Game of Hearts #3

Ketukan pintu membangunkan Seokyung. Tanpa sadar dia ketiduran. Semalam dia menunggu Hwan tapi tidak datang. Seokyung yang lelah berbaring sambil menunggu namun dia malah ketiduran.

Suara ketukan pintu kembali terdengar. Seokyung turun dari ranjang mendekati pintu. Jika itu Hwan kenapa harus mengetuk untuk masuk. Jadi Seokyung bertanya.

"Siapa?" Tangannya membuka knop pintu.

"Nyonya anda sudah bangun?"

Wajah asing terlihat. Seorang wanita paruh baya mengenakan seragam dan celemek di dadanya bertanya. Wanita itu ternyata bibi pembantu Hwan.

"Ah iya." Jawab Seokyung sekilas.

"Ada yang ingin anda makan untuk sarapan?" Tanyanya.

"Tidak. Saya akan segera turun setelah mandi. Apakah Tuan Kang masih ada dirumah?" Tanya Seokyung.

Wajah bibi pembantu berubah. Melihat itu Seokyung menyalahkan lidahnya yang belum terbiasa.

"Maksud saya suami saya." Tambahnya cepat.

Tubuh Seokyung tersentak mengatakan 'suami'. Hatinya tersayat. Hwan adalah suami dari kakaknya. Karena perjanjian mereka dia harus menggantikan peran Sora sebagai istri Hwan.

"Tuan sudah berangkat ke kantor Nyonya. Mungkin beliau berangkat sebelum Nyonya bangun. Nyonya berbicaralah santai pada saya. Tidak perlu menggunakan bahasa formal."

"Ah maaf."

Seokyung meringis. Dia merasa Hwan seperti menghindarinya. Semalam dia tidak datang dan tidak juga masuk ke kamar. Pagi ini dia juga sudah pergi ke kantor padahal hari belum siang.

"Baiklah. Aku akan segera turun setelah mandi."

Dia kembali menutup pintu dan menatap kosong kamar yang sepi. Tidak yang berubah dari semalam, itu artinya Hwan memang tidak datang. Entah kenapa Seokyung merasa sedih. Hwan sendiri yang mengatakan mereka harus berhasil. Tapi dia malah menghindarinya.

Seokyung turun setelah mandi dan berganti baju. Dia menikmati setiap langkahnya ke dapur. Rumah Hwan sangat besar. Rumah dengan dua lantai dan tiga kamar. Setidaknya itulah yang Seokyung lihat di lantai atas. Dia hanya menghitung pintu, tidak berani untuk mengintip isinya. Kamar yang dia tempati adalah kamar yang ada di ujung. Dua kamar lain saling berhadapan. Ditengahnya ada lorong berlantai kayu dan jika terus lurus akan sampai pada tangga. Sebelum tangga ada ruang kosong yang berisi sofa dan beberapa rak buku.

Seokyung turun ke lantai satu. Lantai satu rumah itu dibagi menjadi tiga bagian. Sisi kiri ada dapur, kemudian ditengah ada ruang tamu. Semalam Seokyung disana tapi dia tidak sempat melihat isi rumah. Berjalan lurus ke kanan ada ruangan terbuka yang dipisahkan oleh kaca besar. Seokyung terus berjalan dan disana ada ruangan tersembunyi. Langkah Seokyung terhenti. Dia sudah lancang menjelajahi rumah Hwan tanpa persetujuan. Sadar akan kesalahannya, Seokyung segera kembali ke dapur.

"Selamat pagi bi." Sapa Seokyung pada bibi pembantu.

"Selamat pagi Nyonya. Anda ingin sarapan?"

Seokyung mengangguk. Matanya memindai dapur. Sangat luas dan peralatannya lengkap. Ada meja makan bundar terbuat dari kayu dan atasnya adalah kaca. Salah satu sisi dapur terpasang jendela kaca besar dan tinggi. Dari sana bisa terlihat taman di halaman rumah. Hari sudah gelap saat Seokyung tiba. Dia tidak sempat juga memperhatikan.

"Aku akan membuatnya sendiri. Anda bisa istirahat bi."

"Baik Nyonya. Panggil saya jika butuh sesuatu."

Seokyung mengangguk dengan seutas senyum di bibirnya. Sepeninggal bibi pembantu, Seokyung membuka kulkas. Matanya hampir lepas melihat kulkas yang terisi penuh. Seokyung melihatnya seperti harta karun. Matanya berbinar. Dia suka memasak, dia juga suka dengan bunga-bunga, dan rumah Hwan menunjang kesukaannya.

