More Than Love, This Is Destiny #3

Hari-hari ke depan masih hujan. Hampir sepanjang hari. Saat malam hujan lebih parah, menambah hawa dingin di musim dingin. Pagi ini tampaknya akan cerah. Theia membuka jendela rumahnya. Seperti biasa menyesap teh dan melamun. Memikirkan macam-macam. Setelah gelas tehnya habis Theia bangkit, dia membuka pintu dengan salah satu tangannya membawa cucian bajunya yang tidak cukup mendapat sinar matahari. Suara angin sedikit berisik. Musim dingin benar-benar mengerikan di Leinan, karena ujung dari wilayah utara disini jauh lebih dingin dari tempat tinggalnya sebelumnya. Untung saja Theia bisa bertahan dengan baik.

Theia kembali termenung di meja dekat jendela. Dia menatap cucian yang tadi dia gantung berkibar diterpa angin. Tiba-tiba matanya menangkap sosok tinggi berdiri di ujung jalan setapak. Tubuhnya tinggi, tegap dan menggunakan seragam ksatria. Jantung Theia berdegup kencang dan segara dia menutup jendela rumahnya. Menekan teriakannya dengan kedua tangannya. Theia melihat sosok itu, seorang pria diujung sana. Pria itu adalah salah satu prajurit yang dulu menghalanginya mendekati Arei. Tubuh Theia seketika bergetar. Pikirannya kosong.

“Mereka menemukanku.” Gumam Theia yang segera bangkit menuju ke kamar tidurnya dan segera menguncinya rapat. Dia mengintip sedikit celah di dinding rumahnya yang terbuat dari kayu, orang itu masih disana, menatap rumahnya. Kemudian beberapa saat dia hilang secepat kilat. Theia dihinggapi rasa takut yang amat sangat.

Theia segera mengemasi barang berharganya. Menunggu hari gelap kemudian dia menyelinap keluar melalui pintu belakang rumahnya. Malam tidak hujan dan sinar bulan membantunya sebagai penerangan. Dia berjalan terus hingga masuk hutan. Theia tidak menyangka dia akan menggunakan rute pelarian yang telah dia siapkan sebelumnya. Rute itu mengarah ke dalam hutan. Hutan itu menjadi pintu rahasia keluar-masuk dua kekaisaran. Theia pernah mendengarnya dari para pedagang Amadas di pasar. Rute ini tidak banyak digunakan karena hanya orang-orang tertentu saja yang tahu. Kali ini tujuan Theia adalah Amadas, jika tidak ada halangan besok pagi dia akan sampai di perbatasan Amadas. Rute paling aman dan tanpa resiko dari gangguan hewan buas atau lainnya. Theia mengeratkan kain yang menutupi dirinya kemudian terus berjalan maju. Jika ingin tetap hidup, ini adalah satu-satunya jalan.

Baru setengah perjalanan Theia berhenti. Dia tidak sanggup lagi melanjutkannya. Theia beristirahat di batang pohon besar yang telah tumbang. Tidak ada rasa takut, yang ada hanya kegigihan. Keinginan untuk hidup Theia sangat besar, dia ingin melahirkan anaknya dan membesarkannya. Menyelinap ke Amadas adalah asuransinya. Setidaknya disana otoritas Duke Osbern bahkan Bylona tidak bisa menjangkaunya. Theia memejamkan matanya sebentar kemudian bergumam.

“Aku hanya ingin hidup tenang.”

Theia menyeka keringatnya. Tubuhnya bersandar di batang pohon tumbang tersebut. Tubuhnya lelah dan perut bagian bawahnya sedikit kencang dan sakit. Tangannya mengelus pelan perutnya yang sedikit bulat namun belum besar. Berharap bisa sedikit meredakannya. Bagaimanapun dia sudah bekerja keras berjalan tanpa istirahat demi mencapai perbatasan Amadas. Theia menghirup nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Rasa sakit itu sedikit mereda, Theia minum air sedikit kemudian kembali berjalan. Namun baru beberapa langkah dia berjalan, suara ranting terinjak terdengar. Theia segera menoleh namun dibelakangnya gelap dan tidak ada siapa-siapa.

Theia merasa de javu, selama perjalanan dia mendengar beberapa kali suara seperti itu. Dia kira itu adalah langkah kakinya. Namun saat ini dia menginjak batu dan bukan ranting atau dedaunan. Tubuh Theia gemetar, dia sadar ada yang sedang mengikutinya. Dia ingin lari namun tidak mungkin. Medannya terjal dan bebatuan, hal itu pasti membahayakan kandungannya.

