Pandan wangi itulah namaku! namun sayang nya kehidupan yang sedang aku jalani ini, tak sewangi namaku. Karena baru saja genap satu minggu pernikahan ku, aku sudah harus kehilangan suami ku untuk selama-lamanya.
Suamiku meninggal dengan sangat tiba-tiba saja, tanpa ada penyakit ataupun kejadian buruk yang menimpa nya. Maka dari itu? semua anggota dari keluarga suami ku itu, menyalahkan ku atas kejadian itu.
Terdengar rentetan suara isak tangis di sertai lantunan-lantun ayat-ayat suci alQuran, yang sedang di bacakan oleh orang-orang di depan sesosok jenazah kaku yang sedang terbaring dengan sangat lurus nya.
"Hiks hiks hiks, kenapa kamu pergi meninggalkan Mamah secepat ini nak?" Tangis sang ibu pecah, disaat melihat tubuh kaku anak nya sedang di selimuti kain panjang bercorak batik di depan nya.
"Ini semua salah nya kakak ipar Mah!!! dia yang menyebabkan Abang Untung meninggal dunia! hiks hiks hiks!" suara yang dengan tiba-tiba saja hadir sehingga membuat seisi ruangan menjadi sangat kaget, yah suara itu berasal dari adik ipar nya Pandan wangi yang bernama Ela. Yang dengan sengaja mengkambing hitamkan kakak ipar nya itu, karena hanya dirinya yang tidak setuju akan pernikahan Abang nya dengan Pandan wangi pada saat itu.
"Hiks hiks hiks, apa maksud kamu berbicara seperti itu dek? kenapa kamu menyalahkan kakak ipar mu sendiri atas kematian mas Untung?" Pandan wangi yang tidak mengerti, dengan adik ipar nya yang menyalahkan dirinya.
"Coba waktu itu Abang Untung tidak menikahi nya Mah, mungkin sampai sekarang Abang Untung masih hidup. Abang Untung meninggal karena menikah dengan wanita yang mempunyai tanda lahir yang berwarna putih Mah!!! seperti Pandan wangi ini Mah, dia mempunyai tanda lahir itu di dekat kewanitaan nya!" Ela adik dari Untung yang dengan lantang nya menyerukan bahwa, Pandan wangi mempunyai tanda lahir yang berwarna putih. Tanda lahir yang berwarna putih, yang konon kata nya sangat di percaya bisa pembawa sial terhadap pasangan nya yang sudah menikah.
Lagi-lagi perkataan Ela membuat seisi ruangan itu menjadi tercengang, suasana yang harus nya tenang itu malah di buat ribut akan tingkah Ela yang menyalahkan Pandan wangi.
Terlihat beberapa orang saling berbisik satu sama lainya, dan ada juga yang langsung mentatap penuh sinis ke wajah Pandan wangi. Setelah mendengar Ela yang menyebut Pandan wangi mempunyai tanda lahir yang berwarna putih.
Sementara Pandan wangi terlihat makin terpuruk karena sedih akan tingkah Ela yang membuat keributan di depan jenazah sang suami, sehingga membuat dirinya langsung jatuh karena pingsan. Melihat kejadian itu, beberapa orang pun langsung berlari menghampiri Pandan wangi, yang tengah terbaring pingsan di dekat jenazah sang suami. Dan langsung membawah tubuh Pandan wangi pergi untuk di pindahkan ke tempat tidurnya.
"Kamu kenapa sih La? sadar nggak sih kamu telah bikin malu keluarga di depan jenazah Abang mu sendiri?" Sang ayah yang akhirnya turun tangan untuk menghentikan tindakan Ela anak nya, yang sudah sangat keterlaluan membuat keributan di hari yang tengah berduka dan di depan jenazah anak nya yaitu Untung.
Selepas kejadian itu terlihat Ela pun langsung berlalu pergi dari hadapan sang ayah, dan beberapa saat kemudian Jenazah pun sudah siap di bawa untuk segera dapat bisa dikuburkan.
Didalam pingsan nya itu, Pandan wangi pun langsung di buat terkejut akan sosok pria yang berbusana putih-putih yang tengah berjalan menghampiri nya. Sosok itu tak lain adalah suami nya sendiri, yang sengaja hadir di dalam pingsan nya itu.
"Mas Untung?"
