tajam Fanya. Bibirnya tersenyum, namun tatapan tajamnya menakuti Fanya.
"A... Apa? Coba katakan!"
"Aku belum memikirkannya. Entahlah. Untuk sementara aku simpan nomormu ya. Jaga-jqga aja agar kamu nggak kabur!" tegas laki-laki itu.
Fanya merengut. Ada perasaan lega dalam dirinya karena ponselnya ditemukan. Tapi sayangnya, Fanya sudah terlanjur berprasangka hal-hal yang kurang menyenangkan dari laki-laki itu.
"Aku bukan orang jahat. Bukan juga pria mesum sembarangan. Namaku Sakti. Kamu siapa?"
Fanya tersenyum dipaksakan. Sebenarnya malas meladeni, tapi mengingat ponselnya tidak hilang, mau bagaimana lagi.
"Fanya Asmara. Buruan gih balikin ponselku! Aku mau ada tugas malam lagi."
"Tugas malam? Tugas seperti apa itu? Setauku di cafe Monix ini, nggak ada tuh pelayanan One Night Stand gitu. Apa iya kamu...?" kata Sakti tapi tak dilanjutkan.
"Ah kelamaan!" Fanya menyambar ponselnya dari genggaman tangan Sakti.
"Nomormu berapa?" tanya Fanya serius.
Sakti pun menyeburkan nomor teleponnya. Hingga sesaat ada miscall dari nomor asing di ponsel Sakti. Simpul senyum di wajah Sakti pun nampak.
"Itu nomerku. Hubungi saat perlu saja. Jangan menghubungiku dengan alasan iseng atau semacamnya. Auto aku blokir yah! Uhm, makasih udah nemuin dan balikin ponselku. Permisi."
Fanya menuju panggung mininya. Kembali menyanyikan lagu nuansa romantis untuk menghibur pengunjung cafe. Ia tak menyadari bahwa laki-laki atau bisa disebut pria dewasa tengah menatapnya lekat-lekat. Yah, Sakti masih saja fokus mengamati gerak-gerik Fanya yang sedang bernyanyi ria.
"Fanya Asmara. Nama yang unik untuk gadis cantik seperti dirimu. Suaramu pun lembut, terdengar pas di telingaku. Nantikan saja kejutan dariku!" gumam Sakti.
"Hey Sayangku!" panggil Marina.
"Sudah ku bilang kan, jangan panggil Sayang lagi. Aku bosan mendengar panggilan itu darimu. Bukankah kita sudah lama putus dan kini tak ada lagi hubungan spesial diantara kita? Mungkin sebatas teman saja. Itupun jika diperlukan." kata Sakti sedikit kesal.
"Iya deh iya. Tapi meski begitu, kamu pacar terakhirku. Sudah lama putus pun, aku masih setia sendiri menunggumu di sini." ujar Marina bergelayut manja di lengan Sakti.
"Sudahlah, aku ke sini untuk makan malam. Waktuku terbuang percuma jika harus berlama-lama berbincang omongan tak jelas denganmu." kata Sakti yang sontak membuat Marina cemberut.
"Ayo duduk di sana! Aku akan menemanimu makan malam."
"Terserah. Tapi tolong jangan ganggu aku dengan kata-kata manjamu. Aku mau menikmati makan malamku dengan tenang." tegas Sakti.
"Baiklah. Ayo!" seru Marina senang.
Sesuai kesepakatan, Marina menemani Sakti menghabiskan makan malamnya dengan tenang. Tanpa disangka, Fanya menyorot pemandangan aneh di hadapannya. Sempat bingung ada hubungan apa antara Marina dan laki-laki bernama Sakti itu.
Lagu tetap berkumandang dengan baik. Meski sebenarnya Fanya sudah tak seratus persen fokus pada tugas nyanyinya. Di benaknya masih bertanya-tanya tentang siapa sebenarnya Sakti.
'Nggak penting juga sih identitas siapa sebenarnya si Sakti itu. Buat apa juga tau tentang dia? Nggak ngaruh untuk kehidupan kerasku ini. Iya sih, dia ganteng. Senyumnya manis banget. Tadi aja kalo nggak ditahan-tahan juga bakal meleleh juga aku sama dia. Yah Fanya Asmara, sadar dong kamu siapa? Penampilan pas-pasan kamu aja tuh jangan berharap tinggi. Nanti kalo udah jatuh, sakitnya nggak ketulungan.' batin Fanya.
Sakti pun juga mencuri-curi pandang ke arah Fanya. Suatu ketika, pandangan mata mereka bertemu dan membuat keduanya canggung sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lady Navier👸
Aku udah mampir dan kasih dukungan kak🥰
Jangan lupa mampir di novel ku juga ya
judulnya Cinta kedua😍 terimakasih🙏
2022-11-10
1