Ditempat lain...
Paijo tengah berjuang dengan begitu sangat keras nya dalam mencoba membenahi perusahaan sang ayah yang tengah berada di jurang kebangkrutan, meskipun sudah ada jalan untuk bisa menyelamatkan perusahaan sang ayah. Yaitu dengan cara menikah dengan anak dari teman sang ayah, namun tetap saja Paijo tidak mau terpaku akan saran dari sang ayah. Karena Paijo tidak ingin terburu-buru dalam urusan pernikahan nya, karena dia masih ingin terus menikmati masa-masa mudah nya yang hanya ada sekali seumur hidup nya.
Lagian kalau Paijo sampai menuruti kemaun sang ayah untuk menikah, Paijo akan langsung dianggap kalah atau di diskualifikasi dari ke ikut sertaan nya dalam tantangan itu, oleh kedua teman nya dalam tantangan itu. Dan dia pun dengan sangat terpaksa harus memberikan barang sesuai dengan apa yang di inginkan oleh sang pemenang dalam tantangan itu. Maka nya sebisa mungkin dia harus bisa mencari jalan lain demi bisa menyelamatkan perusahaan sang ayah dari kebangkrutan nya, dan juga bisa tetap ikut dalam tantangan konyol itu bersama Diro dan juga Riki.
Dan Paijo pun berniat pergi untuk mencari seirang investor baru untuk perusahaan nya itu, agar perusahaan nya bisa dengan segera selamat dari jurang kebangkrutan. Dan kembali normal seperti sedia kala lagi.
"Baiklah ini awal gue bekerja menggantikan Ayah, gue harus bisa kembali membuat perusahaan Ayah kembali seperti sedia kala!" Batin Paijo, yang langsung melangkah pergi sambil menenteng tas kerja nya menuju ruang makan.
"Pagi yah, pagi bu...!" sapa Paijo kepada kedua orang tua nya yang sudah menunggu nya di meja sarapan, yang langsung di buat tercengang ketika melihat Paijo berpenampilan layak nya seorang pengusaha muda yang terlihat sangat gagah sekali.
"Pagi sayang...!" Jawab Ayah dan Ibu secara bersamaan, sambil menatap penuh kagum penampilan anak nya.
"Hehemm...hehemm, anak ibu tampan sekali sih? bahkan terlihat sangat dewasa, dan juga gagah!" Puji sang ibu, yang langsung membuat Paijo menjadi salah tingkah akan pujian nya.
"Ah ibu, nggak usah memuji Panji sampai setinggi itu deh! nanti kalau Panji terjatuh akibat pujian yang ibu berikan, bisa remuk-remuk badan panji ini!"
"Memang benar yang di katakan oleh ibu mu itu nak! kamu terlihat sangat gagah mengenakan setelah baju kerja kamu itu, mungkin anak teman Ayah yang mau di jodohkan sama kamu itu. Bisa langsung suka ketika dia melihat mu seperti ini, Ayah jadi nggak sabaran ingin cepat-cepat memperkenalkan kamu ke teman ayah itu. Oh iya nak, kira-kira kapan kamu ada waktu untuk berkenalan sama teman ayah dan juga anak nya itu?"
Degg, seketika itu juga Panji alias Paijo langsung terdiam akan pertanyaan sang ayah, hati kecil nya belum siap membicarakan hal itu. Sehingga membuat nya merasa sangat bingung untuk bisa menjawab, karena salah bicara saja penyakit jantung sang ayah bisa kembali kumat lagi. Maka nya Paijo berusaha dengan sangat keras nya, untuk mencari jawaban yang tepat demi bisa menjaga perasaan sang.
"Melihat mu terdiam seperti ini Ayah jadi mengerti nak! kalau kamu tidak senang dengan pembicaraan Ayah, sudah lah nak! kalau kamu tidak mau pun tak apa. Ayah tidak mau memaksakan nya! biarkan lah perusahaan Ayah mu itu jatuh bangkrut!" sang Ayah dengan raut wajah kecewa, sehingga membuat batin Panji langsung menyesal.