Terlihat Pandan wangi yang tidak percaya akan sosok yang di lihat nya itu, saking penasaran nya tangan nya pun terus mengusap-ngusap mata nya, berharap yang di lihat nya itu benar mas Untung suami nya.
"Ini benar mas Untung suami ku?"
"Benar sayang, aku ini Untung suami mu! yang dengan sengaja datang untuk menemui mu."
Mendengar itu tanpa pikir panjang lagi Pandan wangi langsung memeluk erat tubuh suami nya, Namun alangkah terkejut nya perasaan Pandan wangi setelah dirinya mengetahui. Kalau tubuh suami nya tidak bisa di sentuh sedikit pun dengan tangan nya.
"Apa-apaan ini mas? kenapa aku sulit sekali menggapai tubuh mu? apa yang sudah terjadi menimpa mu mas?"
"Kamu yang sabar yah sayang! mungkin Ini cobaan yang di berikan oleh tuhan untuk mu, maafkan mas! mas sudah meninggalkan mu di saat pernikahan kita baru genap seminggu. Mungkin jodoh kita hanya sampai seminggu saja, karena tuhan telah memanggil mas kepangkuan nya."
"Mas, mas ngomong apa? aku nggak ngerti dengan ini semua! Tolong jelaskan mas! apa yang telah terjadi?" Pandan wangi yang semakin bingung, ketika mendengar ucapan suami nya itu.
"Mas mu sudah meninggal sayang! kamu harus bisa mengikhlaskan mas pergi yah!"
"Tidak mas, tidak mau!!! mas masih hidup, mas ku nggak mungkin meninggal! Jangan ngomong seperti itu mas!" Pandan wangi yang belum bisa menerima, akan ucapan yang dijelaakan oleh sesosok yang datang di dalam pingsan nya itu.
"Sayang kamu harus ikhlas biarkan mas pergi yah! kamu nggak usah khawatir, suatu saat nanti kamu akan kedatangan tiga orang Pria. dan tiga orang pria itu akan membantu mu melepaskan kutukan tanda lahir yang berwarna putih, yang menempel di tubuh mu itu. Mas nggak bisa berlama-lama lagi! mas harus pergi secepat nya, jaga diri kamu baik-baik yah!"
"Mas jangan pergi! jangan tinggalkan aku sendirian, bawa aku pergi bersama dengan mas! aku mohon mas bawa aku pergi. Maaaaaaaaaaasssss!"
Teriak Pandan wangi yang langsung tersadar dari pingsan nya itu, sehingga membuat orang-orang yang sedang menunggu kesadaran nya di buat merinding melihat Pandan wangi yang baru tersadar.
"Mana mas Untung ku? mana suami ku?" Pandan Wangi yang langsung mencari-cari keberadaan suami nya, di saat dirinya baru tersadar dari pingsan nya dengan melihat-lihat ke sekeliling nya.
"Hey jangan sok drama deh loh!" Ela yang langsung membentak Pandan wangi, disaat Pandan wangi tengah sibuk mencari-cari suami nya.
"Astaga ternyata cuma mimpi?" Batin Pandan wangi setelah dirinya sadar sepenuh nya, sambil mengusap rambut nya ke arah belakang.
"Mah, Jenazah mas Untung sudah di kubur belum?" Pandan wangi yang langsung menanyakan ke mamah mertua nya.
Plak
Sang Mamah justru langsung menghadiahkan tamparan keras di pipi Pandan wangi, disaat Pandan wangi mencoba ingin tahu tentang jenazah dari suami nya apakah sudah di kubur atau belum. Terlihat Pandan wangi langsung menangis, sambil mengusap pipih bekas tamparan Mamah mertua nya.
"Hiks hiks hiks, kenapa Mamah menampar ku? apa kesalahan yang telah aku perbuat? sehingga Mamah dengan sangat tega sampai menampar ku!" Pandan wangi yang tidak mengerti, akan hadiah yang telah di berikan oleh Mamah mertua nya.
Bersambung...
bantu dukung karya receh atuthor dong dengan cara...
Like vote gift komen favorite n rate bintang 5,😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Sariah Sariah
keterlaluan kau ela, org lg berduka kau malah bikin keributan
2022-01-19
2
Kenduri Kenduri
seru ayo lanjut thor
2022-01-19
4
Selly Citra kirana dewi
lanjut up thor
2022-01-19
3