Part 9

"Bu! bagaimana bisa penyakit jantung ayah kambuh lagi?" Paijo yang merasa heran, karena dengan tiba-tiba saja penyakit jantung sang ayah kumat lagi. Sementara sang ibu terlihat bingung dengan pertanyaan dari Paijo, karena dirinya tidak bisa berbohong di depan anak kesayangan nya itu mengenai alasan di balik penyakit jantung sang ayah. Sang ibu hanya bisa terdiam dan mematung, karena dirinya tidak kuat menceritakan tentang masalah yang sedang di hadapi oleh suami nya itu mengenai perusahaan sang ayah yang di ambang kebangkrutan itu.

Yah sang ayah yang tidak kuasa mendengar kenyataan kalau, perusahaan yang sedang di pimpin nya itu sebentar lagi. Akan mengalami kebangkrutan, dan kini harus kembali di rawat setelah penyakit jantung nya kambuh lagi karena hal itu.

"Bu kenapa ibu diam saja? ayo katakan pada Panji! kenapa penyakit jantung ayah bisa kambuh lagi?" Paijo yang terus mendesak agar sang ibu memberitahukan alasan di balik penyakit jantung sang ayah yang kembali kambuh. Mendengar hal itu sang ayah langsung meraih dan menggenggam tangan sang istri, seakan-akan sang ayah memberikan isyarat dengan mengangguk kan kepala nya. Seakan-akan menyuruh sang istri untuk menceritakan saja soal itu kepada Panji anak semata wayang nya itu, Sebelum menceritakan hal itu kepada anak nya. Terlihat ibu menarik nafas nya dalam-dalam kemudian melepaskan nya secara perlahan-lahan, agar dirinya kuat menceritakan masalah yang sedang di hadapi bersama sang suami.

"Hehemmmm, Ini karena perusahaan ayah mu lagi di ambang kebangkrutan nak! jadi ayah mu itu kepikiran terus tentang perusahaan nya itu!" Sang ibu dengan sangat santai nya, menjelaskan alasan tentang kambuh nya penyakit jantung suami nya itu kepada Panji. Panji yang mendengar nya pun langsung di buat kaget, akan masalah besar yang sebentar lagi menimpa nya itu.

"Apa bu sebentar lagi kita akan mengalami kebangkrutan? terus kita akan hidup susah dong bu?" Paijo yang langsung kaget setelah tahu akan masalah yang sedang di hadapi oleh keluarga nya.

"Iya nak, kamu yang sabar yah! maafkan ayah dan juga ibu mu, yang tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk bisa menyelamatkan perusahaan itu!" Sang ibu yang mencoba menenangkan hati Paijo, dengan memeluk dan membelai lembut rambut dari Paijo.

"Tapi bu, Panji nggak mau hidup susah! apa nggak ada cara lain untuk bisa menyelamatkan perusahaan ayah?" Panji yang belum bisa menerima kebangkrutan sang ayah, dan mencoba menanyakan cara untuk menyelamatkan perusahaan sang ayah.

"Nak sini, ayah mau ngomong sesuatu sama kamu!" panggil sang ayah kepada Paijo, yang masuk di sela-selah obrolan panji bersama sang ibu. Mendengar itu Panji alias Paijo langsung pergi meninggalkan sang ibu kemudian menghampiri sang ayah yang masih terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.

"Ada satu cara untuk bisa menyelamatkan perusahaan ayah dari kebangkrutan!" Sang ayah yang memberitahukan, cara untuk menyelamatkan perusahaan nya itu kepada Paijo.

"Katakan yah! cara apa yang bisa meyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan?" Panji yang begitu sangat antusias sekali, ketika mendengar sang ayah mempunyai cara dalam mencoba menyelamatkan perusahaan nya dari kebangkrutan.

"Cuma kamu nak yang bisa menyelamatkan nya!" ucap Sang ayah dengan singkat, sehingga hanya membuat Panji tidak mengerti akan ucapan dari ayah nya.

