Dengan sangat terpaksa bahkan dengan berat hati Pandan pun melangkah pergi meninggalkan pelataran rumah keluarga almarhumah suami nya, entah kemana dia akan pergi? sebab Pandan wangi hanya hidup sebatang kara. Tak mempunyai sanak bahkan keluarga yang menjadi tempat nya berlindung, seakan-akan itu malah menambah rasa keputusasaan nya dalam mengarungi hidup yang menurut nya begitu sangat pahit dan tak adil.
"Ya tuhan aku harus pergi kemana lagi...? aku sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi di dunia ini, karena satu-satu nya orang yang menjadi tempat berlindung ku, engkau pun mengambil nya dari hidup ku. Kenapa engkau tidak mengambil nyawa ku pula ya tuhan?" Pandan Wangi yang terlihat sangat putus asa, sehingga dia pun mengadukan keluh kesah kepada tuhan nya, berharap tuhan pun mau mengambil nyawa nya juga.
Clarraaat, duaarrr grayaaak,,,
Tetiba hujan pun turun dengan sangat deras sekali sambil diiringi dengan kilat di sore itu, seakan dengan sangat sengaja guyuran nya menemani langkah demi langkah Pandan wangi dalam mencari tempat berteduh.
Duarr,,,
Terdengar suara petir saling sahut menyahut sehingga membuat Pandan wangi, langsung begitu sangat ketakutan akan suara nya. Suara yang begitu menggelegar dahsyat nya terdengar, sampai di telinga Pandan wangi yang terus berusaha mencari tempat berteduh.
"Auwww..! yah tuhan lindungi lah hamba mu ini, dari dahsyat nya petir yang saling sahut itu!" Umpat Pandan dalam hati kecil nya, terlihat Pandan masih terus berjalan di bawah guyuran air hujan yang sangat deras, sehingga mampu membuat tubuh nya langsung menggigil karena kedinginan.
Dengan tubuh gemetar nya Pandan wangi terus mencoba berlari sekuat tenaga nya, memaksa menerobos guyuran air hujan yang masih terlihat deras itu untuk mencari tempat berteduh. Sementara terlihat situasi jalanan begitu teramat sangat sepi sekali, hanya nampak terlihat dua orang pria yang sedang berteduh di sebuah pos.
"Ah ada pos! sebaiknya aku berteduh di sana saja, sembari menunggu hujan reda." gumam Pandan, yang langsung berlari menuju pos itu. Pandan wangi tidak melihat kalau di pos itu sudah ada dua Pria yang sedari tadi memperhatikan dirinya.
"Adu bro ada rezeki nomplok nih yang sedang menghampiri kita!" dua orang pria yang sedang memperhatikan Pandan wangi dari kejauhan, ketika salah satu dari mereka melihat Pandan wangi.
"Mana bro?"
"Tuh yang lagi berlari menuju ke sini! ayo, sebaiknya kita langsung ngumpet saja! biar wanita itu tidak lari setelah melihat kita!"
Sebelum Pandan wangi sampai di pos itu dua pria yang berniat tidak baik itu, sudah langsung tidak terlihat di dalam pos tersebut. Karena mereka berdua terlebih dulu sudah bersembunyi di belakang Pos itu, dengan masih bercucuran air hujan yang membasahi seluruh bagian tubuh nya, Pandan wangi akhirnya sudah sampai juga di pos tersebut.
Terlihat Pandan wangi terus menerus mengusap-ngusap tangan nya, berharap dia bisa menghangatkan tubuh nya dari rasa dingin yang menjalara ke seluruh tubuh nya karena terkena air hujan yang masih terlihat berjatuhan dari atas tubuh nya.
"Halo cantik!"
Dengan tiba-tiba saja dua Pria itu langsung menyapa Pandan Wangi, sehingga membuat nya langsung terkejut karena kehadiran nya tidak di ketahui oleh Pandan wangi.
"Siapa kalian?" Pandan wangi yang langsung shok mendapati dua pria yang menyapa nya itu, terlihat Pandan wangi begitu sangat ketakutan akan kehadiran dua pria itu. sehingga membuat nya sedikit demi sedikit menjauhi dua pria itu.
"Jangan takut cantik! kamu kedinginan yah? sini biar abang selimutin kamu pake badan abang yang kekar ini, di jamin pasti kamu akan ketagihan setelah merasakan hangat nya tubuh abang ini."
Dua laki-laki itu dengan perlahan-lahan mencoba melangkahkan kaki nya mendekati Pandan wangi, dengan tatapan yang seakan mau memangsa. Kedua Pria itu terus menerus melihat lekuk tubuh dari Pandan wangi sangat terlihat jelas, karena seluruh pakaian yang di kenakan nya basah akibat guyuran air hujan.
"Hehemmm, sus* mu gede juga yah? boleh dong abang mencicipi nya?" Salah satu dari Pria itu yang mengungkap kan keinginan nya di depan Pandan wangi.
"Jangan coba-coba kalian mendekatiku yah, awas kalau sampai kalian mendekati ku. Aku nggak akan segan-segan berteriak, agar orang-orang berdatangan untuk menghajar kalian berdua!" Pandan wangi yang mencoba menggertak kedua Pria itu, kedua pria yang mau melakukan perbuatan tidak baik kepada dirinya. Namun gertakan itu tak mampu membuat kedua pria itu menciut nyali nya dalam mendekati Pandan wang, justru gertakan itu malah membuat kedua pria itu tertawa.