"Bukan begitu maksud nya Panji yah! dengerin Panji ngomong dulu Yah...! berikan Panji waktu satu bulan saja untuk mencari seorang investor baru, Panji yakin tanpa menikah dengan putri nya teman Ayah pun. Panji bisa mengangkat perusahaan Ayah dari jurang kebangkrutan, misalkan kalau dalam satu bulan Panji tidak berhasil mengangkat perusahaan Ayah dari kebangkrutan. Panji berjanji sama Ayah dan juga ibu! Panji akan langsung mau menikah dengan anak nya teman ayah itu!"
"Buka nya Ayah meragukan akan kemampuan mu dalam hal itu nak, tapi percuma saja jika kamu mencari seorang investor itu! karena Ayah sudah pernah melakukan nya. Dan hasil nya apa coba? nggak ada yang mau menaruh modal nya lagi pada perusahaan yang sudah mau bangkrut ini, cuma satu yang mau menaruh modal nya pada perusahaan kita ini. Dia adalah teman Ayah! itupun dengan satu sayarat, syarat nya kamu harus menikahi putri nya!"
"Yah, Percaya deh sama Panji! berikan waktu satu bulan dulu untuk Panji bisa berusaha yah, habis itu Panji pasrah dengan keputusan Ayah! tapi kalau Panji berhasil? urusan pernikahan biar panji sendiri yang menentukan nya. Ayah dan ibu harus merestui nya siapapun wanita yang akan di nikahi oleh Panji!"
"Sudahlah Yah! biarkan Panji membuktikan keyakinannya itu, lagian kan cuma satu bulan doang nggak lebih!" Sang ibu yang terus membujuk suami nya, agar anak nya bisa menunjukan kemampuan nya dalam membangun kembali perusahaan Ayah nya itu.
"Oke!!! cuma satu bulan yah? nggak pake lebih!" Sang ayah yang akhirnya memberikan kesempatan kepada Panji anak nya itu, agar panji bisa membuktikan keyakinannya dalam mengangkat perusahaan sang Ayah dalam jurang kebangkrutan itu. Sehingga membuat Panji yang mendengar nya itu, terlihat begitu sangat senang sekali.
Yes yes yes, akhirnya Ayah mau memberikan kesempatan itu kepada ku. Batin Panji yang begitu sangat senang sekali mendapat kepercayaan kedua orang tua nya.
Setelah itu Panji pun langsung menyantap sarapan pagi nya itu, sebelum dirinya pergi ke kantor untuk bekerja menggantikan Ayah nya dalam membangun perusahaan yang sebentar lagi akan mengalami gulung tikar.
"Yah, bu, Panji berangkat ke kantor dulu yah! Panji minta doa restu nya sama Ibu dan Ayah, agar Panji selalu mendapatkan kemudahan dalam berbagai hal!" Pamit Panji yang langsung mencium tangan kedua orang tua nya itu.
"Iya nak, ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk dirimu! kamu hati-hati yah, dan jangan terlalu ngebut-ngebut mengemudikan mobil nya. Kamu mengerti?"
"Dengar kan apa yang dimandatkan oleh ibu mu itu nak!" Sang Ayah yang mengingatkan Panji akan nasehat yang di berikan oleh ibu nya.
"Iya yah bu! Panji akan selalu mengingat nasehat Ayah dan dan juga ibu, tapi panji berangkat ke kantor nya nggak pake mobil loh. Melainkan pake motor nya Panji! agar Panji bisa dengan cepat sampai ke kantor!" Ucap Panji, yang membuat Ayah dan juga ibu nya sedikit terkejut sehingga Ayah dan juga ibu nya langsung saling menatap satu sama lain nya. Tidak mengerti dan Terheran mendengar anak nya berangkat ke kantor hanya mengendarai motor bukan mobil, selayaknya pengusaha-pengusaha pada umum nya.
Sambil membawa bekal keyakinan di dalam hati nya bisa mengangkat kembali, perusahaan Ayah nya yang akan bangkrut. Panji pun berangkat menuju ke kantor nya, dengan menaiki kuda besi kesayangan nya itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Alzahrah Alzahrah
lanjut
2022-02-27
0
Putriyani Mursalim
Thor kok Paijo Thor, ngak ada nama yang lebih bagus kah, kan anak petinggi perusahaan.🤣🤣🤣🤣
2022-01-31
1
Arisah
💪doa terbaik untuk mu jo,
2022-01-23
2