Carenza William Hartono

"Nana?" panggil Carenza lembut.

"Jangan sapa aku! Sungguh aku begitu membencimu!" ketus Ivanna sambil menatap Carenza dengan tajam.

"Maaf!" Ucap Carenza menunduk.

Sejenak, suasana hening. Mereka hanya terdiam satu sama lain.

"Kemana saja kamu selama ini?" tanya Ivanna lirih.

"Aku ... aku harus berbenah diri, Na. Menyiapkan masa depan yang akan sangat sulit untuk di gapai jika aku tidak bekerja keras!" ucap Carenza.

"Apa kamu mengganti nama?, aku tidak suka dengan namamu yang sekarang!" ketus Ivanna.

"Baiklah, kamu bisa memanggilku seperti dulu!" ucap Carenza tersenyum.

Mereka kembali terdiam tanpa menatap satu sama lain. Ivanna berdiri menatap jendela yang menampilkan langit sore nan indah. Sementara Carenza menatap Ivanna dengan kagum. Gadis berumur 17 tahun yang ia temui dulu sudah menjelma menjadi perempuan cantik dan dewasa.

Aku akan semakin sulit untuk menggapaimu, Na!. Batin Carenza sendu.

"Kenapa kamu tiba-tiba saja menghilang, Tono?" tanya Ivanna lirih.

"Aku yakin, kamu pasti tau alasannya, Na!" ucap Tono sendu.

"Apa ini karena ancaman dari, Abang?" tanya Ivanna.

"Sebenarnya, tuan Fajri tidak mengancamku, tetapi dia adalah laki-laki bijaksana yang pernah aku temui. Dia hanya memberikan aku gambaran dan motivasi agar bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi!" ucap Tono tersenyum.

"Lalu kenapa kamu kembali? apa sekarang hidupmu sudah lebih baik?" tanya Ivanna lirih.

"Sudah, ya walaupun aku masih belum pantas bersanding dengan seseorang, tetapi setidaknya aku sudah berjuang dengan seluruh kemampuanku!" ucap Tono lirih.

Mereka kembali terdiam, Ivanna baru menyadari, jika hatinya sudah tertambat kepada Tono. Laki-laki culun yang hanya menyamar, laki-laki yang memiliki hati yang begitu baik dan hangat, mampu membuat hati beku Ivanna perlahan mencair.

Namun terselip sedikit rasa kecewa yang membuatnya enggan untuk melihat Tono. Pria tampan itu pergi dan menghilang tanpa ada kabar sedikitpun.

"Na, apa kamu sudah dimiliki oleh orang lain?" tanya Tono dengan berani.

Deg,...

"Apa maksud kamu?" tanya Ivanna terkejut dan menatap Tono penuh arti.

"A-aku ... Aku,...."

Ceklek,...

"Permisi, Nona. Eh, maaf!" ucap Fitry yang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan.

"Ada apa, mbak?" Tanya Ivanna.

"Tuan Fajri baru saja menelfon saya. Beliau mengatakan jika ada hal penting yang harus di bicarakan, karena ponsel Nona tidak bisa di hubungi!" ucap Fitry menunduk.

Ivanna segera melihat ponselnya yang di senyapkan sedari tadi. Ada banyak panggilan tidak terjawab dari Fajri. Jantung Ivanna kembali berdetak kencang memikirkan hal buruk yang akan terjadi.

Dengan tangan gemetaran, ia segera menghubungi Fajri, dengan harapan semoga semuanya baik-baik saja.

"Ha-halo, bang?" ucap Ivanna cemas.

"Ah. Syukurlah akhirnya kamu mengangkat panggilan, Abang! Jangan pulang larut ya. Ada yang harus Abang bicarakan nanti!" ucap Fajri terdengar serius.

"Hanya itu?, Abang, beneran, hanya itu?" tanya Ivanna tidak percaya.

"Iya, sayang!" ucap Fajri mengernyit.

