More Than Love, This Is Destiny #5

Badai ditendang ke rumah besar Duke Osbern. Angin musin dingin bertiup seperti tornado. Semua orang membeku, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Rumah itu lama tidak ditempati. Jadi tidak banyak pelayan yang ada. Kebanyakan pelayan adalah laki-laki karena tuan mereka belum menikah, praktisnya tidak ada nyonya yang harus dilayani. Maka dari itu saat tuan mereka membawa pulang wanita dan terjadi keadaan seperti ini, semuanya terasa sulit.

Pintu kamar ditutup dan hanya para wanita yang diijinkan masuk. Bahkan dokter yang tadinya memeriksa Theia kini berada diluar kamar sama dengan sang Duke dan bawahannya, menatap kosong pintu kamar. Menyaksikan para pelayan dan perawat keluar masuk membawa air dan handuk yang penuh darah.

Tidak ada kepala yang terangkat kecuali sang Duke, Ares. Semua orang berdoa untuk keselamatan nona yang ada di dalam sana. Dengan begitu mereka juga berdoa demi keselamatannya sendiri. Tidak tahu siapa nona itu yang pasti jika dia dalam bahaya mereka juga dalam bahaya.

Ares diam tak bergerak. Tidak juga bersuara. Matanya menatap dingin pada aktivitas di depannya yang sibuk. Otaknya sedang mencoba memahami apa yang terjadi. Keterjutannya bahkan belum mereda. Kini dia dibawa ke dalam kekacauan yang baru. Melihat darah tubuhnya menegang. Dia memikirkan Theia, wajahnya mengeras. Tangannya terkepal kuat.

Tidak ada yang berani bersuara, baik itu kepala pelayan Gion atau Rolex ketua ksatria. Mereka adalah orang yang sering berintaksi dengan Duke. Seperti tahu apa yang dirasakan tuan mereka, para bawahan Ares menutup rapat mulutnya dengan kepala menunduk.

Ares menutup matanya kemudian membukanya lagi. Hembusan nafasnya kasar. Fajar hampir menyingsing namun kekacauan di depan matanya tidak kunjung mereda. Suasana kian mencekam saat Ares membuka suaranya.

"Kenapa bisa seperti ini? Bukankah hanya pingsan karena terkejut?" Ares bertanya terbuka. Suaranya dingin dan tajam. Hawa pembunuhnya menguar. Orang-orang disekitarnya langsung mencium.

Rolex yang merasa bertanggungjawab segera maju ke depan. Kakinya ditekuk kemudian menunduk. "Mohon ampun atas kesalahan kami Yang Mulia." Serempak para prajurit lain mengikuti Rolex.

Wajah Ares mengeras. Dia sendiri sedang mengalami pergolakan batin. Dia ingin tahu apa yang terjadi. Dia ingin Theia baik-baik saja. Theia dan bayi yang ada di dalam kandungannya. Rasa ingin tahu dia semakin besar jika membayangkan Theia mengandung, Ares ingin tahun milik siapa bayi itu. Jika itu miliknya Ares tak mampu membayangkanya. Dia takut. Dia gentar. Dia jatuh dalam kenyataam pahit dan kegelapan.

"Bukan jawaban ini yang aku ingin dengar." Ucap Ares. Tangannya mengusap wajahnya kasar. Dia ingin menangis. Hatinya sakit.

Matahari dengan malu-malu muncul dari tempat peraduannya. Kekacauan di depan Ares sedikit mereda. Keributan di depan pintu masuknya telah berkurang. Para pelayan, ksatria, serta dokter berwajah pucat. Mereka telah berdiri tanpa tidur. Bahkan para ksatria tetap pada posisi mereka meringkuk hormat di depan Ares. Masih tidak ada yanh bergerak. Mereka takut bahkan gerakan sekecil apapun bisa menghilangkan nyawa mereka.

Pintu terbuka dan seorang dokter perempuan keluar.

"Yang Mulia." Dokter memberi hormat. "Pendarahan sudah berhasil diatasi namun kondisi nona masih kritis. Nona harus sadar terlebih dahulu untuk memastikan kondisinya baik-baik saja." Jelas dokter.

"Lalu bayinya?" Tanya Ares dengan suara tercekat.