"Cuma panji? maksud nya ayah?" Panji yang sangat bingung dan juga heran mendengar nya.

"Iya Nak cuma kamu yang bisa menyelamatkan nya! asalkan kamu mau menikah dengan anak teman dari ayah!" Sang ayah yang menjelaskan cara untuk bisa menyelamatkan perusahaan nya dari jurang kebangkrutan, Paijo yang mendengar nya langsung terkejut karena tidak mengira cara yang di beritahukan oleh ayah nya itu sungguh sangat berat untuk dikabulkan. Mengingat dirinya masih belum siap untuk menikah, karena dirinya juga masih ingin menikmati masa-masa mudah nya itu.

"Tapi Yah, Panji belum siap untuk menikah, panji masih ingin menikmati masa-masa mudah Panji!" Ucap Panji yang tidak sanggup dalam menuruti keinginan orang tua nya itu, meskipun itu cara agar perusahaan nya bisa selamat dari kebagkrutan.

"Ayah mengerti nak, ayah sudah bisa menebak nya! pasti kamu keberatan untuk menikah. Maka nya ayah dan ibu mu itu tidak bisa memaksakan nya, tapi mau bagaimana lagi untuk bisa menyelamatkan ayah dari kebangkrutan ini? cuma itu cara satu-satu nya! yah jika kamu ingin hidup susah yah tidak masalah" ucap sang ayah dalam mencoba membuat Panji alias Paijo mengerti.

"Tapi Panji tidak mau hidup susah yah!"

"Yasudah kalau kamu tidak mau hidup susah! berarti kamu harus memakai cara itu!" sang ayah dengan singkat.

"Tapi beri waktu untuk Panji berfikir dulu! Panji tidak bisa memutuskan nya sekarang!

Nanti saja ngomongin nya lagi kalau ayah sudah baikan yah! yang terpenting, sekarang ayah istirahat saja dulu yah" Panji yang seolah-olah meminta waktu kepada sang ayah, untuk memikirkan masalah pernikahan yang di sarankan untuk menyelamatkan kebangkrutan keluarga nya.

" Dengerin ayah Nak! jantung ayah kan sudah mulai kambuh-kambuhan! Ayah harapkan kamu mau menerima saran dari ayah itu, soal nya ayah takut kalau umur!" Ucapan sang ayah yang dengan sangat sengaja langsung di putus oleh Panji alias Paijo.

"Sttttttt, sudah yah jangan di lanjutkan lagi! jangan mikirin soal perusahaan dulu, Panji mohon sama ayah, pikirin dulu mengenai kesehatan ayah" Panji yang langsung menutup bibir sang ayah dengan telunjuk nya, karena dirinya tidak ingin mendengar ayah nya berbicara hal buruk mengenai keadaan diri nya.

"Benar yah apa yang di katakan panji itu! sebaiknya ayah nggak usah mikirin yang lain dulu, fokus pada kesehatan ayah saja yah!" Sang ibu yang membenarkan ucapan dari anak nya, di depan suaminya yang sedang terbaring sakit itu.

Mendengar itu sang ayah pun langsung mengerti dengan apa yang telah di katakan oleh istri dan juga anak nya itu, dan sang ayah pun terlihat langsung mengangguk kan kepala nya seakan dia mengiyakan perhatian yang tulus dari anak dan juga istrinya.

"Yasudah ayah istirahat yah! mulai besok panji yang akan mengurus perusahaan ayah, untuk itu ayah harus mau sembuh yah! dan turuti segala nasehat yang dokter berikan ke ayah. Dan jangan lupa! ayah harus rajin meminum obat nya, biar nanti nya ayah bisa cepat sembuh lagi oke!" Paijo yang memberikan perhatian dan juga cinta nya kepada sang ayah.

Sementara itu kabar tentang masuk nya ayah dari Paijo kerumah sakit, telah dengan sangat cepat sampai ke telinga dua sahabat baik nya Paijo. Yaitu Diro dan juga Riki, sehingga membuat mereka berdua mempunyai rencana untuk pergi sekaligus mengunjungi nya.