"Kenapa Abang harus menelfon sesering itu? fikiran Dede udah kemana-mana tadi!" ucap Ivanna kesal.

"Hmm? Ah maafin Abang ya, sayang. Jangan marah!" ucap Fajri lembut.

"Hmm, jangan seperti itu lagi!" ucap Ivanna cemberut.

"iya, sayang. Cepat suruh Tono pergi dan selesaikan pekerjaannu!" ucap Fajri tegas.

"Apa Abang juga mengawasinya di ruangan ini?" tanya Ivanna tidak percaya.

"Iya! Sudah, abang tutup dulu. Jangan lupa pesan Abang tadi!" ucap Fajri terkekeh.

"Iya!" ucap Ivanna cemberut dan mematikan panggilan itu.

Ia kembali menatap Tono sambil menghela nafasnya.

"Apa kamu masih ada pekerjaan?" tanya Ivanna.

"Aku free sampai malam, ini!" ucap Tono.

"Sepertinya aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan, lagi!" ucap Ivanna.

"Hmm, apa aku boleh menemanimu?" tanya Tono lesu.

"Apa kamu mau mendapatkan ultimatum dari, Abang lagi?" ucap Ivanna lirih.

"Baiklah! Kalau begitu, aku pamit dulu. Boleh kita betukar nomor ponsel?" ucap Tono pasrah.

"Nomorku masih yang lama!" ucap Ivanna tersenyum.

"Baiklah, Apa aku boleh menghubungimu?" tanya Tono berbinar.

"Boleh, asal tau waktu!" ucap Ivanna.

"Baiklah, terima kasih. Kalau begitu aku permisi terlebih dahulu, Nona Ivanna!" ucap Tono tersenyum.

"Sama-sama. Silahkan Tuan Carenza!" ucap Ivanna mendelik dan mengantarkan Tono keluar dari ruangannya.

"Hahaha, see You, cantik!" ucap Tono sebelum meninggalkan Ivanna.

Blush,...

Wajah Ivanna langsung merona karena mendengarkan ucapan Tono. Ia menatap kepergian Tono dengan sedikit tidak rela, karena mereka baru saja bertemu. Ia hanya menatap punggung kekar itu dari belakang dengan senyum tipis khas miliknya.

Setelah sekian lama, akhirnya kita bisa bertemu kembali! ah Tono atau Carenza terserah, yang penting mereka adalah orang yang sama!. Batin Ivanna tersenyum senang.

Ia kembali masuk ke dalam ruangan dan menyelesaikan pekerjaannya yang tertinggal.

🌺🌺

Carenza William Hartono. Laki-laki yang pernah begitu berani menantang Fajri, membuatnya bertemu dengan Ivanna. Pria culun yang hanya berasal dari keluarga biasa, dan juga memiliki kepintaran di atas rata-rata.

Semenjak Fajri datang ke cafenya tempo lalu, perkataan pria tampan itu membuatnya bisa membuka mata. Jika tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini, asal mau bisa berusaha dan berserah diri kepada tuhan, apapun bisa di capai dengan mudah, termasuk cinta.

Tono segera menaiki mobilnya dan pergi menuju kantor yang berada cukup jauh dari kota. Ia membeli tanah dengan luas 7000 M persegi, dari keuntungan cafenya.

Ia kembali mengingat perkataan Fajri lima tahun yang lalu. Tidak banyak, hanya satu kalimat saja, tetapi mampu untuk membakar semangatnya untuk mengembangkan usaha agar lebih maju lagi.

"Jika kau menginginkan Ivanna, bekerja lekaslah! Bukan karena tidak pantas tetapi itu untuk kehidupan kau dikemudian hari! Jangan sampai karena harta kau di remehkan oleh orang lain, Ketika memiliki adikku!" ucap Fajri tegas sambil menatap Tono dengan tajam.

Kini peternakannya bisa sekitar 40 ribu ekor ayam yang di jual setiap hari ke warung-warung maupun grosir ayam. Ia juga mengembangkan telur ayam untuk di jual dan di panaskan lagi agar bisa menghasilkan bibit yang baru. Usahanya cukup berkembang dalam tiga tahun terakhir ini.