Dengan tubuh gemetar Theia mengambil batu di bawahnya kemudian melemparkannya ke segala arah. Beberapa kali. Yang pertama ke arah samping kanan kosong, kemudian ke arah depan kosong. Hanya bunyi batu yang mengenai tanah, kemudian yang terakhir Theia melemparkan baru arah kiri, tidak ada suara, hening. Lemparannya seperti ditangkap. Theia ambruk, dia kembali mengambil batu dan berteriak.

“Siapa kamu? Apa maumu? Tunjukkan dirimu?”

Hening tidak ada suara. “Jangan ganggu aku. Pergilah!” Teriak Theia putus asa. Theia segera bangkit kemudian berlari sekuat tenaga. Ada yang mengikutinya. Dia harus segera sampai ke perbatasan Amadas untuk aman. Namun medan tidak mendukungnya. Sulitnya batu terjal yang harus dia lewati menghambat langkahnya.

Theia tidak pantang menyerah, dia terus bergerak melarikan diri. Saat sinar bulan berhasil menembus gelapnya hitan karena tidak banyak pohon tumbuh Theia bisa melihat dua bayangan mengikutinya. Theia terus lurus berjalan ke depan hingga kegelapan kembali menyelimutinya. Momen ini Theia gunakan untuk bersembunyi. Dia menutup erat mulutnya dengan kedua tangannya, punggungnya menempel di sebuah pohon besar yang batangnya bisa menyembunyikan tubuh manusia. Hanya gelap yang bisa dia lihat. Theia menahan isak tangisnya. Perut bagian bawahnya kembali terasa nyeri. Salah satu tangannya memegang erat perutnya. Sakit, sakit sekali. Erangan kesakitan lolos dari bibirnya. Theia tidak bisa menahannya lagi. Sangat sakit.

“Anda baik-baik saja?” Sebuah suara mengejutkan Theia. Di dalam kegelapan Theia bisa melihat ada sosok yang mendekatinya.

“Jangan mendekatiku, pergi!” Tubuh Theia beringsut, dia sudah tidak punya daya untuk lari. Sekarang bukan hanya perutnya tapi sekujur tubuhnya ikut sakit. Sosok itu semakin mendekat dan Theia bisa melihatnya dalam kegelapan.

“Pergi! Pergi! Ah!” Teriak Theia sambil terengah-engah menahan sakit, tangannya meraih apa saja yang bisa dia gunakan untuk menghalau sosok yang mendekat. Dia tidak mempedulikan tangannya yang tergores dan berdarah. Theia meraih sebatang ranting kemudian melemparkannya ke depan. Lagi-lagi tidak ada suara. Theia tahu betul siapa lawan di depannya.

“Aku mohon. Pergilah.” Theia hanya bisa memohon dan memohon dengan menahan rasa sakitnya. Air matanya tumpah. Kelopak mata dengan bulunya yang panjang basah oleh air mata. Theia memohon sekali lagi dengan suara yang lemah. “Tolong lepaskan aku.” Tiba-tiba semuanya menjadi gelap dan Theia pingsan.

Hutan yang awalnya gelap kini terang benderang. Satu kompi pasukan dimobilisasi secara besar-besaran. Mereka segera menyalakan obor dan menyisir daerah sekitar. Semuanya adalah laki-laki kecuali satu orang yang sedang berbaring di tanah dengan selimut tebal menutupi seluruh tubuhnya. Hanya kepala dan ujung sepatunya saja yang terlihat.

"Yang Mulia Duke akan segera tiba, bagaimana situasinya?" Salah satu dari mereka yang tampaknya adalah ketua pasukan angkat bicara. Wajahnya muram dan gelisah.

"Nona hanya pingsan, tidak ada luka serius." Jawab yang lain.

Ada sekitar dua puluh orang membentuk barisan. Karena mereka berada di dalam hutan jadi keributan ini tidak ada masalah. Mereka menunggu dengan tenang kedatangan tuan mereka. Setelah beberapa saat menunggu suara hentakan kaki kuda terdengar. Mereka menegang dan segera mengambil sikap siap.

Sosok tinggi menjulang di atas kuda terlihat. Bayangan besar dan angkuh menutup sebagain cahaya yang mereka buat dari obor. Mata biru sedalam laut memandang sekitar. Tatapan yang mencekam dan tajam mengedar. Jika tatapan itu dibandingkan dengan pisau, mungkin seseorang telah kehilangan kepalanya.

"Laporkan situasinya!" Suara tegas dari balik bayangan itu muncul. Wajahnya terlihat. Keras dan dingin. Dia adalah penguasa wilayah utara, Duke Ares Osbern.

