Siapa yang menyangka jika pesta minum teh yang umumnya dihadiri oleh para wanita kini dihadiri oleh para laki-laki juga. Duke Osbern mengundang pasangan penguasa wilayah pengikut untuk datang minum teh di mansionnya dalam rangka memperkenalkan Duchess Osbern. Hanya memperkenalkan di intenal para pengikut bukan di panggung sosial kekaisaran. Acara itu tertutup. Ada sekitar 50 pasangan yang diundang, para pengikut wilayah utara dan barat diundang tanpa terkecuali, sedangkan untuk wilayah lain Ares hanya mengundang beberapa penguasa yang berpangkat tinggi. Jika suami atau istri mereka sudah meninggal mereka bisa mengajak anak atau saudara dekat. Undangan masuk mansion Osbern hanya berlaku untuk dua orang saja.
Meja ditata rapi dan dibuat sedemikian rupa agar siapapun yang duduk bisa melihat panggung depan dengan leluasa. Disana ada dua kursi yang besar dan nyaman untuk sang Duke dan Duchess duduk. Para pelayan dimobilisasi besar-besaran untuk acara ini. Theia tidak dilibatkan sama sekali. Semua diurus oleh kepala pelayan. Theia yang tidak enak hanya melihat semua orang bekerja mencoba membantu namun Ares marah besar. Bukan kepada Theia tapi kepada para pelayan karena membiarkan Duchess bekerja. Akibatnya para pelayan menderita dua kali lipat.
Akhirnya Theia hanya melihat dan cemas akan pertemuan yang akan diadakan sebentar lagi. Ares mengatakan jika semua akan baik-baik saja karena dia akan selalu berada disampingnya. Theia sendiri yang tidak percaya diri. Theia takut mempermalukan Duke Osbern karena asal usulnya.
Hari perjamuan akhirnya datang. Sejak pagi menjelang siang, kereta berbaris rapi untuk masuk ke mansion Osbern. Para ksatria berjaga di pintu masuk. Mereka memastikan jika benar-benar tidak ada orang yang mecurigakan seperti menyembunyikan pedang atau racun.
Aula penuh dengan orang. Tempat duduk mereka telah diatur sedemikian rupa. Pesta minum teh yang menjadi kebiasaan para wanita kini bisa dinikmati oleh para laki-laki. Nantinya hal inilah yang akan menjadi kebiasaan baru di wilayah utara.
Pada tahap awal perjamuan disajikan teh dan makanan ringan dengan berbagai jenis. Hanya makanan ringan kering sebagai kudapan untuk tamu selagi mereka menunggu pasangan Duke dan Duchess datang.
Pintu aula terbuka. Semua orang berdiri. Dua orang yang mengenakan pakaian indah masuk ke dalam. Duke dan Duchess Orbern diumumkan memasuki aula. Semua hadirin memberi hormat. Duke masuk dengan menggandeng tangan Duchess seperti anak kecil yang tidak ingin jauh dari ibunya. Meskipun semuanya menunduk semua orang melakukan hal yang sama yaitu mencuri pandang.
Sang Duchess Osbern yang diantisipasi terlihat. Wanita bertubuh ramping mengenakan gaun warna biru langit terlihat bersinar. Wajahnya dihiasi riasan tipis dan rambutnya diikat rapi terjepit muatiara putih berkilauan. Hal yang paling menarik perhatian adalah perut Duchess, gaun yang dikenakan Duchess menonjolkan sisi dada dan perutnya. Gaun dengan potongan konvensional, garis leher bulat persis diatas buah dada dengan lengan panjang yang tertutup kain tembus pandang. Di bagian perut terdapat ikat pinggang pita yang memberi kesan dada dan perut yang berisi. Panjang gaun jatuh ke lantai. Ketika Duchess melangkah gesekan gaun terdengar. Itu adalah ciri dari gaun yang dibuat dengan bahan kualitaa tinggi.