Senyum Seokyung segera redup mengingat kenyataan pahit. Dia disini bukan untuk bersenang-senang. Dia disini untuk bekerja, melahirkan anak. Waktunya tinggal paling lama satu setengah tahun saja. Itu jika dia berhasil, jika tidak dia harus mengembalikan uang yang telah diberikan oleh Sora. Nafsu makan Seokyung tiba-tiba hilang. Dia menutup kulkas dan mengambil tempat duduk di kursi makan.

"Hah!" Keluh Seokyung. Bagaimana dia bisa berhasil jika Hwan saja menghindarinya. Ini padahal baru satu hari. Seokyung mencoba berpikir positif.

Hari semakin gelap dan Seokyung tidak melakukan apa-apa seharian ini. Dia bermalas-malasan. Seharian menonton televisi di lantai atas. Dia terkejut saat ada yang memanggilnya. Ternyata itu adalah bibi pembantu yang pamit pulang. Secara praktis dia sendirian di rumah. Sudah pukul delapan malam Hwan belum pulang. Seokyung juga tidak memiliki nomor ponsel Hwan. Jadi dia tidak bisa menghubunginya.

Seokyung kembali ke kamar dengan langkah berat. Dia mandi kemudian berganti pakaian. Dia harus selalu siap saat Hwan datang. Malam ini bisa saja Hwan datang dan tidur dengannya. Baru memikirkannya saja hati Seokyung berdebar-debar.

Seokyung turun ke lantai satu menunggu Hwan di ruang tamu. Hingga pukul sepuluh tidak ada tanda-tanda Hwan datang. Seokyung kembali ke kamar karena dia lelah. Seharian ini dia tidak melakukan aktivitas apapun tapi anehnya tubuhnya lelah.

Dia memutuskan untuk menunggu Hwan di kamar sambil berbaring. Hingga pagi datang Hwan tidak masuk ke kamar.

Bertanya pada siapa? Seokyung tidak mengenal orang-orang yang dekat dengan Hwan. Sudah satu minggu berlalu saat dia tiba di rumah. Selama itu Seokyung hanya bertemu Hwan satu kali di hari dia pertama datang. Enam hari lainnya Hwan tidak menampakkam batang hidungnya.

Seokyung memberanikan diri bertanya pada bibi pembantu. Mereka sudah akrab sekarang. Seokyung sering menemani bibi masak di dapur. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk menonton televisi atau membaca buku. Seokyung tidak sering menggunakan ponsel karena tidak akan ada yang menghubunginya.

"Apakah suamiku selalu sibuk seperti ini?"

Bibi pembantu mengangguk.

"Kadang Tuan tidak ada dirumah hampir satu bulan Nyonya. Beliau juga sering melakukan perjalanan keluar negeri." Jawab bibi.

"Oh..." Seokyung mengangguk paham. Dia pasti orang sibuk.

Seokyung melihat pernikahan mereka di televisi. Kang Inhwan diberitakan sebagai konglomerat masa kini di Korea. Dia adalah pebisnis muda yang memiliki kerajaan bisnis hampir di banyak negara. Tentu Seokyung paham siapa suami kakaknya itu.

"Apakah Tuan tidak menelpon Nyonya atau mengirim pesan?"

Sebenarnya Seokyung kikuk dengan sebutan Nyonya. Demi menyempurnakan sandiwara mereka Seokyung tidak protes. Sebagai akibatnya dia selalu terkejut saat bibi memanggilnya Nyonya.

Seokyung menggeleng cepat. Dia bahkan tidak memiliki nomor ponsel Hwan.

"Tuan memang seperti itu Nyonya. Harap mengerti."

Seokyung mengangguk dengan senyum dibibirnya. Hidupnya tidak selalu mudah. Seokyung sudah terbiasa dengan kesulitan. Menunggu seseorang bukan apa-apa baginya.

Seokyung terjaga di tengah malam. Dia meraba meja di samping tempat tidur untuk menyalakan lampu. Tenggorokannya kering. Dia turun dari ranjang kemudian menuju dapur. Seokyung mengambil air yang tersedia di atas meja makan. Tatapannya menerawang jauh ke luar dari jendela dapur.

Suara pintu terbuka membuyarkan lamunan Seokyung. Ada yang masuk pikirnya. Suara langkah kaki semakin dekat dan sekilas dia melihat bayangan muncul dari ruang tamu yang gelap.

Pyar. Gelas di tangan Seokyung jatuh ke lantai.

"Siapa... siapa disana?" Tubuh Seokyung bergetar.

Bayangan itu kian mendekat dan lampu di seluruh lantai satu menyala. Termasuk lampu dapur dan tempat lain yang awalnya gelap.

"Ini aku." Suara rendah Hwan terdengar. "Maaf mengejutkanmu." Tambahnya.

"Anda, anda baru pulang?" Tanya Seokyung yang tak sadat berjalan mendekat dan kaki telanjangnya menginjak pecaham gelas. "Ah!" Rintihnya melihat kakinya yang berdarah terkena serpihan gelas.