"Haaa haaa haaa, kamu lucu juga yah cantik? lihat ke sekeliling mu dong sayang! tempat ini jauh dari permukiman warga, bahkan kondisi jalanan pun sedang sepi-sepi nya di karenakan hujan yang sangat lebat ini! Jadi jika kamu berteriak sekencang-kencang nya juga, itu sangat sia-sia saja karena nggak mungkin orang-orang akan mendengar teriakan kamu sayang. Untuk menghemat tenaga sebaiknya kamu turuti saja kemauan kita ini yah kan bro?"
"Benar itu bro, kamu lebih baik turuti saja kemauan kita ini! toh kamu juga merasakan kenikmatan yang sama. Jadi kita bisa mengirit tenaga oke sayang kamu mau kan melayani kita berdua?"
Mendengar itu Pandan wangi langsung merasa sangat panik, dia begitu sangat ketakutan akan dua pria yang mau memaksa nya untuk melayani nafs bejat kedua pria itu.
"Bang saya mohon, jangan mencoba untuk menodai ku! kasihani saya bang, jangan menambah kesengsaraan pada diri ku.!" Pandan wangi yang terlihat memohon penuh melas kepada dua pria itu, sambil mengangkat kedua tangan nya. Namun usaha Pandan wangi hanya sia-sia saja, karena kedua pria itu sedang di penuhi dengan nafs yang sangat besar. Sehingga mereka berdua tidak mempunyai perasaan ibah sedikit pun terhadap Pandan wangi, di benak kedua pria itu hanya ada rasa ingin segera bisa menyalurkan hasrat nya pada kemolekan dari tubuh nya Pandan wangi.
"Ayo, bro sebaiknya kita langsung sikat saja wanita ini! jangan lama-lama nanti keburu ada orang yang melihat nya!"
"Oke bro!"
Tanpa berlama-lama lagi kedua pria itu langsung menarik-narik tangan Pandan wangi, seakan-akan kedua pria itu sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi. Hasrat ke lelakian nya pada tubuh Pandan wangi, Pandan wangi pun tidak tinggal diam begitu saja ketika tangan kedua pria itu menarik-narik nya. Pandan wangi terus meronta-ronta mencoba melepaskan tangan kedua pria itu dari tubuh nya, sambil terus berteriak sekencang-kencang nya.
"Tolong tolong tolong, lepaskan aku bang! aku mohon jangan lakukan hal buruk kepada wanita malang ini bang!" Pandan wangi yang terus berteriak, bahkan sampai memohon terus kepada dua pria itu. Agar kedua pria itu dengan sudi mau melepaskan nya.
"Bro cepat bekap mulut wanita ini! biar dia tidak berteriak-teriak minta tolong lagi!"
"Oke bro!"
Salah satu dari pria tersebut langsung membekap mulut Padan wangi dengan cara, memeluk nya dari arah belakang tubuh nya Pandan wangi. Sehingga membuat Pandan wangi tak mampu lagi berteriak meminta tolong lagi, namun tak sampai di situ saja usaha Pandan wangi dalam mencoba melepaskan dirinya dari bekapan pria itu. Dia tak henti-hentinya terus meronta-ronta, bahkan sampai menggigit tangan Pria yang sedang membekap mulut nya itu. Hingga akhirnya tangan pria itu bisa terlepas karena kesakitan, dan keadaan itu langsung di manfaatkan sebaik-baik nya oleh Pandan wangi. Dengan langsung melayangkan satu buah tendangan ke arah otong pria yang satu nya, hingga akhirnya kedua pria bejad itu langsung meringis kesakitan.
"Auwww sakit sekali bro!"
"Iya bro, tenaga wanita itu kuat sekali!"
Melihat kesempatan ada cela untuk bisa kabur dari kedua Pria itu, dengan sangat cepat sekali Pandan wangi langsung berlari pergi meninggalkan kedua Pria itu. yang masih terlihat meringis kesakitan karena ulah nya Pandan wangi.
"Ayo, bro kita kejar wanita buas itu sebelum jauh!"
"Oke bro!"
Tidak mau melepaskan begitu saja mangsa yang sempat ada di genggaman nya, kedua pria bejat itu langsung berlari. Mengejar Pandan wangi dengan terseok-seok, karena masih terasa nyeri di bagian otong nya akibat mendapatkan tendangan dari Pandan wangi.
"Tolong tolong tolong...!" teriak Pandan wangi di bawah deras nya air hujan yang masih belum reda, sambil terus berlari demi bisa lepas dari kejaran kedua Pria bejat itu.
"Ayo, bro cepat sebelum wanita itu jauh!"
"saya ingin nya sih bisa cepat-cepat bro! tapi si otong masih kesakitan karena tendangan dari wanita itu bro!"
Bersambung...
Bantu dukung dong karya rece yang masih jauh dari kata layak ini dengan cara...
like vote gift favorite komen n rate bintang 5,
Makasih banget yang sudah mau memberikan dukungan nya😚😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Alzahrah Alzahrah
apa nggk ad yg mau nolong tu si pandan
2022-02-27
0
Dedi Dedi
kasihan pandan wangi
2022-02-13
1
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
wkwk ngakak thor pas paragraf trakhir😂
2022-01-31
1