Barisan prajurit segera memberi hormat. Armor mereka berdenting karena gesekan. Salah satu dari mereka maju ke depan.

"Nona pingsan dan keadaannya baik-baik saja Yang Mulia."

Segera barisan terbelah dan diujung sana ada Theia yang terkapar. Tebungkus selimut dengan baik.

Ares turun dari kudanya kemudian berjalan mendekati tubuh pingsan Theia. Tangannya menyelinap ke bawah kaki dan leher Theia. Dengan sekali tarikan tubuh telah terangkat, terdekap dengan baik di dada Ares.

"Segera ambil kereta." Titah Ares dengan lantang.

More Than Love, This Is Destiny #4 Next..

Terpopuler

Comments

Vita Liana

Vita Liana

good

2023-01-14

0

bunga cinta

bunga cinta

keren ampe merindukan bacanya

2022-07-14

0

Sri Astuti

Sri Astuti

apa maksud Arei membakar rmh istrinya ya

2022-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Salam dari Eva
2 More Than Love, This Is Destiny #1
3 More Than Love, This Is Destiny #2
4 More Than Love, This Is Destiny #3
5 More Than Love, This Is Destiny #4
6 More Than Love, This Is Destiny #5
7 More Than Love, This Is Destiny #6
8 More Than Love, This Is Destiny #7
9 More Than Love, This Is Destiny #8
10 More Than Love, This Is Destiny #9
11 More Than Love, This Is Destiny #10
12 More Than Love, This Is Destiny #11
13 More Than Love, This Is Destiny #12
14 More Than Love, This Is Destiny #13 (END)
15 Game of Hearts #1
16 Game of Hearts #2
17 Game of Hearts #3
18 Game of Hearts #4
19 Game of Hearts #5
20 Game of Hearts #6
21 Game of Hearts #7
22 Game of Hearts #8
23 Game of Hearts #9
24 Game of Hearts #10
25 Game of Hearts #11
26 Game of Hearts #12
27 Game of Hearts #13
28 Game of Hearts #14
29 Game of Hearts #15
30 Game of Hearts #16
31 Game of Hearts #17
32 Game of Hearts #18 (END)
33 Jungkir Balik Dunia Jessy #1
34 Jungkir Balik Dunia Jessy #2
35 Jungkir Balik Dunia Jessy #3
36 Jungkir Balik Dunia Jessy #4
37 Jungkir Balik Dunia Jessy #5
38 Jungkir Balik Dunia Jessy #6
39 Jungkir Balik Dunia Jessy #7
40 Jungkir Balik Dunia Jessy #8
41 Jungkir Balik Dunia Jessy #9
42 Jungkir Balik Dunia Jessy #10
43 Jungkir Balik Dunia Jessy #11
44 Jungkir Balik Dunia Jessy #12
45 Jungkir Balik Dunia Jessy #13
46 Jungkir Balik Dunia Jessy #14
47 Jungkir Balik Dunia Jessy #15
48 Jungkir Balik Dunia Jessy #16
49 Jungkir Balik Dunia Jessy #17
50 Jungkir Balik Dunia Jessy #18
51 Jungkir Balik Dunia Jessy #19 (END)
52 Lady Veronica #1
53 Lady Veronica #2
54 Lady Veronica #3
55 Lady Veronica #4
56 Lady Veronica #5
57 Lady Veronica #6
58 Lady Veronica #7
59 Lady Veronica #8
60 Lady Veronica #9
61 Lady Veronica #10
62 Lady Veronica #11
63 Lady Veronica #12
64 Lady Veronica #13
65 Lady Veronica #14
66 Lady Veronica #15
67 Lady Veronica #16
68 Lady Veronica #17
69 Pengumuman!
70 The Empress Crown #1
71 The Empress Crown #2
72 The Empress Crown #3
73 The Empress Crown #4
74 The Empress Crown #5
75 The Empress Crown #6
76 The Empress Crown #7
77 The Empress Crown #8
78 The Empress Crown #9
79 The Empress Crown #10
80 The Empress Crown #11
81 The Empress Crown #12
82 The Empress Crown #13
83 The Empress Crown #14
84 The Empress Crown #15
85 The Empress Crown #16
86 The Empress Crown #17
87 The Empress Crown #18
88 The Empress Crown #19
89 The Empress Crown #20
90 The Empress Crown #21
91 The Empress Crown #22
92 The Empress Crown #23
93 The Empress Crown #24
94 The Empress Crown #25
95 The Empress Crown #26
96 The Empress Crown #27
97 The Empress Crown #28
98 The Empress Crown #29