"Ayo cepat dong Rik, kasihan teman kita! kita harus secepat nya pergi dan menengok ayah nya Paijo!" Diro yang terasa terburu-buru ingin cepat-cepat pergi kerumah sakit.

"Iya bro sabar dikit napa?" Riki yang terlihat masih sibuk dengan siap-siap nya itu.

Setelah selesai dengan bersiap-siap nya itu, Riki pun langsung nangkring dan duduk berboncengan di jok belakang motor nya Diro.

"Cus bro kita berangkat!"

"Pegangan yang kuat Rik! gue akan ngebut bawa motor nya, agar kita bisa dengan cepat sampai kerumah sakit!"

"Oke bro siap"

Tanpa berlama-lama lagi Diro pun langsung menancap kan gas motor nya dalam-dalam, layak nya seorang pembalap yang sedang berlomba di atas aspal lintasan yang ada sirkuit. Dengan kecepatan yang sangat tinggi, Diro membawa motor nya terus melaju sangat kencang sekali.

"Bro jangan kencang-kencang melaju kan motor nya! gue takut celaka bro!" Riki yang terus berteriak, sambil dengan sangat kuat memeluk tubuh Diro.

"Tenang saja Rik! kita kagak bakalan celaka kok, yang terpenting kita bisa dengan cepat sampai kerumah sakit" Diro yang terlihat sangat kencang dalam melajukan motor nya menuju kerumah sakit. Sementara itu seorang polwan yang sedang bertugas mengatur lalu lintas di jalan raya, melihat dua orang yang sedang berboncengan menaiki motor besarnya dengan kecepatan tinggi. Yang sangat mengganggu keselamatan pengguna jalan lain nya, sehingga dengan sangat cepat seorang polwan langsung mengejar pengendara motor itu.

Ngiung ngiung ngiung Suara sirine motor besar yang dikendarai oleh seorang polwan, ikut menghiasi perjalanan seorang polwan dalam mengejar Diro dan juga Riki.

"Peringatan untuk pengendara motor besar merek ninj* untuk segera menepikan kendaraan nya dengan segera!" Seorang polwan dengan pengeras toa, sedang memperingatkan Diro yang sedang melajukan motor besar nya.

"Bro gawat! kita di kejar oleh polwan, dan polwan itu menyuruh kita untuk menepi bro! bagaimana ini bro?" Riki yang merasa kebingungan ketika melihat polwan sedang mengejar nya.

"Kaggak usah panik bro! polwan itu kagak bakal bisa ngejar kita, seloww n santai oke!" Diro yang dengan sangat yakin nya bisa lolos dari kejaran polwan itu, bahkan dia pun langsung menambahkan kecepatan laju motor nya itu menjadi lebih cepat lagi.

Tidak mau lolos seorang buruan nya polwan itu pun langsung menghubungi anggota lai nya, yang sedang bertugas menjaga lampu lalu lintas yang ada di pertiga sana

"Unit empat unit empat mohon bantuan nya ganti!"

"Masuk unit satu ganti!"

"Ada dua orang yang sedang berboncengan di atas motor besar merek ninj*, yang berwarna hitam pekat sedang mengemudikan motor nya dalam kecepatan tinggi. Mohon agar diberhentikan dengan segera! karena membahayakan pengguna jalan lain nya ganti"

"Baik unit satu ganti!"

Dengan menggunakan mobil patroli beberapa polisi yang bertugas, langsung memblokade jalan yang sebentar lagi akan di lalui oleh Diro dan juga Riki.

Bersambung...

Bantu dukung dong...

Like vote gift komen favorite n rate bintang 5

Terpopuler

Comments

Arisah

Arisah

wow di kejar polwan

2022-01-16

2

Kenduri Kenduri

Kenduri Kenduri

up lg dong thor😁

2022-01-12

3

Selly Citra kirana dewi

Selly Citra kirana dewi

tak sabar nunggu up selanjutnya💪

2022-01-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!