Di tambah dengan beberapa cabang cafe yang berubah menjadi restoran dan sudah membuka 35 cabang se Indonesia, membuat finansial Tono semakin maju dan berkembang.

Tak hanya itu, ia juga mengembangbiakkan sapi dan kambing. Sekarang total sapi yang ia ternakan dalam tiga tahun ini berjumlah 70 ekor dan kambing berjumlah 80 ekor.

"Huft, dia sudah menjadi CEO di perusahaan besar. Semua yang aku miliki saat ini tidak akan bisa bersaing dengannya!" ucap Tono lirih.

Ia memarkirkan mobil di halaman kantor setelah menempuh perjalanan 40 menit. Tono berjalan dengan lesu menuju ruangannya, namun hatinya begitu berbunga-bunga karena telah bertemu dengan Ivanna.

Bugh,...

Tono menjatuhkan tubuhnya di atas sofa. Ia meraih ponselnya dan mencari nama Ivanna. Bukan ia tidak mau menghubungi gadis itu, hanya saja ia cukup takut Mengingat Fajri belum mengizinkan Ivanna untuk dekat dengan siapapun.

"Semoga kita berjodoh, Na! Aku memang harus berusaha lebih keras, karena semua ini belum bisa aku banggakan kepada semua rivalku!" ucap Tono tersenyum sambil menatap foto Ivanna.

"Pasti semakin banyak orang yang menginginkanmu, Na! Apakah aku bisa menjadi pemenang di antara mereka? Sepertinya sangat mustahil! Tetapi, demi kamu dan cinta yang sudah ku pendam selama ini, aku akan berjuang bersama mereka!" ucap Tono bertekad.

Sementara Nafisya yang mendengarkan ucapan Tono, hanya bisa mengeram kesal karena merasa cemburu. Ia sudah menyukai Tono semenjak pertama kali ia bekerja dengan pria tampan itu.

Sial, sainganku kenapa harus Nona muda itu? Lagian kenapa bapak tidak menoleh kepadaku sedikit saja pak?. Batin Nafisya sendu.

Ia yang awalnya ingin menyerahkan beberapa berkas, mengurungkan niatnya karena kesal. Apalagi ketika ia melihat Tono tengah mencium foto Ivanna yang ada di dalam ponsel, semakin membuatnya marah dan cemburu. Nafisya kembali duduk di meja khusus untuknya sambil membanting semua berkas itu dan menimbulkan suara yang cukup keras.