Kehamilan di Bylona cenderung ditutupi karena banyak wanita bangsawan yang tidak suka dengan perubahan bentuk tubuh mereka. Wanita bangsawan Bylona harus terlihat seperti boneka dengan tubuh ramping. Maka sebagian besar ketika hamil mereka memilih menggunakan pakaian tanpa ikat pinggang agar tidak menonjolkan perutnya yang besar dan perubahan bentuk tubuh yang drastis. Kadang ada juga yang hiatus dari pergaulan sosial untuk menutupi tubuh hamilnnya.
Namun kebiasaan itu dibantah hari ini. Duchess yang mengenakan ikat pinggang tidak terlihat salah sama sekali. Bahkan Duchess dengan gaun yang dibenci para wanita saat mereka hamil menunjukkam eksistensinya yang kuat. Perut besar Duchess seperti sebuah kesombongan. Seolah dia memberitahu semua orang jika dia sangat dicintai suaminya. Buktinya adalah kehamilannya. Dia mengandung anak suaminya.
Para wanita tertegun dan para laki-laki terpesona. Kecantikan Duchess seperti sihir. Wanita yang malu-malu dan bersembunyi dibalik pundak suaminya itu mengalihkan pandangan semua orang. Betapa indahnya. Para hadirin seperti melihat karya seni berjalan.
Duke tidak kalah memesona seperti Duchess. Penampilan Duke yang luar biasa sudah menjadi bahasan umum. Jadi mereka yang datang memusatkan perhatiannya pada Duchess.
"Ehem..." Ares berdehem. Dia melihat semua orang berdiri seperti patung dengan tatapan pada Theia.
"Selamat datang Yang Mulia Duke dan Duchess." Para tamu segera memberi hormat setelah mereka sadar dari lamunan.
"Silahkan duduk." Ares mempersilahkan. Dia membantu Theia duduk kemudian barulah dia duduk.
Lagi-lagi kebiasaan bangsawan dilanggar. Kedudukan laki-laki jauh lebih tinggi dari perempuan menurut hukum Bylona. Jadi tata cara duduk diperjamuan diatur. Laki-laki dipersilahkan duduk terlebih dahulu setelah itu para perempuan. Namun baru saja Duchesslah yang duduk terlebih dahulu. Duke tampak acuh tak acuh. Jadi tidak ada yang berani berkomentar.
"Terima kasih sudah menyempatkan hadir di pertemuan hari ini. Hari ini saya ingin memperkenalkan istri saya kepada para pengikut." Ares berpidato. Tangannya tidak lepas dari tangan Theia.
"Kalian semua pasti tahu insiden berdarah di Cashlax, saat itulah saya bertemu istri saya. Kami salinh jatuh cinta kemudian menikah." Ares memandang Theia saat berbicara. Senyumnya terbit.
"Saat saya harus kembali ke Ibukota untuk membersihkan kekacauan Duke West, saya terpaksa meninggalkannya. Baru sepuluh hari yang lalu kami bisa bersama kembali. Pada saat itulah saya baru tahu jika istri saya sedang mengandung. Dia mengalami banyak penderitaan selama ini. Jadi saya mohon atas nama keluarga Osbern, jaga istri saya. Saya akan menghargai semua perhatian dan kasih sayang semua yang datang hari ini."
Semua orang diam. Laki-laki yang dianggap berkedudukan tinggi memiliki martabat yang tinggi pula di Bylona. Pernyataan kasih sayang dimuka umum untuk kekasih atau istri mereka dianggap menurunkan kehormatan mereka. Entah sudah berapa banyak hukum sosial yang dilanggar oleh Duke Osbern hari ini. Tidak ada yang menuntut. Mereka kini terbuka pikirannya. Hal-hal yang dianggap salah bisa jadi sebuah kebenaran yang enak di pandang.
"Perkenalkan saya Theia Osbern. Terima kasih telag hadir dan menyambut saya. Saya senang sekali bertemu dengan semuanya."