"Kamu baik-baik saja?" Hwan mengambil langkah lebar kemudian berlutut. "Kakimu berdarah, harus segera diobati." Hwan mengangkat tubuh Seokyung dan membawanya ke lantai atas.

"Saya baik-baik saja." Hwan tidak mempedulikan kata-kata Seokyung.

"Anda baru saja datang. Anda pasti lelah, biar saya sendiri yang mengobatinya."

"Biarkan aku membantu."

Seokyung melihat Hwan yang sedang membersihkan lukanya dengan hati yang pedih. Apakah dia selalu pulang larut demi menghindarinya? Setidaknya itulah yang Seokyung ingin tanyakan.

Tapi dia menutup rapat mulutnya. Itu bukan haknya ikut campur. Perjanjian mereka memang gila. Seokyung juga gila karena bersedia menerimanya. Perjanjian itu melukai mereka. Tidak ada siapapun suami di dunia yang sudi tidur dengan adik iparnya demi mendapatkan seorang anak.

Dari awal semuanya sudah salah.

Game of Hearts #4 Next..

Terpopuler

Comments

bunga cinta

bunga cinta

emang salah, tapi aku suka

2022-07-14

0

Nala

Nala

ah... terimakasih thor, dari awal aq nungguin cerita yg ini ☺

2022-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Salam dari Eva
2 More Than Love, This Is Destiny #1
3 More Than Love, This Is Destiny #2
4 More Than Love, This Is Destiny #3
5 More Than Love, This Is Destiny #4
6 More Than Love, This Is Destiny #5
7 More Than Love, This Is Destiny #6
8 More Than Love, This Is Destiny #7
9 More Than Love, This Is Destiny #8
10 More Than Love, This Is Destiny #9
11 More Than Love, This Is Destiny #10
12 More Than Love, This Is Destiny #11
13 More Than Love, This Is Destiny #12
14 More Than Love, This Is Destiny #13 (END)
15 Game of Hearts #1
16 Game of Hearts #2
17 Game of Hearts #3
18 Game of Hearts #4
19 Game of Hearts #5
20 Game of Hearts #6
21 Game of Hearts #7
22 Game of Hearts #8
23 Game of Hearts #9
24 Game of Hearts #10
25 Game of Hearts #11
26 Game of Hearts #12
27 Game of Hearts #13
28 Game of Hearts #14
29 Game of Hearts #15
30 Game of Hearts #16
31 Game of Hearts #17
32 Game of Hearts #18 (END)
33 Jungkir Balik Dunia Jessy #1
34 Jungkir Balik Dunia Jessy #2
35 Jungkir Balik Dunia Jessy #3
36 Jungkir Balik Dunia Jessy #4
37 Jungkir Balik Dunia Jessy #5
38 Jungkir Balik Dunia Jessy #6
39 Jungkir Balik Dunia Jessy #7
40 Jungkir Balik Dunia Jessy #8
41 Jungkir Balik Dunia Jessy #9
42 Jungkir Balik Dunia Jessy #10
43 Jungkir Balik Dunia Jessy #11
44 Jungkir Balik Dunia Jessy #12
45 Jungkir Balik Dunia Jessy #13
46 Jungkir Balik Dunia Jessy #14
47 Jungkir Balik Dunia Jessy #15
48 Jungkir Balik Dunia Jessy #16
49 Jungkir Balik Dunia Jessy #17
50 Jungkir Balik Dunia Jessy #18
51 Jungkir Balik Dunia Jessy #19 (END)
52 Lady Veronica #1
53 Lady Veronica #2
54 Lady Veronica #3
55 Lady Veronica #4
56 Lady Veronica #5
57 Lady Veronica #6
58 Lady Veronica #7
59 Lady Veronica #8
60 Lady Veronica #9
61 Lady Veronica #10
62 Lady Veronica #11
63 Lady Veronica #12
64 Lady Veronica #13
65 Lady Veronica #14
66 Lady Veronica #15
67 Lady Veronica #16
68 Lady Veronica #17
69 Pengumuman!
70 The Empress Crown #1
71 The Empress Crown #2
72 The Empress Crown #3
73 The Empress Crown #4
74 The Empress Crown #5
75 The Empress Crown #6
76 The Empress Crown #7
77 The Empress Crown #8
78 The Empress Crown #9
79 The Empress Crown #10
80 The Empress Crown #11
81 The Empress Crown #12
82 The Empress Crown #13
83 The Empress Crown #14
84 The Empress Crown #15
85 The Empress Crown #16
86 The Empress Crown #17
87 The Empress Crown #18
88 The Empress Crown #19
89 The Empress Crown #20
90 The Empress Crown #21
91 The Empress Crown #22
92 The Empress Crown #23
93 The Empress Crown #24