🌺🌺🌺

TO BE CONTINUE

Terpopuler

Comments

Hindun

Hindun

semangat Tono, dan Nana

2023-05-15

0

Ghiie-nae

Ghiie-nae

berjuang carenza

2022-09-25

1

𝄞•ʏᴏᴊɪɴ

𝄞•ʏᴏᴊɪɴ

semangat kak

2022-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 Ayah Sakit
2 Keputusan
3 CEO Baru Dirgantara CORP
4 Kembali Bertemu
5 Carenza William Hartono
6 Dua Bocil Yang Mengemaskan
7 Proyek Besar Ivanna
8 Bryan Alexander
9 Dua Laki-laki Pencemburu
10 Na, Aku mencintaimu! (Tono)
11 Curhatan Ivanna
12 Usaha Bryan?
13 Motor Baru
14 Bertemu Tono
15 Restu?
16 Usaha Tono
17 Gantung
18 Asisten Baru
19 Kebaikan Ivanna
20 Obsesi Atau Cinta
21 Drama Per-buaya-an
22 Tuan Muda Berulah
23 Baiklah!
24 Milikku!
25 I Love You to, Baby!
26 Pengagum Rahasia?
27 Mata-mata
28 Terenyuh
29 Pasangan Kadaluwarsa
30 Cemburu
31 Bergunjing
32 Kabar Bahagia
33 Kencan?
34 Mengikat
35 Kecewa
36 Drama Dua Bocil
37 Seru Juga Ya, Bang!
38 Menikahlah Denganku!
39 Semakin Pantas
40 Begitu Beruntung
41 Eksekusi Mereka!
42 Penangkapan
43 Konferensi Pers
44 Tergoda Bule Tampan?
45 Dimana Ivanna?
46 Kerugian
47 Aku akan Dijodohkah, Sayang!
48 Bertemu Calon Mertua
49 Apa, Nona Dipaksa?
50 Alasan
51 Aku Diusir? (Ivanna)
52 Memulai Hubungan Jarak Jauh
53 Nona yang Bucin
54 Begitu Sulit!
55 Carenza Lebay
56 Mengejutkan!
57 Dede Baik-baik Saja!
58 Jangan pergi lagi, Nana!
59 Kedekatan Fajri dan Carenza
60 Calon Besan
61 Hukuman Azmi
62 Hampir Saja!
63 Mak Comblang
64 Couple
65 Menuju Lamaran
66 Carenza yang Manja
67 Bertunangan
68 Macan Tutul
69 Sedikit Keberhasilan
70 Stadion Bola
71 Peresmian Restoran
72 EMOSI!
73 Berdebat
74 Wejangan
75 Wedding C & I
76 Janji Pernikahan
77 Side Story
78 Jahilnya Carenza
79 Ini yang Paling Ditunggu!
80 Lagi dan Lagi
81 Mamas Eza
82 Honey moon
83 Honey moon 2
84 Rebutan Perhatian
85 Hils Keramat
86 Berhasil!
87 Ketakutan Ivanna
88 Kemarahan Ivanna
89 Kehidupan Baru
90 Sehat ya, Sayang!
91 Hampir Saja
92 Drama Pagi Hari
93 Ngidam Carenza
94 Ngidam Carenza 2
95 Pembalasan Fajri
96 Tidak Terduga
97 Beban Mental.
98 Kembali Pulang
99 Kunjungan Bryan
100 Korban Ngidam Carenza
101 Menantu Kesayangan
102 Melahirkan
103 Tanggung Jawab
104 Nizam Putra Dirgantara
105 Membucin
106 Buwung yang Mengemaskan
107 Curiga
108 Tidak Waras
109 Penuh Dendam
110 Pendekatan
111 Baik-baik Saja!
112 Chelsea Vs Atim
113 Selidiki Dia!
114 Identitas Chelsea
115 Diskusi
116 Meminta Bantuan
117 Melahirkan
118 Lengah
119 Bagaimana Kondisinya?
120 Menyusun Rencana
121 Menemukan Ivanna!
122 Bangunlah, Za!
123 Keadaan Ivanna
124 Mode Diam!
125 Titik Temu!
126 Mengirim Server!
127 Begitu Mudah!
128 Bertemu
129 Eksekusi
130 Mendapatkanmu!
131 Hikmah
132 Sadar!
133 Tangis Para Bocil
134 Noah Wiliam Hartono
135 Terima Kasih
136 Kepulangan Fajri
137 Sifat Noah
138 Perkara Ayam.
139 Terapi
140 Berbaikan
141 Pasrah
142 Dewasa Sebelum Waktunya
143 Kasih Sayang
144 Hal Baik
145 Berita Bahagia
146 Ivanna Ngidam
147 Melahirkan