Theia bangkit kemudian mulai berbicara. Mereka menyapa yang hadir dengan mata berbinar dan senyum merekah. Pusat perhatian kini teralihkan kepada Duchess yang berdiri.
"Silahkan menikmati perjamuan kami."
Saat Duchess selesai berpidato para pelayan masuk kemudian menyajikan hidangan utama. Gelas-gelas yang kosong diisi kembali. Teh yang disajikan adalah red rose tea yang memberikan efek menenangkan. Hidangan utamanya sendiri adalah strowberry chessecake.
Ketika hidangan utama selesai disajikan. Hidangan tambahan mulai disajikan. Berbeda dengan hidangan sebelumnya, menu tambahan ini berupa gulungan kertas yang diikat dengan pita warna merah. Semua orang terkejut. Satu persatu dari mereka membuka gulungan kemudian mulai membaca isinya. Ekspresi kaget terlihat dimana.
"Dokumen itu adalah rasa terima kasih dan permintaan untuk menjaga istri saya di masa depan. Masing-masing telah mendapatkan porsi yang sama." Jelas Ares.
Dokumen yang dipegang oleh para kepala keluarga adalah dokumen kepemilikan wilayah atas nama mereka masing-masing. Setelah wilayah barat resmi menjadi milik Duke Osbern, tanah mereka menjadi berlebih. Ares memutuskan untuk memberikan kepada mereka sebagai upaya suap untuk mengamankan posisi istrinya di masa depan nanti. Penambahan wilayah kekuasaan itu sebagain besar dari barat. Tentu saja tidak mengurangi milik penguasa dari barat. Sebaliknya tanah mereka ikut bertambah.
"Terima kasih Yang Mulia. Kami berjanji akan menjaga Duchess dan setia pada Duke Osbern."
Sorak-sorai terdengar dan suara riuh terdengar. Semua orang memuji kemurahan hati Duke dan kecantikan Duchess. Mereka yang datang tidak sadar jika mereka sedang diikat lehernya oleh Ares. Ini mungkin suap namun ini juga upaya untuk mengekang para bawahan agar tidak menyakiti Duchess dan anak mereka nantinya.
Pertemuan hari ini mendeklarasikan bahwa jika ada yang berani menyakiti Duchess, Duke Osbern akan berdiri dibelakangnya.
Lima bulan kemudian seorang bayi perempuan lahir di mansion Osbern. Bayi itu diberi nama Irene Rose Osbern. Dihari kelahirannya, semua budak yang ada diwilayah kekuasaan Osbern dibebaskan. Perbudakan dilarang. Bagi mereka yang memiliki budak sebelumnya diberi ganti rugi langsung oleh Duke Osbern.
Tiga tahun kemudian bayi kedua lahir di mansion Osbern. Bayi itu adalah laki-laki. Dia diberi nama Ilyos Khai Osbern. Dihari kelahirannya semua pengikut diundang ke mansion Osbern. Bayi yang baru lahir tersebut langsung dinobatkan menjadi penerus Duke Osbern dihadapan para pengikut.
Kisah cinta Duke dan Duchess Osbern menjadi buah bibir di seluruh penjuru Bylona. Duchess menjadi simbol kecantikan, keanggunan dan kasih sayang abad ini di Bylona. Duchess yang jarang tampil di panggung sosial menambah kepopulerannya. Bertemu dengan Duchess Osbern menjadi hal yang layak dipamerkan.
Siapa sangka semua itu adalah upaya yang dilakukan oleh seorang suami untuk melindungi istri tercintanya.
END.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Arik Purwaningsih
so sweet, ceritanya singkat padat dan jelas, saya suka
2023-08-06
0
Vita Liana
keren ,,
2023-01-15
0
Emi Wash
kisah perjuang cinta yg mengharu biru....semangat berkarya terus thor...
2022-09-24
0