99 The Empress Crown #30
100 The Empress Crown #31
101 The Empress Crown #32
102 The Empress Crown #33
103 The Empress Crown #34
104 The Empress Crown #35
105 The Empress Crown #36
106 The Empress Crown #37
107 The Empress Crown #38 (END)
108 The Empress Crown #39 (SS 1)
109 The Empress Crown #40 (SS 2) FINAL
110 Pengumuman!
111 The Prince and The Lady #1
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Salam dari Eva
2
More Than Love, This Is Destiny #1
3
More Than Love, This Is Destiny #2
4
More Than Love, This Is Destiny #3
5
More Than Love, This Is Destiny #4
6
More Than Love, This Is Destiny #5
7
More Than Love, This Is Destiny #6
8
More Than Love, This Is Destiny #7
9
More Than Love, This Is Destiny #8
10
More Than Love, This Is Destiny #9
11
More Than Love, This Is Destiny #10
12
More Than Love, This Is Destiny #11
13
More Than Love, This Is Destiny #12
14
More Than Love, This Is Destiny #13 (END)
15
Game of Hearts #1
16
Game of Hearts #2
17
Game of Hearts #3
18
Game of Hearts #4
19
Game of Hearts #5
20
Game of Hearts #6
21
Game of Hearts #7
22
Game of Hearts #8
23
Game of Hearts #9
24
Game of Hearts #10
25
Game of Hearts #11
26
Game of Hearts #12
27
Game of Hearts #13
28
Game of Hearts #14
29
Game of Hearts #15
30
Game of Hearts #16
31
Game of Hearts #17
32
Game of Hearts #18 (END)
33
Jungkir Balik Dunia Jessy #1
34
Jungkir Balik Dunia Jessy #2
35
Jungkir Balik Dunia Jessy #3
36
Jungkir Balik Dunia Jessy #4
37
Jungkir Balik Dunia Jessy #5
38
Jungkir Balik Dunia Jessy #6
39
Jungkir Balik Dunia Jessy #7
40
Jungkir Balik Dunia Jessy #8
41
Jungkir Balik Dunia Jessy #9
42
Jungkir Balik Dunia Jessy #10
43
Jungkir Balik Dunia Jessy #11
44
Jungkir Balik Dunia Jessy #12
45
Jungkir Balik Dunia Jessy #13
46
Jungkir Balik Dunia Jessy #14
47
Jungkir Balik Dunia Jessy #15
48
Jungkir Balik Dunia Jessy #16
49
Jungkir Balik Dunia Jessy #17
50
Jungkir Balik Dunia Jessy #18
51
Jungkir Balik Dunia Jessy #19 (END)
52
Lady Veronica #1
53
Lady Veronica #2
54
Lady Veronica #3
55
Lady Veronica #4
56
Lady Veronica #5
57
Lady Veronica #6
58
Lady Veronica #7
59
Lady Veronica #8
60
Lady Veronica #9
61
Lady Veronica #10
62
Lady Veronica #11
63
Lady Veronica #12
64
Lady Veronica #13
65
Lady Veronica #14
66
Lady Veronica #15
67
Lady Veronica #16
68
Lady Veronica #17
69
Pengumuman!
70
The Empress Crown #1
71
The Empress Crown #2
72
The Empress Crown #3
73
The Empress Crown #4
74
The Empress Crown #5
75
The Empress Crown #6
76
The Empress Crown #7
77
The Empress Crown #8
78
The Empress Crown #9
79
The Empress Crown #10
80
The Empress Crown #11
81
The Empress Crown #12
82
The Empress Crown #13
83
The Empress Crown #14
84
The Empress Crown #15
85
The Empress Crown #16
86
The Empress Crown #17
87
The Empress Crown #18
88
The Empress Crown #19
89
The Empress Crown #20
90
The Empress Crown #21
91
The Empress Crown #22
92
The Empress Crown #23
93
The Empress Crown #24
94
The Empress Crown #25
95
The Empress Crown #26
96
The Empress Crown #27
97
The Empress Crown #28
98
The Empress Crown #29
99
The Empress Crown #30
100
The Empress Crown #31
101
The Empress Crown #32
102
The Empress Crown #33
103
The Empress Crown #34
104
The Empress Crown #35
105
The Empress Crown #36
106
The Empress Crown #37
107
The Empress Crown #38 (END)
108
The Empress Crown #39 (SS 1)
109
The Empress Crown #40 (SS 2) FINAL
110
Pengumuman!
111
The Prince and The Lady #1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!