Diam-diam semua orang menghela nafas lega. Mereka seperti dibebaskan dari hukuman mati.

"Denyut nadinya masih terasa Yang Mulia. Semoga nona segera sadar agar kami bisa memeriksanya lebih lanjut."

Ares mengangguk. Ada banyak yang ingin dia tanyakan namun dia menutup mulutnya. Dia ingin melihat Theia.

"Bolehkah aku melihat keadaannya?"

Dokter mengangguk kemudian menyingkir, memberikan akses kepada Ares untuk masuk. Ares setengah berlari untuk mencapai pintu. Dia berjalan lurus tanpa mempedulikan para bawahannya dibelakang. Dia hanya ingin melihat wajah Theia, lebih cepat lebih baik.

Tubuh lemah dan wajah pucat Theia segera terlihat. Ares ingin sekali memeluknya namun tak mungkin, dia bisa saja melukai Theia. Ares duduk dipinggir tempat tidur. Tangannya meraih tangan Theia kemudian mendekatakannya ke bibir dan menciumnya dengan lembut.

Ares tak bisa menahan air matanya. Selama dia hidup, dari kecil hingga dewasa sekarang Ares tak pernah menangis. Sesulit apapun hidupnya Ares yang dididik keras menjadi penerus keluarga tak pernah menitikkan air matanya. Dia pintar menyembunyikan emosi. Tapi hari ini dihadapan Theia yang tidak berdaya, Ares menangis. Mengakui kelemahan hatinya.

Orang-orang yang melihat terkesiap. Seorang Duke yang hebat, pahlawan kekaisaran, jenderal perang itu menangis tersedu-sedu dihadapan seseorang. Ini adalah sesuatu yang baru. Gambaran dirinya sangat tidak sesuai. Duka Ares Osbern memiliki rumor buruk yang beredar di kalangan atas. Duka yang berhati dingin, Duke yang kejam, hingga Duke yang tak perperasaan, itulah julukan Ares. Namun siapa sangka hari ini julukan itu menguap begitu saja. Duke yang menangis dengan tangan wanita di bibirnya serta punggung yang membungkuk tampak seperti manusia biasa. Pria yang berhati lembut dan penuh kasih sayang.

Tiba-tiba suasana menjadi haru. Para bawahan yang tersentuh hatinya terutama perempuan ikut menangis. Hari ini kediaman Duke Osbern diselimuti kesedihan yang mendalam.

Ares menyeka air mata yang jatuh dari sudut mata Theia. Dia telah berhenti menangis, sudah pula membersihkan diri dan berganti pakaian. Para bawahan yang menunggu di luar juga sudah dibubarkan kecali Gion dan Rolex. Para dokter dan perawat sudah dipulangkan, hanya beberapa yang tinggal itupun perempuan.

"Apakah kamu bermimpi buruk? Adakah aku dimimpimu?" Ucap Ares lirih. Tangannya penuh hati-hati menyeka pipi Theia yang basah oleh air mata.

"Bangunlah, aku menunggumu." Kali ini Ares berbisik di telingan Theia.

Semua yang ada diruangan mengamati diam-diam. Mereka tak berani memperhatikan secara langsung. Mereka berdoa dalam hati agar kejadian semalam tidak terulang.

"Maafkan aku. Semua adalah salahku. Bangunlah Theia, terima maafku langsung dan jika perlu hukum aku. Jangan seperti ini. Jangan hukum aku seperti ini. Segera bangun dan bicaralah padaku." Ares mengambil tangan Theia kemudian menciumnya.

Sangat memilukan. Suara Ares yang rendah membuat semua orang ikut jatuh dalam kesedihan. Duke yang selalu bicara tegas dan dingin menjadi orang yang lembut dan penuh kasih sayang. Para pelayan yang pernah belum melihat tuannya seperti itupun terkejut. Namun mereka pintar menyembunyikannya.

Pintu kamar terbuka dan seseorang masuk. Dia adalah wakil Rolex, Derrick. Ditangannya sepucuk surat dengan segel Kekaisaran Bylona.

"Kapten, ada surat yang baru saja datang dari istana." Ucap Derrick seraya menyerahkan surat tersebut.

Alis Rolex berkerut kemudian mengambil surat itu dan segera membukanya. Wajahnya mengeras saat membaca isi surat baris demi baris. Rolex bangkit kemudian berjalan mendekati Ares.