148 Nafla dan Najla William Hartono
149 NOVEL BARU SUDAH UPDATE
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Ayah Sakit
2
Keputusan
3
CEO Baru Dirgantara CORP
4
Kembali Bertemu
5
Carenza William Hartono
6
Dua Bocil Yang Mengemaskan
7
Proyek Besar Ivanna
8
Bryan Alexander
9
Dua Laki-laki Pencemburu
10
Na, Aku mencintaimu! (Tono)
11
Curhatan Ivanna
12
Usaha Bryan?
13
Motor Baru
14
Bertemu Tono
15
Restu?
16
Usaha Tono
17
Gantung
18
Asisten Baru
19
Kebaikan Ivanna
20
Obsesi Atau Cinta
21
Drama Per-buaya-an
22
Tuan Muda Berulah
23
Baiklah!
24
Milikku!
25
I Love You to, Baby!
26
Pengagum Rahasia?
27
Mata-mata
28
Terenyuh
29
Pasangan Kadaluwarsa
30
Cemburu
31
Bergunjing
32
Kabar Bahagia
33
Kencan?
34
Mengikat
35
Kecewa
36
Drama Dua Bocil
37
Seru Juga Ya, Bang!
38
Menikahlah Denganku!
39
Semakin Pantas
40
Begitu Beruntung
41
Eksekusi Mereka!
42
Penangkapan
43
Konferensi Pers
44
Tergoda Bule Tampan?
45
Dimana Ivanna?
46
Kerugian
47
Aku akan Dijodohkah, Sayang!
48
Bertemu Calon Mertua
49
Apa, Nona Dipaksa?
50
Alasan
51
Aku Diusir? (Ivanna)
52
Memulai Hubungan Jarak Jauh
53
Nona yang Bucin
54
Begitu Sulit!
55
Carenza Lebay
56
Mengejutkan!
57
Dede Baik-baik Saja!
58
Jangan pergi lagi, Nana!
59
Kedekatan Fajri dan Carenza
60
Calon Besan
61
Hukuman Azmi
62
Hampir Saja!
63
Mak Comblang
64
Couple
65
Menuju Lamaran
66
Carenza yang Manja
67
Bertunangan
68
Macan Tutul
69
Sedikit Keberhasilan
70
Stadion Bola
71
Peresmian Restoran
72
EMOSI!
73
Berdebat
74
Wejangan
75
Wedding C & I
76
Janji Pernikahan
77
Side Story
78
Jahilnya Carenza
79
Ini yang Paling Ditunggu!
80
Lagi dan Lagi
81
Mamas Eza
82
Honey moon
83
Honey moon 2
84
Rebutan Perhatian
85
Hils Keramat
86
Berhasil!
87
Ketakutan Ivanna
88
Kemarahan Ivanna
89
Kehidupan Baru
90
Sehat ya, Sayang!
91
Hampir Saja
92
Drama Pagi Hari
93
Ngidam Carenza
94
Ngidam Carenza 2
95
Pembalasan Fajri
96
Tidak Terduga
97
Beban Mental.
98
Kembali Pulang
99
Kunjungan Bryan
100
Korban Ngidam Carenza
101
Menantu Kesayangan
102
Melahirkan
103
Tanggung Jawab
104
Nizam Putra Dirgantara
105
Membucin
106
Buwung yang Mengemaskan
107
Curiga
108
Tidak Waras
109
Penuh Dendam
110
Pendekatan
111
Baik-baik Saja!
112
Chelsea Vs Atim
113
Selidiki Dia!
114
Identitas Chelsea
115
Diskusi
116
Meminta Bantuan
117
Melahirkan
118
Lengah
119
Bagaimana Kondisinya?
120
Menyusun Rencana
121
Menemukan Ivanna!
122
Bangunlah, Za!
123
Keadaan Ivanna
124
Mode Diam!
125
Titik Temu!
126
Mengirim Server!
127
Begitu Mudah!
128
Bertemu
129
Eksekusi
130
Mendapatkanmu!
131
Hikmah
132
Sadar!
133
Tangis Para Bocil
134
Noah Wiliam Hartono
135
Terima Kasih
136
Kepulangan Fajri
137
Sifat Noah
138
Perkara Ayam.
139
Terapi
140
Berbaikan
141
Pasrah
142
Dewasa Sebelum Waktunya
143
Kasih Sayang
144
Hal Baik
145
Berita Bahagia
146
Ivanna Ngidam
147
Melahirkan
148
Nafla dan Najla William Hartono
149
NOVEL BARU SUDAH UPDATE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!