94 The Empress Crown #25
95 The Empress Crown #26
96 The Empress Crown #27
97 The Empress Crown #28
98 The Empress Crown #29
99 The Empress Crown #30
100 The Empress Crown #31
101 The Empress Crown #32
102 The Empress Crown #33
103 The Empress Crown #34
104 The Empress Crown #35
105 The Empress Crown #36
106 The Empress Crown #37
107 The Empress Crown #38 (END)
108 The Empress Crown #39 (SS 1)
109 The Empress Crown #40 (SS 2) FINAL
110 Pengumuman!
111 The Prince and The Lady #1
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Salam dari Eva
2
More Than Love, This Is Destiny #1
3
More Than Love, This Is Destiny #2
4
More Than Love, This Is Destiny #3
5
More Than Love, This Is Destiny #4
6
More Than Love, This Is Destiny #5
7
More Than Love, This Is Destiny #6
8
More Than Love, This Is Destiny #7
9
More Than Love, This Is Destiny #8
10
More Than Love, This Is Destiny #9
11
More Than Love, This Is Destiny #10
12
More Than Love, This Is Destiny #11
13
More Than Love, This Is Destiny #12
14
More Than Love, This Is Destiny #13 (END)
15
Game of Hearts #1
16
Game of Hearts #2
17
Game of Hearts #3
18
Game of Hearts #4
19
Game of Hearts #5
20
Game of Hearts #6
21
Game of Hearts #7
22
Game of Hearts #8
23
Game of Hearts #9
24
Game of Hearts #10
25
Game of Hearts #11
26
Game of Hearts #12
27
Game of Hearts #13
28
Game of Hearts #14
29
Game of Hearts #15
30
Game of Hearts #16
31
Game of Hearts #17
32
Game of Hearts #18 (END)
33
Jungkir Balik Dunia Jessy #1
34
Jungkir Balik Dunia Jessy #2
35
Jungkir Balik Dunia Jessy #3
36
Jungkir Balik Dunia Jessy #4
37
Jungkir Balik Dunia Jessy #5
38
Jungkir Balik Dunia Jessy #6
39
Jungkir Balik Dunia Jessy #7
40
Jungkir Balik Dunia Jessy #8
41
Jungkir Balik Dunia Jessy #9
42
Jungkir Balik Dunia Jessy #10
43
Jungkir Balik Dunia Jessy #11
44
Jungkir Balik Dunia Jessy #12
45
Jungkir Balik Dunia Jessy #13
46
Jungkir Balik Dunia Jessy #14
47
Jungkir Balik Dunia Jessy #15
48
Jungkir Balik Dunia Jessy #16
49
Jungkir Balik Dunia Jessy #17
50
Jungkir Balik Dunia Jessy #18
51
Jungkir Balik Dunia Jessy #19 (END)
52
Lady Veronica #1
53
Lady Veronica #2
54
Lady Veronica #3
55
Lady Veronica #4
56
Lady Veronica #5
57
Lady Veronica #6
58
Lady Veronica #7
59
Lady Veronica #8
60
Lady Veronica #9
61
Lady Veronica #10
62
Lady Veronica #11
63
Lady Veronica #12
64
Lady Veronica #13
65
Lady Veronica #14
66
Lady Veronica #15
67
Lady Veronica #16
68
Lady Veronica #17
69
Pengumuman!
70
The Empress Crown #1
71
The Empress Crown #2
72
The Empress Crown #3
73
The Empress Crown #4
74
The Empress Crown #5
75
The Empress Crown #6
76
The Empress Crown #7
77
The Empress Crown #8
78
The Empress Crown #9
79
The Empress Crown #10
80
The Empress Crown #11
81
The Empress Crown #12
82
The Empress Crown #13
83
The Empress Crown #14
84
The Empress Crown #15
85
The Empress Crown #16
86
The Empress Crown #17
87
The Empress Crown #18
88
The Empress Crown #19
89
The Empress Crown #20
90
The Empress Crown #21
91
The Empress Crown #22
92
The Empress Crown #23
93
The Empress Crown #24
94
The Empress Crown #25
95
The Empress Crown #26
96
The Empress Crown #27
97
The Empress Crown #28
98
The Empress Crown #29
99
The Empress Crown #30
100
The Empress Crown #31
101
The Empress Crown #32
102
The Empress Crown #33
103
The Empress Crown #34
104
The Empress Crown #35
105
The Empress Crown #36
106
The Empress Crown #37
107
The Empress Crown #38 (END)
108
The Empress Crown #39 (SS 1)
109
The Empress Crown #40 (SS 2) FINAL
110
Pengumuman!
111
The Prince and The Lady #1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!