"Yang Mulia ada surat yang datang mendesak dari istana."

"Apa itu?"

More Than Love, This Is Destiny #6 Next..

Terpopuler

Comments

bunga cinta

bunga cinta

ceritanya paket komplit

2022-07-14

0

Tutik Winarsih

Tutik Winarsih

semoga janin theia baik2 aja

2022-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Salam dari Eva
2 More Than Love, This Is Destiny #1
3 More Than Love, This Is Destiny #2
4 More Than Love, This Is Destiny #3
5 More Than Love, This Is Destiny #4
6 More Than Love, This Is Destiny #5
7 More Than Love, This Is Destiny #6
8 More Than Love, This Is Destiny #7
9 More Than Love, This Is Destiny #8
10 More Than Love, This Is Destiny #9
11 More Than Love, This Is Destiny #10
12 More Than Love, This Is Destiny #11
13 More Than Love, This Is Destiny #12
14 More Than Love, This Is Destiny #13 (END)
15 Game of Hearts #1
16 Game of Hearts #2
17 Game of Hearts #3
18 Game of Hearts #4
19 Game of Hearts #5
20 Game of Hearts #6
21 Game of Hearts #7
22 Game of Hearts #8
23 Game of Hearts #9
24 Game of Hearts #10
25 Game of Hearts #11
26 Game of Hearts #12
27 Game of Hearts #13
28 Game of Hearts #14
29 Game of Hearts #15
30 Game of Hearts #16
31 Game of Hearts #17
32 Game of Hearts #18 (END)
33 Jungkir Balik Dunia Jessy #1
34 Jungkir Balik Dunia Jessy #2
35 Jungkir Balik Dunia Jessy #3
36 Jungkir Balik Dunia Jessy #4
37 Jungkir Balik Dunia Jessy #5
38 Jungkir Balik Dunia Jessy #6
39 Jungkir Balik Dunia Jessy #7
40 Jungkir Balik Dunia Jessy #8
41 Jungkir Balik Dunia Jessy #9
42 Jungkir Balik Dunia Jessy #10
43 Jungkir Balik Dunia Jessy #11
44 Jungkir Balik Dunia Jessy #12
45 Jungkir Balik Dunia Jessy #13
46 Jungkir Balik Dunia Jessy #14
47 Jungkir Balik Dunia Jessy #15
48 Jungkir Balik Dunia Jessy #16
49 Jungkir Balik Dunia Jessy #17
50 Jungkir Balik Dunia Jessy #18
51 Jungkir Balik Dunia Jessy #19 (END)
52 Lady Veronica #1
53 Lady Veronica #2
54 Lady Veronica #3
55 Lady Veronica #4
56 Lady Veronica #5
57 Lady Veronica #6
58 Lady Veronica #7
59 Lady Veronica #8
60 Lady Veronica #9
61 Lady Veronica #10
62 Lady Veronica #11
63 Lady Veronica #12
64 Lady Veronica #13
65 Lady Veronica #14
66 Lady Veronica #15
67 Lady Veronica #16
68 Lady Veronica #17
69 Pengumuman!
70 The Empress Crown #1
71 The Empress Crown #2
72 The Empress Crown #3
73 The Empress Crown #4
74 The Empress Crown #5
75 The Empress Crown #6
76 The Empress Crown #7
77 The Empress Crown #8
78 The Empress Crown #9
79 The Empress Crown #10
80 The Empress Crown #11
81 The Empress Crown #12
82 The Empress Crown #13
83 The Empress Crown #14
84 The Empress Crown #15
85 The Empress Crown #16
86 The Empress Crown #17
87 The Empress Crown #18
88 The Empress Crown #19
89 The Empress Crown #20
90 The Empress Crown #21
91 The Empress Crown #22
92 The Empress Crown #23
93 The Empress Crown #24
94 The Empress Crown #25
95 The Empress Crown #26
96 The Empress Crown #27
97 The Empress Crown #28
98 The Empress Crown #29
99 The Empress Crown #30
100 The Empress Crown #31
101 The Empress Crown #32
102 The Empress Crown #33
103 The Empress Crown #34
104 The Empress Crown #35
105 The Empress Crown #36
106 The Empress Crown #37
107 The Empress Crown #38 (END)
108 The Empress Crown #39 (SS 1)
109 The Empress Crown #40 (SS 2) FINAL
110 Pengumuman!
111 The Prince and The Lady #1
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Salam dari Eva
2
More Than Love, This Is Destiny #1
3
More Than Love, This Is Destiny #2
4
More Than Love, This Is Destiny #3
5
More Than Love, This Is Destiny #4
6
More Than Love, This Is Destiny #5
7
More Than Love, This Is Destiny #6
8
More Than Love, This Is Destiny #7
9
More Than Love, This Is Destiny #8
10
More Than Love, This Is Destiny #9
11
More Than Love, This Is Destiny #10
12
More Than Love, This Is Destiny #11
13
More Than Love, This Is Destiny #12
14
More Than Love, This Is Destiny #13 (END)
15
Game of Hearts #1
16
Game of Hearts #2
17
Game of Hearts #3
18
Game of Hearts #4
19
Game of Hearts #5
20
Game of Hearts #6
21
Game of Hearts #7
22
Game of Hearts #8
23
Game of Hearts #9
24
Game of Hearts #10
25
Game of Hearts #11
26
Game of Hearts #12
27
Game of Hearts #13
28
Game of Hearts #14
29
Game of Hearts #15
30
Game of Hearts #16
31
Game of Hearts #17
32
Game of Hearts #18 (END)
33
Jungkir Balik Dunia Jessy #1
34
Jungkir Balik Dunia Jessy #2
35
Jungkir Balik Dunia Jessy #3
36
Jungkir Balik Dunia Jessy #4
37
Jungkir Balik Dunia Jessy #5
38
Jungkir Balik Dunia Jessy #6
39
Jungkir Balik Dunia Jessy #7
40
Jungkir Balik Dunia Jessy #8
41
Jungkir Balik Dunia Jessy #9
42
Jungkir Balik Dunia Jessy #10
43
Jungkir Balik Dunia Jessy #11
44
Jungkir Balik Dunia Jessy #12
45
Jungkir Balik Dunia Jessy #13
46
Jungkir Balik Dunia Jessy #14
47
Jungkir Balik Dunia Jessy #15
48
Jungkir Balik Dunia Jessy #16
49
Jungkir Balik Dunia Jessy #17
50
Jungkir Balik Dunia Jessy #18
51
Jungkir Balik Dunia Jessy #19 (END)
52
Lady Veronica #1
53
Lady Veronica #2
54
Lady Veronica #3
55
Lady Veronica #4
56
Lady Veronica #5
57
Lady Veronica #6
58
Lady Veronica #7
59
Lady Veronica #8
60
Lady Veronica #9
61
Lady Veronica #10
62
Lady Veronica #11
63
Lady Veronica #12
64
Lady Veronica #13
65
Lady Veronica #14
66
Lady Veronica #15
67
Lady Veronica #16
68
Lady Veronica #17
69
Pengumuman!
70
The Empress Crown #1
71
The Empress Crown #2
72
The Empress Crown #3
73
The Empress Crown #4
74
The Empress Crown #5
75
The Empress Crown #6
76
The Empress Crown #7
77
The Empress Crown #8
78
The Empress Crown #9
79
The Empress Crown #10
80
The Empress Crown #11
81
The Empress Crown #12
82
The Empress Crown #13
83
The Empress Crown #14
84
The Empress Crown #15
85
The Empress Crown #16
86
The Empress Crown #17
87
The Empress Crown #18
88
The Empress Crown #19
89
The Empress Crown #20
90
The Empress Crown #21
91
The Empress Crown #22
92
The Empress Crown #23
93
The Empress Crown #24
94
The Empress Crown #25
95
The Empress Crown #26
96
The Empress Crown #27
97
The Empress Crown #28
98
The Empress Crown #29
99
The Empress Crown #30
100
The Empress Crown #31
101
The Empress Crown #32
102
The Empress Crown #33
103
The Empress Crown #34
104
The Empress Crown #35
105
The Empress Crown #36
106
The Empress Crown #37
107
The Empress Crown #38 (END)
108
The Empress Crown #39 (SS 1)
109
The Empress Crown #40 (SS 2) FINAL
110
Pengumuman!
111
The Prince and The Lady #1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!